Anda di halaman 1dari 15

EVIDENCE BASE

PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN PADA MASA NIFAS


UNTUK MEMPERCEPAT INVOLUSI UTERI DAN
MELANCARKAN PENGELUARAN ASI
Kelompok 3
 Erma
 Yuanita
 Vivin E
 Desty Erliani
 Hefi Theofani
 Rini Nolisa
 Yeyen
 Irma Haryana
 Yura
Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, karena pada masa ini terjadi pemulihan

organ-organ reproduksi setelah terjadinya kehamilan dan persalinan. Jika saat pemulihan terjadi

perubahan-perubahan yang tidak normal maka akan menyebabkan komplikasi yang bisa

mengancam nyawa ibu. Sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan yang disebabkan oleh

adanya komplikasi pada masa nifas salah satunya perdarahan. Untuk mencegah perdarahan

postpartum bisa dengan memfasilitasi ibu untuk dilakukan pijat oksitosin, pijat oksitosin membantu

keluarnya hormon oksitosin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus dan mempengaruhi proses

pengeluaran ASI menjadi lancar.


PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN PADA MASA NIFAS UNTUK
MEMPERCEPAT INVOLUSI UTERI DAN MELANCARKAN
PENGELUARAN ASI

Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari costa ke 5-6 sampai

scapula akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian

belakang sehingga oksitosin keluar. Melalui pemijatan pada tulang belakang, neurotransmitter akan

merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hipotalamus untuk mengeluarkan oksitosin.

Dengan pijat oksitosin ini juga akan merileksasi

ketegangan dan menghilangkan stress serta meningkatkan rasa nyaman.


Hormon oksitosin adalah hormon
yang berperan dalam pengeluaran ASI.
Apabila sekresi hormon oksitosin
terhambat, pengeluaran ASI menjadi
tidak lancar. Pengeluaran ASI yang
tidak lancar dapat menimbulkan
pembengkakan pada payudara, jika
tidak segera diatasi akan berdampak
lebih lanjut yaitu dapat menyebakan
mastitis dan infeksi.
Pijat oksitosin akan mempengaruhi proses pengeluaran ASI dan

stimulasi tulang belakang dan neurotransmiter akan merangsang

medula oblongata untuk langsung mengirim pesan ke

hipotalamus di hipofisis posterior untuk melepaskan oksitosin,

menyebabkan payudara mengeluarkan ASI


Pijat tulang belakang ini juga melemaskan ketegangan dan meredakan stress sehingga hormon oksitosin dilepaskan

dan akan membantu pengeluaran ASI, dibantu oleh bayi megisap puting segera setelah bayi lahir dalam kondisi

normal. Terdapat hubungan antara pengeluaran ASI dengan keberhasilan ASI ekslusif.

Menurut penelitian Annisa dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 93 orang yang mempunyai bayi usia ≥6-24 bulan

didapatkan bahwa jumlah responden sebagian besar memberikan ASI eksklusif sebanyak 51 responden (55%) dan

yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 42 responden (45%) hal tersebut memiliki perbedaan yang tidak jauh

berbeda. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara produksi ASI dengan keberhasilan ASI ekslusif, dibuktikan dengan 51 responden tidak memberikan

ASI ekslusif rata-rata karena produksi ASI yang sedikit.


Pijat oksitosin dilakukan sebanyak 8
kali mulai dari pospartum 6 jam pertama dan pijat yang terakhir yaitu pada
postpartum hari ke-25. Pijat oksitosin dilakukan selama 5 menit. 5 menit adalah
durasi yang paling efektif untuk melakukan pijat oksitosin, karena pemijatan
dengan waktu yang lama akan merasakan rileks sehingga hormon oksitosin
bekerja dengan optimal.
Langkah Melakukan Pijat Oksitosin untuk
Memperlancar ASI 
Langkah Melakukan Pijat Oksitosin untuk Memperlancar
ASI 

 Pasien mengambil posisi duduk menghadap tembok, meja, atau sandaran kursi. Gunakan
bantal untuk menopang bagian depan tubuh agar posisi lebih nyaman.
 Mulai dari titik pijat bagian leher dan tulang belakang. Pijat dengan ibu jari yang digerakkan
secara melingkar hingga turun ke pangkal tulang belakang. Lakukan selama 1 menit. Usap
bagian tubuh yang telah dipijat dengan gerakan ke luar secara perlahan.
 Lakukan pijatan yang sama di pangkal tulang belakang setara bahu, hingga turun ke tulang
belikat.
 Pijat punggung dengan ibu jari dengan gerakan memutar sepanjang poros tulang belakang dari
atas hingga ke bawah. Setelah itu, ulangi dari arah bawah ke atas.
 Gunakan kepalan tangan untuk memijat seluruh punggung dengan tekanan yang lembut.
Lakukan hingga ibu merasa rileks. Setelah rileks, usap seluruh bagian punggung dengan
sentuhan yang nyaman.
Wewenang Bidan

 Wewenang bidan diatur dalam Permenkes RI No. 28 tahun 2017 bagian, kedua tercantum

pada pasal 18 bahwa dalam penyenggaraan praktik kebidanan, bidan memiliki kewenangan

untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan

kesehatan reproduksi serta keluarga berencana.


Pasal 19 ayat (2) dan (3) Permenkes RI No. 28 Tahun 2017 menjelaskan bahwa kesehatan ibu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas,
masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan. Pelayanan kesehatan ibu meliputi :

 a. Konseling pada masa sebelum hamil.


 b. Antenatal pada kehamilan normal.
 c. Persalinan normal.
 d. Pelayanan kesehatan ibu nifas normal.
 e. Pelayanan kesehatan pada ibu menyusui.
 f. Konseling pada masa antara dua kehamilan.
Asuhan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori dan kewenangan
Bidan.
 Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai