Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak 1
Pembimbing : Titin Hidayatin, S.Kep.,Ns.,M.Kep
I. BIODATA
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama Pasien : An. M
Umur : 19 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak Terkaji
Agama : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji .
Suku Bangsa : Tidak Terkaji
Status Perkawinan : Tidak Terkaji
Diagnosa Medis : Hipertermia
Alamat : Tidak Terkaji
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. T
Umur : 25 Tahun
Agama : Tidak Terkaji
Pendidikan : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
Hubungan keluarga : Orang tua (Ibu)
: perempuan
: laki – laki
: abortus
: perempuan meninggal
: laki – laki meninggal
: tinggal serumah
: cerai
: pasien
: garis hubungan keluarga
2. Anggota keluarga yang sakit : Tidak terkaji
3. Pengobatan : Tidak terkaji
b. Minum
1) Jenis - Tidak Terkaji - Tidak terkaji
2) Frekuensi - Tidak Terkaji - Tidak terkaji
3) Porsi - Tidak Terkaji - Tidak terkaji
4) Pantangan - Tidak Terkaji - Tidak terkaji
5) Keluhan - Tidak Terkaji - Tidak terkaji
2. Pola Eliminasi
a. Urin (BAAK)
1) Frekuensi - Tidak Terkaji - Tidak terkaji
2) Jumlah - Tidak Terkaji - Tidak terkaji
3) Warna - Tidak Terkaji - Tidak terkaji
- Tidak Terkaji - Tidak terkaji
4) Bau - Tidak Terkaji - Tidak terkaji
5) Perasaan setelah - Tidak terkaji
Pola Kehidupan Sehari –
No Saat sehat Saat sakit
hari
BAK - Tidak terkaji - Tidak terkaji
6) Total produksi urin - Tidak terkaji
7) Keluhan
b. Tidur malam
1) Lamanya - Tidak terkaji
3) Kebiasaan sebelum
tidur dan saat tidur - Tidak terkaji
(pengantar tidur)
4) Perasaan waktu - Tidak terkaji
bangun
5) Keluhan - Tidak terkaji
IX.PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran :Tidak terkaji
b. Penampilan :Tidak terkaji
c. Kesadaran : Tidak terkaji
d. Orientasi : Tidak terkaji
e. Berat badan : Tidak terkaji
f. Tanda-tanda vital
o Suhu : 40˚C
o Nadi : 108 kali/menit
o Pernafasan : 30 kali/menit
g. Antropometrik
o BB 8 kg
o LK 45 cm,
o LD 46 cm,
o PB 76 cm
o LA 15,7 cm
Kepala
a) Inspeksi : kepala simetris, tidak ada lesi, warna rambut hitam, kepala mesochepal.
Sutura belum menutup sempurna.
b) Palpasi : tidak adanya pembengkakan/penonjolan dan tekstur rambut lebar
Mata
a) Inspeksi : warna konjuntiva pink, sclera berwarna putih, isokhor, pupil 3 mm.
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Hidung
a) Inspeksi : hidung simteris, hidung eksternal warna sama dengan warna kulit lain, tidak
ada polip, tidak ada perdarahan dan tidak ada secret.
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Mulut
a) Inspeksi dan palpasi struktur luar : warna mukosa mulut dan bibir kebiruan, tidak ada
lesi dan stomatitis, adanya sianosis.
b) Inspeksi dan palpasi struktur dalam : gigi belum lengkap, tidak ada perdarahan/radang
gusi, lidah simetris, warna pink dan tidak ada infeksi.
Telinga
a) Inspeksi : tidak menggunakan alat bantu dengar, posisi simetris, jumlah dua (kanan
dan kiri), besih dan tidak ada serumen.
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Leher
a) Inspeksi : warna sama dengan kulit lain, bentuk simetris, tidak ada pembesaran
kelenjar gondok.
b) Inspeksi dan palpasi kelenjar tiroid : tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe
Thorak. Paru – paru
a) Inspeksi : simetris, tidak terlihat tarikan dinding dada ke dalam
b) Palpasi : vocal premitus kanan dan kiri sama.
c) Perkusi : sonor semua lapang paru.
d) Auskultasi : vesikuler.
Jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak Nampak.
b) Palpasi : teraba ictus cordis di IC V – Vi.
c) Perkusi : pekak.
d) Auskultasi : terdengar bunyi SI dan S2.
Abdomen
a) Inspeksi : simetris, warna kulit sama dengan yang lainnya, tidak ada lesi dan tidak ada
distensi.
b) Auskultasi. BU 13 x/menit.
c) Perkusi. Tidak ada nyeri saat di tekan.
d) Palpasi. Cubitan perut kembali cepat 2 detik.
Ekstremitas
a) Tidak ada odema
X. Pengkajian Neurologis
a. Status mental : Klien bermain dengan temanya dengan baik dan di dampingi
oleh ibunya
b. Fungsi motorik : Tidak terkaji
c. Fungsi sensorik : Tidak terkaji
d. Reflek tendon : Tidak terkaji
DS:
1. Ibu klien Proses infeksi Resiko cidera
mengata ↓
11 Juni kan Otitis media akut
2021 anaknya bronkitis
Jam mengalami ↓
10.00 demam dan Penyebaran
WIB kejang toksik
2. IbuKlien ↓
mengalami Peningkatan suhu
kejang di ↓ Ilham
rumah Hipotalamus otot Firdaus
sebanyak 2 ↓
kali selama Peningkatan
± 5 menit potensi neutron
setiap kali ↓
kejang. Kejang
3. Ibu klien
mengatakan
apabila
anaknya
mengalami
kejang
4. diberi
sendok
yang
dilapisi
kain, untuk
mencegah
gigi patah.
DO:
tidak terkaji
DS :
1. Tidak Proses infeksi
terkaji ↓ Termogulasi Ilham
11 Juni Tonsitis,Otis Tidak efektif Firdaus
2021 media akut,
Jam DO: bronchitis
12.00 1. Suhu 40˚C ↓
WIB 2. Klien Mempengaruhi
mengalami Hipothalams
kejang di ↓
rumah Terjadi
sebanyak 2 peningkatan suhu
kali selama
± 5 menit
setiap kali
kejang
3. Klien
mengalami
demam dan
kejang
4. Klien
mengalami
kejang 1
kali dengan
suhu 400C
DS.
-Tidak terkaji Permukaan tubuh
Relative lebih
DO. luas
1. Klien ↓
mengalami Pemaparan
kejang dengan suhu luar
dirumah
sebanyak ↓
2xselama ± Termogulasi
5 menit tidak efektif
setiap kali
kejang
2. Saat klien
kejang
mengalami
penrunan
kesadaran
3. Klien
mengalami
kejang 1x
dengan sh
400C
Kolaborasi
a. agar pasien
lebih membaik
dari sebelumnya
Resiko Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
Cedera Keperawatan, selama a. Identifikasi obat yang a. Untuk
(D.0136) 2X24 jam diharapkan berpotensi menyebabkan mengetahui obat
resiko cedera dapat cidera yang berpotensi
teratasi menyebabkan
Indikator I ER Terapeutik cedera
R a. Diskuusikan
-Ketegangan 4 3 mengenaia latihan dan Tarapeutik
Otot terapi fisik yang a. Untuk
-Gangguan 4 3 diperlukan mengetahui latian
Mobilitas dan terapi fisik
Edukasi yang di perlukan
a. Anjurkan berganti
posisi secara perlahan Edukasi
dan duduk selama a. Agar pasien
beberapa menit sebelum merasa lebih
berdiri nyaman
Termogulasi Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
Tidak Efektif Keperawatan, selama 2X24 a. Monitor suhu bayi a. Agar suhu
(D.0149) jam diharapkan sampai normal tubuh pasien
Termogulasi Tidak Efektif b. Monitor suhu tubuh normal
dapat teratasi. anak setiap 2 jam b. Untuk
Indikator IR ER c. Monitor dan catat mengetahui tanda
- Kejang 1 4 dab gejalanya dan gejala
- Suhu 1 4 hipertermia
Tubuh Terapeutik
a. Pasang alat
pemantau suhu tubuh Tarapeutik
b. Tingkatkan asupan a. Untuk
cairan dan nutrisi memantau suhu
c. sesuaikan suhu tubuh pasien
lingkungan dengan b. Agar pasien
kebutuhan pasien tidak kekurangan
cairan dan asupan
Edukasi nutrisi
a. Jelaskan cara c. Agar kondisi
pencegahan heat pasien normal
exhaustion dan heat
stroke Edukasi
a. Agar
mengetahui cara
Kolaborasi pencegahan heat
a. Kolaborasi exhausation dan
pemberian antipiretik heat stroke
Kolaborasi
a. Agar pasien
cepet sembuh
DS :
Anaknya
mengalamin
demam dan
kejang
DO :
Tidak
terkaji
Termoreg
ulasi Tindakan :
tidak - Memonitor S : Ibu
efektif suhu tubuh Ilham pasien Ilham
(D.0149) bayi sampai Firdaus mengatakan Firdaus
normal. masih ada
keluhan
Respon : - demam dan
DS : kejang, suhu
Tidak tubuh belum
terkaji menurun
DO : O : Pasien
-Saat klien mengalami
kejang, kejang 1x
mengalami dengan suhu
penurunan 40º
kesadaran.
-Klien A : Masalah
mengalami belum
kejang 1x teratasi
dengan suhu P:
40◦C Intervensi
lanjut