Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PIJAT OKSITOSIN
DI PUSKESMAS PAJARAKAN KABUPATEN PROBOLINGGO
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Profesi Ners

Disusun Oleh :

ISNANI MAULY MASRURI


NIM. 14901.09.22054

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Perawatan Payudara pada Ibu Pasca Melahirkan


Sub Topik : Pijat Oksitosin ( Perawatan Payudara dengan Produksi Asi
Sedikit/Kurang )
Bidang Studi : Maternitas
Sasaran :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat : Puskesmas Pajarakan Probolinggo
Penyuluh : Isnani Mauly Masruri

1. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah bagi bayi dengan kandungan gizi paling
sesuai untuk pertumbuhan optimal (Hegar, 2018). Oleh karena itu World Health Organization
(WHO) merekomendasikan agar setiap bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama
enam bulan, namun pada sebagian ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena alasan ASInya
tidak keluar atau hanya keluar sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan bayinya.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pemberian ASI eksklusif pada
bayi usia 0-6 bulan hanya 40,6 %, jauh dari target nasional yang mencapai 80%. Kurangnya
produksi ASI menjadi salah satu penyebab ibu memutuskan memberikan susu formula pada
bayinya. United Nations Children’s Fund (UNICEF) menegaskan bahwa bayi yang
menggunakan susu formula memiliki kemungkinan meninggal dunia pada bulan pertama
kelahirannya, dan kemungkinan bayi yang diberi susu formula adalah 25 kali lebih tinggi
angka kematiannya daripada bayi yang disusui ibunya secara eksklusif (Selasi, 2019). Susu
formula tidak memiliki kandungan yang lengkap seperti ASI, dan tidak mengandung antibody
seperti yang terkandung dalam ASI. Hal ini menyebabkan bayi yang tidak mendapatkan ASI
eksklusif akan mudah sakit.
Penurunan produksi dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan
dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat
berperan dalam kelancaran produksi dan pengeluaran ASI. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran ASI yaitu perawatan payudara,
frekuensi penyusuan, paritas, stress, penyakit atau kesehatan ibu, konsumsi rokok atau
alkohol, pil kontrasepsi, asupan nutrisi yang kurang (Bobak, 2018). Perawatan payudara
sebaiknya dilakukan segera setelah persalinan (1-2 hari), dan harus dilakukan ibu secara rutin.
Dengan pemberian rangsangan pada otot-otot payudara akan membantu merangsang hormon
prolaktin untuk membantu produksi air susu (Bobak, 2018).
Masalah yang sering timbul di awal menyusui karena ASI sudah mulai diproduksi
adalah payudara bengkak (breast engorgement). Payudara yang bengkak akan menyebabkan
berbagai ketidaknyamanan untuk ibu. Seperti payudara terasa berat dan penuh, nyeri pada
tulang belakang karena harus menopang beban payudara, ibu menjadi stres dan tidak mau
menyusui, nyeri pada payudara, dan payudara sulit ditekan/ mengeras (Sakarnadi, 2019). Jika
kondisi seperti ini dilakukan pijat pada payudara yang umumnya dilakukan, tentu saja akan
semakin meningkatkan ketidaknyamanan ibu. Ibu akan merasakan sakit saat payudaranya
dipijat. Tetapi, terdapat alternatif lain yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan
produksi ASI yang sedikit/kurang yakni dengan pijat oksitosin.
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mempercepat dan
memperlancar produksi dan pengeluaran ASI yaitu dengan pemijatan sepanjang tulang
belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima atau keenam. Pijat ini akan memberikan
rasa nyaman dan rileks pada ibu setelah mengalami proses kehamilan maupun persalinan
sehingga tidak menghambat sekresi hormone prolaktin dan oksitosin. Pijat oksitosin ini bisa
dilakukan segera setelah ibu melahirkan bayinya dengan durasi 2-3 menit, frekuensi
pemberian pijatan 2 kali sehari. Pijatan ini tidak harus dilakukan langsung oleh petugas
kesehatan tetapi dapat dilakukan oleh suami atau anggota keluarga yang lain. Petugas
kesehatan mengajarkan kepada keluarga agar dapat membantu ibu melakukan pijat oksitosin
karena teknik pijatan ini cukup mudah dilakukan dan tidak menggunakan alat tertentu.
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat menyebutkan dan
menjelaskan tentang pijat oksitosin.
3. Tujuan Intruksional Khusus
a. Peserta dapat menjelaskan tentang hal yang mempengaruhi produksi ASI
b. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian pijat oksitosin
c. Peserta dapat menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pijat oksitosin
d. Peserta dapat menjelaskan tentang persiapan sebelum melakukan pijat oksitosin
e. Peserta dapat menjelaskan tentang langkah pijat oksitosin
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
5. Media
a. Leaflet
6. Evaluasi
a. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian pijat oksitosin
b. Peserta dapat menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pijat oksitosin
c. Peserta dapat menjelaskan tentang langkah pijat oksitosin
7. Proses Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1 3 Menit Pembukaan:
 Memperkenalkan diri  Menyambut salam dan
mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.  Mendengar dan memperhatikan
 Melakukan kontrak waktu.  Mendengar dan memperhatikan

 Menyebutkan materi penyuluhan  Mendengar dan memperhatikan


yang akan diberi kan
2 15 Pelaksanaan :
Menit  Menjelaskan tentang hal yang  Mendengar dan memperhatikan
mempengaruhi produksi ASI
 Menjelaskan tentang pengertian  Mendengar dan memperhatikan
pijat oksitosin
 Menjelaskan tentang tujuan dan  Mendengar dan memperhatikan
manfaat pijat oksitosin
 Menjelaskan tentang persiapan  Mendengar dan memperhatikan
sebelum melakukan pijat oksitosin
 Menjelaskan tentang langkah pijat  Mendengar dan memperhatikan
oksitosin
3 5 Menit Evaluasi :
 Memberikan kesempatan pada  Memberikan kesempatan pada
keluarga dan ibu untuk bertanya keluarga kunjung dan
ibu  untuk bertanya
 Menanyakan pada keluarga dan ibu  Menjawab & menjelaskan
tentang materi yang diberikan dan pertanyaan
reinforcement bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
4 2 Menit Teriminasi :
 Mengucapkan terimakasih kepada  Mendengar dan memjawab
seluruh peserta
 Mengucapkan salam  Mendengar dan membalas
salam

8. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a) Kesiapan Media meliputi : Leaflet
b) Penentuan waktu :
c) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang Poned
2) Evaluasi Proses
a) Keluarga dan ibu dalam ruangan.
b) Kegiatan penyuluhan berjalan tertib.
3) Evaluasi Hasil
a) Peserta dapat menjelaskan tentang hal yang mempengaruhi produksi ASI
b) Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian pijat oksitosin
c) Peserta dapat menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pijat oksitosin
d) Peserta dapat menjelaskan tentang persiapan sebelum melakukan pijat oksitosin
e) Peserta dapat menjelaskan tentang langkah pijat oksitosin
9. Materi
Terlampir

Lampiran Materi
Pijat Oksitosin: Perawatan Payudara
Dengan Produksi Asi Sedikit/Kurang

1. Hal yang Mempengaruhi Produksi ASI


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran
ASI, yaitu:
a. Perawatan payudara
Perawata payudara sebaiknya dilakukan segera setelah persalinan (1-2 hari), dan
harus dilakukan ibu secara rutin. Dengan pemberian rangsangan pada otot-otot
payudara akan membantu merangsang hormon prolaktin untuk membantu produksi
air susu.
b. Frekuensi Penyusuan
Frekuensi penyusuan bayi kepada ibunya sangat berpengaruh pada produksi dan
pengeluaran ASI. Isapan bayi akan merangsang susunan saraf disekitarnya dan
meneruskan rangsangan ini ke otak, yakni hipofisis anterior sehingga prolaktin
disekresi dan dilanjutkan hingga ke hipofisis posterior sehingga sekresi oksitocin
meningkat yang menyebabkan otot-otot polos payudara berkontraksi dan pengeluaran ASI
dipercepat (Bobak, 2019). Oleh karena itu segera setelah bayi lahir harus segera
dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
c. Paritas
Paritas juga mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI, semakin sering
melahirkan maka pengalaman yang dimiliki ibu mengenai bayi akan semakin baik
sehingga segera setelah bayi lahir akan segera menyusui bayinya, sebaliknya ibu yang
baru pertama kali menyusui memerlukan waktu untuk bayi dan proses menyusui itu
sendiri (Manuaba, 2018).
d. Stres
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kejiwaan, ibu yang selalu dalam keadaan
tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan emosional akan
menurunkan volume ASI bahkan produksi ASI berhenti sama sekali (Perinasia,
2019).
e. Kesehatan Ibu
Kesehatan ibu memegang peranan penting dalam produksi ASI. Bila ibu tidak
sehat, asupan makanannya kurang atau kekurangan darah untuk membawa nutrient
yang akan diolah oleh sel-sel acini payudara, hal ini akan meyebabkan produksi
ASI menurun (Bahiyatun, 2019).
f. Konsumsi Alkohol atau Rokok
Konsumsi alkohol maupun rokok dapat menurunkan produksi air susu sehingga
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi (Farrer, 2018).
g. Pil Kontrasepsi
Estrogen yang ada dalam kontrasepsi oral yang dikonsumsi ibu memberikan
efek yang yang negative terhadap produksi ASI, yaitu produksi ASI akan menurun.
Oleh sebab itu kontrasepsi yang mengandung estrogen tidak dianjurkan bagi ibu yang
menyusui.
h. Asupan Nutrisi yang Kurang
Adapun cakupan yang seimbang kira-kira 40 kkal/kgBB, dengan komposisi
protein 20-25% dan karbohidrat 50-60%. Jumlah cairan yang perlu diminum sekitar 2
liter per hari (Nugroho, 2019).

2. Pengertian Pijat Oksitosin


Pijat oksitosin merupakan salah satu cara untuk mempercepat dan memperlancar produksi
dan pengeluaran ASI yaitu dengan pemijatan sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai
tulang costae kelima atau keenam. Pijat ini akan memberikan rasa nyaman dan rileks pada ibu
setelah mengalami proses persalinan sehingga tidak menghambat sekresi hormone prolaktin
dan oksitosin (Roesli, 2019). Pijat oksitosin ini bisa dilakukan segera setelah ibu melahirkan
bayinya dengan durasi 2-3 menit, frekuensi pemberian pijatan 2 kali sehari. Pijatan ini tidak
harus dilakukan langsung oleh petugas kesehatan tetapi dapat dilakukan oleh suami atau
anggota keluarga yang lain. Petugas kesehatan mengajarkan kepada keluarga agar dapat
membantu ibu melakukan pijat oksitosin karena teknik pijatan ini cukup mudah dilakukan
dan tidak menggunakan alat tertentu.
3. Tujuan dan Manfaat Pijat Oksitosin
Tujuan dilakukannya pijat oksitosin adalah meningkatkan kenyamanan ibu sehingga
diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI. Sedangkan manfaat dari pijat oksitosin adalah:
a. Membantu ibu secara psikologis, menenangkan dan tidak stres
b. Membantu ibu mempunyai pikiran dan perasaan positif tentang bayinya
c. Meningkatkan produksi ASI
d. Memperlancar keluarnya ASI
e. Ekonomis
f. Praktis
g. Dapat dilakukan oleh siapapun

4. Persiapan Sebelum Melakukan Pijat Oksitosin


a. Persiapan alat
 Handuk kecil
b. Persiapan tempat:
 Sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang sehingga membuat ibu nyaman dan
rileks
 Jika dilakukan di rumah sakit, jaga privasi ibu dengan menutup sampiran
c. Persiapan pasien
 Sebelum mulai dipijat ibu sebaiknya dalam keadaan telanjang dada dan menyiapkan
handuk yang diletakkan di depan payudara untuk megantisipasi jika ada ASI yang
mungkin menetes keluar saat pemijatan dilakukan.
 Jika mau ibu juga bisa melakukan kompres hangat pada payudara terlebih dahulu.
 Mintalah bantuan pada orang lain untuk memijat. Lebih baik jika dibantu oleh suami

5. Langkah-langkah Pijat Oksitosin

a. Mencuci tangan.
b. Menganjurkan ibu untuk duduk. Ada 2 posisi yang bisa ibu coba. Yang pertama ibu bisa
telungkup di meja, atau posisi ibu telungkup npada sandaran kursi
c. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/baby oil atau minyak
aromaterapi sesuai pilihan ibu
d. Melakukan pijatan di sepanjang sisi tulang belakang ibu. Kemudian memijat dari leher
ke arah tulang belikat.
e. Memijat bisa menggunakan jempol tangan kiri dan kanan atau punggung telunjuk kiri
dan kanan. Selain itu bisa menggunakan posisi tangan dikepal lalu gunakan tulang-
tulang di sekitar punggung tangan.
f. Mulailah pemijatan dengan gerakan melingkar-lingkar kecil perlahan-lahan lurus ke arah
bawah sampai batas garis bra. Dapat juga diteruskan sampai ke pinggang.
g. Pijat oksitosin bisa dilakukan kapanpun ibu mau dengan durasi 2-3 menit. Lebih
disarankan dilakukan sebelum menyusui atau memerah ASI. Waktu yang tepat untuk pijat
oksitosin adalah sebelum menyusui atau memerah ASI, lebih disarankan atau saat pikiran
ibu sedang pusing, badan pegal-pegal. Cukup 3-5 menit saja per sesi (Depkes, 2007).
h. Membersihkan punggung ibu dengan air hangat dan mengeringkan payudara ibu dengan
handuk.
i. Bantu memakaikan bra dan pakaian ibu kembali.
j. Mencuci tangan sesuai prosedur.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. (2012). Riset Kesehatan Dasar tahun 2012.. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI

Khasanah, Nur. (2019). Asi dan susu formula. Jogjakarta : Flasbook

Moody, Jane. (2018). Menyusui ( cara mudah,praktis dan nyaman). Jakarta: Arcan
Neilson, Joan. (2020). Cara Menyususi yang Baik. ARCAN : Jakarta

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2019). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
2010. Kementrian Kesehatan RI

Roesli, Utami. (2020). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Tribus Agriwidya

Saryono. (2018. Inisiasi Menyusui Dini plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda

Suradi dan Hesti. (2018). Manajemen Laktasi. Jakarta : Program Manajemen Laktasi

WHO. (2015). Global Strategy for infant and young vhild Feeding. WHO. Geneva

Anda mungkin juga menyukai