Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PIJAT OKSITOSIN UNTUK KELANCARAN ASI

SITI USFATUN KHASANAH


2011040025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : ASI eksklusif

Sub Pokok Bahasan : Pijat oksitosin untuk Kelancaran ASI

Waktu : 10.00 – 10.20 WIB (20 menit)

Hari/tanggal : Jumat, 09 September 2020

Tempat : Ruang VK RSUD Banyumas

Penyuluh : Individu

Sasaran : Ibu Post Partum

I. LATAR BELAKANG

Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupannya. ASI

terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh makanan dan

minuman manapun karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan

selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat (Ambarwati, 2009).  Kenyataan

dilapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama

setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini. Salah satu solusi

dari ketidaklancaran ASI adalah pijat oksitosin. Dimana pijat okstiosin dapat merangsang

hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan sehingga sangat berperan dalam

produksi ASI (Manuaba, 2008).  Pijatan atau rangsangan pada tulang belakang, neuro

transmitter akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke

hypothalamus di hypofise posterior untuk mengeluarkan oksitosin sehingga

menyebabkan buah dada mengeluarkan air susunya. (Rustam, 2011). Berdasarkan latar

belakang diatas, perawat tertarik untuk melakukan pendidikan kesehatan tentang pijat

oksitosin di Ruang Perawatan Post Partum.


II. TUJUAN

a. Tujuan Penyuluhan Umum

Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu posr partum diharapkan mampu

mengetahui serta memahami dan dapat melakukannya dirumah tentang pijat

oksitosin.

a. Tujuan Penyuluhan Khusus

Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatans tentang pijat oksitosin selama 1x

20 menit, diharapkan pasien dapat :

 Menjelaskan kembali pengertian pijat oksitosin

 Menjelaskan manfaat pijat oksitosin

III. MATERI INTI PENKES

Terlampir

IV. KEGIATAN

No KEGIATAN
WAKTU
. PENYULUH PESERTA
1. Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab salam
5 menit  Perkenalan  Memperhatikan
 Apersepsi  Berpartisipasi aktif
 Mengkomunikasikan tujuan  Memperhatikan
2. Kegiatan Inti Penyuluh menjelaskan tentang:
20 menit  Pengertian pijat  Memperhatikan penjelasan
oksitosin penyuluh dengan cermat
 Manfaat pijat  Menanyakan hal-hal yang
oksitosin belum jelas
 Cara melakukan pijat  Memperhatikan jawaban
oksitosin dari penyuluh
 Memperhatikan apa yang
disajikan oleh penyuluh
3. Evaluasi  Memberikan pertanyaan  Memperhatikan keterangan
10 menit secara lisan kesimpulan dari materi
 Menyimpulkan materi yang  Menjawab pertanyaan yang
telah disampaikan telah diajukan penyuluh
 Antusias
4. Penutup  Mengakhiri kegiatan  Memperhatikan
5 menit penyuluhan
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam
V. METODE

a. Ceramah

b. Tanya jawab

VI. MEDIA DAN ALAT

a. Leaflet

VII. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Penyuluh

: Pasien

VIII. Evaluasi

1. Evaluasi Persiapan

a. Materi sudah siap 1 hari sebelum penkes

b. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes

c. Tempat sudah siap 1 hari sebelum penkes

d. SAP sudah jadi sebelum penkes

2. Evaluasi Proses

a. Pasien hadir tepat waktu

b. Pasien kooperatif serta aktif bertanya

c. Media digunakan secara efektif


3. Evaluasi Hasil

a. Pasien dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir

b. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala

c. Pasien mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan

d. Pasien dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat

dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar, seperti:

1) Menjelaskan kembali pengertian pijat oksitosin

2) Menjelaskan kembali manfaat pijat oksitosin

3) Mempraktikkan cara melakukan pijat oksitosin


LAMPIRAN MATERI

PIJAT OKSITOSIN UNTUK KELANCARAN ASI

A. Pengertian

Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran

produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang

(vertebrae) sampai tulang costae kelima dan keenam dan merupakan usaha untuk

merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Bobak et al, 2012).

Pijat oksitosin juga dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh

keluarga, terutama suami pada ibu menyusui yang berupa pijatan pada punggung ibu

untuk meningkatkan produksi hormone oksitosin sehingga dapat mempercepat

penyembuhan luka bekas implantasi plasenta, mencegah perdarahan, serta

memperbanyak produksi ASI.Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang reflex

oksitosin atau reflex let down. Selain untuk merangsang reflex let down manfaat pijat

oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengrusangi bengkak

(engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormone oksitosin,

mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Rahayu, 2016).

B. Tujuan Pijat Oksitosin

Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let

down

C. Manfaat Pijat Oksitosin

1. Mencegah terjadinya perdarahan post partum

2. Dapat mempercepat terjadinya proses involusi uterus

3. Meningkatkan produksi ASI

4. Meningkatkan rasa nyaman pada ibu menyusui


5. Meningkatkan hubungan psikologis antar ibu dan keluarga

D. Persiapan Alat

1. Kursi

2. Meja

3. Minyak aroma terapi / minyak telon aroma terapi

4. BH kusus untuk menyusuie. Handuk2.

E. Persiapan perawat    

1. Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien     

2. Membaca status pasien     

3. Mencuci tangan 

4. Persiapan lingkungan     

5. Menutup ordien atau pintu (Pastikan privasi pasien terjaga)

F. Langkah-Langkah Pijat Oksitosin

Berikut ini langkah-langkah melakukan pijat oksitosin :Untuk ibu:

1. Duduklah dengan nyaman sambil bersandar ke depan, bisa dengan cara melipat

lengan di atas meja.

2. Letakkan kepala di atas lengan

3. Lepas bra dan baju bagian atas. Biarkan payudara tergantung lepas

Untuk perawat

1. Lumuri kedua tangan dengan sedikit baby oil

2. Kepalkan kedua tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan dimulai dari bagian

tulang yang menonjol di tengkuk. Turun sedikit ke bawah kira-kira dua ruas jari

dan geser ke kanan ke kiri, setiap kepalan tangan sekitar dua ruas jari

3. Dengan menggunakan kedua ibu jari, mulailah memijat membentuk gerakan

melingkar kecil menuju tulang belikat atau daerah dibagian batas bawah bra ibu
4. Lakukan pijat ini sekitar 3 menit dan dapat diulangi sebanyak 3 kali.

5. Setelah selesai memijat sambil membersihkan sisa baby oil, kompres pundak-

punggung ibu dengan handuk hangat

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R., dan Wulandari, D., (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta :

Mitra Cendikia Offset.

Bobak, Lowdermilk, Jense. (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Manuaba. (2008). Gawat darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi. Sosial

untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.

Nurhati, M. (2009). Kehamilan dan Persiapan Persalinan. Jakarta : Garamond

Rahayu. (2016). Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas. Jakarta: CV Budi

Utama.

Rustam, (2011). Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Jilid 2. Jakarta : EGC. 

Anda mungkin juga menyukai