Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI HOLISTIK


IBU NIFAS DAN MENYUSUI

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Praktek Kebidanan Fisiologi Holistik Nifas dan Menyusui
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun Oleh :
LILY SARAH
NIM.PO.62.24.2.21.513

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari Tanggal : Senin,20 November 2021


Jam / Waktu : 09.00 wib
Sub Bahasan : Pijat Oksitosin
Sasaran : Ibu Nifas dan Menyusui
Penyaji : Lily Sarah
Waktu : 45 menit

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia
kehidupannya. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan
oleh makanan dan minuman manapun karena ASI mengandung zat gizi yang
paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap
saat (Elza, 2009). Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi
lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada
ibunya di 20-30 menit setelah lahir. Itupun jika bayi tidak mengantuk akibat
pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan kepada ibu saat proses
melahirkan. Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki
kemampuan menyusu dengan baik (Soraya, 2010).Kenyataan dilapangan
menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama
setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini. Menurut
Cox (2006) disebutkan bahwa ibu yang tidak menyusui bayinya pada hari-hari
pertama menyusui disebabkan oleh kelelahan pasca kelahiran, kecemasan dan
ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu
tentang proses menyusui.
Menyusui dini di jam-jam pertama kelahiran jika tidak dapat dilakukan
akan menyebabkan proses menyusu tertunda, maka alternatif yang dapat
dilakukan adalah memerah atau memompa ASI selama 10-20 menit hingga bayi
dapat menyusu. Tindakan tersebut dapat membantu memaksimalkan reseptor
prolaktin dan meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui
oleh bayi.Banyak ibu yang merasa bahwa ASI belum keluar pada hari pertama
sehingga bayi dianggap perlu diberikan minuman lain, padahal bayi yang lahir
cukup bulan dan sehat mempunyai persediaan kalori dan cairan yang dapat
mempertahankannya tanpa minuman selama beberapa hari.
Disamping itu, pemberian minum sebelum ASI keluar akan
menghambat pengeluaran ASI karena bayi menjadi kenyang dan malas
menyusui. Salah satu solusi dari ketidaklancaran ASI adalah pijat oksitosin.
Dimana pijat okstiosin dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah
melahirkan sehingga sangat berperan dalam produksi ASI (Evariny,
2008).  Pijatan atau rangsangan pada tulang belakang, neuro transmitter akan
merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hypothalamus di
hypofise posterior untuk mengeluarkan oksitosin sehingga menyebabkan buah
dada mengeluarkan air susunya. Pijatan di daerah tulang belakang ini juga akan
6 merileksasi ketegangan dan menghilangkan stress dan dengan begitu hormon
oksitosoin keluar dan akan membantu pengeluaran air susu ibu, dibantu dengan
isapan bayi pada puting susu pada saat segera setelah bayi lahir dengan keadaan
bayi normal (Guyton, 2007).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang cara pijat Oksitosin untuk
memperlancar keluarnya ASI ibu.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang cara pijat oksitosin, ibu nifas
dapat menjelaskan tentang :
a. Memahami apa pengertian pijat oksitosin
b. Memahami apa tujuan pijat oksitosin
c. Memamhami manfaat pijat oksitosin
d. Memahami hal apa saja yang dapat mempengaruhi produksi
oksitosin
e. Mampu melakukan langkah-langkah pijat oksitosin
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Alat/ Media
1. Poster

E. Proses kegiatan penyuluhan

No Kegiatan Respon Waktu


1. Pendahuluan a. Membalas 10 menit
a. Menyampaikan salam salam
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
c. Kontrak waktu c. Memberi respon
2. Inti: Mendengarkan 15 menit
a. Menjelaskan tentang konsep ASI dengan penuh
b. Menjelaskan tentang pijat oksitosin perhatian.

3. Penutup a. Menanyakan 10 menit


a. Tanya jawab yang belum
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan jelas
c. Memberi salam penutup b. Aktif bersama
menyimpulkan
c. Membalas
salam
MATERI

A.  Konsep ASI
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih serta
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang bubur susu, biscuit, bubur, nasi dan
nasi tim. Setelah 6 bulan baru diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI). ASI
dapat di berikan sampai anak usia 2 tahun atau lebih. (Ambarwati, 2009).Ada
beberapa permasalahan dalam pemberian ASI, yang paling sering adalah produksi
ASI yang berlebihan dan produksi ASI yang kurang. Kelebihan ASI atau
hiperlaktasi bisa diakibatkan oleh adanya ketidakseimbangan dari hormon atau
adanya masalah pada kelenjar pituitari yang terletak di bawah otak. Hiperlaktasi
yang berlangsung selama kurang lebih 6 minggu maka hal tersebut bisa disebabkan
oleh adanya alveoli atau kelenjar produksi air susu yang berlebih.
Selain itu, kelebihan air susu atau hiperlaktasi bisa terjadi pada wanita yang baru
pertama kali menyusui dan hal ini biasanya terjadi pada minggu-minggu awal
menyusui.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan produksi ASI berkurang . yaitu :
1.  Kelelahan setelah persalinan
2.  Mengalami penyakit tertentuMengalami penyakit tertentu, seperti penyakit
infeksi, dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit ASI.
Hipotiroidisme dan anemia adalah dua penyakit yang dapat memengaruhi
produksi ASI. Bila terkena infeksi tertentu, dokter mungkin akan meresepkan
antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.
3.  Minum terlalu banyak kafein
4.  Menjadi perokok aktifKebiasaan merokok dapat mengganggu pelepasan
oksitosin dalam tubuh ibu. Oksitosin diketahui menjadi hormon yang
merangsang respon let-down reflex, yaitu refleks ibu untuk mengeluarkan ASI
dari dalam payudara dan mengalir keluar dari tubuh sampai masuk ke mulut
bayi.Jika refleks let-down tidak berfungsi dengan baik, ASI tidak akan mengalir
keluar dari payudara ibu dan pada akhirnya kebutuhan ASI untuk bayi tidak
terpenuhi.

5.  Minum alcohol
6.  Minum pil KBBila mengonsumsi pil KB untuk mencegah kehamilan
selanjutnya, maka ini bisa memengaruhi suplai ASI. Sebab, pil KB mengandung
hormon estrogen yang dapat menurunkan produksi susu.Di sinilah pentingnya
berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan alat kontrasepsi yang aman saat
masa menyusui, tanpa mengurangi produksi ASI. Misalnya dengan alat
kontrasepsi yang hanya mengandung progestin seperti implan atau suntik KB
yang tidak mengganggu produksi ASI.
7.  Tidak mengelola stres dengan baik
8.  Konsumsi obat-obatan tertentuBeberapa jenis obat, baik obat resep maupun obat
bebas, dapat mengganggu hormon oksitosin, yang mengatur produksi ASI. Obat-
obatan seperti obat alergi, obat flu, dan diuretik dapat menurunkan suplai ASI.
9.  Sedang hamil lagiProduksi ASI memang cenderung menurun bila ibu sedang
hamil meski masih aktif menyusui. Hal ini disebabkan karena hormon kehamilan
yang diketahui dapat menurunkan produksi ASI.
10.  Pola makanSering begadang akibat menyusui hingga tengah malam
membuat  ibu wajib memenuhi kebutuhan makanan dan hidrasinya dengan baik.
Namun banyak ibu yang ternyata jumlah asupan makanan dan cairannya kurang,
atau tak terpenuhi. Padahal hal ini yang kemudian membuat produksi ASI
berkurang.

B.  Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima dan keenam dan merupakan usaha untuk
merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Biancuzzo, 2003;
Indiyani, 2006; Yohmi & Roesli, 2009).
Pijat oksitosin juga dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh
keluarga, terutama suami pada ibu menyusui yang berupa pijatan pada punggung ibu
untuk meningkatkan produksi hormone oksitosin sehingga dapat mempercepat
penyembuhan luka bekas implantasi plasenta, mencegah perdarahan, serta
memperbanyak produksi ASI.Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang reflex
oksitosin atau reflex let down. Selain untuk merangsang reflex let down manfaat pijat
oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengrusangi bengkak
(engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormone
oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Rahayu, 2016).
C.  Tujuan Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let
down.
D.  Manfaat Pijat Oksitosin
Manfaat pijat oksitosin bagi ibu nifas dan ibu menyusui, diantaranya :
1.    Mencegah terjadinya perdarahan post partum2.    Dapat mempercepat terjadinya
proses involusi uterus3.    Meningkatkan produksi ASI4.    Meningkatkan rasa
nyaman pada ibu menyusui5.    Meningkatkan hubungan psikologis antar ibu dan
keluarga
E.  Hal Yang Dapat Mempengaruhi Produksi Oksitosin
Hal yang dapat meningkatkan hormone oksitosin
1.    Ibu dalam keadaan tenang
2.    Mencium dan mendearkan celotehan bayi atau tangisannya
3.    Melihat dan memikirkan bayinya
4.    Ayah menggendong bayi dan diberikan pada ibunya saat akan menyusui
5.    Ayah menggantikan popok dan memandikannya
6.    Ayah bermain, menggendong, mendengarkan nyayian dan membantu pekerjaan
rumah tangga
7.    Ayah memijat bayi
Hal yang dapat mengurangi produksi hormone oksitosin:
1.    Ibu merasa takut
2.    Ibu bekerja
3.    Ibu merasa kwatir produksi ASInya tidak cukup
4.    Ibu merasa kesaakitan
5.    Ibu merasa sedih, cemas, kesal, dan bingung
6.    Ibu merasa malu untuk menyusui
7.    Suami atau keluarga kurang mendukung dan menjadi ASI

F.   Persiapan Alat
 1. Alat-alat
a. Kursi
b. Meja
c. Minyak aroma terapi / minyak telon aroma terapi
d. BH kusus untuk menyusuie. Handuk2.
2. Persiapan Bidan/Keluarga
a. Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien     
b. Membaca status pasien   
c. Mencuci tangan 
3. Persiapan lingkungan     
a. Menutup ordien atau pintu (Pastikan privasi pasien terjaga)
G. Langkah-Langkah Pijat Oksitosin
Berikut ini langkah-langkah melakukan pijat oksitosin
Untuk ibu :
1.  Duduklah dengan nyaman sambil bersandar ke depan, bisa dengan cara
melipat lengan di atas meja.
2.  Letakkan kepala di atas lengan
3.  Lepas bra dan baju bagian atas. Biarkan payudara tergantung lepas
Untuk pemijat:
1.  Lumuri kedua tangan dengan sedikit baby oil
2.  Kepalkan kedua tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan dimulai dari
bagian tulang yang menonjol di tengkuk. Turun sedikit ke bawah kira-kira dua
ruas jari dan geser ke kanan ke kiri, setiap kepalan tangan sekitar dua ruas jari
3.  Dengan menggunakan kedua ibu jari, mulailah memijat membentuk gerakan
melingkar kecil menuju tulang belikat atau daerah dibagian batas bawah bra
ibu
4.  Lakukan pijat ini sekitar 3 menit dan dapat diulangi sebanyak 3 kali.
5.  Setelah selesai memijat sambil membersihkan sisa baby oil, kompres pundak-
punggung ibu dengan handuk hangat

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R., dan Wulandari, D., 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra
Cendikia Offset.
Bobak, Lowdermilk, Jense. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Manuaba. 2008. Gawat darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi. Sosial
untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.
Nurhati, M. (2009). Kehamilan dan Persiapan Persalinan. Jakarta : Garamond
Rahayu. 2016. Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas. Jakarta: CV Budi Utama.
Rustam, 2011. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Jilid 2. Jakarta : EGC. 

Anda mungkin juga menyukai