Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1

- Amaliatul Jannah
- Miskatu Nuril A
DASAR HUKUM PERKAWINAN
- Davi FH ISLAM
- sirojul muhlasin
- M khusni M
- Abdul latif
PENDAHULUAN

Dasar Hukum Perkawinan Islam Pemahaman Dasar Hukum Perkawinan


•Perkawinan dalam agama Islam •Memahami dasar hukum perkawinan dalam Islam
didasarkan pada Al-Quran dan Hadis. penting untuk menjaga keberlangsungan dan
•Al-Quran mengatur tentang tata cara, keutuhan keluarga MPentingnya uslim.
syarat, dan hukum perkawinan dalam •Pemahaman yang baik akan membantu dalam
Islam. menghadapi berbagai permasalahan yang mungkin
timbul dalam kehidupan berumah tangga.
pengertian
Perkawinan menurut Hukum Islam disebut dengan
istilah Nikah dan ziwaaj.
Nikah menurut Bahasa mempunyai 2 arti yaitu arti
sebenarnya (hakikat) dan kiasan (mujaz).
Sedangkan arti Nikah yang sebenarnya adalah
Dham yang berarti;menghimpit, menindih,
berkumpul. Arti kiasan pada nikah adalah
Whathaa’ yang berarti setubuh atau akad, yang
berarti mengadakan perjanjian pernikahan.
dalam memberikan pengertian nikah
perundang-undangan para ahli hukum islam
memberi pendapat sebagai berikut;
a. Undang-undang perkawinan
Undang-undang perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 b. Komplikasi hukum islam (KHI)
merumuskan pengertian perkawinan dalam pasal 1 Pengertian perkawinan adalah akad yang
yaitu: “ikatan lahir batin antara seorang pria dan sangat kuat atau miitsaaqon gholiidhan untuk
Wanita sebagai suami istri dengan tujuan menaati perintah Allah dan melaksanakannya
membentuk keluarga (rumah tangga) yang merupakah ibadah (pasal2KHI)
Bahagia dan kekal berdasarkan Yang Maha Esa”
PARA ULAMA

1. Imam syafi’I
E
TM
SE L EC
Nikah menurut arti sebenarnya ialah akad yang dengannya menjadi halal hubungan
kelamin antara pria dan Wanita. Sedangkan menuruut arti kiasan Nikah ialah setubuh.

2. Imam abuhanifah

Nikah menurut arti sebenarnya ialah setubuh dan menurut arti kiasan ialah akad yang
dengannya menjadi halal hubungan kelamin.

3. Sebagian ulama

Nikah berarti kedua-duanya akad yaitu akad dan setubuh. Apabila ditinjau dari segi
adanya kepastian hukum dan pemakaian perkataan nikah didalam al-qur’an dan hadis,
maka nikah dengan arti akad atau perjanjian perikatan adalah lebih tepat dan lebih banyak
dipakai, daripada nikah dengan artian setubuh dengan adanya kepastiaan hukum
terjadinya pernikahan sangatlah diperlukan.
5

Adapun istilah nikah yang berarti


akad atau perjanjian perikatan di
dalam Al-Quran

Surat An Nuur(24) ayat 32

Surat Al Baqoroh(2) ayat 221

Surat Al Baqoroh(2) ayat 230

Surat An Nisa’(4) ayat 21


Hukum melakukan perkawinan
6

a. Jumhur ulama menyatakan sunnah alasannya adalah bahwa amar (anjuran) dalam
ayat An Nisa ‘(4) ayat 3 dan Al Baqoroh(2) ayat 282

b. Madzhab Daud Ad Dhohiri: perkawinan wajib bagi orang yang kuasa dan mampu.
Alasannya bahwa anjuran dalam Al Qur’an dan hadis adalah wajib

c. Imam Maliki menurut beliau hukum dapat wajib dan sunnah dan dalam hal
tertentu dapat pula haram.
7

d. Para Ahli Hukum Islam Modern

1. Wajib: bagi seorang yang sanggup untuk kawin.

2. Sunnah: bagi seseorang yang mempunyai kesanggupan untuk kawin dan


memelihara diri dari kemungkinan melakukan penyelewengan yang dilarang.

3. Haram: bagi seseorang yang mempunyai kesanggupan untuk kawin tetapi kalu ia
kawin menimbulkan kerugian kepada pihak lain, atau dengan kata lain tidak mampu
menafkahi.

4. Makruh: seseorang yang tidak mempunyai kesanggupan untuk kawin

5. Mubah: bagi seseorang yang menganggap bahwa perkawinan itu tidak ada gunanya.
8
Aspek perkawinan
Bila ditinjau secara yuridis, maka perkawinan/pernikahan adalah suatu
perjanjian dan bukan amal ibadah. Namun demikian terdapat aspek lain
yang sangat penting dan sering dilupakan orang, dan aspek-aspek
perkawinan dalam Hukum Islam yaitu;

• Aspek Hukum

• Aspek Ibadah

• Aspek Sosial
9
Tujuan Pernikahan
Undang-undang perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 telah merumuskan pengertian perkawinan sekaligus
tujuan perkawinan yaitu berbunyi:“ikatan lahir batin antara seorang pria dan Wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang Bahagia dan kekal berdasarkan Yang Maha
Esa”. Sedangkan Komplikasi hukum islam (KHI) Pengertian perkawinan adalah akad yang sangat kuat
atau miitsaaqon gholiidhan untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakah ibadah
(pasal2KHI).

Moral dan tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha ESA menempatkan perkawinan pada kedudukan
yang sangat luhur. Perkawinan bukanlah sekedar pemenuhan nafsu seksual, tetapi memikul tanggung
jawab pembinaan keturunan dan ketentraman hidup manusia, baik jasmaniah maupun rohaniah,
lahiriah maupun batiniah.
kesimpulan
•Dasar hukum perkawinan dalam agama Islam terdapat dalam Al-
Quran dan Hadis.

•Perkawinan dalam Islam diatur oleh beberapa prinsip, seperti


kesepakatan antara pihak laki-laki dan perempuan, wali nikah, dan
saksi nikah.

•Tujuan utama perkawinan dalam Islam adalah membentuk


keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

•Hukum perkawinan dalam Islam juga mengatur mengenai


poligami, talak, dan khulu'.

•Penting untuk memahami dan mengikuti dasar hukum perkawinan


dalam Islam untuk menjaga keutuhan dan keberlangsungan
keluarga.
TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai