1. Jelaskan tujuan perkawinan dalam pandangan Islam disertai dengan landasan hukumnya dalam Al-Qur'an! a. Mematuhi Perintah Allah SWT: Menikah merupakan tuntunan agama yang penting dan dijalankan untuk menyempurnakan akhlak sebagai manusia. b. Melaksanakan Sunnah Rasul: Menikah juga bertujuan untuk menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan dosa, mengikuti pelajaran hidup yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. c. Menjaga Kesucian Diri: Pernikahan dijalankan dengan tujuan menjaga kesucian diri dan bersikap iffah (menahan diri dari apa yang diharamkan). d. Mendapatkan Keturunan: Salah satu tujuan pernikahan adalah menghasilkan keturunan yang sholeh dan sholehah, sebagaimana dinyatakan dalam Surah An-Nahl ayat 72. Landasan hukum perkawinan dalam Al-Qur'an dapat ditemukan dalam Surah Ar-Rum ayat 21, yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan pernikahan adalah untuk membangun keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Selain itu, hukum pernikahan dalam Islam juga bersifat tentatif sesuai dengan kondisi individu, dengan berbagai tingkatan hukum dari wajib hingga haram, tergantung pada kemampuan dan niat individu tersebut. 2. Salah satu asas perkawinan Islam adalah tidak semua perempuan bisa dinikahi oleh seorang pria. Asas ini telah diadopsi dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Dimanakah dan bagaimanakah Undang-Undang Perkawinan mengatur perihal tersebut? Terdapat ketentuan mengenai larangan perkawinan antara individu-individu tertentu, seperti yang diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang menyebutkan larangan perkawinan antara orang yang masih memiliki hubungan darah dalam garis lurus, atau hubungan darah dalam garis menyamping sampai derajat tertentu, baik menurut hukum atau karena perkawinan. 3. Al-Qur'an menegaskan tentang kesulitan untuk berbuat adil dalam poligami dalam Surah An-Nisa (4:129). Ayat tersebut menyatakan bahwa tidak mungkin bagi seorang suami untuk berbuat adil di antara isteri-isterinya secara sempurna. Substansi inti dari ayat tersebut adalah bahwa laki-laki tidak akan mampu berlaku adil secara sempurna terhadap istri-istri mereka dalam hal cinta dan kecenderungan hati, tidak peduli seberapa besar usaha yang mereka lakukan. Oleh karena itu, jika ada kekhawatiran tidak dapat berlaku adil, lebih baik menikahi satu saja untuk menghindari ketidakadilan. 4. Walimah adalah acara yang sangat dianjurkan karena memiliki beberapa tujuan dan hikmah penting. Pertama, walimah berfungsi sebagai pengumuman resmi tentang pernikahan, yang penting untuk memberikan bukti ikatan pernikahan yang sah jika diperlukan di masa depan. Kedua, walimah adalah ekspresi rasa syukur atas pernikahan dan pembentukan keluarga baru. Hikmah yang dapat diperoleh dari penyelenggaraan walimah antara lain:
a. Menguatkan bukti adanya ikatan pernikahan: Dalam Islam, pernikahan harus
diumumkan dan tidak disembunyikan. Walimah menjadi salah satu cara untuk mengumumkan pernikahan tersebut kepada masyarakat. b. Membangun kebahagiaan dan keberkahan: Walimah adalah kesempatan bagi keluarga dan teman untuk berkumpul dan menyampaikan doa serta harapan baik bagi pasangan pengantin baru. c. Mengikuti sunnah Nabi: Melaksanakan walimah juga merupakan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan contoh dengan menyelenggarakan walimah setelah pernikahan