Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PIJAT OKSITOSIN DI RUANG IGD KEBIDANAN RSUD


WALED

Di Susun Oleh :
Estefaniah Aprianti
R.23.04.17.040

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM PROFESI NERS
2023
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
PIJAT OKSITOSIN

Topik : ASI Eksklusif


Sub Topik : Pijat Oksitosin untuk Kelancaran ASI
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Tempat : IGD Kebidanan
Hari/ Tanggal : Rabu, 08 November 2023
waktu : 25 Menit
Metode : Ceramah, Diskusi (Tanya Jawab)
Pemateri : Estefaniah Aprianti
Materi : Terlampir

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar ditentukan
oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang
terkandung didalam ASI tersebut. Banyak hal yang dapat mempengaruhi produksi
ASI antara lain prolaktin dan oksitosin (Rahmawati, 2014).
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang melalui
nervus ke 5-6 sampai scapula yang mempercepat kerja saraf prasimpatis untuk
menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar. Pijat
oksitosin dapat merangsang refleks oksitosin dan let down reflex. Selain untuk
merangsang reflekx oksitosin manfaat lain adalah memberi kenyamanan pada ibu,
mengurangi bengkak, mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon
oksitosin dan mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit
(Rahmawati, 2014).

1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan pasien dan
keluarga (suami) mampu melakukan pijat oksitosin secara mandiri untuk
memperlancar produksi ASI yang telah diajarkan di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan mampu:
a. Menjelaskan apa itu pijat oksitosin?
b. Menjelaskan tujuan pijat oksitosin?
c. Menjelaskan manfaat pijat oksitosin?
d. Mendemonstrasikan teknik pijat oksitosin

C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab

D. MEDIA
Leaflet

E. MATERI
Terlampir
1. Pengertian pijat oksitosin
2. Tujuan pijat oksitosin
3. Manfaat pijat oksitosin
4. Teknik/cara meakukan pijat oksitosin

2
F. KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH
PESERTA
1. 5 Menit Pembukaan :
- Membuka Kegiatan dengan - Menjawab salam
Mengucapkan Salam.
- Memperkenalkan Diri - Mendegarkan
- Menjelaskan Tujuan Dari - Memperhatikan
penyuluh.
- Kontrak waktu. - Memperhatikan
2. 10 Menit Menjelaskan:
- Menjelaskan pengertian pijat - Memperhatikan
oksitosin.
- Menjelaskan tujuan pijat - Memperhatikan
oksitosin.
- Menjelaskan manfaat pijat - Memperhatikan
oksitosin.
- Mendemonstrasikan - Memperhatikan
teknik/cara melakukan pijat
oksitosin.

3. 5 Menit Evaluasi :
- Memberikan kesempatan pada - Menjawab
pasien untuk bertanya. Pertanyaan
- Menanyakan kembali kepada - Mengajukan
pasien tentang materi yang Pertanyaan
telah diberikan.

3
KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH
PESERTA
4. 5 Menit Terminasi :
- Mengucapkan terima kasih - Mendengarkan
kepada peserta.
- Mengucapakan salam - Menjawab salam
penutup.

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pasien dan keluarga yang hadir ditempat
b. Penyelenggaraan penyuluhan di Ruang IGD Kebidanan
c. Alat dan bahan penyuluhan tersedia dan siap digunakan

2. Evaluasi Proses
a. Pasien dan keluarga tertarik dengan materi penyuluhan
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan secara benar

H. Evaluasi Akhir
1. Peserta mengetahui tentang pengertian pijat oksitosin.
2. Peserta mengetahui tentang tujuan pijat oksitosin.
3. Peserta mengetahui tentang manfaat pijat oksitosin.
4. Peserta mengetahui tentang teknik/cara melakukan pijat oksitosin.

4
MATERI PENYULUHAN

A. ASI Eksklusif
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang
tulang costae ke-5 dan ke-6 dan merupakan usaha untuk merangsang hormon
prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Bobak et al, 2012).
Pijat oksitosin juga dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan
oleh keluarga, terutama suami pada ibu menyusui yang berupa pijatan pada
punggung ibu untuk meningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga dapat
mempercepat penyembuhan luka bekas implantasi plasenta, mencegah
perdarahan, serta memperbanyak produksi ASI. Pijat oksitosin ini dilakukan
untuk merangsang reflex oksitosin dan let down reflex. Selain untuk merangsang
let down reflex manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu,
mengurangi bengkak (engorgement), menurangi sumbatan ASI, merangsang
pelepasan hormone oksitosin. Mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi
sakit (Rahayu, 2016)

B. Tujuan Pijat Oksitosin


Sebenamya, laktasi melibatkan proses produksi dan pengeluaran ASI
Produksi ASI sudah dimulai sejak kehamilan, dan pengeluaran ASI masih
dihambat selima masa kehamilan Segera setelah bayi dan placenta lahir, estrogen
dan progesterone turun drastis sehingga kerja prolaktin dan okstosin akan
maksimal sehingga pengeluaran dan pengeluaran ASI akan lancar. Tidak
keluarnya ASI tidak semata karena produksi ASI tidak ada atau tidak mencukupi,
tetapi sering kali produksi ASI cukup namun pengeluarannya yang dihambat
akibat hambatan sekresi oksitosin (rahmawati, 2014).
Pace. B dalam Rahmawati, menyatakan bahwa pijat secam signifikan
dapat mempengaruhi system saraf perifer, meningkatkan rangsangan dan
konduksi impuls saraf, melemahkan dan menghentikan rasa sakit serta

5
meningkatkan aliran darah ke jaringan dan organ. Disamping itu membuat otot
menjadi fleksibel dan memberikan efek terapi dan santai sehingga merasa nyaman
dan rileks Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau
refleks let down (Rahmawati, 2014).

C. Manfaat Pijat Oksitosin


Menurut Depkes RI dalam Rahmawati, pijat oksitosin bermanfaat untuk
merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin adalah:
1. Memberikan kenyamanan pada ibu
2. Mengurangi bengkak (engorgement)
3. Menurangi sumbatan ASI
4. Merangsang pelepasan hormone oksitosin.
5. Mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit
(Rahmawati, 2014).

D. Teknik/Cara Pijat Oksitosin

No Aspek Penilaian Nilai


Ya Tidak
TAHAP PRE INTERAKSI
1 Mengecek data (catatan medik/keperawatan)
2 Menyiapkan alat:
a. Kursi
b. Meja
c. Minyak kepala atau baby oil
d. Handuk
e. Air hangat dan dingin
f. Waslap
g. Baskom

6
No Aspek Penilaian Nilai
Ya Tidak
TAHAP ORIENTASI
3 Mengucapkan salam terapeutik dan
memperkenalkan diri
4 Melakukan kontrak waktu (waktu, tempat dan
topic)
5 Menjelaskan tujuan, prosedur tindakan dan
memberi kesempatan klien bertanya
6 Siapkan lingkungan, untuk menjaga privasi
pasien:
a. Jendela dan pintu tertutup bila klien satu
kamar sendirian
b. Pasang schrem bila dalam kamar tidak
sendirian.
TAHAP KERJA
7 Cuci tangan 7 langkah di air mengalir
8 Pasang sarung tangan (bila diperlukan)
9 Bantu iu melepaskan pakaian bagian atas dan
BH ibu
10 Pasang handuk dipangkuan ibu
11 Atur posisi ibu dengan cara:
Ibu duduk dikursi tanpa sandaran, bersandar
kedepan, melipat lengan diatas meja didepannya
kemudian meletakkan kepala diatas lengannya.
Payudaara tergantung lepas tanpa baju.
12 Lumuri kedua telapak tangan dengan minyak
atau baby oil.
13 Pijat sepanjang kedua sisi tulang belakang
dengan menggunakan kepalan tinju kedua tangan

7
No Aspek Penilaian Nilai
Ya Tidak
dan ibu jari menghadap kearah atas atau depan.
14 Tekan dengan kuat membentuk gerakan
lingkaran kecil, dengan kedua ibu jari
menggosok kearah bawah dikedua sisi tulang
belakang pada saat yang sama dari dari leher
kearah tulang belikat. Dilakukan selama 15-20
menit. Lakukan pemijatan selama 2 kali sehari.
15 Bersihkan punggung dengan air hangat dan
dingin secara bergantian.
16 Beritahu tindakan sudah selesai.
17 Bantu pasien mengenakan pakaian dan BH
kembali
18 Atur posisi tidur klien, bereskan alat-alat,
kembalikan ketempat semula.
19 Buka sarung tangan.
20 Cuci tangan di air mengalir.
TAHAP TERMINASI
21 Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien sebelum dan
setelah tindakan.
b. Kenyamanan klien.
c. Lakukan kontrak kegiatan selanjutnya.
22 Dokumentasi:
a. Waktu dilakukan tindakan
b. Catat respon klien pada catatan
keperawatan
c. Lamanya tindakan
d. Nama perawat yang melakukan tindakan

8
DAFTAR PUSTAKA

Bobok, Lowdemiilk, Jense. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta.


EGC

Rahayu. 2016. Panduan Partikum Persalinan. Jakarta: CV Budi Utama.

Rahmawati. 2015. Hubungan Pijat Oksitosin Dengan Pengeluaran ASI Pada Ibu
Postpartum Hari 1-2 Di Bpm Hj. Nl Kota Balikpapan Tahun 2013.
Diambil dari https://husadamahakam.files.wordpress.com/2015/12/1-
jurnal-elly-u-nop-14-ok.pdf

Anda mungkin juga menyukai