Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hukum
Pernikahan dalam Islam” ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pernikahan dalam islam dan hukumnya bagi para pembaca dan juga
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Jundi, Lc selaku dosen pengampu
mata kuliah ini yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk yang memiliki naluri ataupun keinginan didalam
dirinya. Pernikahan merupakan salah satu naluri serta kewajiban dari seorang
manusia. Sesungguhnya Islam telah memberikan tuntunan kepada pemeluknya yang
akan memasuki jenjang pernikahan, lengkap dengan tata cara atau aturan-aturan Allah
Subhanahu wa ta’ala. Sehingga mereka yang tergolong ahli ibadah, tidak akan
memilih tata cara yang lain. Namun di masyarakat kita, hal ini tidak banyak diketahui
orang. Menikah merupakan perintah dari Allah Swt. Seperti dalil berikut ini:
“Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau isteri) dari jenis kamu sendiri
dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rizki dari
yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat
Allah?”(An-Nahl;72).
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini sebagai pengetahuan tentang
pernikahan dalam islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan pranikah ?
2. Apa yang dimaksud dengan nikah ?
3. Seperti apakah pernikahan yang dilarang itu ?
4. Apa hukum dan syarat pernikahan ?
5. Bagaimana hukum kontemporer yang berkaitan dengan pernikahan, seperti
menikah lewat telepon, skype, tv, dan sebagainya ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pranikah.
2. Mengetahui pengertian dari nikah.
3. Mengetahui macam-macam pernikahan yang dilarang.
4. Mengetahui dan memahami hukum dan syarat pernikahan.
5. Mengetahui hukum kontemporer yang berkaitan dengan pernikahan seperti
menikah lewat telepon, skype, tv, dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
B. PENGERTIAN NIKAH
Pernikahan berasal dari kata dasar nikah. Kata nikah memiliki persamaan
dengan kata kawin. Menurut bahasa Indonesia, kata nikah berarti berkumpul atau
bersatu. Menurut istilah, nikah itu berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk
mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bertujuan
untuk menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar suka rela demi
terwujudnya keluarga bahagia yang diridhoi oleh Allah SWT.
Dalil Pernikahan : Al Quran dan Hadits :
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”
[QS. Ar. Ruum (30):21].
Nabi shallallahu wasallam bersabda :
“ Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kamu telah mampu berkeluarga
hendaknya ia kawin karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara
kemaluan. Barang siapa belum mampu hendaknya berpuasa sebab ia dapat
mengendalikanmu ”.
(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkawinan adalah suatu perjanjian yang suci kuat dan kokoh untuk hidup
bersama secara sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan membentuk
keluarga yang kekal, di mana antara suami istri itu harus saling menyantuni, kasih-
mengasihi, terdapat keadaan aman dan tenteram penuh kebahagiaan baik moral,
spiritual dan materil.
Hukum nikah terbagi menjadi beberapa macam. Ada yang wajib, mubah,
sunnah, makrum, dan haram. Begitupula dengan syarat-syarat nikah yang harus
dipenuhi agar pernikahan itu sah seperti yang sudah dijelaskan di bab II.
Ada beberapa kondisi pernikahan yang dilarang seperti nikah tahlil, nikah
syighar, nikah mut’ah, nikah dalam masa iddah dan lainnya.
Kemajuan media elektronik dalam bidang telekomunikasi memberikan
kemudahan bagi masyarakat dalam menjalankan berbagai aktifitasnya. Masyarakat
selain memanfaatkan mediamedia komunikasi dan komunikasi untuk berbagi
informasi dan bisnis, juga mereka manfaat untuk melangsungkan akad nikah jarak
jauh. Kasus pernikahan jarak jauh menggunakan media elektronik telah mulai muncul
di masyarakat sejak beberapa tahun yang lalu. Kasus ini bukan hanya terjadi di
Indonesia, terjadi juga di belahan dunia yang lain, seperti Arab Saudi, Pakistan dan
negara-negara yang lain.
Referensi :
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Ustadz Jundi. Lc
PRODI D3 KEBIDANAN T.A 2019/2020
BANTUL, YOGYAKARTA