Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PIJAT OKSITOSIN: PERAWATAN PAYUDARA DENGAN PRODUKSI ASI


SEDIKIT/KURANG

OLEH:

KELOMPOK VI
Ni Luh Pt. Nopita Apsari

1102105033

Kadek Sri Rosiani

1102105013

Ni Luh Anik Utami

1102105018

I Made Agus Alam Sugiri

1102105047

I Putu Pande Eka Krisna Yoga

1102105064

Ida Ayu Sri Utamawati

1102105043

Gusti Ayu Ratih Kurniasari

1102105044

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik

: Perawatan Payudara pada Ibu Pasca Melahirkan

Sub Topik

: Pijat Oksitosin: Perawatan Payudara dengan Produksi Asi


Sedikit/Kurang

Hari/tanggal

: Sabtu/ 24 Oktober 2015

Waktu

: 11.00 WITA - selesai

Penyaji
Tempat

: Mahasiswa Profesi Ners PSIK FK UNUD


: Ruang Cempaka II Obstetri RSUP Sanglah Denpasar

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah bagi bayi dengan kandungan gizi paling
sesuai untuk pertumbuhan optimal (Hegar, 2008). Oleh karena itu World Health Organization
(WHO) merekomendasikan agar setiap bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama
enam bulan, namun pada sebagian ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena alasan ASInya
tidak keluar atau hanya keluar sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan bayinya.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pemberian ASI eksklusif pada bayi
usia 0-6 bulan hanya 40,6 %, jauh dari target nasional yang mencapai 80%. Kurangnya
produksi ASI menjadi salah satu penyebab ibu memutuskan memberikan susu formula pada
bayinya. United Nations Childrens Fund (UNICEF) menegaskan bahwa bayi yang
menggunakan susu formula memiliki kemungkinan meninggal dunia pada bulan pertama
kelahirannya, dan kemungkinan bayi yang diberi susu formula adalah 25 kali lebih tinggi
angka kematiannya daripada bayi yang disusui ibunya secara eksklusif (Selasi, 2009). Susu
formula tidak memiliki kandungan yang lengkap seperti ASI, dan tidak mengandung antibody
seperti yang terkandung dalam ASI. Hal ini menyebabkan bayi yang tidak mendapatkan ASI
eksklusif akan mudah sakit.
Penurunan produksi dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan
dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat
berperan dalam kelancaran produksi dan pengeluaran ASI. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran ASI yaitu perawatan payudara,
frekuensi penyusuan, paritas, stress, penyakit atau kesehatan ibu, konsumsi rokok atau
alkohol, pil kontrasepsi, asupan nutrisi yang kurang (Bobak, 2005). Perawatan payudara
sebaiknya dilakukan segera setelah persalinan (1-2 hari), dan harus dilakukan ibu secara
rutin. Dengan pemberian rangsangan pada otot-otot payudara akan membantu merangsang
hormon prolaktin untuk membantu produksi air susu (Bobak, 2005).
Masalah yang sering timbul di awal menyusui karena ASI sudah mulai diproduksi adalah
payudara bengkak (breast engorgement). Payudara yang bengkak akan menyebabkan
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

berbagai ketidaknyamanan untuk ibu. Seperti payudara terasa berat dan penuh, nyeri pada
tulang belakang karena harus menopang beban payudara, ibu menjadi stres dan tidak mau
menyusui, nyeri pada payudara, dan payudara sulit ditekan/ mengeras (Sakarnadi, 2014). Jika
kondisi seperti ini dilakukan pijat pada payudara yang umumnya dilakukan, tentu saja akan
semakin meningkatkan ketidaknyamanan ibu. Ibu akan merasakan sakit saat payudaranya
dipijat. Tetapi, terdapat alternatif lain yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan
produksi ASI yang sedikit/kurang yakni dengan pijat oksitosin.
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mempercepat dan
memperlancar produksi dan pengeluaran ASI yaitu dengan pemijatan sepanjang tulang
belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima atau keenam. Pijat ini akan memberikan
rasa nyaman dan rileks pada ibu setelah mengalami proses kehamilan maupun persalinan
sehingga tidak menghambat sekresi hormone prolaktin dan oksitosin (Biancuzzo, 2003;
Roesli, 2009). Pijat oksitosin ini bisa dilakukan segera setelah ibu melahirkan bayinya dengan
durasi 2-3 menit, frekuensi pemberian pijatan 2 kali sehari. Pijatan ini tidak harus dilakukan
langsung oleh petugas kesehatan tetapi dapat dilakukan oleh suami atau anggota keluarga
yang lain. Petugas kesehatan mengajarkan kepada keluarga agar dapat membantu ibu
melakukan pijat oksitosin karena teknik pijatan ini cukup mudah dilakukan dan tidak
menggunakan alat tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat menyebutkan dan
menjelaskan tentang pijat oksitosin.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 40 menit, diharapkan:
1. Peserta dapat menjelaskan tentang hal yang mempengaruhi produksi ASI
2. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian pijat oksitosin
3. Peserta dapat menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pijat oksitosin
4. Peserta dapat menjelaskan tentang persiapan sebelum melakukan pijat oksitosin
5. Peserta dapat menjelaskan tentang langkah pijat oksitosin
C.

Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini merupakan klien yang sedang menjalani perawatan di
Ruang Cempaka II Obstetri RSUP Sanglah Denpasar.

PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

D.

Tempat
Tempat yang digunakan pada penyuluhan ini adalah Ruang Penyuluhan di Cempaka II
Obstetri RSUP Sanglah Denpasar.

E.

Pelaksanaan
No
1

Kegiatan
Pendahuluan

Waktu
5 menit
-

Penyampaian
Materi

Penyuluh
Salam pembuka
Menyampaikan
penyuluhan
Apersepsi

25 Penyampaian
menit

tujuan -

menjawab pertanyaan
garis

besar -

materi mengenai:
Peserta
tentang

dapat
Pijat

Peserta
Menjawab salam
Menyimak
Mendengarkan,

Mendengarkan
dengan

menyebutkan

penuh

perhatian

Oksitosin,

meliputi:
1. Hal yang mempengaruhi
produksi ASI
2. Pengertian pijat oksitosin
3. Tujuan dan manfaat pijat
oksitosin
4. Persiapan

sebelum

melakukan pijat oksitosin


3

Penutup

10
menit

F.

5. Langkah pijat oksitosin


1. Evaluasi
- Tanya jawab (diskusi)
- Memberi
kesempatan
peserta untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
2. Menyimpulkan
3. Salam penutup
-

Menanyakan

yang belum jelas


Memperhatikan
jawaban

Metode

Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah slide dan leaflet.

H.

dari

penceramah
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam

Metode dari penyuluhan ini merupakan ceramah dan diskusi.


G.

hal-hal

Pengorganisasian Kelompok
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

Pembawa acara

: Gusti Ayu Ratih Kurniasari

Pemateri
Notulen
Sie Perlengkapan
Fasilitator

: Ni Luh Pt. Nopita Apsari


: Ni Luh Anik Utami
: I Made Agus Alam Sugiri
: Ida Ayu Sri Utamawati
I Putu Pande Eka Krisna Yoga

Observer

: Kadek Sri Rosiani

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pada evaluasi struktur terbagi menjadi lima bagian yang meliputi:
1) Materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan ini diapatkan dari berbagai referensi
yang terpercaya dan akurat seperti Ummah (2014) tentang Pijat Oksitosin Untuk
Mempercepat Pengeluaran ASI pada Ibu Pasca Salin Normal, Suryani dan
Astuti (2013) tentang Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Ibu
Postpartum, dll. Disini penyuluh juga berkoordinasi dengan kepala ruangan di
Ruang Cempaka II Obstetri RSUP Sanglah Denpasar dan bagian PKRS RSUP
Sanglah Denpasar mengenai materi yang akan disuluhkan.
2) Media
Persiapan media yang digunakan dalam penyuluhan ini yang meliputi
pembuatan power point, leaflet dilakukan 3 hari sebelum dilakukan penyuluhan.
3) Ruangan
Ruangan yang digunakan untuk melakukan penyuluhan adalah Ruang
Penyuluhan di Cempaka II Obstetri RSUP Sanglah Denpasar, karena sasaran
dari penyuluhan ini adalah pasien dan keluarganya. Dimana peminjaman
ruangan

dilakukan

dua

hari

sebelum

dilakukan

penyuluhan

dengan

berkoordinasi kepada Kepala Ruangan CempakaII Obstetri RSUP Sanglah


Denpasar.
4) Alat
Persiapan alat-alat yang diperlukan yang meliputi peminjaman LCD, Layar
Proyektor dilakukan pengurusan peminjaman alat di ruang PKRS RSUP
Sanglah satu hari sebelum pelaksanaan penyuluhan. Persiapan secara lengkap
tentang pemasangan layar proyektor, LCD, laptop, microfone, serta catatan
untuk mendokumentasikan kegiatan dilakukan 30 menit sebelum dimulainya
pelaksanaan penyuluhan.
5) Peserta

PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

Peserta yang digunakan dalam penyuluhan ini meliputi pasien di ruangan


Cempaka II Obstetri RSUP Sanglah Denpasar. Dimana peserta yang diharapkan
hadir pada penyuluhan ini mencapai minimal 4 orang peserta.
2. Evaluasi Proses
Pada evaluasi proses ini, dilakukan penilaian mengenai jumlah peserta yang hadir
ketika penyuluhan berlangsung, keaktifan dari peserta penyuluhan dalam bertanya dan
memberikan umpan balik dari hasil penyuluhan, serta hambatan yang ditemui
penyuluh ketika penyuluhan berlangsung seperti adanya lingkungan yang tidak
kondusif (terlalu ramai, pencahayaan kurang jelas, adanya gangguan dari luar, dan
sebagainya). Untuk menjaga fokus peserta suluh, anggota kelompok akan
mendampingi pasien sebagai fasilitator sehingga apabila ada yang dirasa tidak
mengerti pasien bisa bertanya ke fasilitator. Selain itu, untuk tetap menjaga
lingkungan yang kondusif, salah satu anggota kelompok akan menginstruksikan
kepada pasien lainnya untuk tetap tenang selama proses penyuluhan berlangsung.
Untuk mengantisipasi pemateri yang tiba-tiba berhalangan dalam pelaksanaan,
anggota kelompok yang lain atau pemateri cadangan akan menggantikannya untuk
menyampaikan penyuluhan dan tentunya sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh
kelompok serta siap untuk menyampaikan materi penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Tercapai atau tidaknya TIU dan TIK Penyuluhan, pasien mampu:
1. Peserta dapat menjelaskan tentang hal yang mempengaruhi produksi ASI
2. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian pijat oksitosin
3. Peserta dapat menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pijat oksitosin
4. Peserta dapat menjelaskan tentang persiapan sebelum melakukan pijat oksitosin
5. Peserta dapat menjelaskan tentang langkah pijat oksitosin
J.

Referensi
Terlampir

K.

Lampiran
Terlampir

PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

Lampiran
MATERI PENYULUHAN

PIJAT OKSITOSIN: PERAWATAN PAYUDARA DENGAN PRODUKSI


ASI SEDIKIT/KURANG

A. Hal yang Mempengaruhi Produksi ASI


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran
ASI, yaitu:
1. Perawatan payudara
Perawata payudara sebaiknya dilakukan segera setelah persalinan (1-2 hari), dan
harus dilakukan ibu secara rutin. Dengan pemberian rangsangan pada otot-otot
payudara akan membantu merangsang hormon prolaktin untuk membantu
produksi air susu (Bobak, 2005).
2. Frekuensi Penyusuan
Frekuensi penyusuan bayi kepada ibunya sangat berpengaruh pada produksi
dan

pengeluaran

ASI.

Isapan

bayi akan

merangsang

susunan

saraf

disekitarnya dan meneruskan rangsangan ini ke otak, yakni hipofisis anterior


sehingga

prolaktin disekresi dan dilanjutkan hingga ke hipofisis posterior

sehingga

sekresi

oksitocin meningkat yang menyebabkan otot-otot polos

payudara berkontraksi dan pengeluaran ASI dipercepat (Bobak, 2005). Oleh


karena itu segera setelah bayi lahir harus segera dilakukan inisiasi menyusui
dini (IMD).
3. Paritas
Paritas juga mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI, semakin sering
melahirkan maka pengalaman yang dimiliki ibu mengenai bayi akan semakin
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

baik sehingga segera setelah bayi lahir akan segera menyusui bayinya,
sebaliknya ibu yang baru pertama kali menyusui memerlukan waktu untuk bayi
dan proses menyusui itu sendiri (Manuaba, 2007).
4. Stres
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kejiwaan, ibu yang selalu dalam
keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan
emosional akan menurunkan volume ASI bahkan produksi ASI berhenti sama
sekali (Perinasia, 2011).
5. Kesehatan Ibu
Kesehatan ibu memegang peranan penting dalam produksi ASI. Bila ibu
tidak sehat, asupan makanannya kurang atau kekurangan darah untuk membawa
nutrient

yang

akan diolah

oleh

sel-sel

acini

payudara,

hal

ini akan

meyebabkan produksi ASI menurun (Bahiyatun, 2009).


6. Konsumsi Alkohol atau Rokok
Konsumsi alkohol maupun rokok dapat menurunkan produksi air

susu

sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi (Farrer,


2001).
7. Pil Kontrasepsi
Estrogen yang ada dalam kontrasepsi oral yang dikonsumsi ibu memberikan
efek yang yang negative terhadap produksi ASI, yaitu produksi ASI akan
menurun. Oleh sebab itu kontrasepsi yang mengandung estrogen tidak
dianjurkan bagi ibu yang menyusui.
8. Asupan Nutrisi yang Kurang
Adapun cakupan yang seimbang kira-kira 40 kkal/kgBB, dengan komposisi
protein 20-25% dan karbohidrat 50-60%. Jumlah cairan yang perlu diminum
sekitar 2 liter per hari (Nugroho, 2011).
B. Pengertian Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin merupakan salah satu cara untuk mempercepat dan memperlancar
produksi dan pengeluaran ASI yaitu dengan pemijatan sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima atau keenam. Pijat ini akan memberikan rasa
nyaman dan rileks pada ibu setelah mengalami proses persalinan sehingga tidak
menghambat sekresi hormone prolaktin dan oksitosin (Biancuzzo, 2003; Roesli, 2009).
Pijat oksitosin ini bisa dilakukan segera setelah ibu melahirkan bayinya dengan durasi 2-3
menit, frekuensi pemberian pijatan 2 kali sehari. Pijatan ini tidak harus dilakukan
langsung oleh petugas kesehatan tetapi dapat dilakukan oleh suami atau anggota keluarga
yang lain. Petugas kesehatan mengajarkan kepada keluarga agar dapat membantu ibu
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

melakukan pijat oksitosin karena teknik pijatan ini cukup mudah dilakukan dan tidak
menggunakan alat tertentu.
C. Tujuan dan Manfaat Pijat Oksitosin
Tujuan dilakukannya pijat oksitosin adalah meningkatkan kenyamanan ibu sehingga
diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI. Sedangkan manfaat dari pijat oksitosin
adalah:
a) Membantu ibu secara psikologis, menenangkan dan tidak stres
b) Membantu ibu mempunyai pikiran dan perasaan positif tentang bayinya
c) Meningkatkan produksi ASI
d) Memperlancar keluarnya ASI
e) Ekonomis
f) Praktis
g) Dapat dilakukan oleh siapapun
D. Persiapan Sebelum Melakukan Pijat Oksitosin
Persiapan alat:
1. Minyak kelapa/baby oil atau minyak aromaterapi (sesuai pilihan ibu)
2. Handuk kecil (2 buah)
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

3. Waskom berisi air hangat untuk membersihkan punggung ibu setelah pijat
oksitosin atau jika ibu ingin payudaranya dikompres untuk mengurangi nyeri
Persiapan tempat:
1. Sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang sehingga membuat ibu nyaman dan
rileks
2. Jika dilakukan di rumah sakit, jaga privasi ibu dengan menutup sampiran
Persiapan ibu:
1. Sebelum mulai dipijat ibu sebaiknya dalam keadaan telanjang dada dan
menyiapkan handuk yang diletakkan di depan payudara untuk megantisipasi jika
ada ASI yang mungkin menetes keluar saat pemijatan dilakukan.
2. Jika mau ibu juga bisa melakukan kompres hangat pada payudara terlebih dahulu.
3. Mintalah bantuan pada orang lain untuk memijat. Lebih baik jika dibantu oleh
suami

E. Langkah-langkah Pijat Oksitosin


1) Mencuci tangan.
2) Menganjurkan ibu untuk duduk. Ada 2 posisi yang bisa ibu coba. Yang pertama ibu
bisa telungkup di meja, atau posisi ibu telungkup npada sandaran kursi.

3) Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/baby oil atau minyak
aromaterapi sesuai pilihan ibu
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

4) Melakukan pijatan di sepanjang sisi tulang belakang ibu. Kemudian memijat dari
leher ke arah tulang belikat.
5) Memijat bisa menggunakan jempol tangan kiri dan kanan atau punggung telunjuk
kiri dan kanan. Selain itu bisa menggunakan posisi tangan dikepal lalu gunakan
tulang-tulang di sekitar punggung tangan.

6) Mulailah pemijatan dengan gerakan melingkar-lingkar kecil perlahan-lahan lurus ke


arah bawah sampai batas garis bra. Dapat juga diteruskan sampai ke pinggang.

7) Pijat oksitosin bisa dilakukan kapanpun ibu mau dengan durasi 2-3 menit. Lebih
disarankan dilakukan sebelum menyusui atau memerah ASI.
8) Membersihkan punggung ibu dengan air hangat dan mengeringkan payudara ibu
dengan handuk.
9) Bantu memakaikan bra dan pakaian ibu kembali.
10) Mencuci tangan sesuai prosedur.

PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

Lampiran
DAFTAR PERTANYAAN PADA EVALUASI HASIL
1.

Hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi produksi ASI?


Jawaban yang diharapkan:

2.

1) Perawatan payudara
2) Frekuensi Penyusuan
3) Paritas
4) Stres
5) Kesehatan Ibu
6) Konsumsi Alkohol atau Rokok
7) Pil Kontrasepsi
8) Asupan Nutrisi yang Kurang
Apakah pengertian dari pijat oksitosin?
Jawaban yang diharapkan:
Pijat oksitosin merupakan salah satu cara untuk mempercepat dan memperlancar
produksi dan pengeluaran ASI yaitu dengan pemijatan sepanjang tulang belakang atau
pemijatan pada punggung. Pijat ini akan memberikan rasa nyaman dan rileks pada ibu

3.

setelah mengalami proses persalinan sehingga dapat memperlancar produksi ASI.


Apakah tujuan dan manfaat dari pijat oksitosin?
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

Jawaban yang diharapkan:


Tujuan dilakukannya pijat oksitosin adalah meningkatkan kenyamanan ibu sehingga
diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI. Sedangkan manfaat dari pijat oksitosin
adalah:
a) Membantu ibu secara psikologis, menenangkan dan tidak stres
b) Membantu ibu mempunyai pikiran dan perasaan positif tentang bayinya
c) Meningkatkan produksi ASI
d) Memperlancar keluarnya ASI
e) Ekonomis
f) Praktis
g) Dapat dilakukan oleh siapapun
4.

Persiapan apa saja yang diperlukan sebelum melakukan pijat oksitosin?


Jawaban yang diharapkan:
1. Minyak kelapa/baby oil atau minyak aromaterapi (sesuai pilihan ibu)
2. Handuk kecil (2 buah)
3. Waskom berisi air hangat untuk membersihkan punggung ibu setelah pijat
oksitosin atau jika ibu ingin payudaranya dikompres untuk mengurangi nyeri
4. Sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang sehingga membuat ibu nyaman dan
rileks
5. Jika dilakukan di rumah sakit, jaga privasi ibu dengan menutup sampiran
6. Sebelum mulai dipijat ibu sebaiknya dalam keadaan telanjang dada dan
menyiapkan handuk yang diletakkan di depan payudara untuk megantisipasi jika
ada ASI yang mungkin menetes keluar saat pemijatan dilakukan.
7. Jika mau ibu juga bisa melakukan kompres hangat pada payudara terlebih dahulu.
8. Mintalah bantuan pada orang lain untuk memijat. Lebih baik jika dibantu oleh
suami

5.

Bagaimanakah langkah pijat oksitosin?


Jawaban yang diharapkan:
1) Mencuci tangan.
2) Menganjurkan ibu untuk duduk. Ada 2 posisi yang bisa ibu coba. Yang pertama
ibu bisa telungkup di meja, atau posisi ibu telungkup npada sandaran kursi.
3) Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/baby oil atau minyak
aromaterapi sesuai pilihan ibu
4) Melakukan pijatan di sepanjang sisi tulang belakang ibu. Kemudian memijat dari
leher ke arah tulang belikat.
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

5) Memijat bisa menggunakan jempol tangan kiri dan kanan atau punggung telunjuk
kiri dan kanan. Selain itu bisa menggunakan posisi tangan dikepal lalu gunakan
tulang-tulang di sekitar punggung tangan.
6) Pijat oksitosin bisa dilakukan kapanpun ibu mau dengan durasi 2-3 menit. Lebih
disarankan dilakukan sebelum menyusui atau memerah ASI.
7) Membersihkan punggung ibu dengan air hangat dan mengeringkan payudara ibu
dengan handuk.
8) Bantu memakaikan bra dan pakaian ibu kembali.
9) Mencuci tangan sesuai prosedur.

PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

DAFTAR PUSTAKA
Depkes. (2012). Riset Kesehatan Dasar tahun 2012.. Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan RI
Khasanah, Nur. (2011). Asi dan susu formula. Jogjakarta : Flasbook
Moody, Jane. (2005). Menyusui ( cara mudah,praktis dan nyaman). Jakarta: Arcan
Neilson, Joan. (2007). Cara Menyususi yang Baik. ARCAN : Jakarta

PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2010). Riset Kesehatan Dasar


(RISKESDAS) 2010. Kementrian Kesehatan RI
Roesli, Utami. (2005). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Tribus Agriwidya

Saryono. (2008). Inisiasi Menyusui Dini plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda
Suradi dan Hesti. (2004). Manajemen Laktasi. Jakarta : Program Manajemen Laktasi
WHO. (2003). Global Strategy for infant and young vhild Feeding. WHO. Geneva

PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015

Anda mungkin juga menyukai