Anda di halaman 1dari 8

PIJAT MEMPERLANCAR ASI

ANNISA HIKMATUL ALIYAH


ASTUTI R.PELU
HAJLITA
ISNAINI PUTRI PALUPI
LUTHFINA KHIRANITYA ZULFAHMI
PUTRI ARMADAYANI
 Sotomi oketani adalah seorang bidan asal jepang
yang menemukan praktek pijat laktasi untuk
mengatasi berbagai masalah yang sering dialami ibu
menyusui, misalnya asi tidak lancar, mastitis, atau
produksi asi sedikit.
 Metode oketani ini kini telah dipraktekkan secara luas
di Jepang, bahkan ada sekolah khusus untuk
menguasai keahlian pijat laktasi tersebut
Pijat oketani

 Merupakan metode breast care yang dapat


memstimulus otot pectoralis untuk meningkatkan
produksi asi yang membuat payudara lebih lembut
dan elastis, sehingga dapat memperbaiki masalah
laktasi serta memudahkan bayi mengisap asi
Karakteristik pijat oketani
 Pijat oketani tidak menimbulkan rasa tidak nyaman
dan rasa nyeri
 Pasien dapat segera merasakan pulih dan lega
(comfort and relief)
 Dapat meningkatkan proses laktasi tanpa melihat
ukuran atau bentuk payudara dan puting pasien
 Dapat meningkatkan kualitas ASI
 Dapat memperbaiki kelainan bentuk puting susu
seperti inversi/puting rata
 Dapat mecegah putting luka dan mastitis
Langkah-langkah pijat oketani :
Manfaat pijat oketani
1. Menurunkan kadar hormon kortisol pada ibu menyusui,
menurut jurnal keperawatan dan pemikiran ilmiah yg disusun
oleh Mahmudah, dkk : 2018
Disebutkan bahwa kelompok pijat oketani memiliki hormon
kortisol yg paling rendah dari kelompok akupresure GB 21.
hormon kortisol itu sendiri adalah hormon yg di produksi
pada kelenjar adrenal. Produksi kortisol di kendalikan oleh
tiga organ dalam tubuh yaitu: Hipotalamus di otak, kelenjar
pituitari, dan kelenjar adrenal. Normalnya kortisol ada dalam
tubuh dalam kadar yang wajar dan kortisol merupakan
vaiabel penyebab utama pada kondisi stress dan akhirnya
akan mempengaruhi fungsi imun secara negatif.
2. Pijat oketani efektif terhadap pencegahan bendungan
ASI pada ibu postpartum.
Menurut proceeding of the URECOL tahun 2018 yang di
susun oleh Kusumastuti, dkk. disebutkan bahwa seluruh
ibu postpartum dilakukan pijat oketani sebanyak 22
responden (100% ) tidak mengalami bendungan ASI.
Sedangkan dari 22 orang ibu post partum yang tidak
dilakukan pijat oketani didapatkan hasil 5 (22,7%) orang
tidak mengalami bendungan ASI dan 17 (77,3%) orang
mengalami bendungan ASI. Pijat oketani dimulai pada
hari pertama post partum, dilakukan 1x sehari dengan
cara masase payudara selama 3x berturut-turut dengan
waktu pemijatan 30 menit, 15 menit untuk setiap
payudara.
Perbandingan efektivitas pijat oketani dengan oksitosin
terhadap produksi ASI pada ibu postpartum
Dalam jurnal kesehatan delima tahun 2018 yang di susun oleh
suharti buhari, dkk di sebutkan bahwa pijat oketani lebih baik
di banding dengan pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada
ibu postpartum. Penelitian di lakukan dengan responden
sebanyak 50 ibu postpartum (25 sempel untuk pijat oketani,
25 simpel untuk pijat oksitosin) dan penelitian berlangsung
selama 3 hari dan di laksanakan 2kali seharipagi dan sore
yang akhirnya di temukan hasil berikut ini:
 Frekuensi menyusui pada kelompok pijat oketani lebih
tinggi di bandingkan dengan pijat oksitosi yaitu 12 kali
sehari.
 Frekuensi BAB pada bayi lebih banyak pada pijat oketani
daripada pijat oksitosin
 Frekuensi BAK pada bayi pada kelompok oketani lebih
meningkat di bandingkan kelompok pijat oksitosin

Anda mungkin juga menyukai