Anda di halaman 1dari 8

DOSEN PENGAMPU

H. Enda Karfin Saleh, SH., MH

DISUSUN OLEH

AHMAD DANI SETIAWAN (502019155)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2019/2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan
oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama,
norma hukum dan norma sosial. Arti lain pernikahan adalah terkumpul dan menyatu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pernikahan ?
2. Macam – macam Hukum dalam Pernikahan ?
3. Dasar - dasar Hukum Pernikahan ?
4. Rukun dan Syarat Pernikahan ?
5. Asas Hukum Pernikahan ?
6. Hikmah Pernikahan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari pernikahan.
2. Untuk mengetahui macam – macam Hukum yang ada di dalam Pernikahan.
3. Mengetahui apa saja yang menjadi Rukun dan Syarat Pernikahan.
4. Untuk mengetahui Hikmah dari suatu Pernikahan.
5. Menjadikan sebagai ilmu dan pandangan dalam melaksanakan Pernikahan.
6. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi dasar dan asas Hukum Pernikahan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pernikahan
- Pengertian Pernikahan Menurut Islam : Ijab Qobul (akad nikah) yang mewajibkan
adanya hubungan antara dua orang berlainan jenis yang diucapkan oleh kata-kata
yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan, yang sesuai dengan peraturan
yang diwajibkan dalam Islam.
- Menurut syara’ Pernikahan : serah terima antara laki-laki dan perempuan dengan
tujuan untuk saling memuaskan satu sama lainnya dan untuk membentuk sebuah
bahtera rumah tangga yang sakinah serta masyarakat yang sejahtera.
- Pengertian Pernikahan Menurut Etimologi : Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist,
pernikahan disebut denganberasal dari kata an-nikh dan azziwaj yang memiliki arti
melalui, menginjak, berjalan di atas, menaiki, dan bersenggema atau bersetubuh. Di
sisi lain nikah juga berasal dari istilah Adh-dhammu, yang memiliki arti merangkum,
menyatukan dan mengumpulkan serta sikap yang ramah.
- Pengertian Pernikahan Menurut UU No. 1 Tahun 1974 : Pernikahan adalah sebuah
ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri
dengan tujuan untuk membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan
kekal yang didasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Pengertian Pernikahan menurut kompilasi Hukum Islam : Dalam Kompilasi Hukum
Islam (Inpres No. 1 Tahun 1991) mengartikan perkawinan adalah pernikahan, yaitu
akad yang sangat kuat atau miitsaaqa ghaliidhan untuk menaati perintah Allah dan
melaksanakannya merupakan ibadah.

B. Macam – Macam Hukum dalam Pernikahan


- Wajib : Jika seseorang telah mampu untuk menikah dan apabila dia tidak menikah di
khawatirkan bisa terjurumus ke perbuatan zina. Maka dari itu hukum baginya adalah
wajib.
- Sunnah : Ini berlaku untuk orang yang mempunyai kemampuan untuk menikah
tetapi apabila tidak menikah ia tidak akan terjerumus ke perbuatan zina.
- Makruh : Hukum ini berlaku apabila seseorang mempunyai kemampuan untuk
menikah dan bisa menahan diri dari perbuatan zina namun dia memiliki keinginan
yang kuat untuk menikah

3
- Mubah : Apabila seseorang melakukan pernikahan walaupun ia mempunyai
kemampuan untuk menikah dan mampu menghindarkan diri dari zina, ia hanya
menikah karena untuk kesenangan semata maka hukumnya mubah.
- Haram : Apabila seseorang tidak mempunyai kemampuan untuk menikah dan
dikhawatirkan apabila ia menika akan menelantarkan istri atau tidak bisa memenuhi
kewajiban sebagai suami kepada istri dan sebaliknya istri tidak bisa memenuhi
kewajiban istri kepada suaminya. Haram juga berlaku jika melakukan pernikahan
sesama mahram atau dalam ikatan sedarah.

C. Dasar Hukum Pernikahan


- Dasar hukum perkawinan dalam Al-Quran dan hadits diantaranya :
a. QS. Ar. Ruum (30):21 : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi kaum yang berfikir
b. QS. Adz Dzariyaat (51):49 : Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-
pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
c. HR. Bukhari-Muslim : Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah
mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena 10 ibid dengan
menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.
Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena
sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya.
- Yang menjadi dasar hukum perkawinan di Indonesia adalah :
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
b. Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang diundangkan pada tanggal 2
Januari 1974, yang mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Oktober 1975
c. ompilasi Hukum Islam melalui instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 1991 Tanggal
10 Juni 1991 dan diantisipasi secara Organik oleh keputusan Menteri Agama No. 154
Tahun 1991 tanggal 22 Juli 1991.

D. Rukun Dan Syarat Pernikahan


- Rukun Pernikahan :
a. Adanya calon mempelai laki laki dan perempuan.
b. Adanya wali dari pihak mempelai perempuan.
c. Adanya dua orang saksi.

4
d. Adanya ijab Kabul yang sighat nikah yang di ucapkan oleh wali pihak perempuan
dan dijawab oleh mempelai laki – laki.
- Syarat Pernikahan :
a. Calon suami, syarat-syaratnya: 1. Beragama islam 2. Lak-laki 3. Jelas orangnya 4.
Dapat memberikan persetujuan 5. Tidak terdapat halangan perkawinan
b. Calon istri, syarat-syaratnya: 1. Beragama islam 2. Perempuan 3. Jelas orangnya
4. Dapat dimintai persetujuannya 5. Tidak terdapat halangan
c. Wali nikah, syarat-syaratnya: 1. Laki-laki 2. Dewasa 3. Mempunyai hak perwalian
4. Tidak terdapat halangan perwaliannya.
d. Saksi nikah, syarat-syaratnya: 1. Minimal dua orang laki-laki 2. Hadir dalam ijab
qabul 3. Dapat mengerti maksud akad 4. Islam 5. Dewasa
e. Ijab Qabul, syarat-syaratnya: 1. Adanya pernyataan mengawinkan dari wali 2.
Adanya pernyataan menerima dari calon mempelai 3. Memakai kata-kata nikah,
tazwij atau terjemahan dari kedua kata tersebut 4. Antara ijab dan qabul
bersambngan 5. Orang yang terkait ijab dan qabul tidak sedang ihram haji atau
umroh 6. Majelis ijab dan qabul itu harus dihadiri minimal empat orang yaitu
calon mempelai atau wakilnya, wali dari mempelai wanita, dan dua orang saksi.
- Dapat disimpulkan dalam perkawinan ada lima rukun yang harus dipenuhi yaitu 1. Calon
suami, 2. Calon istri, 3. Wali nikah, 4. Saksi nikah, 5. Ijab qabul, hal ini berkaitan dengan sah
atau tidaknya suatu perkawinan.

E. Asas Hukum Perkawinan


- Asas Hukum Perkawinan Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 :
1. Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal.
2. Sahnya perkawinan sangat tergantung pada ketentuan hukum agama dan
kepercayaan masing-masing.
3. Asas monogami.
4. Calon suami dan istri harus telah dewasa jiwa raganya.
5. Mempersulit terjadinya perceraian.
6. Hak dan kedudukan suami istri adalah seimbang.
- Asas Hukum Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam :
1. Asas persetujuan
2. Asas kebebasan
3. Asas kemitraan suami-isteri
4. Asas untuk selama-lamanya.
5. Asas kemaslahatan hidup
6. Asas Kepastian Hukum
- Asas Hukum Perkawinan Menurut Para Ahli (Dr. Musdah Mulia) :

5
1. Prinsip kebebasan dalam memilih jodoh
2. Prinsip mawaddah wa rahmah
3. Prinsip saling melengkapi dan melindungi
4. Prinsip muasyarah bi al-ma’ruf

F. Hikmah Pernikahan
- Adapun Hikmah Pernikahan dari kedua pasangan yang melaksanakan Pernikahan,
yaitu :
a. Terhindar dari perzinahan
b. Mendapatkan ketenangan hidup dan kasih sayang
c. Terpelihara kesucian diri
d. Menjalankan tuntunan syariat Islam
e. Suatu media pendidikan
f. Tercipta silahturahmi yang erat
g. Akan membuat orang bertanggung jawab dan kerja sama
h. Akan mendapat keturunan yang bermanfaat untuk Agama,Bangsa,dan Negara

6
BAB III

KESIMPULAN
Pernikahan memiliki banyak makna dan arti sebab dalam pernikahan mempunyai macam
macam hal yang di atur baik dari segi umur,memiliki aturan baik berasal dari Hukum islam
maupun dari undang – undang, Serta Pernikahan juga mempunyai sebagai penyempurna
agama seorang lakii laki dan perempuan dalam menjalankan tuntunan yang telah di syariatkan
oleh agama dan Pernikahan juga mempunyai tujuan sebagai penyatu kedua orang, keluarga,
dan silahturahmi. Dan juga sebagai tempat untuk mendapat keturunan yang akan berguna bagi
Agama, Bangsa, dan Negara yang berasal dari hasil pernikahan kedua pasangan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/fiqih-pernikahan

https://www.onoini.com/pengertian-pernikahan-hukum-rukun-dan-syarat-
nikah/

https://www.muisumut.com/blog/2019/10/23/perkawinan-dalam-uu-no-1-
tahun-1974-dan-kompilasi-hukum-islam/

https://thegorbalsla.com/syarat-dan-rukun-nikah/

Anda mungkin juga menyukai