OLEH:
KELOMPOK VI
Ni Luh Pt. Nopita Apsari
1102105033
1102105013
1102105018
1102105047
1102105064
1102105043
1102105044
Sub Topik
Hari/tanggal
Waktu
Penyaji
Tempat
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah bagi bayi dengan kandungan gizi paling
sesuai untuk pertumbuhan optimal (Hegar, 2008). Oleh karena itu World Health Organization
(WHO) merekomendasikan agar setiap bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama
enam bulan, namun pada sebagian ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena alasan ASInya
tidak keluar atau hanya keluar sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan bayinya.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pemberian ASI eksklusif pada bayi
usia 0-6 bulan hanya 40,6 %, jauh dari target nasional yang mencapai 80%. Kurangnya
produksi ASI menjadi salah satu penyebab ibu memutuskan memberikan susu formula pada
bayinya. United Nations Childrens Fund (UNICEF) menegaskan bahwa bayi yang
menggunakan susu formula memiliki kemungkinan meninggal dunia pada bulan pertama
kelahirannya, dan kemungkinan bayi yang diberi susu formula adalah 25 kali lebih tinggi
angka kematiannya daripada bayi yang disusui ibunya secara eksklusif (Selasi, 2009). Susu
formula tidak memiliki kandungan yang lengkap seperti ASI, dan tidak mengandung antibody
seperti yang terkandung dalam ASI. Hal ini menyebabkan bayi yang tidak mendapatkan ASI
eksklusif akan mudah sakit.
Penurunan produksi dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan
dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat
berperan dalam kelancaran produksi dan pengeluaran ASI. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran ASI yaitu perawatan payudara,
frekuensi penyusuan, paritas, stress, penyakit atau kesehatan ibu, konsumsi rokok atau
alkohol, pil kontrasepsi, asupan nutrisi yang kurang (Bobak, 2005). Perawatan payudara
sebaiknya dilakukan segera setelah persalinan (1-2 hari), dan harus dilakukan ibu secara
rutin. Dengan pemberian rangsangan pada otot-otot payudara akan membantu merangsang
hormon prolaktin untuk membantu produksi air susu (Bobak, 2005).
Masalah yang sering timbul di awal menyusui karena ASI sudah mulai diproduksi adalah
payudara bengkak (breast engorgement). Payudara yang bengkak akan menyebabkan
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015
berbagai ketidaknyamanan untuk ibu. Seperti payudara terasa berat dan penuh, nyeri pada
tulang belakang karena harus menopang beban payudara, ibu menjadi stres dan tidak mau
menyusui, nyeri pada payudara, dan payudara sulit ditekan/ mengeras (Sakarnadi, 2014). Jika
kondisi seperti ini dilakukan pijat pada payudara yang umumnya dilakukan, tentu saja akan
semakin meningkatkan ketidaknyamanan ibu. Ibu akan merasakan sakit saat payudaranya
dipijat. Tetapi, terdapat alternatif lain yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan
produksi ASI yang sedikit/kurang yakni dengan pijat oksitosin.
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mempercepat dan
memperlancar produksi dan pengeluaran ASI yaitu dengan pemijatan sepanjang tulang
belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima atau keenam. Pijat ini akan memberikan
rasa nyaman dan rileks pada ibu setelah mengalami proses kehamilan maupun persalinan
sehingga tidak menghambat sekresi hormone prolaktin dan oksitosin (Biancuzzo, 2003;
Roesli, 2009). Pijat oksitosin ini bisa dilakukan segera setelah ibu melahirkan bayinya dengan
durasi 2-3 menit, frekuensi pemberian pijatan 2 kali sehari. Pijatan ini tidak harus dilakukan
langsung oleh petugas kesehatan tetapi dapat dilakukan oleh suami atau anggota keluarga
yang lain. Petugas kesehatan mengajarkan kepada keluarga agar dapat membantu ibu
melakukan pijat oksitosin karena teknik pijatan ini cukup mudah dilakukan dan tidak
menggunakan alat tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat menyebutkan dan
menjelaskan tentang pijat oksitosin.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 40 menit, diharapkan:
1. Peserta dapat menjelaskan tentang hal yang mempengaruhi produksi ASI
2. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian pijat oksitosin
3. Peserta dapat menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pijat oksitosin
4. Peserta dapat menjelaskan tentang persiapan sebelum melakukan pijat oksitosin
5. Peserta dapat menjelaskan tentang langkah pijat oksitosin
C.
Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini merupakan klien yang sedang menjalani perawatan di
Ruang Cempaka II Obstetri RSUP Sanglah Denpasar.
D.
Tempat
Tempat yang digunakan pada penyuluhan ini adalah Ruang Penyuluhan di Cempaka II
Obstetri RSUP Sanglah Denpasar.
E.
Pelaksanaan
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Waktu
5 menit
-
Penyampaian
Materi
Penyuluh
Salam pembuka
Menyampaikan
penyuluhan
Apersepsi
25 Penyampaian
menit
tujuan -
menjawab pertanyaan
garis
besar -
materi mengenai:
Peserta
tentang
dapat
Pijat
Peserta
Menjawab salam
Menyimak
Mendengarkan,
Mendengarkan
dengan
menyebutkan
penuh
perhatian
Oksitosin,
meliputi:
1. Hal yang mempengaruhi
produksi ASI
2. Pengertian pijat oksitosin
3. Tujuan dan manfaat pijat
oksitosin
4. Persiapan
sebelum
Penutup
10
menit
F.
Menanyakan
Metode
Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah slide dan leaflet.
H.
dari
penceramah
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam
hal-hal
Pengorganisasian Kelompok
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015
Pembawa acara
Pemateri
Notulen
Sie Perlengkapan
Fasilitator
Observer
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pada evaluasi struktur terbagi menjadi lima bagian yang meliputi:
1) Materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan ini diapatkan dari berbagai referensi
yang terpercaya dan akurat seperti Ummah (2014) tentang Pijat Oksitosin Untuk
Mempercepat Pengeluaran ASI pada Ibu Pasca Salin Normal, Suryani dan
Astuti (2013) tentang Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Ibu
Postpartum, dll. Disini penyuluh juga berkoordinasi dengan kepala ruangan di
Ruang Cempaka II Obstetri RSUP Sanglah Denpasar dan bagian PKRS RSUP
Sanglah Denpasar mengenai materi yang akan disuluhkan.
2) Media
Persiapan media yang digunakan dalam penyuluhan ini yang meliputi
pembuatan power point, leaflet dilakukan 3 hari sebelum dilakukan penyuluhan.
3) Ruangan
Ruangan yang digunakan untuk melakukan penyuluhan adalah Ruang
Penyuluhan di Cempaka II Obstetri RSUP Sanglah Denpasar, karena sasaran
dari penyuluhan ini adalah pasien dan keluarganya. Dimana peminjaman
ruangan
dilakukan
dua
hari
sebelum
dilakukan
penyuluhan
dengan
Referensi
Terlampir
K.
Lampiran
Terlampir
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
pengeluaran
ASI.
Isapan
bayi akan
merangsang
susunan
saraf
sehingga
sekresi
baik sehingga segera setelah bayi lahir akan segera menyusui bayinya,
sebaliknya ibu yang baru pertama kali menyusui memerlukan waktu untuk bayi
dan proses menyusui itu sendiri (Manuaba, 2007).
4. Stres
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kejiwaan, ibu yang selalu dalam
keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan
emosional akan menurunkan volume ASI bahkan produksi ASI berhenti sama
sekali (Perinasia, 2011).
5. Kesehatan Ibu
Kesehatan ibu memegang peranan penting dalam produksi ASI. Bila ibu
tidak sehat, asupan makanannya kurang atau kekurangan darah untuk membawa
nutrient
yang
akan diolah
oleh
sel-sel
acini
payudara,
hal
ini akan
susu
melakukan pijat oksitosin karena teknik pijatan ini cukup mudah dilakukan dan tidak
menggunakan alat tertentu.
C. Tujuan dan Manfaat Pijat Oksitosin
Tujuan dilakukannya pijat oksitosin adalah meningkatkan kenyamanan ibu sehingga
diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI. Sedangkan manfaat dari pijat oksitosin
adalah:
a) Membantu ibu secara psikologis, menenangkan dan tidak stres
b) Membantu ibu mempunyai pikiran dan perasaan positif tentang bayinya
c) Meningkatkan produksi ASI
d) Memperlancar keluarnya ASI
e) Ekonomis
f) Praktis
g) Dapat dilakukan oleh siapapun
D. Persiapan Sebelum Melakukan Pijat Oksitosin
Persiapan alat:
1. Minyak kelapa/baby oil atau minyak aromaterapi (sesuai pilihan ibu)
2. Handuk kecil (2 buah)
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015
3. Waskom berisi air hangat untuk membersihkan punggung ibu setelah pijat
oksitosin atau jika ibu ingin payudaranya dikompres untuk mengurangi nyeri
Persiapan tempat:
1. Sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang sehingga membuat ibu nyaman dan
rileks
2. Jika dilakukan di rumah sakit, jaga privasi ibu dengan menutup sampiran
Persiapan ibu:
1. Sebelum mulai dipijat ibu sebaiknya dalam keadaan telanjang dada dan
menyiapkan handuk yang diletakkan di depan payudara untuk megantisipasi jika
ada ASI yang mungkin menetes keluar saat pemijatan dilakukan.
2. Jika mau ibu juga bisa melakukan kompres hangat pada payudara terlebih dahulu.
3. Mintalah bantuan pada orang lain untuk memijat. Lebih baik jika dibantu oleh
suami
3) Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/baby oil atau minyak
aromaterapi sesuai pilihan ibu
PIJAT OKSITOSIN | PRAKTIK PROFESI NERS PSIK FK UNUD 2015
4) Melakukan pijatan di sepanjang sisi tulang belakang ibu. Kemudian memijat dari
leher ke arah tulang belikat.
5) Memijat bisa menggunakan jempol tangan kiri dan kanan atau punggung telunjuk
kiri dan kanan. Selain itu bisa menggunakan posisi tangan dikepal lalu gunakan
tulang-tulang di sekitar punggung tangan.
7) Pijat oksitosin bisa dilakukan kapanpun ibu mau dengan durasi 2-3 menit. Lebih
disarankan dilakukan sebelum menyusui atau memerah ASI.
8) Membersihkan punggung ibu dengan air hangat dan mengeringkan payudara ibu
dengan handuk.
9) Bantu memakaikan bra dan pakaian ibu kembali.
10) Mencuci tangan sesuai prosedur.
Lampiran
DAFTAR PERTANYAAN PADA EVALUASI HASIL
1.
2.
1) Perawatan payudara
2) Frekuensi Penyusuan
3) Paritas
4) Stres
5) Kesehatan Ibu
6) Konsumsi Alkohol atau Rokok
7) Pil Kontrasepsi
8) Asupan Nutrisi yang Kurang
Apakah pengertian dari pijat oksitosin?
Jawaban yang diharapkan:
Pijat oksitosin merupakan salah satu cara untuk mempercepat dan memperlancar
produksi dan pengeluaran ASI yaitu dengan pemijatan sepanjang tulang belakang atau
pemijatan pada punggung. Pijat ini akan memberikan rasa nyaman dan rileks pada ibu
3.
5.
5) Memijat bisa menggunakan jempol tangan kiri dan kanan atau punggung telunjuk
kiri dan kanan. Selain itu bisa menggunakan posisi tangan dikepal lalu gunakan
tulang-tulang di sekitar punggung tangan.
6) Pijat oksitosin bisa dilakukan kapanpun ibu mau dengan durasi 2-3 menit. Lebih
disarankan dilakukan sebelum menyusui atau memerah ASI.
7) Membersihkan punggung ibu dengan air hangat dan mengeringkan payudara ibu
dengan handuk.
8) Bantu memakaikan bra dan pakaian ibu kembali.
9) Mencuci tangan sesuai prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. (2012). Riset Kesehatan Dasar tahun 2012.. Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan RI
Khasanah, Nur. (2011). Asi dan susu formula. Jogjakarta : Flasbook
Moody, Jane. (2005). Menyusui ( cara mudah,praktis dan nyaman). Jakarta: Arcan
Neilson, Joan. (2007). Cara Menyususi yang Baik. ARCAN : Jakarta
Saryono. (2008). Inisiasi Menyusui Dini plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda
Suradi dan Hesti. (2004). Manajemen Laktasi. Jakarta : Program Manajemen Laktasi
WHO. (2003). Global Strategy for infant and young vhild Feeding. WHO. Geneva