PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Hubungan antara seorang laki - laki dan perempuan adalah merupakan tuntunan yang
telah diciptakan oleh Allah SWT dan untuk menghalalkan hubungan ini maka disyariatkanlah
akad nikah. Pergaulan antara laki - laki dn perempuan yang diatur dengan perkawinan ini
akan membawa keharmonisan, keberkahan dan kesejahteraan baik bagi laki - laki maupun
perempuan, bagi keturunan diantara keduanya bahkan bagi masyarakat yang berada
B. RumusanMasalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. PengertianPerkawinan
Perkawinan dalam fiqh berbahasa arab disebut dengan dua kata, yaitunikahdanzawaj.
Menurut Fiqh, nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam
pergaulan atau masyarakat yang sempurna.[1][1] Pernikahan itu bukan hanya untuk mengatur
kehidupan rumah tangga dan keturunan, tetapi juga perkenalan antara suatu kaum dengan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.[2][2]
Menurut Kompilasi Hukum Islam pasal 2 perkawinan adalah suatu pernikahan yang
merupakan akad yang sangat baik untuk mentaati perintah Allah dan pelaksanaanya adalah
merupakan ibadah.[3][3]
[1][1]H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, ( Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm. 374
[2][2]Mohd. Idris Ramulyo,S.H, M.H, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara
Peradilan Agama, dan Zakat menurut Hukum Islam, (Jakarta : Sinar Grafika, 1995), Hlm. 43
[3][3]Ibid, Mohd. Idris Ramulyo,S.H, M.H, Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta : BumiAksara,
1996), Hlm. 4
Pernikahan dianggap sah apabila dilakukan menurut hukum perkawinan masing-
masing agama dan kepercayaan serta tercatat oleh lembaga yang berwenang menurut
Pada dasarnya Islam sangat menganjurkan kepada umatnya yang sudah mampu untuk
menikah. Namun karena adanya beberapa kondisi yang bermacam - macam, maka hukum
a. Sunnah, bagi orang yang berkehendak dan baginya yang mempunyai biaya sehingga dapat
memberikan nafkah kepada istrinya dan keperluan - keperluan lain yang mesti dipenuhi.
b. Wajib, bagi orang yang mampu melaksanakan pernikahan dan kalau tidak menikah ia akan
c. Makruh, bagi orang yang tidak mampu untuk melaksanakan pernikahan karena tidak mampu
d. Haram, bagi orang yang ingin menikahi dengan niat untuk menyakiti istrinya atau menyia -
nyiakannya. Hukum haram ini juga terkena bagi orang yang tidak mampu memberi belanja
e. Mubah, bagi orang - orang yang tidak terdesak oleh hal - hal yang mengharuskan segera
PENUTUP
A. Simpulan
Perkawinan dalam fiqh berbahasa arab disebut dengan dua kata, yaitu nikahdanzawaj.
Kata na-kahadanza-wa-ja terdapat dalam Al-Qur’an dengan arti kawin yang berarti
melanjutkan keturunan.
Dasar hukum perkawinan menurut fiqh salah satunya yaitu disebutkan dalam Al-
Al-Utsaiin Muhammad Sholeh, Syekh Abdul Aziz Ibn Muhammad Dawud. 1991.
1995. Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama, dan Zakat