Anda di halaman 1dari 23

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Tujuan Hidup Muslim

Manusia sebagai makhluk di muka bumi disebut juga sebagai


makhluk sosial, makhluk yang berakal, makhluk agamis, dan makhluk
yang monodualistik (perpaduan antara jasad dan ruh).Keistimewaan
manusia terletak pada peranan yang diembannya yaitu sebagai khalifah
fil-ardh atau khalifah di bumi. Kelebihan ini merupakan pembeda yang
jelas dengan makhluk ciptaan Allah yang lain seperti malaikat, jin, iblis,
setan, hewan, tumbuh-tumuhan, dan makhluk lainnya yang tidak
diketahui oleh manusia.

Wewenang dan tanggung jawab yang diamanahkan oleh Allah swt


kepada manusia untuk mengelola alam ini bukanlah sesuatu hal yang sulit
dan berat, karena Allah Swt. tidak akan membebankan kewajiban kepada
seseorang melainkan ssuai dengan kemampuannya. Kita diberikan akal
oleh Allah Swt. dan dengan akal itu pula kita dapat bertindak dan
memulai sesuatu.Memungsikan akal dapat kita pahami sebagai upaya
manusia dalam menetapkan langkah-langkah yang terarah dan terukur
dan menentukan tujuan hidup serta merealisasikannya dalam kehidupan
nyata manusia.

Karena akal bukanlah benda yang statis, maka akal haruslah dilatih,
dikembagkan, dan disempurnakan kemampuannya. Mengembangkan akal
adalah auatu kewajiban manusia dan dengan cara demikian daya pikir,
aya nalar, daya analisa,daya cipta, rasa, dan karsa manusia dapat tumbuh
dan bersemi dalam diri seseorang. Pemanfaatan potensi atau berbagai
macam daya yang dimiliki seseorang pada hakekatnya dapt dijadikan
sebagai criteria dalam menentukan berperan atau tidaknya seseorang
sebagai khalifah Allah Swt..Mengambil peran itu pada hakikatnya adalah
bagian dari usaha mencapai tujuan penciptaan manusia di muka bumi.

1
Dalam AlQuran dijelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah
Swt. Hanya untuk mengabdi kepada-Nya. Mengabdi dalam artian secara
sungguh-sungguh (hanif) merencanakan, melaksanakan perintah-nya, dan
menjauhkan larangan-nya.Perintah itu bisa berupa ibadah mahdhah dan
bisa juga ibadah ghairu mahdhah. Kedua macam ibadah ini pada
dasarnya tidak dapat dipisah-pisahkan, dia menyatu dalam diri pribai
seorang muslim. Melaksanakan kedua ibadah tersebut secara berimbang,
utuh, dan saling mendukung adalah tujuan hidup seorang muslim.

Melaksanakan kedua macam ibadah tersebut yang disesuaikan dengan


kemampuan dan tuntunan yang benar dari Rasulullah Saw akan
memberikan dampak yang positif dalam membentuk perilaku muslim
sehari-hari. Dampak tersebut sesuai dengan tingkat kemampuan
pengamalan ibadah manusia dan sesuai pula dengan kehendak Allah Swt..
Namun demikian, realitas kehidupan kita menunjukkan bahwa sebagian
besar muslim cenderung untuk memisahkan ibadah dengan kehidupan
duniawi. Mereka berpendapat bahwa yang dikatakan ibadah hanyalah
sebatas ibadah mahdhah saja seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan lain-
lain , sedangkan ibadah yang berhubungan dengan kehidupan dunia
dipersepsikan sebagai aktifitas yang bukan termasuk dalam ruang lingkup
atau ranah (domain ) ibadah kepada Allah Swt..

Kecenderungan seperti ini sudah mendarah daging bahkan telah


mengakar secara salah kaprah di kalangan kita, dan pemahaman eperti ini
cenderung diwariskan dari satau generasi ke generasi berikutnya secara
tradisional.Hal ini mengakibatkan kita jauh tertinggal dari kehidupan
duniawi sebagai wahana menuju kemajuan kehidupan yang dijanjikan
oleh Allah Swt.. Pada zaman Rasulullah saw dan para sahabat, umat islam
berusaha melaksanakan ajaran atau isi AlQuran secara benar dan
menyeluruh dalam segala segi kehidupan seorang muslim berapapun
keilnya, disetiap saat dan disetiap tempat. Dengan meningkatkan kualitas
ibadah ritual (mahdhah) maka akan memberikan kekuatan ruhaniah
dalam diri seseorang dan selanjutnya akan meningkatkan kekuatan
lahiriyah untuk memperbaiki kualitas kehidupan duniawinya. Dengan
perkataan lain, seorang muslim seyogyaya memandang bahwa kehidupan
duniawi ini sebagai sesuatu medan peperangan yang harus dimenangkan
olehnya dan sekaligus sebagai lading menumbuhkan amal shalih untuk
bekal kehidupan akhirat.

2
Menggunakan ibadah mahdhah sebagai sumber kekuatan untuk
mendekatkan diri kepada Allah Swt..Dan sekaligus mengharapkan ridho-
nya adalah tujuan mereka.Demikian pula, membentuk dan
mengembangkan kekuatan ruhaniah sebagai tenaga pendorong (driving
force) dalam menyelesaikan setiap problematika kehidupan duniawi juga
merupakan tujuan hidup manusia. Setelah manusia berupaya sekuat
tenaga dalam mempersembahkan ibadahnya kepada sang pencipta, maka
hasil dari semua ibadah itu diserahkan kepada Allah Swt.. Setelah
segenap potensi dan kemampuan manusia telah dicurahkan secara baik,
benar, terarah, dan terukur, maka kita tinggal bertawakkal, berserah diri
dan menerima apapun yag dikaruniakan-nya.

Mengembalikan pemahaman umat islam secara benar haruslah diulai


dengan meluruskan dan membenarkan terlebih dahulu penetapan atau
perumusan tujuan hidupnya. Mengapa demikian? Pertanyyaan ini dapat
kita jawab secara sederhana karena sudah terlalu banyak ahli filsafat dan
pemikir-pemikir islam yang telah menyimpang dari inti ajaran AlQuran
dan sunnah Rasulullah saw. Mereka mendefinisikan berbagai macam
tujuan hidup manusia dengan rumusan-rumusan yang cenderung
berorientasi pada materialisme, eksistensialisme, ataupun hedonisme
sebagaimana tercermin dalam konsep pahala dan dosa.

Ditengah-tengah ketidaksengajaan menyerap bahkan


mendarahdagingkan tujuan hidup yang telah dirumuskan oleh para filsuf,
para pemikir islam, dan diri kita masing-masing, maka islam telah
merumuskan tujuan hidup itu yang lebih universal, sempurna , dan
menyeluruh untuk setiap pemeluknya untuk mencapai kebahagiaan dunia
dan akhirat. Mengetahui tujuan hidup manusia secara utuh, jelas, dan
gambling akan dapat membawa umat islam kepada tingkat kualitas
kehidupan tertinggi di dunia dan di akhirat. Karena juga akan
memberikan kehidupan yang penuh dengan ketenagan, keberuntungan,
kebahagiaan yang hakiki dan sesuai dengan harapan kodrat kemanusiaan
itu sendiri.

Tujuan hidup manusia dalam pandagan slam telah tercantum dalam


ayat suci AlQuran. Bukan hanya rumusan tujuan hidupnya saja yang
dicantumkan, akan tetapi bagaimana cara mencapainya pun juga secara
jelas disebutkan. Pada kesempatan ini melalui modul bahan diskusi, kita

3
mencoba untuk memahami dengan cara menganalisis tujuan hidup
muslim dalam AlQuran dan merumuskan bagaimana cara
mengaplikasikan ayat tersebut dalam kehidupan nyata kita sehari-hari.

1.1.2 Fungsi Hidup Muslim

Sebagaimana yang telah kita bicarakan pada sesi pertama diskusi


tentang Tujuan Hidup Muslim, maka pada pertemuan kedua ini kita
akan mengkaji apa fungsi hidup muslim itu? Secara sederhana, fungsi
dapat didefinisikan sebagai suatu akibat atau konsekuensi dari
dilakukannya suatu sebab.Akibat atau konsekuuensi itu kadang-kadang
dapat kita kenali dengan jelas dan gamblang, sebagaimana jelanya
pemahaman kita mengenai fungsi utama air sebagai penghilang rasa haus
atau dahaga. Sebaliknya, akibat atau konsekuensi bisa juga terkesan
samara dan tidk dapat segera kita kenali dengan baik dan benar karena
keterbatasan pemahaman kita.

Sebagai contoh misalnya bagi seorang anak yang masih kecil dengan
tigkat pemahaman terbatas, akan sangat sulit megenali apa sebenarnya
fungsi dari seorang ayah dbandingkan dengan ibinya. Dalam kasus
seorang ayah menyuruh anaknya belajar atau kalau perlu memaksanya
belajar , maka si anak bertanya-tanya apakah memang fungsi seorang
ayah selalu berkaitan dengan sesuatu hal yang terkesan kurang
bersahabat. Dengan perkataan lain pada saat itu si anak tidak tahu fungsi
seorang ayah dalam rumah tangga. Namun, ketika ia mulai besar sejalan
dengan meningkatnya kemampuan pemahaman dan penalaran si anak,
maka ia baru mengetahui apa fungsi seorang ayah tersebut. Misalnya, ia
akan menjawab sendiri pertanyaan berikut :Ooh ya, kalau begitu
tindakan dan sikap ayah dahulu kepadaku ketika aku masih kecil
berfungsi untuk menyadarkan aku dari kemalasanku atau dari
kenakalanku yang lain.

Manusia sebagai makhluk yang berakal diberi hak dan wewenang


oleh Allah Swt.untuk bertindak sesuai hak dan kewenangannya itu.
Namun demikian, penggunaan hak dan wewenang yang dimiliki oleh
seseorang akan memunculkan suatu konsekuensi di kemudian hari berupa
pertanggungjawaban dari penggunaan hak dan wewenang tersebut.
Apakah dalam pelaksanaan tugasnya atau wewenangnya sudah sesuai
dengan tuntutan dan tuntunan yang memberikannya (Allah Swt.) atau

4
sebaliknya hanya menurut selera manusia itu sendiri yang berlandaskan
pada akal dan pikirannya semata yang bersifat terbatas dan nisbi (relatif).

Jika manusia lebih cenderung meletakkan akal pikirannya semata di


atas norma agama yang hak dan bersifat absolute karena memang berasal
dari Sang Maha Pencipta Allah Swt., maka kehancuran dan malapetaka
yang akan terjadi kemudian. Kita sering menyaksikan adanya suatu
penindasan, penjegalan, dan perampasan hak, ketidakadilan, dan
kedholiman di permukaan bumi, karena semata-mata system kehidupan
manusia di bumi yang serba kompleks ini secara dominant hanya dikelola
berlandaskan kemampuan akal fikiran manusia yang terbatas.Ini bukan
berarti bahwa akal pikiran manusia sebagai sesuatu yang tidak
bermanfaat, tetapi seharusnya penggunaan akal fikiran itu sinergi dengan
tuntutan Sang Pencipta.

Allah Swt. Menempatkan manusia setingkat lebih tinggi di atas


makhluk lain di muka bumi, karena manusia diharapkan menjadi
pelindung dan pemakmur bumi dengan memanfaatkan segala potensinya
yang ada untuk memudahkan manusia dalam melaksanakan peranan
hidupnya. Fungsi yang cukup besar dan mulia itu merupakan anugerah
yang tak ternilai harganya. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian,
maka manusia akan didorong untuk lebih giat dankuat dalam
merencanakan sesuatu dan melaksanakan rencana ynag telah dibuatnya.
Ringkasnya, tidak ada istilah santai apalagi bermalas-malasan dalam
berbuat bagi siapa saja yang mengetahui fungsi hidupnya secara utuh dan
benar.

Kebanyaan kita tidak menyadari tentang fungsi hidupnya, dan


sebagian lagi mungkin tidak mngetahuisama sekali tentang itu.Akibat
ktidaktahuannya tentang ungsi hidupnya menyebabkanseseorang tidak
memiliki gairah hidup.Bahkan yang lebih mngerikan lagi adalah adanya
anggapan bahwa hidup ini sebagai suatu beban yang amat berat yang
harus segera diakhiri.Namun, tidaklah demikian bagi kita yang menyadari
secara benar tentang fungsi hidupnya.Hidup ini sebenarnya sagatlah
menarik dan menggairahkan karena memang sebagai salah satu anugerah
utama dan sangat berharga dari Allah Swt. Kepada manusia. Bahkan
diantara kita ada yang bercita-cita ingin hidup selamanya untuk
memfungsikan dirinya sebagaimana yang diharapkan oleh Allah Swt.

5
Marilah kita lihat, apa sebenarnya fungsi hidup seorang muslim itu dalam
pandagan AlQuran?

1.1.3 Peranan Hidup Muslim

Baru saja kita membahas tentang Fungsi Hidup Muslim yang sangat
berkaitan dengan peranan hidupnya. Jika fungsi hidup lebih banyak
ditekankan pada aspek konsekuensi yang diterjemahkan ke dalam
wewenang dan tanggung jawab, maka peranan lebih difokuskan pada segi
aplikasi dalam kehidupan seorang muslim. Secara sederhana peranan
dapat diartikan sebagai apa yang diharapkan oleh pihak lain yang
seharusnya dilakukan oleh seseorang. Pihak lain yang dimakud disini
adapat berarti Tuhan (Allah Swt.) dansecara kolektif dapat berupa
masyarakat, lembaga social kemasyarakatan, atau bahkan individu
(perorangan).

Kita menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada seorang pun yang dapat
hidup sendirian karena secara kodrati manusia meman sebagai makhluk
social dalam kenyataan sehai-hari banyak ditemui orang-orang yang
secara sengaja atau tidak sengaja membiasakan hidupnya melawan
sunnatullah atau melawan arus, yaitu dengan membuayakan pola hidup
individualistis sebagaimana kita saksikan di Negara-negaa maju
(sekuler) atau di koa-kota besar di Indonesia. Pola hidup seperti ini justru
membuat mereka sres, terpojok, bahkan menyulitkan dirinya
sendiri.Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena mereka melawan
itrah hidupnya sebagai makhluk yang memerlukan orang lain atau karena
mereka melawan tuntutan social atau harapan sosialnya.

Pada kesempatan diskusi ketiga ini, kita mencoba menenali apa ang
diharapkan diperankan leh seoran muslim yng tercermin dari sikap
perilaku (conduct), keragaan (appearance), dan prestasi (achievement).
Dengan demikian, maka kita bersama-sama bertanya dan sekaligus
menjawab apa peranan seorang muslim menurut pandangan AlQuran?

6
BAB II

CAPAIAN KOMPETENSI

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Hidup Muslim

Adapun tujuan diskusi atau kuliah aktif mengenai topik Tujuan Hidup
Muslim adalah agar mahasiswa:

a. Dapat mengerti tujuan hidupnya berdasarkan pemahaman terhadap Al


Quran.
b. Dapat menjelaskan perbedaan anatara tujuan hidup muslim dengan
tujuan hidup manusia lainnya.
c. Dapat menjelaskan pengertiaan ibadah kepada Allah Swt.

2.1.2 Fungsi Hidup Muslim

Adapun tujuan diskusi atau kuliah aktif mengenai topik Fungsi Hidup
Muslim adalah agar mahasiswa:

a. Mampu menjelaskan pengertian fungsi hidup muslim.


b. Mampu menjelaskan pengertian rahmatan lil alamin.
c. Mampu menghayati fungsi hidupnya sebagai pembawa rahmat bagi
sekalian alam.

2.1.3 Peranan Hidup Muslim

Adapun tujuan diskusi atau kuliah aktif mengenai topik Peranan Hidup
Muslim adalah agar mahasiswa:

a. Memahami peranan hidupnya sebagai seorang muslim dalam kehidupan


di dunia sesuai dengan tuntunan Al Quran.
b. Mampu merumuskan pengertian khalifah fil ard dalam hubungannya
dengan pengelolaan potensi alam raya ini; dan
c. Mampu menjelaskan cara pendekatan yang digunakan untuk
menyadarkan umat sebagai khalifah di muka bumi

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Tujuan Hidup Muslim
Adapun hasil diskusi/jawaban dari pertanyaan yang didiskusikan pada
kuliah aktif mengenai topik Tujuan Hidup Muslim adalah sebagai berikut:

7
a. Dengan memperhatikan Surat Adz-Zaariyaat (51): 56, Al-Fatihah (1) :
5-7, Al-Baqarah (2) : 83-84, Al-Araaf (7) : 73-74, Huud (11) : 50-52
dan 61. Apakah tujuan hidup seorang muslim?

QS Adz-Zaariyaat (51) : 56

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka


beribadah kepada-Ku

QS Al-Fatihah (1) : 5-7

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada


Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya,
bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang
sesat.

QS Al-Baqarah (2) : 83-84

Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah
kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu
selalu berpaling.
Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu
tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak
akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung
halamanmu, Kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang
kamu mempersaksikannya.

QS Al-Araaf (7) : 73-74

Dan kepada kaum Samud kami utus saudara mereka Saleh. Dia
berkata Wahai Kaumku! Sembahlah Allah Tidak ada tuhan sembahan
bagimu selain dia. Sesungguhnya Allah telah datang kepadamu dengan
bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini seekor unta betina dari Allah
sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, jangan
disakiti, anti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.

8
Dan ingatlah ketika ia menjadikanmu khalifah-khalifah setelah kaum
Ad dan menempatkan di bumi di tempat yang datar kamu dirikan
istana-istana dan di bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka
ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan
di bumi.

QS Huud (11) : 50-52

Dan kepada kaum Ad kami utus saudara mereka, Hud, Ia berkata


Wahai Kaumku! Sembahlah Allah! Tiada Tuhan bgimu selain Dia.
Selama ini kamu hanyalah mengada-ada. Wahai Kaumku! Aku tidak
meminta imbalanku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku.
Tidakkah kamu mengerti?. Dan Hud berkata Wahai Kaumku!
Mohonlah ampun kepada tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya,
niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras. Dia akan
menambah kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu
berpaling menjadi orang yang berdosa.

QS Huud (11) : 61

Dan kepada kaum Samud kami utus saudara mereka Saleh. Dia
berkata Wahai Kaumku! Sembahlah Allah Tidak ada tuhan sembahan
bagimu selain dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi dan
menjadikanmu pemakmurnya, karena itulah mohonlah ampunan
kepada-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku sangat dekat dan memperkenankan doa Hambanya.

Jadi, dari ayat-ayat yang ada diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
telah jelas diperintahkan dalam Al-Quran yakni, Allaah menciptakan
manusia untuk beribadah kepada-Nya dengan menyembah-Nya, hanya
memohon pertolongan-Nya. Selain itu, kita diperintahkan juga untuk
berbuat baik kepada orangtua, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan
orang-orang miskin. Berkata baik, mendirikan shalat, dan menunaikan
zakat.

b. Dengan memperhatikan Surat Adz-Zaariyaat (51) : 55-58, maka


bagaimana Anda dapat menghubungkan atau merumuskan relasi
(hubungan) antara berdzikir danberiman pada ayat 55, rizki pada ayat
57-58, dan kekuatan tangguh pada ayat 58 dengan beribadah kepada-
Ku pada ayat 56 ?

9
QS Adz-Zaariyaat (51) : 55-58

dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan


itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin. Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak
menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki
agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah
pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.

Segala hal yang manusia lakukan di muka bumi tak lain adalah untuk
beribadah kepada Allaah SWT, dengan berdzikir dan selalu
mengingat-Nya menjadikan hati tentram. Tidak perlu gundah gulana
mengenai rizki, karena Dialah yang Maha Memberi rizki. Setiap
masing-masing kepala sudah jelas takaran rizkinya, hal ini sangatlah
mudah bagi Allaah SWT.

c. Juga memperhatikan laa tabuduuna illallaah dalam ayat 83 surat


Al-Baqarah dengan berbuat baik kepada Ibu Bapak, kaum kerabat,
anak yatim, dan orang miskin (manusia seluruhnya), kemudian baru
tunaikan shalat dan tunaikan zakat. Bagaimana Anda dapat
menjelaskan pengertian beribadah kepada Allah Swt. dalam ayat ini
dengan prestasi manusia ?

Sejatinya segala perbuatan manusia adalah untuk beribadah kepada


Allaah. Mendapatkan prestasi merupakan perwujudan ibadah kepada
Allaah, dengan semakin meninggikan panji-panji islam.

d. Dengan memperhatikan ayat 50 dengan 51 dan 52 surat Huud (11),


Allah Swt. menghubungkan beribadah kepada Allah Swt. dengan
menurunkan rahmat (dalam ayat ini misalnya berupa hujan) dan
menambah kekuatan (manusia) sekaligus Allah Swt. menyuruh kita agar
jangan berbuat dosa. Dengan demikian, maka apakah benar pengertian
ibadah kepada Allah Swt. lebih banyak ditekankan pada pencapaian
prestasi (ahsanu amala atau amalan yang terbaik) dan tingkah laku
(akhlakul karimah) manusia di dunia ?

10
Pertanyaan disini adalah apakah ibadah lebih ditekankan kepada
pencapaian prestasi dan tingkah laku. Maka jawabannya adalah ya
benar. Bahwa ibadah kepada Allah swt. ditekankan kepada amalan
terbaik dan tingkah laku manusia di dunia. Karena ini adalah bekal
manusia untuk menghadap-Nya kelak, untuk dibanggakan dihadapan-
Nya.

3.1.2 Fungsi Hidup Muslim

Adapun hasil diskusi/jawaban dari pertanyaan yang didiskusikan pada


kuliah aktif mengenai topik Fungsi Hidup Muslim adalah sebagai berikut :

a. Apa fungsi hidup seorang muslim? Perhatikan surat Al-Anbiya (21) :


107 dan An-Nahl (16) : 89.

QS Al-Anbiya (21) : 107

dan kami tidak mengutus Engkau Muhammad melainkan untuk


menjadi rahmat bagi seluruh alam.

QS An-Nahl (16) : 89

dan (ingatlah) pada hari (ketika) bangkitkan pada setiap umat


seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan kami datangkan
engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan kami turunkan
kitab (AlQuran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai
petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah
diri (Muslim).

Berdasarkan surat-surat dalam Al-quran yang dijelaskan diatas, telah


jelas bahwa fungsi hidup muslim adalah menjadi rahmat bagi seluruh
alam. Dan Allaah telah memberikan pedoman yaitu Al-Quran dan
tauladan yaitu Muhammad, agar jelas arah dan tujuan hidup manusia di
muka bumi ini. Nabi Muhammad sebagai Rahmatan lil alaamiin
artinya luas, yaitu kebahagiaan yang hakiki, keselamatan, dan ampunan.
Allaah menjadikan nabi sebagai saksi atas perbuatan umatnya
(kaumnya) masing-masing.

b. Apa pengertian dari rahmatan lilalamin ? Periksalah secara


seksama dan tarik kesimpulan dari surat An-Naml (27) : 17-19.

11
QS An-Naml (27) : 17-19.

dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia,


dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. Hingga ketika mereka
sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-
semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak
oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena
mendengar (perkataan semut itu). Dan dia berdoa, Ya Tuhanku
anugerahkan aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah
Engkau anugerahkan kepadaku dan kepad a kedua orang tuaku, dan
agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkan ridhai; dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-
hamba-Mu yang saleh.

Pengertian rahmatan lil alaamin adalah kasih sayang bagi seluruh alam.
Nabi diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, menyeru kepada seluruh
umat untuk menyembah, tunduk, dan patuh hanya kepada Allaah. Tugas
sebagai rahmat bagi seluruh alam ialah membawa kebaikan bagi seluruh
alam dengan menjaga alam dan tidak berbuat kerusakan.

c. Bagaimana mewujudkan fungsi tersebut dalam kehidupan kita sehari-


hari di dunia ini? Perhatikan surat Al-Baqarah (2) : 218, An-Nisaa (4) :
175, Al-Anam (6) : 154, Al-Araf (7) : 56, Yusuf (12) : 53-57, dan
Yunus (10) : 21-24.

QS Al-Baqarah (2) : 218

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang


berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang
mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.

QS An-Nisaa (4) : 175

adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang


teguh kepada (agama-Nya), maka Allah akan memasukkan mereka ke
dalam rahmat dan karunia dari-Nya (surga), dan menunjukkan mereka
jalan yang lurus kepada-Nya.

12
QS Al-Anam (6) : 154

kemudian kami telah memberikan kepada Musa kitab (Taurat) untuk


menyempurnakan (nikmat kami) kepada orang yang berbuat kebajikan,
untuk menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat,
agar mereka beriman akan adanya petemuan dengan Tuhannya.

QS Al-Araf (7) : 56

dan tetaplah untuk kami kebaikan di dun ia ini dan di akhirat.


Sungguh, ka i kembali(bertobat) kepada Engkau. (Allah), Sikaku akan
aku timpakan kepada siapa yang aku kehendaki dan rahmatku meliputi
segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang
yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman
kepada ayat-ayat Kami.

QS Yusuf (12) : 53-57

dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan),karena


sesungguhmya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan kecuali
(nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku,
Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan raja berkata, bawalah
dia (Yusuf) kepadaku, agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat)
kepadaku. Ketika dia (raja) telah bercakap-cakap dengan dia, dia
(raja) berkata, sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang
yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami dan dipercaya. Dia
(Yusuf) berkata, jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir);
karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan
berpengetahuan. Dan demikianlah kami meberi kedudukan kepada
Yusuf di negeri ini (Mesir); untuk tinggal dimana saja yang dia
kehendaki. Kami melimpahkan rahmat kepada siapa yang kami
kehendaki dan kami tidak menyianyiakan pahala orang-orang yang
berbuat baik. Dan sungguh, pahala akhirat itu lebih baik bagi orang-
orang yang beriman dan selalu bertakwa.

QS Yunus (10) : 21-24

Dan apabila kami memberikan suatu rahmat kepada manusia, setelah


mereka ditimpa bencana, mereka segera melakukan segala tipu daya
(menentabng) ayat-ayat kami. Katakanlah, Allah lebih cepat

13
pembalasannya (atas tipu daya itu). Sesungguhnya malaikat-malaikat
kami mencatat tipu dayamu. Dialah tuhan yang menjadikan kamu
dapat berjalan di daratan, (dan berlayar) di lautan. sehingga ketika
kamu berada di dalam kapal, dan meluncurkan (kapal) itu membawa
mereka (orang-orang yang ada di dalamnya) dengan tiupan angin
yang baik, dan mereka bergembira karenanya;tiba-tiba datanglah adai
dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, dan mereka
mengira telah terkepung (bahaya) maka mereka berdoa dengan tulus
ikhlas kepada allah semata (seraya berkata), sekiranya Engkau
menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-
orang yang bersyukur. Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka,
malah mereka berbuat kedzaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar.
Wahai manusia! Sesungguhnya kedzaliman mu bahayanya akan
menimpa dirimu sendiri;itu hanya kenikmatan hidup duniawi,
selanjutnya kepada kamilah kembalimu kelak akan kami kabarkan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya perumpamaan
kehidupan duniawi itu hanya seperti air (hujan) yang kami turunkan
dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur
(karena air itu), diantaranya ada yang di makan manusia dan hewan
ternak.hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahanya, dan
berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya
( memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab kami pada waktu
malam atau siang, lalu kami jadikan (tanaman) nya seperti tanaman
yang sudah di sabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin.
Demikianlah kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan kami) kepada
orang yang berfikir.

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, dapat di simpulkan, Cara mewujudkan


fungsi kita sebagai muslim adalah :

Orang-orang yang berhijrah dan berjihad mengharapkan rahmat


Allaah
Orang-orang yang beriman kepada Allaah dan berpegang teguh
kepada agama-Nya inilah yang akan dimasukkan dalam rahmat
Orang-orang yang berbuat kebaikan maka akan sangat dekat
dengan rahmat Allaah. Rahmat Allaah diberikan kepada siapa
saja yang Ia kehendaki
Tidak berbuat kerusakan

14
Berdoa dan memohon hanya kepada Allaah dengan rasa takut
dan penuh harap
Tidak melakukan tipu daya

3.1.3 Peranan Hidup Muslim

Adapun hasil diskusi/jawaban dari pertanyaan yang didiskusikan pada


kuliah aktif mengenai topik Peranan Hidup Muslim adalah sebagai berikut :

a. Dalam surat Al-Baqarah (2) : 30, Alah Swt. menegaskan akan


menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi.
QS Al-Baqarah (2) : 30

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,


Aku hendak menjadikan khalifah di bumi, Mereka berkata, apakah
engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan
darah di sana, edangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu? Dia berfirman, (sungguh Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.

a.1 Jika kita perhatikan lanjutan surat tersebut dalam ayat 31, 32, 33,
34, dan seterusnya maka apakah hubungan antara khalifah dengan
asmaa (nama-nama) dan aliimun hakiim (Maha Mengetahui dan
Maha Bijaksana) ?

Allaah menciptakan manusia di muka bumi bertujuan untuk


menjadikannya sebagai khalifah. Allaah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana mengajarkan segala hal kepada Adam (sang
Khilafah), hal ini diluar kemampuan makhluk-makhluk yang Dia
ciptakan.

a.2 Juga apa hubungan antara khalifah dengan hudan (petunjuk) pada
ayat 38 ?

QS Al Baqarah (2) ; 38

Kami berfirman turunlah kamu semua dari surga kemudian jika


benar-benar datang petunjuku kepadamu, maka barang siapa
mengikuti petunjukku, tidak ada rasa takut pada mereka dan
mereka tuidak bersedih hati.adapun orang-orang yang kafir dan
mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka
kekal di dalamnya.

15
Allaah menurunkan hudan (petunjuk) yaitu berupa Al-Quran
sebagai pedoman hidup manusia di muka bumi. Manusia
diciptakan lengkap dengan akal, dan dengan akalnya ini ia mampu
mencerna dan memproses apa-apa yang ia dapat. Apabila manusia
menggunakan akalnya untuk mengerti dan memahami serta
mengikuti hudan yang telah Allaah berikan maka ia tak akan
kehilangan arah dalam hidup, dan ia akan menjadi sebaik-baiknya
khilafah.

a.3 Apa peranan hidup yang diharapkan dilaksanakan oleh seorang


muslim ?
Peranan hidup yang diharapkan Allaah kepada manusia di muka
bumi adalah sebagai khilafah yang menggunakan akalnya untuk
mempraktikkan petunjuk-Nya dalam segala perbuatan.

b. Dalam surat An-Naml (27) : 60-61, Allah Swt. menegaskan


penciptaannya dan memberikan berbagai rahmat, kemudian
mempertanyakan : Apakah di samping Allah Swt. ada tuhan yang lain?
Demikian juga dalam ayat 62, Allah Swt. menegaskan bahwa Dia
memperkenankan doa, dan menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi
juga mempertanyakan : Apakah di samping Allah Swt. ada tuhan yang
lain? Kemudian disebutkan bahwa : Amat sedikitlah kamu berdzikir.
Demikian juga dalam ayat 63 dan 64. Bagaimana anda dapat
menghubungkan atau mencari relasi mengenai hal-hal yang ditegaskan
oleh Allah Swt. tentang : Penciptaan langit dan bumi dan pemberian
rahmat-Nya, memperkenankan doa, dan menjadikan kamu sebagai
khalifah di satu sisi dengan pertanyaan : Apakah di samping Allah
Swt. ada tuhan lain ? Dan amat sedikitlah kamu berdzikir? di sisi yang
lain.

QS An-Naml (27) : 60-64

bukanlah Dia Allah yang menciptakan langit dan bumi dan yang
menurunkan air dari langit untukmu, lalu kami tumbuhkan dengan air
itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan
mampu menundukkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada
tuhan yang lain? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran. Bukankah dia Allah telah menjadikan
bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sunga-sungai di celah-

16
celahnya, yang menjadikan gunung-gunung untuk mngukuhkannya, dan
yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping
Allah ada Tuhan yang lain? Sebenarnya kebanyakan mereka tidak
mengetahui. Bukankah dia Allah yang memperkenankan doa orang
yang dalam kesulitan apabila dia berda kepadanya, dan
menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu manusia sebagai
khalifah pemimpin di bumi? Apakah disamping Allah ada Tuhan yang
lain? Sedikit sekali nikmat Allah yang Kamu ingat. Bukankah dia Allah
yang memberi petunjuk kepada kamu dalam kegelapan di daratan dan
lautan dan mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum
kedatangan rahmatnya?Apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain?
Maha tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan. Bukankah
Dia Allah yang menciptaan makhluk dari permulaannya, kemudian
mengulanginya lagi dan yang memberikn rezeki kepadamu dari langit
dan bumi. Apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain? Katakanlah,
kemukakanlah bukti kebenaranmu, jika kamu orang yang benar.

Laaillaahaillallaah (tiada illaah / sesembahan yang berhak disembah


kecuali Allaah). Dalam ayat ini Allaah menegaskan bahwa Kuasa-Nya
meliputi langit dan bumi, daratan dan lautan, siang dan malam, taka da
yang mampu menandingi-Nya, namun betapa sombongnya manusia
yang tak lain dan tak bukan mereka bisa berjalan dengan santainya di
muka bumi berkat kemurahan Allaah. Hanya sedikit saja dari mereka
yang hendak bersyukur.

c. Dalam surat Hud (11) : 61, Nabi Shaleh As. Meminta kaummnya
untuk beribadah kepada Allah Swt. dan menegaskan bahwa Dia telah :

c.1. Menciptakan kamu (manusia) dari bumi (tanah).

c.2. Memberikan kewajiban kepada manusia sebagai


pemakmur bumi.

c.3. Menyuruh manusia selalu beristighfar dan bertaubat.

c.4. Menyatakan dekat dengan manusia dam


memperkenankan doa.

Kemudian perhatikan surat Al-Anam (6): 165, di situ kita temui


pertanyaan Dia menjadikan khalifah di muka bumi dan menegaskan

17
sebagian manusia derajatnya lebih tinggi dari sebagian yang lain.
Mengapa sebagian manusia yang sama-sama berperan sebagai khalifah
di muka bumi derajatnya bisa lebih tinggi dari yang lain? Perhatikan
surat Al-Anam (60) : 160-162, dan Hud (11) : 61, apa hubungan antara
berdoa dan berdzikir, beristighfar, dan bertaubat serta memakmurkan
bumi (QS. An-Naml 27 : 62-63 ) agar manusia mampu berperan sebagai
khalifah Allah Swt. di muka bumi?

QS Al-Anam (60) : 160-162

Barang siapa berbuat kebaikan mendapat alasan sepuluh kali lipat


amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang
kejahatannya. Mereka sedikit tidak dirugika (dzalimi). Katakanlah
Muhammad, sesungguhnya tuhanku telah memberiku petunjuk ke
jalan yang lurus, agama yang benar, agam Ibrahim yang lurus. Di
ibrahim tidak termasuk orang-orang yang musyrik. Katakan lah
muhammad, sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku
hanyalah untuk Allh, Tuhan seluruh alam.

QS Al-Anam (60) : 165

dan dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi dandia


mengangkat derajat sebagian kamu diatas yang lain, untuk mengujimu
atas karunia yang diberikannya. Sesungguhnya tuhanmu sangat cepat
memberi hukuman dan sungguh, dia maha pengampun,Maha
Penyayang.

QS Hud (11) : 61

Dan kepada kaum Samud kami utus saudara mereka Saleh. Dia
berkata Wahai Kaumku! Sembahlah Allah Tidak ada tuhan sembahan
bagimu selain dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi dan
menjadikanmu pemakmurnya, karena itulah mohonlah ampunan
kepada-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku sangat dekat dan memperkenankan doa Hambanya.

QS An-Naml 27 : 62-63

Bukankah Dia Allah yang memperkenankan doa orang yang dalam


kesulitanapabila dia berdoa kepada-Nya dan menghilangkan
kesusahan dan menjadikan kamu manusia sebagai khalifah di bumi?

18
Apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain? Sedikit sekali nikmat
Allah yang kamu ingat. Bukankah dia Allah yang memberi petunjuk
kepada kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan
mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum kedatangan
rahmatnya?Apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain? Maha
tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan.

Sebagian manusia derajatnya lebih tinggi dari sebagian lainnya, apabila


mereka mengikuti apa yang telah Allaah tunjukan dalam buku panduan
hidup umat muslim yaitu Al-Quran. Mereka yang percaya sepenuhnya
kepada penciptanya, senantiasa berdoa dan berdzikir mengharap
bantuan dan ridho hanya dari Allaah SWT, kemudian mereka senantiasa
beristighfar dan bertaubat atas segala kesalahannya, dan memakmurkan
bumi. Sehingga mereka mampu menjalankan perannya sebagai khalifah
terbaik di muka bumi.

d. Rumuskan beberapa langkah bagaimana cara mengefektifkan peranan


hidup seorang muslim berdasarkan hasil analisis dan sintesis pada butir
a, b, dan c ?
Langkah-langkah dalam mengefektifkan peranan hidup seorang muslim
ialah:

Taati Allaah
Ikuti petunjuk dari Allaah (hudan) yaitu Al-Quran
Gunakan akal untuk memahami Al-Quran
Bersyukur dan jangan kufur nikmat
Senantiasa berdoa dan berdzikir
Senantiasa beristighfar dan bertaubat
Memakmurkan bumi dalam arti tidak merusak bumi (alam)

3.2 Pembahasan
3.2.1 Tujuan Hidup Muslim

Allaah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya dengan


menyembah-Nya, hanya memohon pertolongan-Nya. Selain itu, kita
diperintahkan juga untuk berbuat baik kepada orangtua, kaum kerabat,
anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Berkata baik, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat.

Segala hal yang manusia lakukan di muka bumi tak lain adalah untuk
beribadah kepada Allaah SWT, dengan berdzikir dan selalu mengingat-
Nya menjadikan hati tentram. Tidak perlu gundah gulana mengenai rizki,

19
karena Dialah yang Maha Memberi rizki. Setiap masing-masing kepala
sudah jelas takaran rizkinya, hal ini sangatlah mudah bagi Allaah SWT.

Sejatinya segala perbuatan manusia adalah untuk beribadah kepada


Allaah. Mendapatkan prestasi merupakan perwujudan ibadah kepada
Allaah, dengan semakin meninggikan panji-panji islam.

Pertanyaan disini adalah apakah ibadah lebih ditekankan kepada


pencapaian prestasi dan tingkah laku. Maka jawabannya adalah ya benar.
Bahwa ibadah kepada Allah swt. ditekankan kepada amalan terbaik dan
tingkah laku manusia di dunia. Karena ini adalah bekal manusia untuk
menghadap-Nya kelak, untuk dibanggakan dihadapan-Nya.

3.2.2 Fungsi Hidup Muslim

Berdasarkan surat-surat dalam Al-quran yang dijelaskan diatas, telah


jelas bahwa fungsi hidup muslim adalah menjadi rahmat bagi seluruh
alam. Dan Allaah telah memberikan pedoman yaitu Al-Quran dan
tauladan yaitu Muhammad, agar jelas arah dan tujuan hidup manusia di
muka bumi ini. Nabi Muhammad sebagai Rahmatan lil alaamiin artinya
luas, yaitu kebahagiaan yang hakiki, keselamatan, dan ampunan. Allaah
menjadikan nabi sebagai saksi atas perbuatan umatnya (kaumnya)
masing-masing.

Pengertian rahmatan lil alaamin adalah kasih sayang bagi seluruh


alam. Nabi diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, menyeru kepada
seluruh umat untuk menyembah, tunduk, dan patuh hanya kepada Allaah.
Tugas sebagai rahmat bagi seluruh alam ialah membawa kebaikan bagi
seluruh alam dengan menjaga alam dan tidak berbuat kerusakan.

Cara mewujudkan fungsi kita sebagai muslim adalah :

Orang-orang yang berhijrah dan berjihad mengharapkan rahmat Allaah


Orang-orang yang beriman kepada Allaah dan berpegang teguh kepada
agama-Nya inilah yang akan dimasukkan dalam rahmat
Orang-orang yang berbuat kebaikan maka akan sangat dekat dengan
rahmat Allaah. Rahmat Allaah diberikan kepada siapa saja yang Ia
kehendaki
Tidak berbuat kerusakan

20
Berdoa dan memohon hanya kepada Allaah dengan rasa takut dan penuh
harap
Tidak melakukan tipu daya

3.2.3 Peranan Hidup Muslim

Allaah menciptakan manusia di muka bumi bertujuan untuk


menjadikannya sebagai khalifah. Allaah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana mengajarkan segala hal kepada Adam (sang Khilafah),
hal ini diluar kemampuan makhluk-makhluk yang Dia ciptakan.

Allaah menurunkan hudan (petunjuk) yaitu berupa Al-Quran


sebagai pedoman hidup manusia di muka bumi. Manusia diciptakan
lengkap dengan akal, dan dengan akalnya ini ia mampu mencerna dan
memproses apa-apa yang ia dapat. Apabila manusia menggunakan
akalnya untuk mengerti dan memahami serta mengikuti hudan yang telah
Allaah berikan maka ia tak akan kehilangan arah.

Peranan hidup yang diharapkan Allaah kepada manusia di muka bumi


adalah sebagai khilafah yang menggunakan akalnya untuk
mempraktikkan petunjuk-Nya dalam segala perbuatan.

Laaillaahaillallaah (tiada illaah / sesembahan yang berhak


disembah kecuali Allaah). Dalam ayat ini Allaah menegaskan bahwa
Kuasa-Nya meliputi langit dan bumi, daratan dan lautan, siang dan
malam, taka da yang mampu menandingi-Nya, namun betapa
sombongnya manusia yang tak lain dan tak bukan mereka bisa berjalan
dengan santainya di muka bumi berkat kemurahan Allaah. Hanya sedikit
saja dari mereka yang hendak bersyukur.

Sebagian manusia derajatnya lebih tinggi dari sebagian lainnya,


apabila mereka mengikuti apa yang telah Allaah tunjukan dalam buku
panduan hidup umat muslim yaitu Al-Quran. Mereka yang percaya
sepenuhnya kepada penciptanya, senantiasa berdoa dan berdzikir
mengharap bantuan dan ridho hanya dari Allaah SWT, kemudian mereka
senantiasa beristighfar dan bertaubat atas segala kesalahannya, dan
memakmurkan bumi. Sehingga mereka mampu menjalankan perannya
sebagai khalifah terbaik di muka bumi.

21
Langkah-langkah dalam mengefektifkan peranan hidup seorang muslim
ialah:

Taati Allaah
Ikuti petunjuk dari Allaah (hudan) yaitu Al-Quran
Gunakan akal untuk memahami Al-Quran
Bersyukur dan jangan kufur nikmat
Senantiasa berdoa dan berdzikir
Senantiasa beristighfar dan bertaubat
Memakmurkan bumi dalam arti tidak merusak bumi (alam)

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan diskusi aktif yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tugas hidup seorang muslim adalah beribadah kepada Allah Swt.


2. Fungsi hidup seorang muslim adalah sebagai rahmatan lil alamin yaitu
rahmat bagi seluruh alam.
3. Peranan hidup seorang muslim adalah menjadi khalifah di bumi. Menjaga
dan memakmurkan bumi.
4. Manusia dalam menjalankan perannya senantiasa harus berdoa dan
memohon pertolongan kepada Allah untuk menjadi khalifah yang baik di
muka bumi.

4.2 Saran
1. Terus berusaha untuk istiqomah dalam ketaatan kepada Allaah SWT.
2. Memahami hakikat menjadi seorang muslim dan menjalankan peran
sebagai khalifah di muka bumi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Al Quran dan Terjemahannya. 1990. Departemen Agama RI dan Kerajaan Saudi


Arabia.1133 hlm.

Aziz, M.A. 1995. Memahami dan Mendalami Ajaran Al Quran Jilid I A. Bangkit
Daya Insana. Cijantung, Jakarta. 132 hlm.

23

Anda mungkin juga menyukai

  • Cer
    Cer
    Dokumen19 halaman
    Cer
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Muqoddimah Daftar Isi Ceramah
    Muqoddimah Daftar Isi Ceramah
    Dokumen2 halaman
    Muqoddimah Daftar Isi Ceramah
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Muqoddimah Daftar Isi Ceramah
    Muqoddimah Daftar Isi Ceramah
    Dokumen2 halaman
    Muqoddimah Daftar Isi Ceramah
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Sadar Diri Dong
    Sadar Diri Dong
    Dokumen2 halaman
    Sadar Diri Dong
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 3
    Ceramah 3
    Dokumen2 halaman
    Ceramah 3
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Tukar Cincin Ketika Khitbah
    Tukar Cincin Ketika Khitbah
    Dokumen2 halaman
    Tukar Cincin Ketika Khitbah
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 7
    Ceramah 7
    Dokumen2 halaman
    Ceramah 7
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 9
    Ceramah 9
    Dokumen2 halaman
    Ceramah 9
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 8
    Ceramah 8
    Dokumen2 halaman
    Ceramah 8
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 8
    Ceramah 8
    Dokumen2 halaman
    Ceramah 8
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 5
    Ceramah 5
    Dokumen3 halaman
    Ceramah 5
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Trombosit
    Trombosit
    Dokumen9 halaman
    Trombosit
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 4
    Ceramah 4
    Dokumen2 halaman
    Ceramah 4
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 4
    Ceramah 4
    Dokumen2 halaman
    Ceramah 4
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah Langsung 1
    Ceramah Langsung 1
    Dokumen2 halaman
    Ceramah Langsung 1
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 2
    Ceramah 2
    Dokumen2 halaman
    Ceramah 2
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Ceramah 3
    Ceramah 3
    Dokumen2 halaman
    Ceramah 3
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Biografi
    Biografi
    Dokumen18 halaman
    Biografi
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Pertanian Merupakan Sektor Yang Mempunyai Peranan Strategis Dalam Struktur Pembangunan Perekonomian Nasional
    Pertanian Merupakan Sektor Yang Mempunyai Peranan Strategis Dalam Struktur Pembangunan Perekonomian Nasional
    Dokumen1 halaman
    Pertanian Merupakan Sektor Yang Mempunyai Peranan Strategis Dalam Struktur Pembangunan Perekonomian Nasional
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • No 4-5 SK2 MBS2
    No 4-5 SK2 MBS2
    Dokumen2 halaman
    No 4-5 SK2 MBS2
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • REFLEKS MONOSINAPTIK
    REFLEKS MONOSINAPTIK
    Dokumen4 halaman
    REFLEKS MONOSINAPTIK
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bhs Indo
    Tugas Bhs Indo
    Dokumen7 halaman
    Tugas Bhs Indo
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Kimia
    Laporan Praktikum Kimia
    Dokumen2 halaman
    Laporan Praktikum Kimia
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Nomor 6 Dan 7
    Nomor 6 Dan 7
    Dokumen9 halaman
    Nomor 6 Dan 7
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Darah
    Laporan Darah
    Dokumen5 halaman
    Laporan Darah
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Prak Farma
    Prak Farma
    Dokumen2 halaman
    Prak Farma
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Aerobik Divian
    Aerobik Divian
    Dokumen10 halaman
    Aerobik Divian
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Stress Pasca Trauma
    Gangguan Stress Pasca Trauma
    Dokumen7 halaman
    Gangguan Stress Pasca Trauma
    Luthfi Aulia Oktofani
    Belum ada peringkat
  • Serabut Saraf
    Serabut Saraf
    Dokumen5 halaman
    Serabut Saraf
    Luthfi Aulia Oktofani
    100% (1)