PENGUMPULAN DATA
1. DATA SUBYEKTIF
Anamnesa ( Data Subjektif )
Pada tanggal 14 Oktober 2019 pada pukul 10.30 WIB
1. Alasan kunjungan saat ini : kunjungan ulang
Keluhan : tidak ada
2. Riwayat sosial
- Kehamilan saat ini : direncakanan
- Perasaan tentang kehamilan : Senang
- Status perkawinan : perkawinan I Usia menikah 22 Tahun
dengan suami 25 tahun, lama perkawinan 2 tahun, status
perkawinan sah.
3. Riwayat Haid
a. Menarche : 13 Tahun
b. Siklus : 28 Hari
c. Lamanya darah : 3-4 Hari
d. Sifat darah : Encer
e. Nyeri haid : tidak ada
4. Riwayat Kehamilan
a. HPHT : 15-04-2019
TTP : 22-01-2020
b. Trimester I ANC 2 kali, di polindes dan di puskesmas,
keluhan mual, Terapi : asam folat, kalsium, b6
Trimester 2 ANC 2 kali pemeriksaan di puskesmas,
keluhan pusing, Terapi : SF, Kalsium, Asam Folat
Trimester 3 ANC 1 kali di polindes,
keluhan tidak ada, terapi, SF, Kalsium, Asam Folat
Pergerakan dalam 24 jam antara 10-20 kali
5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu : G1 P0 A0
6. Riwayat KB : belum menggunakan KB
7. Riwayat imunisasi TT : TT5 tanggal (03-07-2017)
8. Riwayat kesehatan :
a. Penyakit kronis yang pernah di derita atau keturunan : Tidak
ada
b. Keturunan kembar : Tidak Ada
d. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit yang Lalu
1) Masalah kardiovaskuler : tidak ada
2) Diabetes : tidak ada
3) Hipertensi : tidak ada
4) Malaria : tidak ada
5) Penyakit kelamin : tidak ada
6) Ginjal : tidak ada
7) Asma : tidak ada
8) Dan lain-lain : tidak ada
b. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
e. Riwayat kesehatan dan penyakit keturunan
a. Apakah ada keluarga yang menderita penyakit kronis :
tidak ada
b. Apakah ada keluarga yang menderita penyakit menular :
tidak ada
f. Apakah ada keturunan kembar : tidak ada
g. Keadaan Psikososial
a. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : ibu dan
keluarga merencanakan kehamilan ini
b. Dukungan dari keluarga : keluarga turut memerhatikan
keadaan ibu selama hamil sebagai bentuk dukungan pada
ibu
c. Tempat dan penolong yang diinginkan untuk menolong : ibu
ingin melahirkan di Rumah Sakit, ditolong oleh bidan
d. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : ibu memasak,
mencuci, menyapu, dan mengurus keluarga
e. Jenis kelamin yang diharapkan : laki-laki atau perempuan
sama saja
f. Pengambil keputusan dalam keluarga : keputusan
ditentukan bersama oleh suami dan istri
g. Perilaku kesehatan
1) Merokok : tidak pernah
2) Miras : tidak pernah
3) Konsumsi obat terlarang : tidak pernah
4) Minum kopi : tidak pernah
h. Latar Belakang Budaya
a. Kebiasaan melahirkan ditolong oleh : -
b. Pantangan makanan : ibu mengatakan tidak pantang
terhadap makanan apapun
c. Kepercayaan yang berhubungan dengan persalinan
: tidak ada
d. Kepercayaan yang berhubungan dengan nifas : tidak
ada
i. Riwayat Seksual
a. Sebelum hamil : 2-3 kali / minggu
b. Saat hamil : ibu mengatakan selama hamil ibu
berhubungan dengan suami selama trimester 1 dan 2
dengan frekuensi 2 kali perbulan, tetapi ibu tidak
berhubungan dengan suami selama trimester 3
c. Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan
j. Pola Makan
a. Jenis makanan : nasi, sayur, ikan, telur, tahu, tempe,
telur, buah-buahan
b. Frekuensi makan : 3-4 kali / hari
c. Nafsu makan : baik
d. Jenis minuman : air mineral, susu dan teh
k. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi : 1-2 kali / hari
2) Konsistensi : lembek
3) Warna : kuning
4) Bau : khas feces
5) Keluhan : tidak ada
b. BAK
1) Frekuensi : 5-6 kali / hari
2) Warna : kuning
3) Bau : khas urin
4) Keluhan : tidak ada
l. Pola Istirahat/Tidur
a. Tidur Siang : 30 menit sampai 1 jam / hari
b. Tidur Malam : 7-8 jam / hari
c. Keluhan : ibu mengatakan sering terbangun karena
selalu merasa ingin BAK
m. Kebersihan Diri
a. Mandi : 2 kali / hari
b. Gosok Gigi : 2 kali / hari
c. Keramas Rambut : 3 kali / minggu
d. Ganti Pakaian Dalam : 2-3 kali / hari
e. Ganti Pakaian Luar : 2 kali / hari
f. Perawatan Payudara : 1 kali / hari, pada sore hari
n. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Bentuk Tubuh : normal
d. Ekspresi Wajah : Ceria
e. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg
2) Suhu : 36,7 °C
3) Pernapasan : 18 kali/menit
4) Nadi : 81 kali/menit
f. Antropometri
1) Berat badan sebelum hamil : 65 kg
2) Berat badan sesudah hamil : 75 kg
3) Tinggi badan : 155 cm
4) LILA : 26 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1) Kepala : tidak ada kelainan, rambut bersih, tidak rontok
2) Wajah
a) Bentuk : oval
b) Pucat : tidak
c) Cloasma gravidarum : tidak ada
d) Oedema : tidak ada
3) Mata
a) Conjungtiva : merah muda
b) Sklera : putih
c) Oedema : tidak ada
4) Mulut dan gigi : mukosa bibir lembab dan berwarna
merah muda, gigi tidak berlubang dan tidak terdapat
caries pada gigi.
5) Telinga : simetris, bersih dan tidak ada serumen
6) Leher : tidak terdapat kelainan
7) Dada
a) Payudara : simetris
b) Areola Mammae : hiperpigmentasi
c) Puting Susu : menonjol
d) Retraksi/dumpling : tidak ada
8) Abdomen
a) Luka bekas operasi : tidak ada
b) Strie : ada
c) Linea Alba : tidak ada
d) Linea Nigra : tidak ada
9) Ekstremitas : simetris dan tidak terdapat
kelainan, oedema, serta varises
10) Genitalia : tidak dilakukan
11) Anus : tidak dilakukan
b. Palpasi
1) Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak
terdapat pembesaran kelenjar limfa dan tidak terdapat
pembendungan vena jugularis
2) Dada : payudara tidak ada benjolan, ada pengeluaran
kolostrum
3) Abdomen
a) Lepold I : TFU 3 jari di bawah processus xipoideus,
pada bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak
melenting (bokong janin)
b) Leopold : pada bagian kiri perut ibu teraba datar,
keras dan memanjang seperti papan (punggung
janin), sedangkan pada bagian kanan perut ibu teraba
bagian terkecil janin (ekstremitas)
c) Leopold III : pada bagian bawah perut ibu teraba
bulat, keras dan tidak melenting (kepala janin), dan
bagian terendah janin belum memasuki pintu PAP
(Pintu Atas Panggul).
d) Lepold IV : tidak dilakukan
e) Mc. Donald
(1) TFU : 30 cm
(2) TBBA : 2790 gram
4) Ekstremitas : tidak odema
c. Auskultasi : DJJ terdengar kuat, jelas dan teratur pada
137 kali / menit
d. Perkusi : Refleks Patella Ka+ / Ki+
1) Pemeriksaan panggul Luar : tidak dilakukan
2) Pemeriksaan panggul Dalam : tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Urine
1) Protein Urin : tidak dilakukan
2) Urine Reduksi : tidak dilakukan
b. Darah
1) Golongan Darah : O
2) Hb : 11,2 gr%
5. Pemeriksaan Khusus
a. USG : tidak dilakukan
b. Rontgen : tidak dilakukan
I. ANALISA MASALAH DAN DIAGNOSA
DIAGNOSA DATA DASAR
G2 PI A0 AHI, UK 1. Data Subyektif :
38 minggu 3 hari, Ibu mengatakan hamil anak kedua, pernah
janin hidup, melahirkan 1 kali, tidak pernah keguguran dan
tunggal, letak memiliki 1 anak hidup. Ibu mengeluh susah tidur
kepala, karena merasa nyeri pada perut bagian bawah
intrauterin, sehingga ibu ingin memeriksakan kehamilannya,
keadaan jalan gerakan janin terakhir dirasakan 3-5 menit yang
lahir normal, lalu. HPHT : 10 Juli 2017
keadaan umum 2. Data Obyektif
ibu baik TP : 17 April 2018
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Bentuk Tubuh : normal
Ekspresi Wajah : Ceria
b. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,7 °C
Pernapasan : 18 kali/menit
Nadi : 81 kali/menit
c. Antropometri
Berat badan sebelum hamil : 65 kg
Berat badan sesudah hamil : 75 kg
Tinggi badan : 155 cm
LILA : 26 cm
d. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
a) Kepala : tidak ada kelainan, rambut
bersih, tidak rontok
b) Wajah : tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum, tidak ada oedema
c) Mata : konjungtiva merah muda, sklera
putih, tidak ada edema
d) Mulut dan gigi : mukosa bibir lembab
dan berwarna merah muda, gigi tidak
berlubang dan tidak terdapat caries
e) Telinga : simetris, bersih dan tidak ada
serumen
f) Leher tidak terdapat kelainan
g) Dada : payudara simetris, Areola
Mammae hyperpigmentasi, puting susu
menonjol, tidak ada retraksi/dumpling
h) Abdomen : tidak ada luka bekas
operasi, ada strie, tidak ada Linea
Alba, tidak ada Linea Nigra
i) Ekstremitas : simetris, tidak ada
kelainan, tidak ada oedema dan
varises
j) Genitalia : tidak dilakukan
k) Anus : tidak dilakukan
2) Palpasi
a) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe dan tidak ada pembendungan
vena jugularis
b) Dada : payudara tidak ada benjolan,
ada pengeluaran kolostrum
c) Abdomen
(1) Lepold I : TFU 3 jari di bawah
processus xipoideus, pada bagian
fundus teraba bulat, lunak dan
tidak melenting (bokong janin).
(2) Leopold : pada bagian kiri perut
ibu teraba datar, keras dan
memanjang seperti papan
(punggung janin), sedangkan pada
bagian kanan perut ibu teraba
bagian terkecil janin (ekstremitas)
(3) Leopold III : pada bagian bawah
perut ibu teraba bulat, keras dan
tidak melenting (kepala janin), dan
bagian terendah janin belum
memasuki pintu PAP (Pintu Atas
Panggul).
(4) Lepold IV : tidak dilakukan
(5) Mc. Donald
TFU : 30 cm
TBBA : 2790 gram
d) Ekstremitas : tidak odema
3) Auskultasi : DJJ terdengar kuat, jelas dan
teratur pada 137 kali / menit
4) Perkusi : Refleks Patella Ka+ / Ki+
Pemeriksaan panggul Luar : tidak
dilakukan
Pemeriksaan panggul Dalam : tidak
dilakukan
Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Urine
a) Protein Urin : tidak dilakukan
b) Urine Reduksi : tidak dilakukan
2) Darah
a) Golongan Darah :O
b) Hb : 11,2 gr%
f. Pemeriksaan Khusus
1) USG : tidak dilakukan
2) Rontgen : tidak dilakukan
Masalah : DS : Ibu mengeluh susah tidur karena merasa nyeri
Gangguan pada perut bagian bawah
ketidaknyamana DO : Ibu tampak kesakitan
n akibat nyeri
perut bagian
bawah
IV. PERENCANAAN
Tanggal : 05-04-2018 Jam : 09.10 wita
Diagnosa : G2 PI A0 AHI, UK 38 minggu 3 hari, janin, hidup, tunggal,
letak kepala, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, keadaan umum
ibu baik
1. Informasikan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan agar ibu dapat mengetahui keadaan janin dan dirinya,
karena
R/ informasi tentang hasil pemeriksaan merupakan hak ibu dan
keluarga, sehingga ibu lebih kooperatif terhadap asuhan yang
akan diberikan.
2. Jelaskan kepada ibu mengenai ketidaknyamanan kehamilan
Trimester III
R/ penjelasan tentang penyebab terjadinya nyeri perut akan
membantu ibu dalam mengatasi ketidaknyamanan tersebut.
3. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
Trimester dan anjurkan agar ke fasilitas kesehatan terdekat
apabila mengalami salah satu tanda tersebut.
R/ pengetahuan tentang tanda bahaya akan membantu ibu dalam
pengambilan keputusan bila menemukan salah satu tanda
bahaya yang dijelaskan.
4. Ajarkan dan anjurkan ibu mengenai persiapan persalinan (P4K)
R/ dapat membantu mengurangi kecemasan ibu dan melancarkan
proses persalinan.
5. Ajarkan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan dan anjurkan ibu
agar segera pergi ke fasilitas kesehatan apabila mengalami tanda-
tanda persalinan.
R/ membantu ibu mempersiapkan diri dengan baik dan
menghindari hal-hal buruk yang dapat terjadi selama proses
persalinan.
6. Ajarkan dan anjurkan kepada ibu mengenai kebutuhan ibu hamil
Trimester III
R/ membantu ibu dalam pemenuhan kebutuhan selama hamil
7. Ajarkan dan anjurkan ibu cara menghitung pergerakan janin
R/ menghitung gerakan janin merupakan salah satu cara untuk
memastikan janin dalam keadaan sehat atau tidak.
8. Ajarkan dan anjurkan ibu agar melakukan perawatan payudara di
rumah
R/ untuk mempersiapkan masa laktasi dan melancarkan produksi
ASI.
9. Ajarkan dan anjurkan pada ibu cara meminum obat
R/ cara meminum obat yang tepat dan benar dapat membantu
meningkatkan kesehatan ibu dan janin
10. Anjurkan ibu pentingnya ikut KB setelah persalinan
R/ untuk menjarangkan kehamilan
11. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang sesuai jadwal atau
segera datang apabila mengalami keluhan
R/ pemeriksaan perlu dilakukan oleh petugas kesehatan
terhadap ibu hamil beserta janinnya secara berkala untuk
mengawasi kondisi kesehatan ibu serta pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim guna persiapan
persalinannya.
12. Dokumentasikan asuhan yang telah diberikan
R/ pendokumentasian sebagai bahan evaluasi tindak lanjut,
tanggung jawab dan tanggung gugat
V. PELAKSANAAN
Tanggal : 05-04-2018 Jam : 09.20 Wita
Diagnosa : G2 PI A0 AHI, UK 38 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup,
intrauterin presentase kepala, keadaan umum ibu dan janin baik
1. Menginformasikan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan agar ibu dapat mengetahui keadaan janin dan
dirinya bahwa keadaan umum ibu dan janin baik dinilai dari
keadaan umum, keadaan tanda-tanda vital serta hasil pemeriksaan
dari kepala sampai kaki maupun hasil pemeriksaan laboratorium.
Umur kehamilan ibu saat ini sudah tergolong dalam waktu
bersalin karena kehamilan sudah sembilan bulan. Tinggi fundus
uteri: 30 cm, taksiran berat janin: 2790 gram. Posisi janin dalam
rahim kepala berada di bagian terbawah hal ini menunjukkan
posisi janin normal, punggung dibagian kanan, frekuensi denyut
jantung janin dalam rentang normal
M/ ibu mengerti dengan informasi yang disampaikan.
2. Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan yang terjadi
bahwa secara anatomi, ligament sendi putar dapat
meningkatkan pelebaran atau pembesaran rahim pada ruang
abdomen. Nyeri pada ligament ini terjadi karena pelebaran dan
tekanan pada ligament karena adanya pembesaran rahim
M/ ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
3. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
trimester III yaitu gerakan janin kurang/tidak dirasakan, demam
tinggi, kejang-kejang, air ketuban keluar sebelum waktunya,
bengkak pada kaki, tangan dan wajah
M/ ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan.
4. Mengajarkan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu perut
nyeri yang hebat dari pinggang menjalar ke perut, mules secara
teratur semakin sering dan lama, keluar lendir bercampur darah
atau air-air yang banyak dari jalan lahir dan menganjurkan pada ibu
untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan apabila sudah mendapat
tanda-tanda persalinan
M/ ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan.
5. Mengajarkan dan menganjurkan kepada ibu mengenai persiapan
persalinan yakni mempersiapkan penolong persalinan, tempat
persalinan, pendamping persalinan, transportasi, calon pendonor
darah, persiapan pakaian ibu dan bayi, obat-obatan yang
diperlukan
M/ ibu dan keluarga mengerti dan mengatakan telah melakukan
persiapan persalinan.
6. Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu mengenai kebutuhan ibu
hamil trimester III yaitu ibu harus mengkonsumsi makanan yang
bergizi seimbang, yaitu nasi, sayur, lauk pauk (ikan, telur, tahu,
tempe, daging). Hal ini membantu mencegah resiko perdarahan
selama persalinan. Ibu harus menjaga pola istirahatnya yaitu tidur
siang 1-2 jam perhari dan tidur malam 7-8 jam perhari. Ibu harus
mampu mempertahankan kebersihan dirinya dan kebersihan
lingkungan terutama kebersihan alat genetalia dengan cara mandi 2
kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, keramas minimal 2 kali seminggu,
membersihkan alat genetalia sesudah BAB dan BAK, serta
mengganti pakaian apabila kotor atau lembab. Ibu sebaiknya
menggunakan pakaian yang tidak ketat agar peredaran darah tidak
terhambat, tidak menggunakan sepatu berhak tinggi, menggunakan
bra yang menyokong payudara. Ibu sebaiknya tidak menahan BAB
dan BAK untuk mencegah gangguan pencernaan dan perkemihan.
Ketika malam hari ibu dianjurkan agar tidak banyak minum air putih
agar ibu tidak sering merasa ingin berkemih di malam hari dan
mengganggu istirahat ibu. Ibu tidak boleh membungkuk, bangun
dari tempat tidur harus miring terlebih dahulu, tidak duduk atau
berdiri terlalu lama, mengangkat benda yang seimbang pada kedua
tangan, dan mengangakat benda dengan kaki sebagai pengungkit.
Ibu juga dianjurkan untuk banyak berjalan dan melakukan latihan
pernapasan, serta mengurangi pekerjaan rumah yang telalu berat
M/ ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
7. Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu cara menghitung
pergerakan janin yaitu pada usia kehamilan saat ini, janin akan
bergerak dalam rahim dengan cara menendang, meninju atau
gerakan lainnya sehingga ibu perlu menghitung gerakan janin
karena secara normal dalam sehari gerakan janin akan terjadi lebih
dari 10 kali. Ketika ibu berbaring atau sedang beristirahat dianjurkan
untuk menghitung pergerakan janin karena pada saat ibu
beristirahat, janin biasanya akan bergerak aktif.
M/ ibu mengerti dan bersedia menghitung gerakan janin secara
teratur di mana saja ibu berada.
8. Mengajarkan dan menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan
payudara di rumah dengan cara membersihkan puting susu dengan
kapas yang sudah dibasahi dengan baby oil atau minyak kelapa,
kemudian mengompres daerah payudara dengan air hangat pada
pagi dan sore hari saat mandi. Setelah dibersihkan lakukan
pemijatan halus dengan menggunakan 2 tangan memutar searah
jarum jam dari pangkal ke puting
M/ ibu bersedia melakukan perawatan payudara sesuai penjelasan
yang disampaikan.
9. Mengajarkan dan menganjurkan ibu cara minum obat yang
diberikan setiap hari yakni SF dan Vit C 1x1 pada malam hari
setelah makan dan Kalk 1x1 pada pagi hari setelah makan. Obat
yang diminum tidak boleh diminum bersamaan dengan teh, susu
dan kopi karena dapat mengganggu penyerapan ke dalam tubuh.
SF baik diminum bersamaan dengan air jeruk karena vitamin C
yang terkandung dalam air jeruk dapat membantu proses
penyerapan SF.
M/ ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan dan bersedia
minum obat teratur sesuai dosis.
10. Menganjurkan Ibu tentang pentingnya ikut KB setelah persalinan
untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu punya waktu untuk
merawat kesehatan diri sendiri, anak dan keluarga.
M/ ibu bersedia untuk mengikuti KB setelah persalinan
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal
13 April 2018 atau segera datang bila ibu mengalami keluhan
M/ ibu bersedia melakukan pemeriksaan sesuai jadwal.
12. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan
M/ dokumentasi telah dilakukan.
VI. EVALUASI
Tanggal : 05-04-2018 Jam : 09.30 Wita
Diagnosa : G2 PI A0 AHI, UK 38 minggu 3 hari, janin hidup, tunggal,
letak kepala, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, keadaan umum
ibu dan janin baik
1. Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan yang dijelaskan
2. Ibu mengerti dengan tanda bahaya
3. Ibu mengerti dengan akibat terjadinya ketidaknyamanan nyeri
perut
4. Ibu mengerti dengan-tanda persalinan
5. Ibu dan keluarga sudah melakukan persiapan persalinan
6. Ibu mengerti dengan kebutuhan ibu hamil trimester III
7. Ibu bersedia melakukan perawatan payudara di rumah
8. Ibu mengerti dan bersedia menghitung gerakan janin secara teratur
di mana saja ibu berada.
9. Ibu bersedia mengikuti KB setelah melahirkan
10. Ibu bersedia minum obat secara teratur
11. Berjanji akan melakukan kunjungan ulang pada tanggal 13 April
2018
12. Dokumentasi telah dilakukan.
8) Pemeriksaan Dalam
Vulva/vagina : Tidak ada kelainan, tidak ada oedema, dan
tidak ada varises
Keadaan portio : Portio tebal lunak
Pembukaan : 4 cm
Kantong ketuban : Utuh
Presentasi : Belakang Kepala
POD : Ubun-ubun kecil dan tidak ada molase
Hodge :I
c. Assesment
G2P1A0AH1, usia kehamilan 40 minggu, janin hidup, tunggal,
intrauterin, letak kepala, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu
dan janin baik, Inpartu Kala I Fase Aktif
d. Planning
Kala I
Tanggal : 17 April 2018 Pukul : 23.00 WITA
1) Mengamati petugas dalam melakukan observasi kemajuan
persalinan dengan hasil pemeriksaan tekanan darahnya 110/70
mmHg, nadi:84 x/menit, pernapasan: 21 x/menit, suhu: 36,6°C,
pembukaan 4 cm, keadaan janin baik dengan DJJ: 144 x/menit
Ibu mengetahui hasil pemeriksaannya tekanan darahnya 110/70
mmHg, nadi: 84 x/menit, pernapasan: 21 x/menit, suhu: 36,6°C,
pembukaan 4 cm, keadaan janin baik dengan DJJ 144x/menit.
2) Menganjurkan ibu untuk berkemih dan tidak boleh menahannya
Ibu belum ingin berkemih
3) Menganjurkan kepada ibu untuk makan dan minum saat tidak
ada kontraksi untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah
dehidrasi pada saat proses persalinan nanti
Ibu mau minum dan makan saat belum ada kontraksi
4) Memberikan dukungan atau asuhan pada ibu saat kontraksi,
seperti mengajarkan suami untuk menekan bagian lumbal ibu
agar mengurangi nyeri, mengajarkan ibu teknik relaksasi dengan
menarik napas panjang dari hidung dan melepaskan dengan
cara ditiup lewat mulut sewaktu kontraksi, mengipasi ibu yang
berkeringkat karena kontraksi.
Suami dan keluarga kooperatif dengan menekan lumbal ibu dan
ibu juga kooperatif dengan mengikuti teknik relaksasi yang
diajarkan. Ibu merasa nyaman setelah dikipasi dan dipijat.
Saff I Saff II Saff III
1. Partus Set: 1. Heacting Set: 1. Cairan infuse
a. Bak a. Nealfooder 1 RL, infuse set
instrument buah dan abocath
5) berisi: b. Gunting 2. Pakaian bayi
1) Klem tali benang I buah 3. Alat pelindung
pusat 2 c. Catgut diri (celemek
buah benang 1 penutup kepala,
2) Gunting buah masker, kaca
tali pusat d. Catgut cromik mata, sepatu
1 buah ukuran 0,3 booth)
3) Gunting e. Handscoon 1 4. Alat resusitasi
episioto pasang
my 1 f. Kasa
buah secukupnya
4) ½ 2. Pengisap lendir
kocher 1 3. Tempat plasenta
buah 4. Tempat air klorin
5) Handsco 0,5%
on 2 5. Tempat sampah
pasang tajam
6) Kasa 6. Thermometer,
secukup stetoskop, tensi
nya meter
2. Tempat berisi
obat:
a. Oxytocin 2
ampul (10
IU)
b. Lidokain 1
ampul (1%)
c. Jarum
suntik 3 cc
dan 5 cc
d. Vitamin
K/NEO K 1
ampul
e. Salep mata
oxythetracyl
ins 1% 1
tube
Menyaksikan petugas kesehatan mempersiapakan alat dan bahan yang
digunakan selama persalinan
Kala II
Tanggal : 18 April 2018 Pukul : 06.55 WITA
S :Ibu mengatakan ingin buang air besar dan mengejan, KK pecah
spontan jam 06.55 WITA
O : Kesadaran composmentis, pemeriksaan dalam vulva/vagina
tidak ada kelainan, portio tidak teraba, effacement 100%,
pembukaan 10 cm, presentasi ubun-ubun kecil belakang, ketuban
sudah pecah dan warna jernih, penurunan kepala 0/5, hodge IV,
His 5 x 10’ lamanya 45-50 detik
A : Inpartu Kala II
P :
Tanggal: 18 April 2018 Pukul : 06.55 WITA
1. Menyaksikan petugas memastikan dan mengawasi tanda gejala
kala II yaitu ada dorongan meneran, tekanan anus, perineum
menonjol, vulva membuka.
Sudah ada tanda-tanda gejalah kala II, ibu sudah ada dorongan
meneran, terlihat ada tekanan anus, perineum menonjol dan
vulva membuka
2. Menyaksikan petugas memastikan kelengkapan alat dan
mematahkan oxytocin 10 UI serta memasukan spuit 3 cc kedalam
partus set.
Semua peralatan sudah disiapkan, ampul oxytosin sudah
dipatahkan dan suip sudah dimasukan kedalam partus set
3. Menyaksikan petugas memakai alat pelindung diri
Celemek sudah dipakai
4. Menyaksikan petugas melepaskan dan menyimpan semua
perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk
yang bersih dan kering.
Semua perhiasan sudah dilepaskan dan tangan sudah di cuci
menggunakan 7 langkah
5. Menyaksikan petugas memakai sarung tangan DTT di tangan
kanan
6. Menyaksikan petugas memasukan oxytosin kedalam tabung
suntik dan lakukuan aspirasi
7. Menyaksikan petugas membersihkan vulva dan perineum,
menyekanya dengan hati-hati dari anterior (depan) ke posterior
(belakang) menggunakan kasa atan kapas yang telah dibasahi air
DTT
Vulva dan perineum telah dibersihkan dengan air DTT
8. Menyaksikan petugas melakukan periksa dalam untuk
memastikan pembukaan lengkap
Hasil pemeriksaan dalam pembukaan 10 cm
9. Menyaksikan petugas mendekontaminasi sarung tangan
(celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5% dan lepaskan sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan rendam dalam klorin 0,5% selama 10 menit). Cuci
kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan. Tutup kembali
partus set.
Handscoon telah direndam dalam larutan clorin
10. Menyaksikan petugas memeriksa denyut jantung janin
DJJ 145X/menit
11. Menyaksikan petugas memberitahu ibu bahwa pembukaan telah
lengkap dan keadaan janin baik
Ibu dalam posisis dorcal recumbent
12. Menyaksikan dan mendengarkan petugas meminta keluarga
membantu menyiapkan posisi ibu yaitu kepala melihat keperut
/fundus, tangan merangkul kedua pahanya lalu meneran dengan
menarik napas panjang lalu hembuskan perlahan lewat mulut
tanpa mengeluarkan suara
Kepala ibu dibantu suami untuk melihat kearah perut.
13. Menyaksikan petugas melakukan pimpinan meneran saat ibu
mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran, membimbing ibu
untuk meneran secara benar dan efektif yaitu ada saat terasa
kontraksi yang kuat mulai menarik napas panjang, kedua paha
ditarik ke belakang dengan kedua tangan, kepala diangkat
mengarah ke perut, menaran tanpa suara
Ibu meneran baik tanpa mengeluarkan suara
14. Menyaksikan petugas menganjurkan kepada ibu untuk tidur
miring kiri bila ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
Ibu dalam posisi dorsal recumbent karena sakit terus-menerus
15. Menyaksikan petugas meletakkan handuk bersih di perut bawah
ibu untuk mengeringkan bayi
Handuk bersih sudah disiapkan di perut ibu
16. Menyaksikan petugas melipat kain bersih 1/3 bagian dan
diletakkan dibawah bokong ibu
Kain telah disiapkan
17. Menyaksikan petugas membuka tutup partus set dan memeriksa
kembali kelengkapan peralatan dan bahan
Telah diperiksa dan kelengkapan alat dan bahan lengkap
18. Menyaksikan petugas memakai sarung tangan DTT atau steril
pada kedua tangan
Handscoon sudah dipakai pada kedua tangan
19. Menyaksikan petugas melindungi perineum saat kepala bayi
tampak membuka vulva 5-6 cm, menganjurkan ibu untuk
meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal,
menganjurkan meneran seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya
Perineum telah dilindungi dengan tangan kiri yang dilapisi kain
dan kepala bayi telah disokong dengan tangan kanan
20. Menyaksikan petugas memeriksa adanya lilitan tali pusat pada
leher bayi
Tidak ada lilitan tali pusat
21. Menyaksikan petugas menunggu hingga kepala bayi melakukan
putaran paksi luar secara spontan
22. Menyaksikan petugas menunggu setelah putaran paksi luar
selesai kemudian memegang secara biparietal, menganjurkan ibu
meneran saat saat kontraksi. Menyaksikan petugas melakukan
biparietal tarik ke arah bawah untuk melahirkan bahu depan dan
kearah atas untuk melahirkan bahu belakang
23. Menyaksikan petugas melahirkan bahu dan setelah bahu lahir,
menggeserkan tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah,
menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah bawah
24. Menyaksikan petugas melahirkan tubuh dan lengan, setelah
tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki
Seluruh tubuh dan tungkai bayi berhasil dilahirkan pukul 07.15
WITA
25. Menyaksikan petugas melakukan penilaian selintas
Bayi menangis kuat, bernafas tanpa kesulitan, bergerak aktif.
26. Menyaksikan petugas mengeringkan tubuh bayi
Bayi telah dikeringkan
27. Menyaksikan petugas memeriksa uterus dan pastikan tidak ada
bayi kedua dalam uterus
Uterus telah diperiksa, TFU setinggi pusat dan tidak ada bayi
kedua
28. Menyaksikan petugas memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
oxytosin agar uterus berkontraksi dengan baik
Ibu mengerti dan mau untuk di suntik
29. Menyaksikan petugas dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,
suntikan oxytosin 10 unit secara intramuskuler di 1/3 dstal lateral
paha. Sebelum dilakukan penuntikan lakukan aspirasi terlebih
dahulu
Ibu telah di suntik oxytosin 10 UI /IM, di 1/3 paha atas distal
lateral
30. Menyaksikan petugas menjepit tali pusat dengan penjepit tali
pusat. Mendorong Isi tali pusat mengklem tali pusat dan
memotong
Tali pusat di jepit dengan penjepit tali pusat 3 cm dari pusat bayi,
isi tali pusat didorong kearah ibu lalu diklem
31. Menyaksikan petugas melindungi peurt bayi dengan tangan kiri
dan pengang tali pusat yang telah dijepit dan lakukan
pengguntingan tali pusat diantar 2 klem tersebut.
Tali pusat telah dipotong
32. Menyaksikan petugas meletakkan bayi pada dada ibu agar ada
kontak kulit antara ibu dan bayi dan menyelimuti ibu dan bayi
dengan kain hangat lalu memasang topi di kepala bayi
Bayi telah dilakukan kontak kulit selama 1 jam
Kala III
Tanggal : 18 April 2018 Pukul : 07.15 WITA
S :Ibu mengatakan perutnya terasa mules
O :Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, kontraksi
baik, TFU setinggi pusat, tali pusat bertambah panjang dan
keluar
A :Inpartu Kala III
P :
Tanggal : 18 April 2018 Pukul : 07.15 WITA
33. Menyaksikan petugas memindahkan klem tali pusat hingga
berjarak 5-10 cm dari vulva
Klem telah dipindahkan 5-10 cm dari vulva
34. Menyaksikan petugas meletakan satu tangan diatas kain perut
ibu, ditepi atas simphisis untuk mendeteksi atau memantau tanda-
anda pelepasan plasenta
35. Menyaksikan petugas memastikan setelah uterus berkontraksi,
tali pusat ditegangkan sambil tangan lain melakukan
dorsolcranial, tarik ambil menyeluruh ibu meneran sedikit
36. Menyaksikan petugas menarik tali pusat sejajar lantai lalu keatas
mengikuti jalan lahir
37. Menyaksikan petugas memutar dan memilin plasenta setelah
plasenta keluar perlahan-lahan hingga plasenta berhasil
dilahirkan
Plasenta lahir spontan pukul 07.20 WITA
38. Menyaksikan petugas melakukan masase uterus selama 15 detik
dilakukan searah hingga uterus berkontraksi
Uterus berkontraksi baik
39. Menyaksikan petugas memeriksa kelengkapan plasenta
Plasenta dan selaputnya lengkap, berat ± 400 gram, diameter ±20
cm, tebal ±2,5 cm, insersi tali pusat lateralis, tidak ada infrak,
panjang tali pusat 40 cm
40. Menyaksikan petugas melakukan evaluasi laserasi, jika ada maka
lakukan penjahitn
Ada luka jahitan dengan ruptur derajat dua dan dijahit secara
jelujur
Kala IV
S :Ibu merasa lega dan perut masih mules-mules
O :Kontraksi baik, kesadaran composmentis, perdarahan normal,
tinggi fundus uteri dua jari bawah pusat, keadaan umum baik,
tekanan darh 100/70 mmHg, suhu 36,7°C, nadi 84x/menit,
pernapasan 21x/menit, kandung kemih kosong
A :Kala IV (post partum 2 jam)
P :
Tanggal : 18 April 2018 Pukul : 07.30 WITA
41. Menyaksikan petugas mengevaluasi uterus berkontraksi dengan
baik dan tidak terjadi perdarah pervaginam
Kontraksi uterus baik
42. Menyaksikan petugas memeriksa kandung kemih
Kandung kemih kosong
43. Menyaksikan petugas mencelupkan tangan tangan yang masih
menggunakan sarung tangan kedala larutan klorin 0,5% untuk
membersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan bilas dengan
handuk tanpa melepas sarung tangan, kemudian keringkan
dengan handuk
44. Menyaksikan petugas mengajarkan ibu dan keluarga cara
melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
Ibu dan keluarga dapat melakukan massase uterus
45. Menyaksikan petugas memeriksa nadi dan pastikan keaadan
umum ibu baik
Keaadan ibu baik, nadi 84x/menit
46. Menyaksikan petugas memeriksa jumlah perdarahan
Perdarahan ±150 cc
47. Menyaksikan petugas memantau keadaan bayi dan pastikan
bahwa bayi bernapas dengan baik
Keadaan bayi baik, nadi bayi 134x/menit
48. Menyaksikan petugas menempatkan semua peralatan bekas
pakai dalam larutan clorin 0,5% untuk dekontaminasi selama 10
menit
49. Menyaksikan petugas membuang bahan-bahan yang
terkontaminas ke tempat sampah yang sesuai, hasilnya buang
sampah yang terkontaminasi cairan tubuh dibuang ditempat
sampah medis, dan sampah plastik pada tempat samah non
medis.
50. Menyaksikan petugas membersihkan badan ibu menggunakan air
DTT
51. Menyaksikan petugas memastikan ibu dalam keadaan nyaman
dan. Bantu ibu memberikan ASI kepada bayinya dan
menganjurkan keluarga untuk memberikan makan dan minum
kepada ibu
52. Menyaksikan petugas mendekontaminasikan tempat bersalin
larutan clorin 0,5% selama 10 menit
53. Menyaksikan petugas mencelupkan sarung tangan kotor ke
dalam laruran klorin 0,5% balikan bagian dalam keluar dan
rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit, melepas alat
pelindung diri
54. Menyaksikan petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan
air mengalir kemudian keringkan dengan handuk yang kering dan
bersih.
55. Menyaksikan petugas memakai sarung tangan ulang
56. Menyaksikan petugas melakukan pemeriksaan fisik pada bayi
57. Menyaksikan petugas memberitahu ibu bahwa akan dilakukan
penyuntikan NEO K dipaha kiri setelah 1 jam kemudian akan
dilanjutkan pemebrian suntikan imunisasi Hepatitis B pada bayi
dipaha kanan
58. Menyaksikan petugas melepaskan sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan rendam didalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit
59. Menyaksikan petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan
air mengalir kemudian keringkan dengan tissue atau handuk yang
bersih dan kering
Menyaksikan petugas mengukur TTV dan memberikan
pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya masa nifas yaitu:
uterus lembek/tidak berkontraksi, perdarahan pervaginam >500
cc, sakit kepala hebat, penglihatan kabur, pengeluaran
pervaginam berbau busuk, demam tinggi dimana suhu tubuh
>38°C dan tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu warna kulit
biru atan pucat, muntah yang berlebihan, tali pusat bengkaka atau
merah, kejang, tidak BAB selama 24 jam, bayi tidak mau
munyusu, BAB encer lebih dari 5x/hari
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan berjanji akan
ke fasilitas kesehatan bila muncul tanda bahaya tersebut
60. Menyaksikan petugas melakukan pendokumentasian
Pada lembar depan dan lembar belakang patograf
Refleks
1. Morro :(+), saat dikejutkan, kedua tangan
dan kaki memperlihatkan gerakan seperti
merangkul.
2. Rooting :(+), saat diberi rangsangan di pipi,
langsung menoleh ke arah rangsangan.
3. Sucking :(+), saat telapak tangan disentuh,
bayi menggenggam dengan cepat.
4. Grasfing:(+),saat diberi minum/dengan
memasukkan jari tangan kita ke dalam mulut
bayi, bayi menghisap dengan kuat.
3. Antisipasi Masalah Potensial
Tidak Ada
4. Tindakan segera
Tidak Ada
5. Perencanaan
Tanggal : Selasa, 18 April 2018
Pukul : 08.15 wita
Tempat : RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang
a. Menyaksikan bidan lakukan pengukuran antropometri untuk
mengetahui keadaan dan ukuran bayi serta menginfornasikan hasil
pemeriksaannya kepada ibu dan keluarga.
Rasional :
b. Menyaksikan bidan berikan salep mata oxythetracylin 1 % pada
mata bayi.
Rasional : mencegah terjadinya infeksi pada mata
c. Menyaksikan bidan suntikan vitamin K secara intramuscular pada
paha kiri dengan dosis 0,5 mg.
Rasional : mencegah terjadinya perdarahan pada otak hepatitis
d. Menyaksikan bidan layani injeksi HBO dengan uniject secara
intramuskuler dipaha kanan 1 jam setelah pemberian vitamin K
Rasional : Imunisasi HB0 merupakan pemberian vaksinasi pada
bayi baru lahir untuk Mencegah terjadinya hepatitis
e. Anjurkan ibu dan kelurga untuk menjaga bayi agar tetap hangat
Rasionla : kehangatan tubuh bayi agar tidak hipotermi
f. Melakukan rawat gabung ibu dan bayinya,
Rasional : Rawat gabung merupakan suatu tindakan agar ibu bisa
menyusui bayinya, membina hubungan serta ikatan antara
keduanya dan menjaga bayinya.
g. Dokumentasikan hasil pemeriksaan pada status dan buku KIA.
Rasional : Sebagai bukti pelayanan dan mempermudah pemberian
pelayanan selanjutnya serta sebagai tanggung jawab dan tanggung
gugat pelayanan kebidanan.
6. Pelaksanaan
Tanggal : Selasa, 18 April 2018
Pukul : 08.15 wita
Tempat : RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang
a. Menyaksikan bidan melakukan pengukuran antropometri untuk
mengetahui keadaan dan ukuran bayi serta menginfornasikan hasil
pemeriksaannya kepada ibu dan keluarga.
1) Berat Badan : 2500 gram
2) Panjang badan : 47 cm
3) Lingkar kepala : 33 cm
4) Lingkar dada : 30 cm
5) Lingkar perut : 28 cm
b. Menyaksikan bidan memberikan salep mata oxythetracylin 1 %
pada mata bayi.
Bayi sudah diberi salep mata
c. Menyaksikan bidan menyuntikan vitamin K secara intramuscular
pada paha kiri dengan dosis 0,5 mg.
Vitamin K sudah diberikan
d. Menyaksikan bidan melayani injeksi HBO dengan uniject secara
intramuskuler dipaha kanan
Bayi telah dilayani injeksi HBO dipaha kanan secara intramuskuler
e. Menjaga kehangatan tubuh bayi agar tidak hipotermi, yaitu dengan
mengenakan pakaian, sarung tangan dan kaki, mengenakan topi
dan pembungkus bayi.
Bayi dalam keadaan berpakaian dan terbungkuskain serta
mengenakan sarung tangan , sarung kaki dan topi
f. Melakukan rawat gabung ibu dan bayinya, agar ibu bisa menyusui
bayinya, membina hubungan serta ikatan antara keduanya dan
menjaga bayinya
Ibu dan bayi telah dirawat gabung.
g. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada sudah pada lembar
belakang patograf, buku register dan Buku KIA ibu.
7. Evaluasi
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi telah dilakukan.
b. Telah dilakukan pengukuran antropometri pada bayi
c. Bayi sudah diberi salep mata oxythetracylin 1 % pada mata bayi.
d. Bayi sudah disuntikan vitamin K secara intramuscular pada paha
kiri dengan dosis 0,5 mg.
e. Bayi sudah dilayani injeksi HBO dengan uniject secara
intramuskuler dipaha kanan
f. kehangatan tubuh bayi telah terjaga bayi dengan mengenakan
pakaian, sarung tangan dan kaki, mengenakan topi dan
pembungkus bayi.
g. Ibu dan bayi telah dirawat gabung.
h. Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan
S : Ibu mengatakan saat ini masih belum mendapat haid, ibu masih
menyusui bayinya setiap 2-3 jam sekali atau tiap bayi ingin, bayi
hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan atau
minuman lain, ibu sudah pernah menggunakan KB sebelumnya
O: Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TTV : Suhu : 36,80C
Nadi : 80 x/menit
Tekanan darah :110/70 mmHg
Pernapasan : 18 x/menit.
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe maupun tyroid, tidak ada
pembengkakan vena jugularis
Payudara: simetris, putting susu bersih dan menonjol, aerola
kehitaman, kolostrum +/+, tidak ada massa
Abdomen : TFU tidak teraba, tidak ada bekas luka operasi, tidak
ada tanda-tanda infeksi.
Ekstremitas : simentris, tidak ada oedem
Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
A : P2A0AH2 akseptor kontrasepsi Suntikan 3 bulan
P:
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan
Ibu mengerti dan senang dengan hasil pemeriksaan.
2. Memotivasi ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi agar ibu dapat
mengatur jarak kehamilan.
Ibu mengerti dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai
macam kontrasepsi.
3. Menjelaskan secara garis besar mengenai berbagai macam alat
kontrasepsi pada ibu seperti :
a. Metode amenorhea laktasi adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif,
artinya hanya diberikan ASI saja tanpa pemberian makanan
tambahan atau minuman apapun. Keuntungan : tanpa biaya,
tidak perlu obat atau alat, sumber asupan gizi yang terbaik dan
sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal,
mengurangi perdarahan pasca persalinan. Kerugian perlu
persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan, mungkin sulit dilaksanakan
karena kondisi social, tidak melindungi terhadap IMS termasuk
kontrasepsi B/ HBV dan HIV/ AIDS.
b. AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam
rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang,
dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif.
Keuntungannya metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari
CUT-380A dan tidak perlu diganti), tidak ada efek samping
hormonal dengan Cu. AKDR (CuT 380 A), tidak mempengaruhi
kualitas ASI. Kerugian perubahan siklus haid (umumnya pada 8
bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih
lama dan banyak, perdarahan (spotting) antar menstruasi.
c. Implant adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa
susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon,
dipasang pada lengan atas. Keuntungan dapat digunakan untuk
jangka waktu yang panjang 5 tahun dan bersifat reversible, efek
kontraseptif akan berakhir setelah implannya dikeluarkan.
Kerugian sering timbul perubahan pola haid.
d. Pil progestin merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormon
sintesis progesterone. Keuntungan tidak berpengaruh terhadap
pemberian ASI, bisa mengurangi perdarahan haid. Kerugian
Sedikit pertambahan atau pengurangan berat badan bisa terjadi,
harus diminum pada waktu yang sama setiap hari.
e. Suntik kombinasi merupakan kontrasepsi suntikan yang berisi
hormon progesterone. Keuntungan: metoda jangka waktu
menengah (intermediate – term) perlindungan untuk 2 atau 3
bulan per satu kali injeksi, tidak mempengaruhi pemberian ASI.
Kerugian : penambahan berat badan (± 2 kg) merupakan hal
biasa, pemulihan kesuburan bisa tertunda selama 7 – 9 bulan
(secara rata-rata) setelah penghentian
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan, ibu mengatakan
ingin memakai alat kontrasepsi Suntikan 3 bulan Depo
Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera).
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa beliau harus diperiksa urinenya
agar bisa mengetahui apakah saat ini beliau hamil atau tidak,
karena saat ini beliau belum mendapatkan haid maka perlu
dipastikan hal tersebut agar tidak terjadi komplikasi.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan hasil
pemeriksaan kehamilan negatif
5. Menjelaskan kontrasepsi Suntikan 3 bulan Depo
Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera) secara menyeluruh
kepada ibu.
a. Pengertian
Suntikan 3 bulan Depo Medroksiprogesteron Asetat
(Depoprovera) adalah kontrasepsi yang berisi hormon
progesteron saja dan tidak mengandung hormone esterogen.
Dosis yang diberikan 150 mg/ml depo medroksiprogesteron
asetat yang disuntikkan secara intramuscular (IM) setiap 12
minggu
b. Cara kerja
Menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput
lendir rahim tipis dan atrofi, menghambat transportasi gamet oleh
tuba
c. Keuntungan
1) Keuntungan kontrasepsi : resiko terhadap kesehatan kecil,
tidak berpengaruh pada hubungan suamai istri, jangka
panjang, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu
manyimpan obat suntik
2) Keuntungan nonkontrasepsi : mengurangi jumlah perdarahan,
mengurangi nyeri saat haid, mencegah anemia, khasiat
pencegahan pada kangker ovarium dan kangker
endometrium, menguragi kangker payudarah jinak dan kista
ovarium, mencegah kehamilan ektopik
d. Kerugian
1) Terjadi perubahan pola haid, seperti haid tidak teratur,
perdarahan, bercak atau Spotting.
2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti
akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
3) Klien sangat beruntung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan.
4) Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan
obat untuk epilepsi (Fenitoin dan berbiburat) atau obat
tubecolosis (Rifampisin)
5) Permasalahan berat badan merupakn efek samping tersering
6) Tidak menjamin perlindungan terhadap perlindungan inveksi
menular seksual, Hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
7) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu ingin
memakai kontrasepsi Suntikan 3 bulan Depo
Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera).
6. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan pada lembaran
observasi.
Semua hasil pemeriksaan sudah didokumentasikan.