Ardhi wiryanata
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pernikahan
B. Ketentuan Pernikahan dalam Islam
1. Hukum Nikah
2. Rukun Nikah dan Syarat Nikah
C. Hikmah Pernikahan dalam Islam
D. Tujuan pernikahan
E. Hak dan Kewajiban Suami-Istri
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan judul
"Indahnya Membangun Mahligai Rumah Tangga"
Kami mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga
dapat memberikan inspirasi bagi kita semua.
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa terlepas dari ketergantungan dengan orang lain.
Menurut Ibnu Khaldun, manusia itu (pasti) dilahirkan di tengah-tengah masyarakat, dan tidak
mungkin hidup kecuali di tengah-tengah mereka pula. Manusia memiliki naluri untuk hidup
bersama dan melestarikan keturunannya. Ini diwujudkan dengan pernikahan. Pernikahan yang
menjadi anjuran Allah dan Rasull-Nya ini merupakan akad yang sangat kuat atau mitssaqan
ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas timbul permasalahan yang perlu di dibahas sedikit tentang:
1. Definisi pernikahan
2. Hikmah/manfaat pernikahan
3. Tujuan Pernikah dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pernikahan
v Pengertian Nikah Menurut Bahasa :
Kata nikah berasal dari bahasa arab yang didalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan
Kawin / perkawinan, Nikah menurut bahasa mempunyai arti mengumpulkan, menggabungkan,
menjodohkan atau bersenggama (wath’i).
v Pengertian Nikah Menurut Istilah
Nikah menurut istilah syariat Islam adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki – laki
dan perempuan yang tidak ada hubungan Mahram sehingga dengan akad tersebut terjadi hak dan
kewajiban antara kedua insan.
. Ketentuan Pernikahan dalam Islam
Pada dasarnya Islam sangat menganjurkan kepada umatnya yang sudah mampu untuk menikah.
Namun karena adanya beberapa kondisi yang bermacam – macam, maka ada beberapa ketentuan
meliputi hukum, rukun dan syarat nikah yang dapat dibagi menjadi,
1. Hukum Nikah :
a. Sunnah, bagi orang yang berkehendak dan baginya yang mempunyai biaya sehingga dapat
memberikan nafkah kepada istrinya dan keperluan – keperluan lain yang mesti dipenuhi.
b. Wajib, bagi orang yang mampu melaksanakan pernikahan dan kalau tidak menikah ia akan
terjerumus dalam perzinaan.
c. Makruh, bagi orang yang tidak mampu untuk melaksanakan pernikahan Karena tidak mampu
memberikan belanja kepada istrinya atau kemungkinan lain lemah syahwat.
d. Haram, bagi orang yang ingin menikahi dengan niat untuk menyakiti istrinya atau menyia –
nyiakannya. Hukum haram ini juga terkena bagi orang yang tidak mampu memberi belanja
kepada istrinya, sedang nafsunya tidak mendesak
e. Mubah, bagi orang – orang yang tidak terdesak oleh hal – hal yang mengharuskan segera nikah
atau yang mengharamkannya.
Yang berhak menjadi wali bukan sembarang orang, menurut Syafi’I,orang-orang yang berhak
menjadi wali yaitu :
1) Bapak
2) Kakek dari jalur Bapak
3) Saudara laki-laki kandung
4) Saudara laki-laki tunggal bapak
5) Kemenakan laki-laki (anak laki-lakinya saudara laki-laki sekandung)
6) Kemenakan laki-laki (anak laki-laki saudara laki-laki bapak)
7) Paman dari jalur bapak
8) Sepupu laki-laki anak paman
9) Hakim, bila sudah tidak ada wali –wali tersebut dari jalur nasab. Bila sudah benar-benar tidak
ditemui seorang kerabat atau yang dimaksud adalah wali di atas maka alternatif berdasarkan hadis
Nabi adalah pemerintah atau hakim .
1 . Menjadikan hidup tenang dan tenteram karena terjalinnya rasa cinta dan kasih sayang diantara
sesama.
2 . Terhindar dari perbuatan maksiat, dengan adanya pernikahan maka seseorang dapat
menyalurkan naluri seksualnya ke jalan yang benar.
3 . Nikah merupakan jalan terbaik untuk menciptakan keturunan yang baik dan mulia sekaligus
merupakan upaya menjaga kelangsungan hidup sesuai dengan ajaran agama .
4 . Denga menikah dan mempunyai anak , naluri kebapakan dan keibuan akan tumbuh dan
berkembang untuk saling melengkapi
5 . Nikah dapat mendorong seseorang terutama laki- laki untuk bersungguh -sungguh dalam
mencari rezeki yang halal.
6 . Memperluas persaudaraan, pernikahan dalam arti luasa tidak hanya menyatukan dan
memperluas kekerabatan diantara dua keluarga besar yaitu keluarga laki- laki dan keluarga
perempuan .
7 . Mendatangkan keberkahan , pernikahan akan mendorong seseorang terutama suami untuk
sungguh - sungguh untuk mencari nafkah yang banyak dan halal untuk anak dan istrinya,
sehingga dengan kerja kerasnya akan menimbulkan kemakmuran , kebahagiaan dan keberkahan
dalam hidup berumah tangga.
Tujuan Pernikahan