Anda di halaman 1dari 2

Lailatul fathya

22011323

Psikologi

Resume pembinaan keluarga dalam islam .

 Konsep Perkawinan: pengertian, hukum, prosedur, hikmah


1) Konsep Perkawinan Keluarga adalah lembaga terkecil yang mempunyai peranan besar
dalam membentuk masyarakat yang lebih luas termasuk negara. Keluarga yang kuat dan
sehat secara fisik dan psikis akan menghasilkan masyarakat yang berkualitas baik.
Dengan demikian untuk membangun suatu masyarakat yang baik tidak lain hal yang
harus dilakukan adalah membina keluarga yang kuat, bahagia, yang dalam Islam dikenal
dengan keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah.
2) Pengertian Pernikahan Nikah secara bahasa artinya berhimpun. Menurut syara‟ seperti
yang dikemukakan Wahbah az-Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu bahwa
pernikahan artinya aqad atau perjanjian atau ikatan yang menghalalkan (membolehkan)
pergaulan antara seorang laki-laki dengan seorang wanita hidup bersama sebagai suami
istri. Menurut kompilasi hukum Islam dinyatakan bahwa pernikahan adalah akad atau
perjanjian antara kedua belah pihak diwujudkan dalam bentuk ijab dan qabul seseorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
3) Hukum Pernikahan Apabila dikaitkan dengan niat dan kondisi setiap orang yang
melakukan nikah, maka hukum nikah itu ada lima macam, yaitu : mubah , sunnah ,
wajib , makruh , haram .
4) Prosedur pernikahan yaitu memiliki pasangan dan meminang.

rukun nikah
- Adanya calon suami ( penganten laki-laki).
- Adanya calon istri
- Wali dari calon pengantin perempuan. Orang yang dapat menjadi wali adalah:
*Bapak
*Kakek ( datuk )
*Saudara laki-laki seibu sebapak
*Saudara laki-laki sebapak
*Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung
*Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
*Paman dari pihak bapak
*Anak laki-laki dari paman dari pihak bapak
*Wali hakim.

Hikmah Pernikahan
Pernikahan adalah awal pembentukan keluarga, ia merupakan pintu gerbang
menghubungkan seseorang dengan dunia sesungguhnya sebagai insan yang sempurna,
dan banyak mengandung hikmah

Hak dan Kewajiban suami isteri Untuk mencapai keluarga yang bahagia, kedua belah
pihak baik suami atau pun isteri haruslah menyadari dan melaksanakan hak dan
kewajibannya masing masing. Keseimbangan ini sangat penting karena kebahagiaan
adalah dari dan untuk kedua belah pihak. M. Hasyim Asy‟ari dalam kitabnya, Dhau al
Mishbah fi Bayani Ahkam an Nikah , sebagaimana yang ditulis oleh Fawaid Abdullah
pada halaman https://tebuireng.online/memahami-hak-dan-kewajiban-suami-istri/
menyatakan bahwa kewajiban suami kepada istrinya, adalah harus mempergaulinya
dengan baik, mu‟asyarah bi al ma‟ruf. Suami harus memenuhi hak strinya dengan baik
seperti maharnya, nafkahnya, mu‟nahnya, kiswahnya. Semua itu harus dilakukan oleh
suami dengan penuh kerelaan, hati baik, ucapan yang lemah lembut, dan penuh
Kesabaran atas prilaku buruk misalnya si istri berakhlaq kurang baik”. Di samping itu,
suami juga membimbing istrinya dengan baik dan sabar menuju kebaikan-kebaikan dan
ibadah. Mengajari istrinya bagaimana bersuci yang benar sesuai perintah agama, juga
membimbing istrinya dengan benar tatkala ia haid, ketika ia shalat serta ketika istri
melaksanakan kewajibankewajiban agama yang lain.

Pernikahan yang baik adalah pernikahan yang sesuai perintah Allah. Kedua belah pihak
dituntut harus sama-sama berlaku dan berbuat baik kepada pasangannya. Baik suami
maupun istri. Di antara kewajiban suami tersebut adalah : 1) Suami itu harus
memberikan Nafkah; nafkah lahir seperti makan dan minum, belanja perabotan rumah
tangga, biaya sekolah, biaya mondok, dan belajar anak-anaknya. Di samping itu juga,
suami harus memberikan nafkah batin, baik hubungan seksual yang baik dan layak,
maupun hubungan psikologis dalam rumah tangga itu yang juga baik dan layak. 2) Suami
harus juga memberikan mu‟nah. Yang dimaksud dengan mu‟nah itu adalah segala
sesuatu di luar kewajiban-kewajiban nafkah tersebut, atau bahasa lain adalah segala
biaya tak terduga, seperti biaya-biaya pengobatan jika sakit, biaya yang dengan
perhiasan istri, biaya untuk istri bersolek dan lain-lain. 3) Suami juga wajib memberikan
biaya kiswah, dalam hal ini suami harus memenuhi biaya pakaian Istri (secukupnya dan
seperlunya).

Di sisi lain ada pula kewajiban istri yang menjadi hak suami. Kewajibankewajiban Istri
yang harus dilakukan, dan hak yang harus diterima oleh suami adalah:
1) Isteri wajib taat kepada suaminya terhadap segala apa saja perintah suami, selagi
dalam hal yang dihalalkan menurut perintah Allah SWT dan RasulNya.
2) Istri tidak boleh berpuasa kecuali atas izin suaminya.
3) Istri tidak boleh keluar rumah, kecuali atas izin dan ridla suaminya.
4) Seorang istri harus bersungguh-sungguh mencari ridla suaminya, karena ridla Allah
berada didalam ridla suaminya dan marahnya Allah berada di dalam marah suaminya.
5) Sekuat mungkin istri wajib berusaha menjauhi yang sekiranya menyebabkan suaminya
marah.

Anda mungkin juga menyukai