Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI PIJAT OKSITOSIN SEBAGAI TERAPI

KOMPLEMENTER DALAM CONTINUITY OF CARE

RINGKASAN

Angka kematian bayi masih menjadi masalah besar. Pemberian ASI Eksklusif dapat
menekan AKB dan mengurangi 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta
kematian bayi didunia melalui pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan sejak
jam pertama kelahirannya tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan
kepada bayi. Ibu setelah melahirkan, akan mengalami rasa tidak nyaman di seluruh
tubuh, stres dan khawatir tidak bisa mencukupi kebutuhan ASI untuk buah hatinya.
Hal ini akan menghambat sekresi hormon oksitosin yang berperan dalam
pengeluaran ASI. Pemberian asuhan berkesinambungan dapat menggunakan
beberapa teknik komplementer. Teknik yang digunakan dalam asuhan kebidanan
ini adalah pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah pijat disepanjang tulang belakang
(vertebre) sampai tulang costae kelima atau keenam, berfungsi untuk meningkatkan
oksitosin, sehingga ASI dapat keluar dengan lancar. Tujuan penelitian ini
mengetahui hasil penerapan pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI.
Penelitian dengan jenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus komprehensif
atau Continuity Of Care. Continuity Of Care dilakukan secara berkesinambungan
mulai dari kehamilan sampai dengan masa nifas. Setelah dilakukan pijat oksitosin
ibu nifas lebih tenang, ASI lebih lancar dan ibu merasa lebih rileks setelah
mengalami proses persalinan.
Kata Kunci : Pijat Oksitosin, Terapi Komplementer

ABSRTACT
The infant mortality rate is still a big problem. Exclusive breastfeeding can
suppress IMR and reduce 30,000 infant deaths in Indonesia and 10 million infant
deaths in the world through exclusive breastfeeding for six months from the first
hour of birth without providing additional food and drink to the baby. Mothers after
giving birth, will experience discomfort throughout the body, stress and worry
about not being able to meet the needs of breast milk for their baby. This will inhibit
the secretion of the hormone oxytocin which plays a role in the release of breast
milk. Continuing care delivery can use several complementary techniques. The
technique used in midwifery care is oxytocin massage. Oxytocin massage is
massage along the spine (vertebre) to the fifth or sixth costae, which functions to
increase oxytocin, so that milk can come out smoothly. The purpose of this study
was to find out the results of applying oxytocin massage to the smooth production
of breast milk. Research with a qualitative type with a comprehensive case study
approach or Continuity Of Care. Continuity Of Care is carried out continuously
from pregnancy to the postpartum period. After the oxytocin massage, the
postpartum mother is calmer, breastfeeding is smoother and the mother feels more
relaxed after experiencing the birth process.
Keywords: Oxytocin Massage, Complementary Therapy
A. Latar Belakang perintah ke bagian belakang otak
World Health Organization untuk menghasilkan (Purnamasari &
(WHO) dan United Nations Hindiarti, 2021)
Children’s Fund (UNICEF) Kecemasan dan kelelahan ibu
merekomendasikan pemberian pada hari-hari pertama setelah
nutrisi yang optimal bagi bayi baru melahirkan akan mempengaruhi
lahir melalui strategi global berkurangnya rangsangan hormone
pemberian ASI eksklusif selama prolactin dan okstosin yang sangat
enam bulan. Pemberian ASI berperan dalam kelancaran produksi
Eksklusif dapat menekan AKB dan dan pengeluaran ASI sehingga
mengurangi 30.000 kematian bayi mempengaruhi reflek let down dan
di Indonesia dan 10 juta kematian menurunkan produksi ASI.
bayi didunia melalui pemberian Berdasarkan uraian di atas, maka
ASI Eksklusif selama enam bulan penulis tertarik untuk meneliti
sejak jam pertama kelahirannya komplementer untuk mengatasi
tanpa memberikan makanan dan pengeluaran ASI yang tidak lancar.
minuman tambahan kepada bayi.
Kebidanan komplementer B. Metode Penelitian
termasuk dalam upaya sayang ibu dan Metode penelitian ini adalah
bayi. Ada berbagai metode secara penelitian kualitatif dengan
farmokogi dan non farmakologi untuk pendekatan studi kasus komprehensif
memperlancar pengeluaran ASI pada atau Contonuity Of Care Continuity
ibu nifas. Salah satu alternatif untuk Of Care dilakukan secara
memperlancar produksi ASI yaitu berkesinambungan mulai dari
dengan melakukan pijat oksitosin. kehamilan sampai nifas. Penelitian ini
Pijat oksitosin merupakan cara dilaksanakan di PMB Tutik Purwani
alternatif untuk mengurangi keadaan pada Ny A yang diberikan asuhan
emosional ibu yang tidak stabil secara berkesinambungan mulai
keadaan tersebut dapat membantu kehamilan Trimester III sampai masa
dalam proses pengeluaran ASI nifas.
(Nurainun & Susilowati, 2021). Pijat Asuhan kebidanan
oksitsin sebagai salah satu tindakan komplementer yang diberikan
yang perlu dilakukan untuk disesuaikan dengan masalah yang
memaksimalkan kualitas dan dihadapi oleh ibu selama waktu
kuantitas ASI. Teknik pijat oksitosin pendampingan. Dalam penelitian ini
adalah tindakan pijat pada bagian didapatkan bahwa ibu nifas
tulang belakang (vertebra) mulai dari mengalami kecemasan dan ASI tidak
servikalis ketujuh hingga ke kosta 5-6 lancar sehingga diberikan terapi
yang akan mempercepat kerja saraf komplementer berupa pijat oksitosin.
parasimpatis untuk mengirimkan Massage dilakukan untuk
memperlancar produksi ASI yang 14 hari PP Pijat Asi
dirasakan pada ibu nifas. Hal ini oksitosin sudah
dilakukan agar Ny A merasa tenang lancar
dan rileks dalam menyusui bayinya.
Berdasarkan tabel di atas didapatkan
C. Hasil hasil setelah di beri pijat oksitosin Asi
Kunjungan Keluhan sudah lancar keluar.
6 jam post ASI nya belum
partum lancar dan ibu Setelah dilakukan asuhan
merasa cemas kemplementer tersebut Ny A
Table 1. Keluhan Persalinan mengatakan ASI lebih lancar. Setelah
Pada tabel 1. Tentang keluhan ibu diberikan pijat oksitosin oleh
post partum dapat disimpulkan bahwa keluarganya selama 6 hari, ASI ibu
setelah melahirkan Ny A mengalami menjadi semakin lancar, ibu lebih
keluhan ASI nya belm lancar dan ibu tenang, tidak merasa cemas karena
merasa cemas. bias meneteki bayinya

Kunjungan Asuhan Hasil


yang D. Pembahasan
diberikan Berdasarkan tabel 1 tentang
6 jam post Pijat ASI tidak keluhan post partum, dapat
partum oksitosin lancar disimpulkan bahwa setelah
melahirkan bayinya Ny A mengalami
14 hari ASI
keluhan ASI nya belum lancar.
post keluar
Ketidaklancaran pengeluaran ASI
partum lancar
pada hari pertama setelah melahirkan
Table 2. Asuhan Kebidanan
dapat disebabkan oleh kurangnya
Komplementer
rangsangan hormon oksitosin dan
Pada tabel 2 tentang asuhan
keadaan psikologis ibu yang sangat
kebidanan komplementer dapat
berperan dalam memperlancar
disimpulkan bahwa asuhan yang
pengeluaran ASI. Hal tersebut sesuai
diberikan adalah pijat oksitosin.
dengan penelitian yang dilakukan
Nurul Isnaini dan Rama Diyanti yang
Waktu Asuhan Hasil
mengatakan bahwa produksi ASI
kunjungan yang
pada hari-hari pertama setelah
diberikan
melahirkan dapat disebabkan oleh
6 jam PP Pijat Asi
kurangnya rangsangan hormon
oksitosin tidak
oksitosin dan prolaktin yang sangat
lancer
berperan dalam kelancaran produksi
ASI, sehingga menyebabkan ASI
tidak segera keluar setelah Posisi yang tepat akan mendorong
melahirkan, bayi kesulitan dalam keluarnya ASI secara maksimal. Ada
menghisap, keadaan puting susu ibu berbagai posisi menyusui yang baik
yang tidak menonjol (Isnaini & yaitu duduk, berdiri, berbaring dan
Diyanti, 2015). Dalam upaya football position (Irnawati, 2017).
pengeluaran ASI ada dua hal yang Berdasarkan tabel 2 tentang
mempengaruhi yaitu produksi dan asuhan persalinan komplementer
pengeluaran. Produksi ASI akan yang dilakukan pada ibu nifas untuk
dipengaruhi oleh hormon prolaktin memperlancar pengeluaran ASI yaitu
sedangkan pengeluaran ASI akan tehnik pijat oksitosin. Setelah
dipengaruhi oleh hormon oksitosin melahirkan bayinya Ny A merasa
(Mulyani, 2021). Menurut Ratna Sari cemas karena ASI nya belum lancar.
Hardiani (2017) Produksi dan Setelah dilakukan pijat oksitosin Ny
kelancaran ASI sangat dipengaruhi A merasa lebih tenang dan tidak
oleh faktor kejiwaan karena perasaan cemas, dan ASI semakin lancar. Dari
ibu dapat menghambat atau asuhan yang dilakukan sejalan
meningkatkan pengeluaran oksitosin, dengan pijat oksitosin yang dapat
bila ibu dalam keadaan tertekan, mengurangi kecemasan ibu dan
sedih, kurang percaya diri dan memperlancar pengeluaran ASI,
berbagai bentuk ketegangan dapat dilihat bahwa sesudah
emosional dapat menurunkan pemberian pijat oksitosin Ny A
produksi ASI sehingga ASI tidak mengalami perubahan yang cukup
lancar (Hardiani, 2017). Istirahat berarti. Dengan melakukan pijat
yang cukup karena ibu yang baru oksitosin secara berulang dapat
melahirkan tidak mendapatkan meningkatkan pengeluaran ASI dan
istirahat yang cukup. Teknik ibu menjadi lebih rileks.
menyusui yang salah dapat Pijat oksitosin merupakan salah
menyebabkan ibu merasa kesakitan satu cara untuk merangsang
ketika bayi mulai menyusu. Hal ini pelepasan hormone oksitosin yang
dapat berpengaruh terhadap produksi dapat memperlancar pengeluaan ASI.
ASI, karena ibu yang merasa Pemberian terapi pijat oksitosin pada
kesakitan dan ketakutan dapat ibu dapat membantu dalam
menghambat produksi hormone memperlancar pengeluaran ASI
oksitosin (Karuniawati et al., 2012). selama masa nifas khususnya dalam
Posisi ibu juga dapat mempengaruhi mendukung pemberian ASI ekslusif
kelancaran pengeluaran ASI, hal ini pada bayi usia 0-6 bulan pertama
didukung oleh penelitian Irnawati kelahiran. Hal ini didukung dengan
yang mengatakan bahwa banyak penelitian yang membuktikan bahwa
sedikitnya ASI berhubungan adanya pengaruh pijat oksitosin pada
langsung dengan posisi ibu menyusui. ibu nifas terhadap pengeluaran ASI.
Terapi ini mudah diterapkan, tidak diharapkan dapat memberikan asuhan
invasif, dan praktis untuk kebidanan komplementer sesuai
memperlancar ASI ibu. (Purnamasari kebutuhan ibu selama masa
& Hindiarti, 2021). Pijat oksitosin pendampingan. Peneliti selanjutnya
merupakan salah satu solusi untuk melakukan evaluasi lebih detail
mengatasi ketidaklancaran produksi tentang pengaruh asuhan kebidanan
ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan komplementer yang diberikan secara
pada sepanjang tulang belakang detail.
(vertebrae) sampai tulang
costaekelima-keenam dan merupakan 2. Saran
usaha untuk merangsang hormone 1. Bagi ibu nifas
prolaktin dan oksitosin setelah Diharapkan bagi ibu nifas agar
melahirkan (Karuniawati et al., 2012). mengikuti apabila ada penyuluhan
Selain memperlancar ASI pijat atau
oksitosin memberikan kenyamanan dari tenaga kesehatan tentang pijat
pada ibu, mengurangi bengkak oksitosin yang bermanfaat untuk
(engorgement), mengurangi kelancaran produksi ASI.
sumbatan ASI, merangsang pelepasan 2. Bagi petugas kesehatan
hormon oksitosin, mempertahankan Diharapkan petugas kesehatan
produksi ASI (Purnamasari & khususnya bidan dan perawat di
Hindiarti, 2021). Oksitosin rumah sakit melakukan
menyebabkan otot-otot halus penyuluhan atau pelatihan tentang
disekitar kelenjar payudara pijat oksitosin dan mengikut
mengkerut sehingga ASI keluar. sertakan suami dalam pelatihan
Dengan pijat oksitosin ini juga akan tersebut.
merileksasi ketegangan dan 3. Bagi mahasiswa
menghilangkan stress (Yulia, 2018) Diharapkan hasil penelitian ini
dapat dijadikan salah satu referensi
A. Kesimpulan Dan Saran dalam suatu penelitian selanjutnya
terutama dalam pemberian pojat
1. Kesimpulan oksitosin terhadap kelancaran ASI
Berdasarkan hasil penelitian ibu nifas.
yang dapat diambil dari data tersebut 4. Bagi peneliti selanjutnya
adalah pijat oksitosin mampu Untuk mendapatkan hasil
berperan dalam memperlancar penelitian yang lebih baik,
pengeluaran ASI ibu nifas Ny A di diharapkan penelitian selanjutnya
PMB Tutik Purwani sehingga ibu meneliti tentang pendidikan,
merasa lebih tenang karena bisa pekerjaan, dan usia suami yang
menyusui bayinya dan ibu menjadi dapat mempengaruhi peran suami
lebih rileks. Study kasus selanjutnya dalam melakukan pijat
oksitosin. Stikes Muhammadiyah Ciamis:
Jurnal Kesehatan, 8(1), 1–13.
DAFTAR PUSTAKA https://www.mendeley.com/cata
Hardiani, R. S. (2017). Status Paritas logue/e1b3257a-4736-3ed5-
Dan Pekerjaan Ibu Terhadap b02e-4811efa1577f
Pengeluaran Asi Pada Ibu Nurainun, E., & Susilowati, E.
Menyusui 0-6 Bulan. NurseLine (2021). Pengaruh Pijat Oksitosin
Journal, 2(2), 9. Terhadap Produksi ASI Pada Ibu
Irnawati, D. (2017). Hubungan Nifas : Literature Review.
pengetahuan ibu tentang teknik Jurnal Kebidanan Khatulistiwa,
menyusui dengan perilaku 7(1), 20.
pemberian asi eksklusif di https://doi.org/10.30602/jkk.v7i
puskesmas pakualaman 1.611
yogyakarta. Antimicrobial Purnamasari, K. D., & Hindiarti, Y. I.
Agents and Chemotherapy, (2021). Metode Pijat Oksitosin,
58(12), 7250–7257. Salah Satu Upaya Meningkatkan
Isnaini, N., & Diyanti, R. (2015). Produksi ASI Pada Ibu
Hubungan Pijat Oksitosin Pada Postpartum. JURNAL
Ibu Nifas Terhadap Pengeluaran KESEHATAN PERINTIS
ASI Di Wilayah Kerja (Perintis’s Health Journal),
Puskesmas Raja Basa Indah 7(2), 1–8.
Bandar Lampung Tahun 2015. https://doi.org/10.33653/jkp.v7i
JURNAL KEBIDANAN, 1(2), 2.517
91–97. Yulia, I. (2018). Penerapan Pijat
Karuniawati, B., Fauziandari, E. N., Oksitosin Ibu Menyusui Pada
& Wulandari, A. (2012). Studi Masa Post Partum. In
Komparasi Teknik Marmet Dan Eprints.Poltekkesjogja.Ac.Id.
Pijat Oksitosin Terhadap http://eprints.poltekkesjogja.ac.i
Produksi Asi Pada Ibu Post d/2120/1/KTI INTAN PUJA
Partum Primipara Di Rumah YULIA PDF.pdf
Sakit Wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta Studi Komparasi
Teknik Marmet Dan Pijat
Oksitosin Terhadap Produksi
Asi Pada Ibu Post Partum
Primipara.
Mulyani, I. (2021). Difference in
Breast Milk Expenditure
Postpartum Mothers Before and
After Oxytosin Massage. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai