Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN

TERHADAP PRODUKSI ASI PADA


IBU NIFAS
BAB I
Latar Belakang
ASI (Air Susu Ibu) memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup bayi,
karena bayi diberi ASI secara ekslusif memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik sehingga jarang
menderita sakit dan terhindar dari masalah gizi dibandingkan bayi yang tidak diberikan ASI Ekslusif.
Asupan ASI yang kurang mengakibatkan kebutuhan gizi pada bayi menjadi tidak seimbang,
ketidakseimbangan pemenuhan asupan gizi akan mengakibatkan dampak buruk dikemudian hari yaitu
kualitas sumber daya manusia yang buruk yang ditandai dengan tumbuh kembang bayi yang tidak optimal.
(Bahriyah, 2017).
Berdasarkan data dari profil kesehatan Indonesia tahun 2017, cakupan presentasi bayi yang mendapat
ASI eksklusif di Indonesia adalah sebesar 61,33% (Kemenkes, 2018). Pemerintah telah menargetkan
pencapaian ASI Ekslusif di Indonesia sebesar 80%, namun hal itu masih belum tercapai hingga saat ini.
Upaya untuk meningkatkan cakupan ini dengan memberikan informasi yang benar dan tepat mengenai
berbagai manfaat ASI eksklusif bagi ibu maupun bayi sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi (Saputri, Ginting, & Zendato, 2019).
Target pencapaian ASI sulit dicapai disebabkan karena salah satunya yaitu ASI tidak keluar.
Permasalahan tidak lancarnya proses keluarnya ASI yang menjadi salah satu penyebab seseorang tidak
dapat menyusui bayinya sehingga proses menyusui terganggu/terhambat karena itu diperlukan
pendekatan pada masyarakat untuk dapat mengubah kebiasan buruk yaitu sebelum bayi berusia 6 bulan
sudah diberikan makanan pendamping ASI dan membantu ibu dalam proses menyusui dengan
mengenalkan berbagai metode untuk memperlancar ASI. (Elis, 2021)
Produksi dan pengeluaran ASI merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi keluarnya ASI.
Hormon prolaktin merupakan hormon yang dapat mempengaruhi produksi ASI sedangkan hormon
oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi pengeluaran ASI. Salah satu alternatif untuk
memperlancar produksi ASI yaitu dengan melakukan pijat oksitosin. Pemijatan oksitosin dilakukan di
sepanjang tulang belakang (vertebrae) dengan tujuan untuk merangsang hormon oksitosin setelah
melahirka. (Elis, 2021).
BAB II
Definisi Masa Nifas
Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah
melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah
melahirkan, dan diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas. Selama ini,
perdarahan pascapersalinanmerupakan penyebab kematian ibu, namun dengan meningkatnya
persediaan darah sistem rujukan, maka infeksi menjadi lebih menonjol sebagai penyebab
kematian dan morbiditas ibu. Dimulai sejak 1 jamsetelah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu (42 hari) setelah itu, pelayanan pascapersalinan harus terselenggara pada masa itu untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan
pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi Perubahan fisiologis pada
kehamilan. (Lili Purnama Sari. 2022).
Definisi pijat oxitosin
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat Oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk
merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkanDefinisi
bendungan ASI.
Manfaat Pijat Oxitosin
1. Melancarkan hormon oksitosin dan prolactin
2. Melancarkan ASI melalui let-down reflex, Yaitu : suatu proses pengeluaran ASI menjadi
lebih lancar untuk bisa dikonsumsi bayi. Jika let-down reflex terjadi, bayi akan lebih
kenyang dan dapat mendapatkan ASI dengan cukup
3. Membuat tubuh rileks
Cara melakukan pijat oxitosin
◦ Menyediakan tempat yang nyaman dan aman untuk melakukan pijat Oksi
◦ Cuci Tangan
◦ Atur posisi duduk menghadap tembok, meja, atau sandaran kursi. Gunakan bantal untuk menopang
bagian depan tubuh agar posisi lebih nyaman.
◦ Mulai dari titik pijat bagian leher dan tulang belakang. Pijat dengan ibu jari yang digerakkan secara
melingkar hingga turun ke pangkal tulang belakang. Lakukan selama 1 menit/3 kali.
◦ Usap bagian tubuh tersebut yang telah dipijat dengan gerakan ke luar secara perlahan sebanyak 3
kali.Lakukan pijatan yang sama di pangkal tulang belakang setara bahu, lakukan pijatan memutar yang
sama sepanjang bahu kanan dan kiri 3 kaliusap dari tengah ke luar 3x dan lakukan pijatan dengan arah
yang sama, sebanyak 3 kali
◦ Lakukan pijatan pada sisi sepanjang tulang belikat lakukan 3 kali pijatan memutar
◦ Lakukan pijatan sepanjang kiri dan kanan tulang belakang mulai dari atas kebawah, sebanyak 3 kali dan
telusur sebanyak 3 kali. Lakukan gerakan yang sama yaitu memijat sepanjang tulang belakang dari arah
bawah ke atas dan telusur tetap dai atas ke bawah.
◦ Buat Gerakan huruf “T” dengan menarik dari sisi kanan kiri secarabersamaan kearah tengah
dan ditarik kebawah.
◦ Gunakan kepalan tangan untuk memijat seluruh punggung dengan tekanan yang lembut.
Lakukan pijatan membentuk pola “LOVE” pada punggung hingga ibu merasa rileks. Setelah
rileks, usap seluruh bagian punggung dengan sentuhan yang nyaman.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat pijat
oksitosin
Meski memberikan manfaat ekstra untuk ibu, bukan berarti pijat oksitosin bisa dilakukan sembarangan.
Tetap ada hal-hal yang perlu perhatikan terkait keamanannya. Salah satunya apabila ibu memiliki riwayat
luka terbuka di area punggung. Memberi pijatan sembarangan justru bisa membuat luka menjadi infeksi
atau mungkin semakin parah.
Oleh sebab itu, penting pula untuk memerhatikan seberapa besar tekanan yang diberikan saat melakukan
pijat. Apabila pijatan terlalu kuat sampai menimbulkan nyeri, kurangi intensitasnya. Jangan sampai setelah
pijat Mama justru menjadi memar.
Perhatikan juga waktunya, pijat oksitosin sebaiknya hanya dilakukan pada ibu yang sudah melahirkan.
Hindari melakukan pijat oksitosin pada ibu hamil. Pijat oksitosin dilakukan supaya kontraksi saluran ASI
bekerja, namun jika dilakukan saat hamil kontraksi otot rahim juga mungkin terjadi.
BAB III
KESIMPULAN
Pijat oksitosin merupakan cara alternatif untuk mengurangi keadaan emosional ibu yang tidak
stabil. keadaan tersebut dapat membantu dalam proses pengeluaran ASI. Secara fisiologis pijat
oksitosin melalui neurotransmitter akan merangsang medullla oblongata dengan mengirim pesan
ke hypotalamus di hipofise posterior hal tersebut merangsang refleks oksitosin atau refleks let
down untuk mensekresi hormon oksitosin ke dalam darah. Dengan diberikan pijat oksitosin
akan lebih memperlancar produksi ASI pada ibu menyusui dan juga memberikan kenyamanan
pada ibu
Saran
Bagi Pukesmas Puskesmas diharapkan agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan
pada ibu nifas tentang pemerian ASI dan informasi Teknik pijat oksitosinBagi Pasien Diharapkan pasien
bisa memahami manfaat tentang teknik pijat oxitosin Bagi Profesi Bidan Bidan dapat meningkatkan
kualitas asuhan kebidanan tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif pada masa nifas di puskesmas dan
informasi tentang Teknik pijat oksitosin. Sesuai dengan teori yang terus berkembang namun tetap
berdasarkan wewenang sebagai bidan sehingga asuhan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan dan bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai