KELUARGA
materi
1. Urgensi keluarga dalam masyarakat
Ketahuilah sesungguhnya kalian mempunyai hak yang harus (wajib) ditunaikan oleh
istri kalian,dan kalian pun memiliki hak yang harus (wajib) kalian tunaikan". (Hasan:
Shahih ibnu Majah no.1501.Tirmidzi II:315 no:1173 dan ibnu Majah I:594 no:1851).
Hak dan Kewajiban Suami terhadap terhadap Istri dan Sebaliknya
•Hak-Hak Kebendaan
Hak-Hak Kebendaan
Mahar (Mas Kawin)
Q.S an-Nisa’: 24 memerintahkan, “Dan berikanlah mas kawin kepada permpuan-
perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian wajib. Apabila mereka dengan senang
hati memberikan mas kawin itu kepadamu, ambillah dia sebagai makanan yang sedap lagi
baik akibatnya.”
Nafkah
Yang dimaksud dengan nafkah adalah adalah mencukupkan segala keperluan istri,
meliputi makanan, pakaian tempat tinggal, pembantu rumah tangga, dan pengobatan,
meskipun istri tergolong kaya.
Q.S Al-Baqarah : 233 mengajarkan, “Dan ayah berkewajiban mencukupkan kebutuhan
makanan dan pakaian untuk para ibu dan anak-anak dengan syarat yang ma’ruf.”
Ayat berikunya (Ath-Thalaq: 7) memerintahkan, “Orang yang mampu hendaklah
memberi nafkah menurut kemampuanya, dan orang kurang mampupun supaya memberi
nafkah dari pemberian Allah kepadanya, Allah tidak akan membebani kewajiban kepada
seseorang melebihi pemberian Allah kepadanya…”
Hak-Hak Bukan Kebendaan
Hak-hak bukan kebendaan yang wajib ditunaikan suami terhadap istrinya, disimpulkan
dalam perintah QS an-Nisaa : 19 agar para suami menggauli istri-istrinya dengan makruf dan
bersabar terhadap hal-hal yang tidak disenangi, yang terdapat pada istri. Menggauli istri
dengan makruf dapat mencakup :
Zaman Nur, mejelaskan hak istri yang bukan kebendaan antara lain:
Bergaul dengan perlakuan yang baik.Kewajiban suami kepada istrinya supaya
menghormati istri tersebut, bergaul kepadanya dengan cara yang baik.
Menjaga istri dengan baik. Suami berkewajiban menjaga istriya, memelihara istri dan
segala sesuatu yang menodai kehormatanya, menjaga harga dirinya, mejunjung tinggi
kehormatan dan kemulianya, sehingga citranya menjadi baik.
Suami mendatangi istrinya suami wajib memberikan nafkah batin kepada istrinya
sekurang-kurangnya satu kali sebulan jika ialah mampu.
Hak dan Kewajiban Suami
Hak-hak suami yang wajib dipenuhi istri hanya merupakan hak-hak bukan
kebendaan sebab menurut hukum Islam istri tidak dibebani kewajiban kebendaan yang
diperlukan untuk mencukupkan kebutuhan keluarga. Bahkan, lebih diutamakan istri tidak
usah ikut bekerja mencari nafkah jika suami memang mampu memenuhi kewajiban
nafkah keluarga dengan baik.
Hak-hak suami dapat disebutkan pada pokoknya ialah hak ditaati mengenai hal-hal yang
menyangkut hidup perkawinan dan hak memberi pelajaran kepada istri dengan cara yang
baik dan layak dengan kedkan suami istri
Hak Ditaati
QS an-Nisaa’: 34 mengajarkan bahwa kaum laki-laki (suami) berkewajiban
memimpin kaum perempuan (istri) karena laki-laki mempunyai kelebihan ataskaum
perempuan(dari segi kodrat kejadianya), dan adanya kewajiban laki-laki meberi nafkah
untuk keperluan keluarganya. Istri-istri yang saleh adalah yang patuh kepada Allah dan
kepada suami-suami mereka serta memelihara harta benda dan hak-hak suami,
meskipun suami-suami mereka dalam keadaan tidak hadir, sebagai hasil pemeliharaan
Allah serta taufik-Nya kepada istri-istri itu
Istri wajib memenuhi hak suami, taat kepada perintah-perintahnya apabila memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
a) Perintah yang dikeluarkan suami termasuk hal-hal yang ada hubunganya dengan
kehidupan rumah tangga. Dengan demikian, apabia misalnya suami memerintahkan istri
untuk membelanjakan harta milik pribadinya suami keinginan suami, istri tidak wajib taat
sebab pembelanjan harta milik pribadi istri sepenuhnya menjadi hak istri yang tidak dapat
sicampuri oleh suami.
b) Perintah yang harus sejalan dengan ketentuan syariah. Apabila suami memerintahkan
istri untuk mejalankan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan syariah, perintah itu
tidak boleh ditaati. Hadist Nabi riwayat Bukhari, Muslom, Abu, Dawud, dan Nasai dari Ali
mengajarkan, “Tidak dibolehkan taat kepada seorangpun dalam bermaksiat kepada Allah,
taat hanyalah pada hal-hal yang Makruf.”
c) Suami memenuhi kewajiban-kewajibannya yang menjadi hak istri, baik yang bersifat
kebendaan maupun yang bersifat bukan kebendaan
Berdiam dirumah, tidak keluar kecuali dengan izin suami
Istri wajib berdiam dirumah dan tidak keluar kecuali dengan izin suami apbila
terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Suami telah memenuhi kewajiban membayar mahar untuk istri.
b) Larangan keluar rumah tidak memutuskan hubungan keluarga. Dengan
demikian, apabila suami melrang istri menjenguk kelurga-keluarganya, istri tidak
wajib tat. Ia boleh keluar untuk berkunjung, tetapi tidak boleh bermalam tanpa izin
suami.