Anda di halaman 1dari 2

Nama : Raditya Ari Pramudyatama

NIM : 20210610332
Kelas : F

UK 1 Hukum Keluarga & Waris Islam


1. Jelaskan tujuan perkawinan dalam pandangan Islam disertai dengan landasan hukumnya
dalam Al-Qur'an!
a. Mematuhi Perintah Allah SWT: Menikah merupakan tuntunan agama yang penting
dan dijalankan untuk menyempurnakan akhlak sebagai manusia.
b. Melaksanakan Sunnah Rasul: Menikah juga bertujuan untuk menjauhkan diri dari
perbuatan maksiat dan dosa, mengikuti pelajaran hidup yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW.
c. Menjaga Kesucian Diri: Pernikahan dijalankan dengan tujuan menjaga kesucian diri
dan bersikap iffah (menahan diri dari apa yang diharamkan).
d. Mendapatkan Keturunan: Salah satu tujuan pernikahan adalah menghasilkan
keturunan yang sholeh dan sholehah, sebagaimana dinyatakan dalam Surah An-Nahl
ayat 72.
Landasan hukum perkawinan dalam Al-Qur'an dapat ditemukan dalam Surah Ar-Rum
ayat 21, yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan pernikahan adalah untuk
membangun keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Selain itu, hukum pernikahan
dalam Islam juga bersifat tentatif sesuai dengan kondisi individu, dengan berbagai
tingkatan hukum dari wajib hingga haram, tergantung pada kemampuan dan niat individu
tersebut.
2. Salah satu asas perkawinan Islam adalah tidak semua perempuan bisa dinikahi oleh
seorang pria. Asas ini telah diadopsi dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974.
Dimanakah dan bagaimanakah Undang-Undang Perkawinan mengatur perihal tersebut?
Terdapat ketentuan mengenai larangan perkawinan antara individu-individu
tertentu, seperti yang diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang
menyebutkan larangan perkawinan antara orang yang masih memiliki hubungan darah
dalam garis lurus, atau hubungan darah dalam garis menyamping sampai derajat tertentu,
baik menurut hukum atau karena perkawinan.
3. Al-Qur'an menegaskan tentang kesulitan untuk berbuat adil dalam poligami dalam Surah
An-Nisa (4:129). Ayat tersebut menyatakan bahwa tidak mungkin bagi seorang suami
untuk berbuat adil di antara isteri-isterinya secara sempurna.
Substansi inti dari ayat tersebut adalah bahwa laki-laki tidak akan mampu berlaku adil
secara sempurna terhadap istri-istri mereka dalam hal cinta dan kecenderungan hati, tidak
peduli seberapa besar usaha yang mereka lakukan. Oleh karena itu, jika ada kekhawatiran
tidak dapat berlaku adil, lebih baik menikahi satu saja untuk menghindari ketidakadilan.
4. Walimah adalah acara yang sangat dianjurkan karena memiliki beberapa tujuan dan
hikmah penting. Pertama, walimah berfungsi sebagai pengumuman resmi tentang
pernikahan, yang penting untuk memberikan bukti ikatan pernikahan yang sah jika
diperlukan di masa depan. Kedua, walimah adalah ekspresi rasa syukur atas pernikahan
dan pembentukan keluarga baru.
Hikmah yang dapat diperoleh dari penyelenggaraan walimah antara lain:

a. Menguatkan bukti adanya ikatan pernikahan: Dalam Islam, pernikahan harus


diumumkan dan tidak disembunyikan. Walimah menjadi salah satu cara untuk
mengumumkan pernikahan tersebut kepada masyarakat.
b. Membangun kebahagiaan dan keberkahan: Walimah adalah kesempatan bagi
keluarga dan teman untuk berkumpul dan menyampaikan doa serta harapan baik bagi
pasangan pengantin baru.
c. Mengikuti sunnah Nabi: Melaksanakan walimah juga merupakan mengikuti sunnah
Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan contoh dengan menyelenggarakan
walimah setelah pernikahan

Anda mungkin juga menyukai