Anda di halaman 1dari 11

PERNIKAHAN DALAM

ISLAM
ANGGOTA KELOMPOK 3

AUDYNA SAFITRI

RATNA SARI

MELLA PUSPITA SATI

ZAKIAH KURNIAWATI

IRFAN KURNIAWAN

YUKI ARDIANTO
PENGERTIAN PERNIKAHAN DALAM
ISLAM

Di dalam agama Islam, Hal ini senada dengan yang Dalam hal ini, perjannjian suci
pernikahan dapat diartikan bahwa diungkapkan oleh seorang pernikahan dapat dinyatakan ke
suatu perjanjian suci yang ulama, Abdurrahman Al-Jaziri dalam bentuk ijab dan qabul. Ijab
dilakukan oleh laki-laki dan yang menyatakan bahwa dan qabul yang merupakan bentuk
perempuan yang ingin dari perjanjian pernikahan ini
perkawinan adalah sebuah
melanjutkan hubungan menjadi harus dinyatakan oleh satu
perjanjian suci yang dilakukan
hubungan yang halal. Mereka majelis, baik itu berasal dari
akan mengikat janji untuk
antara laki-laki dan seorang langsung dari pihak yang
menyatakan bahwa sudah siap perempuan dengan tujuan untuk melangsungkan pernikahan (calon
untuk membangun rumah tangga. membentuk keluarga bahagia. suami atau calon istri) atau dapat
diwalikan.
TUJUAN PERNIKAHAN
DALAM ISLAM

• Melaksanakan Perintah Allah


• Melaksanakan Sunnah Rasul
• Mencegah Dari Perbuatan Zina
• Menyempurnakan Separuh Agama
• Mendapatkan Keturunan
• Untuk Membangun Keluarga Yang Bahagia
RUKUN PERNIKAHAN DALAM
ISLAM

Rukun Pernikahan dalam Islam sendiri ada 5 yaitu :


1. Calon Pengantin pria, yang memiliki persyaratan seperti diantaranya beragama islam,
identitas jelas, sehat, serta baligh, adil dan merdeka
2. Calon Pengantin Perempuan, yang memenuhi berbagai persyaratan seperti di antaranya
beragama, islam, bukan mahram, tak dalam kondisi terlarang, baligh, sehat dan lain sebagainya
3. Wali adalah ayah dari pihak perempuan yang kemudian diwajibkan kehadirannya .
4. Saksi ialah orang yang akan menyaksikan pelaksanaan prosesi pernikahan. Dianjurkan juga
untuk mendatangkan 2 saksi laki-laki yang memenuhi syarat sebagai saksi
5. Ijab dan Qabul, ialah akad yang dilakukan calon pengantin pria serta wali dalam
prosesi pernikahan. Meskipun bukan bagian dari rukun nikah, pemberian mahar dari
pihak laki-laki kepada si mempelai perempuan dinilai sebagai budaya serta bersifat
tidak wajib dan mengikat.
SYARAT SAH PERNIKAHAN DALAM ISLAM
● Beragama Islam bagi si pengantin laki-laki.

● Untuk non muslim, wajib untuk beragama Islam terlebih dahulu baru
pernikahan dapat dilanjutkan.

● Bukan laki-laki mahram bagi calon istri

● Mengetahui wali akad nikah. Dalam Islam, pemilihan wali sendiri sudah
diatur dengan tepat dan tidak sembarangan. Allah juga menjadikan
keluarga dari pihak perempuan seperti ayah, kakek dan seterusnya
secara berurutan sebagai wali.
● Tak sedang melaksanakan ibadah haji.
● Tidak dilakukan karena paksaan. Pernikahan yang dilangsungkan bukan
merupakan paksaan dari pihak manapun. Karena menikah adalah atas
dasar keinginan calon pengantin sendiri.
DALIL NAQLI TENTANG PERNIKAHAN

a. Pernikahan sebagai sarana untuk b. Dengan pernikahan, Allah


melahirkan banyak keturunan (Surah An- memberikan kemampuan (Surah
Nisa/4 ayat 1) An-Nur/24 ayat 32)

c. Pernikahan sebagai sarana untuk d. Pernikahan dapat melahirkan


melahirkan keturunan dan ketrentaman dan kasih sayang
membuka pintu rezeki secara sempurna (Surah Ar-
Rum/30 ayat 21)
HUKUM PERNIKAHAN
1. Mubah
Seseorang melakukan pernikahan hukumnya boleh, atau tidak
melakukan pernikahan juga boleh.
2. Wajib
Wajib apabila seseorng sudah mampu (membayar mahar dan
takut terjerumus kedalam perbuatan zina.
3. Sunah
Apabila seseorang telah mampu untuk memberi mahar dan penghidupan kepada
calon istri, akan tetapi mampu mengendalikan nafsunya sehingga tidak
terjerumus kedalam perbuatan zina.
4. Makruh
Apabila seseorang belum mampu melakukan pernikahan, tetapi mampu mengendalikan diri
dari tuntunan nafsu seksual.
5. Haram
Apabila seseorang melakukan pernikahan dan akhirnya menganiaya seorng istri seperti
belum mampu menikah dan memaksa diri untuk melakukan pernikahan.
PROSESI PRA NIKAH DALAM ISLAM

Meminang (Khitbah)
Meminang (khitbah) merupakan permintaan dari pihak laki-laki
kepada pihak perempuan untuk melangsungkan pernikahan.
Meminang merupakan babak awal pernikahan menurut ajaran agama
dan adat. Perempuan yang dipinang bukanlah istri orang, bukan
mahram sendiri, bukan perempuan yang masih dalam “iddah, dan
bukan perempuan yang telah dipinang oleh orang lain (muslim)
PROSESI PRA NIKAH DALAM ISLAM

Mas Kawin (mahar)


Maskawin (mahar) adalah pemberian yang wajib diberikan seorang laki-laki
sebagai calon suami kepada perempuan yang akan menjadi istri. Memberikan
mahar hukumnya wajib berdasarkan surah An-Nisa/4 ayat 4. Jumlah mas kawin
yang wajib di bayar ditentukan oleh walinya. Mas kawin boleh dibayar dengan
berbagai cara yang mempunyai niai atau faedah tertentu berdasarkan persetujuan
bersama.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai