Saat ini menikah muda seperti hal yang wajar bahkan diidam-idamkan oleh para
milenials dimana salah satunya dikarenakan banyak akun atau orang ternama di platform social
media terlebihnya di instagram yang gencar menyuarakan apa itu nikah muda, manfaat nikah
muda, bahkan kenapa milenials tak perlu takut jika melaksanakan nikah muda seakan
menggiring oponi milenials jika nikah muda adalah pilihan yang terbaik tanpa harus memikirkan
terlebih dahulu dampak yang timbul dan mengesampingkan kesiapan hati, finansial ,dan jasmani.
Hal ini lagi-lagi dibuhungkan dengan agama yang menyebabkan milenials semakin yakin dan
Sebelum membahas lebih jauh apa itu nikah muda atau menikah dini tanpa tau apa arti
sebenarnya maka berikut arti dari menikah muda atau menikah dini, dini ialah keadaan seseorang
yang belum dewasa, dan biasa dikatakan masih kekanak-kanakan dalam hal tindakan maupun
perbuatannya. Sehingga belum cukup ideal untuk melakukan pernikahan. Menurut Undang-
Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, batas usia minimal dalam melakukan pernikahan
adalah 19 tahun bagi laki-laki dan 16 tahun bagi perempuan. Dari pengertian diatas, maka dapat
diartikan bahwa yang dimaksud dengan pernikahan dini adalah sebuah ikatan perkawinan yang
dilakukan oleh seseorang yang belum cukup umur, atau yang belum dewasa yang masih berada
pada usia dini. Dapat diartikan pula bahwa pernikahan dini ialah suatu ikatan pernikahan ketika
Sejatinya menikah dalam islam memang tidak dijelaskan berapa usia yang diharuskan
menikah. Istilah dan batasan nikah muda (nikah di bawah umur) dalam kalangan pakar hukum
islam sebenarnya masih simpang-siur yang pada akhirnya menghasilkan pendapat yang berbeda.
Maksud nikah muda menurut pendapat mayoritas yaitu orang yang belum mencapai baligh bagi
pria dan belum mencapai menstruasi (haid) bagi perempuan. Syariat Islam tidak membatasi usia
tertentu untuk menikah. Namun, secara implisit, syariat menghendaki orang yang hendak
menikah adalah benar-benar orang yang sudah siap mental, pisik dan psikis, dewasa dan paham
arti sebuah pernikahan yang merupakan bagian dari ibadah, persis seperti harus pahamnya apa
itu salat bagi orang yang melakukan ibadah salat, haji bagi yang berhaji, transaksi dagang bagi
pebisnis. Tidak ditetapkannya usia tertentu dalam masalah usia sebenarnya memberikan
kebebasan bagi umat untuk menyesuaikan masalah tersebut tergantung situasi, kepentingan,
kondisi pribadi keluarga dan atau kebiasaan masyarakat setempat, yang jelas kematangan
jasmani dan rohani kedua belah pihak menjadi prioritas dalam agama ,namun pastinya menikah
merupakan sunnah rasul seperti yang dikatakan hadist riwayat ibnu majah “Dari Aisyah berkata
barang siapa tidak mengamalkan sunnah-Ku berarti bukan dari golongan-Ku. Hendaklah kalian
menikah sungguh dengan jumlah kalian aku berbanyakbanyakan umat. Siapa memiliki
kemampuan harta hendaklah menikah, dan siapa yang tidak memiliki hendaknya puasa, karena
puasa itu merupakan perisai” dan juga merupakan ibadah yang dianjurkan dan didalam alquran
pula tak hanya terdapat ayat yang menganjurkan menikah melainkan terdapat juga ayat yang
1. An-nisa ayat 1
تَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواأْل َرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا
Artinya: Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya;
dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (jagalah)
2. An-Nur 32
َوأَ ْن ِكحُوا اأْل َيَا َمى ِم ْن ُك ْم َوالصَّالِ ِحينَ ِم ْن ِعبَا ِد ُك ْم َوإِ َمائِ ُك ْم إِ ْن يَ ُكونُوا فُقَ َرا َء يُ ْغنِ ِه ُم هَّللا ُ ِم ْن فَضْ لِ ِه َوهَّللا ُ َوا ِس ٌع َعلِي ٌم
Artinya: Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga
orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan
perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan
Agama dan Negara terjadi perselisihan dalam memaknai pernikahan dini. Pernikahan
yang dilakukan melewati batas minimal Undang-undang perkawinan, secara hukum kenegaraan
tidak sah. Istilah pernikahan dini menurut Negara dibatasi dengan umur. Sementara dalam kaca
mata agama, pernikahan dini ialah pernikahan yang di lakukan oleh orang yang belum baligh.
Sebaliknya, mayoritas pakar hukum Islam melegalkan pernikahan dini. Pemahaman ini
merupakan hasil interpretasi dari QS.Al-Thalaq:4 disamping itu, sejarah telah mencatat bahwa
‘Aisyah dinikahi oleh Nabi dalam usia sangat muda. Begitu pula pernikahan dini merupakan hal
yang lumrah dikalangan sahabat. Bahkan sebagian ulama menyatakan pembolehan nikah
dibawah umur sudah menjadi consensus pakar hukum Islam. Wacana yang di luncurkan Ibnu
Syubromah dinilai lemah dari sisi kualitas dan kuantitas, sehingga gagasan ini tidak di anggap.
Kontruksi hukum yang dibangun Ibnu Syubromah sangat rapuh dan mudah di patahkan.
Sebagai milenials yang berwawasan dan bijak ,sebaiknya kita tidak melulu membenarkan
suatu statement dari satu pihak saja dalam hal ini adalah manfaat positif nikah muda dan tergiur
dari ajakan semata, melainkan dengan membandingkan kenyataan yang ada dan menimbang
antara sisi negative dan positif dari kedua pihak yang dapat membuka pikiran lebih luas lagi.
Menikah dini memang sedang menjadi trend saat ini tapi apakah harus mengikuti trend tanpa
memikirkan kesiapan diri terlebih dahulu? Perlu diketahui menikah bukan hanya penyatuan dan
perealisasian cinta antara laki-laki dan perempuan dalam satu ikatan, namun terdapat juga
penyatuan dua belah pihak keluarga didalamnya yang mana pasti terdapat ketidak selarasan
pikiran atau perbedaan pandangan kemudian ada pertanggung jawaban agama karena sejatinya
pernikahan adalah sebuah ibadah yang sangat dianjurkan dan sunnah para nabi yang mana jika
kita ikhlas dan melaksanakan dengan baik akan mendapatkan pahala yang kita dapat dengan
mudah namun juga terdapat banyak dosa yang ditimbulkan dalam menjalankan pernikahan jika
kita melaksanakan tidak sesuai dengan ajaran Allah. Selain itu dalam jangka panjang pasti akan
hadir buah cinta yang membutuhkan masa depan dan perlu akan kasih sayang, materi dan figure
untuk ditiru dimana itu sudah tanggung jawab orang tua yang mana itu kita, memikirkan hal
seperti ini juga sangat diperlukan karena jika sudah mengetahui apa saja tugas atau yang perlu
dihadapi setelah menikah kita akan mengerti apakah kita sudah siap batin, mental, jasmani dan
lainnya. Menikah dini atau menikah terlambat adalah pilihan, kunci dari semuanya adalah
kesiapan hati, mental, finansial, ekonomi, jasmani dan lainnya. karena hanya diri kitalah yang