NIM : 200612635354
Offering : F8
2. Mengapa naluri cinta dan berpasangan harus disalurkan secara benar melalui
perkawinan?
Jawab:
Naluri cinta dan berpasangan harus disalurkan secara benar melalui perkawinan agar
dapat terhindar dari perbuatan terlarang yang bernilai negatif (menimbulkan dosa).
Hal tersebut karena pada umumnya orang yang sedang jatuh cinta selalu ingin dekat
dengan pujaan hatinya, saling memandang, berbicara berdua, bahkan bisa lebih dari
itu. Sebaliknya, jika cinta disalurkan melalui perkawinan, maka bentuk interaksi
antara laki-laki dan perempuan menjadi halal, bahkan berpahala jika dilakukan karena
Allah. Pernikahan tidaklah sekedar untuk memenuhi nafsu seksual, tetapi memiliki
tujuan yang berkaitan dengan aspek sosial, psikologi, dan agama.
5. Apa pendapat anda tentang pacaran setelah menimbang keuntungan dan kerugiannya?
Berikan alasan anda!
Jawab:
Menurut saya, apapun hubungan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan jika
tidak diikat oleh sebuah pernikahan, maka perbuatan tersebut tidak boleh dilakukan.
Ayat-ayat tentang larangan berpacaran dan mendekati zina pun sudah tertera jelas di
Al-Quran. Sebagaimana pada Q.S Al-Isra ayat 32 yang memiliki arti “Dan janganlah
kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan
suatu jalan yang buruk.”. Selain itu, keuntungan yang didapat dari pacaran pun lebih
sedikit dibandingan kerugiannya. Dampak kerugian dari pacaran tidak hanya
dirasakan oleh orang yang menjalin hubungan tersebut, melainkan juga akan
berdampak pada keluarga dan orang sekitarnya. Misalnya, jika sampai berpacaran
kemudian hamil di luar nikah, maka hal tersebut dapat menjadi aib bagi keluarganya.
Selain itu, orang tua nya pun juga akan mendapatkan dosa, karena tidak melarang
anaknya untuk berpacaran.
Nikah mut’ah hukumnya haram. Hal tersebut karena mut’ah dilakukan untuk
melampiaskan syahwat dan tidak untuk menghasilkan keturunan maupun memelihara
anak yang merupakan tujuan dasar dalam perkawinan. Kawin mut’ah menyerupai
zina dari segi tujuan bersenang-senang saja.
B. Tugas Kontekstual
Lakukan aktivitas-aktivitas berikut dan catatlah hasilnya!
1. Identifikasi akibat negatif pacaran pra nikah yang dilakukan muda-mudi di
lingkungan sekitarmu!
Jawab:
Akibat negatif pacaran pra-nikah:
Hampir semua kegiatannya mendatangkan dosa
Menghabiskan uang, tenaga, dan waktu
Sulit bergaul dengan teman lawan jenis yang lain
Menjauhkan diri dari keluarga, karena waktunya hanya diberikan kepada
pacarnya.
Menambah beban pikiran, sehingga tidak bisa menikmati kesehariannya
Tidak bisa menjadi diri sendiri, karena selalu dituntut untuk menjaddi yang
terbaik
Mendapat kekerasan jika hubungan yang dijalani tersebut termasuk kedalam
toxic relationship
Dari analisis kasus diatas, faktor penyebab perceraian yang dialami pasangan suami
tersebut yaitu karena sang suami mengabaikan atau meninggalkan kewajibannya.
Suami tidak memenuhi kebutuhan istri maupun anaknya, karena tidak memiliki
pekerjaan.