A. PENDAHULUAN
B. PEMBAHASAN
َو ِمْن َء اَٰي ِتِهٓۦ َأْن َخ َلَق َلُك م ِّمْن َأنُفِس ُك ْم َأْز َٰو ًج ا ِّلَت ْس ُكُنٓو ۟ا ِإَلْي َه ا َو َج َع َل َب ْي َن ُك م َّمَو َّد ًة َو َر ْح َم ًة ۚ ِإَّن ِفى َٰذ ِلَك َلَء اَٰي ٍت ِّلَقْو ٍم َي َتَفَّك ُروَن
Artinya:
Dalam hubungan suami isteri di samping hak masing-masing ada juga hak
bersama yaitu: Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah
dan rahmah.
a. Mahar
Mahar adalah pemberian wajib dari suami untuk isteri. Suami tidak
boleh memanfaatkannya kecuali seizing dan serela isteri. Jumlah minmal
dan maksimal mahar tidak ditentukan oleh syara’. Tergantung
kemampuan sumi dan kerelaan isteri. Yang penting ada nislainya. Bahkan
boleh dengan sepasang sandal, atau mengajarkan beberapa ayat Al-
Qur’an, atau masuk Islam, seperti yang penah terjadi di zaman Rasulullah
saw.
Diriwayatkan dari Amir Ibnu Rabiah bahwa seorang wanita dari Bani
Fazarah kawin dengan mahar sepasang sandal. Lalu Rasulullah Saw
bertanya” Apakah engkau rela dari diri dan hartamu dengan sepasang
sandal? Perempuan itu menjadwab “Ya”. Lalu Rasulullah SAW
membolehkannya. (HR. Ahmad, Ibnu Majjah dan Tirmidzi).
b. Nafkah
2
ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang
ma`ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya.
c. Ihsan al-Asyarah
ۚ َٰٓي َأُّيَه ا ٱَّلِذيَن َء اَم ُنو۟ا اَل َت ْأُك ُلٓو ۟ا َأْم َٰو َلُك م َب ْي َن ُك م ِبٱْلَٰب ِط ِل ِإٓاَّل َأن َت ُك وَن ِتَٰج َر ًة َع ن َت َر اٍض ِّمنُك ْم ۚ َو اَل َت ْقُتُلٓو ۟ا َأنُفَس ُك ْم
ِإَّن ٱَهَّلل َك اَن ِبُك ْم َر ِحيًما
Artinya:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling
baik akhlaknya. Dan yang paling baik di antara mereka ialah yang paling
baik terhadap isterinya (HR. Ahmad).
Juga cara berpakaian dan tata pergaulan yang isteri serta hal-hal lainnya.
Disamping mengajar, seorang suami mempunyai kewajiban untuk
membimbing isterinya mengamalkan ajaran islam. Jika seorang suami
tidak mampu mengajarkannya sendiri, dia harus memberikan izin kepada
3
isterinya untuk belajar di luar atau mendatangkan guru ke rumah atau
minimalkan buku bacaan.
Hak suami atau kewajiban isteri kepada suami hanya dua; (1) patuh pada suami
dan (2) bergaul dengan suami dengan sebaik-baiknya (ihsan al-asyarah)
Dengan pengertian seperti itu hubungan orang tua dengan anak dapat dilihat dari
tiga segi:
4
Anak adalah amanah yang dititipkan oleh Allah SWT kepada orang tua
untuk dapat dibesarkan, dipelihara, dirawat, dan dididikdengan sebaik-baiknya.
Orang tua adalah pemimpin yang bertugas memimpin anak-anaknya dalam
kehidupan di dunia ini. Kepemimpinan itu harus dipertanggung jawabkannya
nanti di hadapan Allah SWT.
Anak adalah investasi masa depan di akhirat bagi orang tua. Karena anak
yang saleh akan selalu mengalirkan pahala kepada kedua orang tuanya. Dengan
tiga alasan di ataslah seorang muslim didorong untuk dapat berfungsi sebagai
orang tua dengan sebaik-baiknya.
ٱْلَم اُل َو ٱْلَب ُنوَن ِز يَن ُة ٱْلَح َي ٰو ِة ٱلُّد ْن َي اۖ َو ٱْلَٰب ِقَٰي ُت ٱلَّٰص ِلَٰح ُت َخ ْيٌر ِع نَد َر ِّب َك َث َو اًبا َو َخ ْيٌر َأَم اًل
Artinya:
Selain sebagai perhiasan hidup dunia anak juga menjadi ujian (fitnah) bagi
kedua orang tuanya. Allah berfirman:
َو ٱْع َلُم ٓو ۟ا َأَّنَم ٓا َأْم َٰو ُلُك ْم َو َأْو َٰل ُد ُك ْم ِفْت َن ٌة َو َأَّن ٱَهَّلل ِع نَد ُهٓۥ َأْج ٌر َع ِظ يٌم
5
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan
dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.(Qs.Al-Anfal 8;28)
Orang tua diujii dengan kehadiran anaknya.apakah anak-anak dapat
melalaikan dari beribadahkepada allah swt atau apakah dia mampu
melaksanakan tugasnya sebagai orang tua yan baik;mendidik dan membina
anaknya menjadi anak yang saleh.fitnah juga dalam arti anak bisa
menyengsarakan dan mencemarkan nama baik orang tuanya.biasanya orang
akan mengaitkan langsung kebaikan atau keburukan seorang anak dengan
orang tuanya.
Allah berfirman:
َٰٓي َأُّيَه ا ٱَّلِذيَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَّن ِمْن َأْز َٰو ِج ُك ْم َو َأْو َٰل ِد ُك ْم َع ُد ًّو ا َّلُك ْم َف ٱْح َذ ُروُه ْم ۚ َو ِإن َت ْع ُفو۟ا َو َت ْص َفُحو۟ا َو َتْغ ِفُرو۟ا َف ِإَّن ٱَهَّلل َغ ُفوٌر َّر ِحيٌم
Artinya:
Istilah yang keempat ini oleh Al Qur’an diistilahkan dengan Qurratu A’yun
(cahaya mata). Allah berfirman:
َو ٱَّلِذيَن َي ُقوُلوَن َر َّب َن ا َه ْب َلَن ا ِمْن َأْز َٰو ِج َن ا َو ُذ ِّر َّٰي ِتَن ا ُقَّر َة َأْع ُيٍن َو ٱْج َع ْلَن ا ِلْلُم َّت ِقيَن ِإَم اًما
Artinya:
“Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (Al Furqon: 74)
Qurrata ‘Ayun berarti cahaya mata, permata hati, sangat menyenangkan.
Anak saleh tidak dilahirkan, tapi dibentuk dan dibina lewat pendidikan.
Rasululloh saw mengajarkan bahwa setiap anak dilahirkandalam keadaan fitrah.
Setiap orang tua mempunyai kewajiban memelihara dan mengembangkan
potensi dasar keislaman anak sehingga anak tersebut tumbuh dan berkembang
6
menjadi muslim yang benar-benar menyerahkan diri secara total kepda Allah
SWT.
C. PENUTUP
7
Mengetahui Atasan Langsung Lasi , Februari 2019
Kasi Bimas Islam Penyuluh Agama Islam Fungsional