Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

“SAP Keluarga Berencana Pasca Persalinan”

Disusun oleh:
Elysa Wahyu Setyaningrum
PO.62.24.2.19.171
Reguler XXI-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


TAHUN AJARAN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Penyuluhan Keluarga Berencana Pasca Persalinan
Sub Bahasan : Kontrasepsi Pasca Persalinan
Sasaran : Ibu Postpartum dan Keluarga
Hari/Tanggal : Rabu, 26 Agustus 2020
Waktu : 08.00-08.30 WIB (30 menit)
Tempat : UPT Puskesmas Panarung
Penyuluh : Elysa Wahyu Setyaningrum

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu dan suami dapat
mempertimbangkan dan memilih kontrasepsi yang sesuai untuk keamanan dan
kenyamanan ibu dan suami.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan, peserta penyuluhan dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian KB
2. Menjelaskan manfaat penggunaan KB
3. Menjelaskan tentang macam-macam KB pasca salin
4. Menjelaskan keunggulan dan efek samping dari macam-macam KB pasca salin
5. Memilih KB yang cocok dan sesuai minat ibu.
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media dan Alat Peraga
1. Poster
2. Materi
3. Microphone

E. Proses Kegiatan Penyuluhan


No Kegiatan Respon Sasaran Waktu
1 Pendahuluan
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam 5 menit
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Menyetujui kontrak
penyuluhan
d. Membuat kontrak waktu
2 Inti
Penjelasan materi penyuluhan Mendengarkan dengan 15 menit
penuh perhatian
3 Penutup
a. Menanyakan a. Menanyakan yang 10 menit
apakah materi sudah belum jelas
dapat dimengerti atau b. Menjawab pertanyaan
belum penyuluh
b. Tanya Jawab c. Menjawab salam
(Mengevaluasi peserta
atas penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan)
c. Salam penutup

F. Evaluasi
1. Evaluasi struktural
a. Peserta hadir di gedung UPT Puskesmas Panarung
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa DIII kebidanan
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya bekerja sama dengan pihak UPT Puskesmas
Panarung.
2. Evaluasi proses
a. Peserta mendengarkan dengan baik terhadap materi yang disampaikan oleh
penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
c. Peserta terlihat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d. Penyuluh dan peserta mampu menjalankan fungsinya dan perannya dengan baik.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan dan dapat menjelaskan
kembali materi yang telah disampaikan.
b. Ada umpan balik positif  peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh penyaji.

G. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah
perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom,
spiral, IUD, dan sebagainya.
Program KB juga secara khusus dirancang demi menciptakan kemajuan,
kestabilan, dan kesejahteraan ekonomi, sosial, serta spiritual setiap
penduduknya. Program KB di Indonesia diatur dalam UU N0 10 tahun 1992,
yang dijalankan dan diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN).
KBPP (KB Pasca Persalinan) adalah penggunaan metode kontrasepsi segera
setalah melahirkan sampai dengan 42 hari setelah melahirkan dengan tujuan dapat
mengatur jarak kelahiran anak, meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan angka
harapan hidup Ibu dan anak. Ada dua jenis pelayanan KB pasca salin yaitu:
a. Immediate postpartum - sesudah melahirkan sampai 48 jam.
b. Early Postpartum - sesudah 48 jam sampal minggu ke 6 sesudah melahirkan.

Tujuan KB Pascapersalinan :
a. Menurunkan salah satu kompoinen EMPAT TERLALU (terlalu dekat) →
menjaga jarak kehamilan sehingga berkontribusi terhadap penurunan Angka
kematian ibu maupun bayi
b. Berkontribusi secara tidak langsung terhadap pengendalian pertumbuhan
penduduk beserta dampaknya

2. Manfaat Keluarga Berencana


a. Perbaikan kesehatan badan ibu
b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, beristirahat, dan
menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
d. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.

3. Macam-macam KB Pasca Salin


a. Metode Amenorea Laktasi (MAL)
1) Mekanisme
Kontrasepsi MAL mengandalkan pembeian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
untuk menekan ovulasi. Metode ini memiliki 3 syarat yang harus dipenuhi:
 Ibu belum mengalami haid lagi
 Bayi disusui secara eksklusif dan sering, sepanjang siang dan malam
 Bayi berusia kurang lebih 6 bulan
2) Efektivitas
Resiko kehamilan tinggi bila ibu tidak menyusui bayinya secara benar. Bila
dilakukan secara benar, resiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu
dalam 6 bulan setelah persalinan.
3) Keuntungan khusus bagi kesehatan
Mendorong pola menyusui yang benar,sehingga membawa manfaat bagi ibu
dan bayi.
4) Resiko bagi kesehatan
Tidak ada.
5) Efek samping
Tidak ada.
6) Alasan orang menyukai
Metode ilamiah,mendorong kebiasaan menyusui,dan tidak perlu biaya.

b. Kondom
1) Mekanisme
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.
2) Efektivitas
Bila digunakan dengan benar, resiko kehamilan adalah 2 di antara 100 ibu
dalam 1 tahun.
3) Keuntungan khusus bagi kesehatan
Mencegah penularan penyakit menular seksual dan konsekuensinya
(misal:kanker serviks).
4) Resiko bagi kesehatan
Dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang dengan alergi lateks.
5) Efek samping
Tidak ada.
6) Alasan orang menyukai
Tidak ada efek samping hormonal, mudah didapat, dapat digunakan sebagai
metode sementara atau cadangan (backup) sebelum menggunakan metode lain,
dapat mencegah penularan penyakit menular seksual.
7) Alasan orang tidak menyukai
Keberhasilan sangat dipengaruhi cara penggunaan, harus disiapkan sebelum
berhubungan seksual.

c. Suntikan Progestin
1) Mekanisme
Suntikan progenstin mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga
penetrasi sperma terganggu, menjadikan selaput rahim tipis dan artofi, dan
menghambat transportasi gamet olet tuba. Suntikan diberikan 3 bulan sekali
(DMPA)
2) Efektivitas
Bila digunakan dengan benar, resiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu
dalam 1 tahun. Kesuburan tidak langsung kembali setelah berhenti, biasanya
dalam waktu beberapa bulan.
3) Keuntungan khusus bagi kesehatan
Mengurangi resiko kanker endometrium dan fibroid uterus. Dapat mengurangi
resiko penyakit radang panggul simptomatik dan anemia defisiensi besi.
Mengurangi gejala endomitritis dan krisis sel sabit pada ibu dengan anemia sel
sabit.
4) Resiko bagi kesehatan
Tidak ada.
5) Efek samping
Perubahan pola haid (haid tidak teratur atau memanjang dalam 3 bulan
pertama, haid jarang, tidak teratur atau tidak haid dalam 1 tahun), sakit kepala,
pusing, kenaikan berat badan, perut kembung atau tidak nyaman, perubahan
suasana perasaan, dan penurunan hasrat seksual.
6) Alasan orang menyukai
Tidak perlu minum setiap hari, tidak mengganggu hubungan seksual, ibu dapat
menggunakannya tanpa diketahui siapapun, menghilangkan haid, dan
membantu meningkatkan berat badan.
7) Alasan orang tidak menyukai
Penggunaannya tergantung kepada tenaga kesehatan.

d. Pil Progestin (Minipil)


1) Mekanisme
Minipil menekan sekresi gonadotropin dan sintesis streoid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih
sulit, mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma,
mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu . Pil
diminum setiap hari.
2) Efektivitas
Bila digunakan secara benar, resiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu
dalam 1 tahun.
3) Keuntungan khusus bagi kesehatan
Tidak ada.
4) Resiko bagi kesehatan
Tidak ada.
5) Efek samping
Perubahan pola haid (menunda haid lebih lama pada ibu menyusui ,haid tidak
teratur, haid memanjang atau sering, haid jarang, atau tidak haid), sakit kepala,
pusing, perubahan suasana, nyeri payudara, nyeri perut, dan mual.
6) Alasan orang menyukai
Dapat diminum saat menyusui, pemakaiannya dikendalikan oleh perempuan,
dapat dihentikan kapanpun tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan, dan tidak
mengganggu hubungan seksual.
7) Alasan orang tidak menyukai
Harus diminum tiap hari.

e. Implan
1) Mekanisme
Kontrasepsi implan menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks,
menjadikan selaput rahim tipis dan atrofi, dan mengurangi transportasi sperma.
Implan dimasukkan dibawah kulit dan dapat bertahan 3-7 tahun, tergantung
jenisnya.
2) Efektivitas
Pada umumnya, resiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu dalam 1
tahun.
3) Keuntungan khusus bagi kesehatan
Mengurangi resiko penyakit radang panggul simptomatik. Dapat mengurangi
resiko anemia defisiensi besi.
4) Resiko bagi kesehatan
Tidak ada.
5) Efek samping
Perubahan pola haid (pada beberapa bulan pertama: haid sedikit dan singkat,
haid tidak teratur lebih dari 8 hari, haid jarang, atau tidak haid. Setelah setahun
: haid sedikit dan singkat, haid tidak teratur, dan haid jarang), sakit kepala,
pusing, perubahan suasana perasaan, perubahan berat badan, jerawat (dapat
membaik atau memburuk), nyeri payudara, nyeri perut, dan mual.
6) Alasan orang menyukai
Tidak perlu melakukan apapun lagi untuk waktu yang lama setelah
pemasangan, efektif mencegah kehamilan, dan tidak mengganggu hubungan
seksual.
7) Alasan orang tidak menyukai
Perlu prosedur bedah yang harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.

f. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


1) Mekanisme
AKDR dimasukkan ke dalam uterus. AKDR menghambat kemampuan sperma
untuk masuk ke tuba falopi, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai
kavum uteri, mencegah sperma dan ovum bertemu, mencegah implantasi telur
dalam uterus.
2) Efektivitas
Pada umumnya, resiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu dalam 1
tahun. Efektivitas dapat bertahan lama, hingga 12 tahun.
3) Keuntungan khusus bagi kesehatan
Mengurangi resiko kanker endometrium.
4) Resiko bagi kesehatan
Dapat menyebabkan anemia bila cadangan besi ibu rendah sebelum
pemasangan dan AKDR menyebabkan haid yang lebih banyak. Dapat
menyebabkan penyakit radang panggul bila ibu sudah terinfeksi klamidia atau
gonorea sebelum pemasangan.
5) Efek samping
Perubahan pola haid terutama dalam 3-6 bulan pertama (haid memanjang dan
banyak, haid tidak teratur, dan nyeri haid).
6) Alasan orang menyukai
Efektif mencegah kehamilan, dapat digunakan untuk waktu yang lama, tidak
ada biaya tambahan setelah pemasangan, tidak mempengaruhi menyusui, dan
dapat langsung dipasang setelah persalinan atau keguguran.
7) Alasan orang tidak menyukai
Perlu prosedur pemasangan yang harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.

g. Tubektomi
1) Mekanisme
Menutup tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin),
sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
2) Efektivitas
Pada umumnya, resiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 dalam 1 tahun.
3) Keuntungan khusus bagi kesehatan
Mengurangi resiko penyakit radang panggul. Dapat mengurangi resiko kanker
endometrium.
4) Resiko bagi kesehatan
Komplikasi bedah dan anestesi.
5) Efek samping
Tidak ada.
6) Alasan orang menyukai
Menghentikan kesuburan secara permanen.
7) Alasan orang tidak menyukai
Perlu prosedur bedah yang harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.

h. Vasektomi
1) Mekanisme
Menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa
deferens sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi
tidak terjadi.
2) Efektivitas
Bila pria dapat memeriksakan semennya segera setelah vasektomi, resiko
kehamilan kurang dari 1 di antara 100 dalam 1 tahun.
3) Keuntungan khusus bagi kesehatan
Tidak ada
4) Resiko bagi kesehatan
Nyeri testis atau skrotum (jarang), infeksi di lokasi operasi (sangat jarang), dan
hematoma (jarang). Vasektomi tidak mempengaruhi hasrat seksual, fungsi
seksual pria, ataupun maskulinitasnya.
5) Efek samping
Tidak ada
6) Alasan orang menyukai
Menghentikan kesuburan secara permanen, prosedur bedahnya aman dan
nyaman, efek samping lebih sedikit dibanding metode-metode yang digunakan
wanita, pria ikut mengambil peran, dan meningkatkan kenikmatan serta
frekuensi seks.
7) Alasan orang tidak menyukai
Perlu prosedur bedah yang harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.
H. Sumber

https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana
https://hellosehat.com/hidup-sehat/program-keluarga-berencana-kb/
https://www.rspkt.com/kafetaria-kb/pelayanan-kb-pasca-salin
https://skata.info/article/detail/235/7-metode-kontrasepsi-yang-aman-untuk-ibu-
menyusui
MAL KONDOM IMPLAN AKDR

MINIPIL SUNTIK PROGESTIN TUBEKTOMI VASEKTOMI

Anda mungkin juga menyukai