Anda di halaman 1dari 27

INDIKATOR DAN EVALUASI PENCAPAIAN

PROGRAM KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI


TRIWULAN II TAHUN 2022

DINAS KESEHATAN
PROPINSI SUMATERA BARAT
SKENARIO NASIONAL
PENURUNAN AKI DAN AKB
Jumlah Kematian Bayi

891
810
725 775

KONDISI PENURUNAN AKI DAN AKB


PROPINSI SUMATERA BARAT
2015 2019 2020 2021
Jumlah Kematian Ibu

193 Jumlah Kematian Neonatal

116 125
110 685
589 555
413

2015 2019 2020 2021


2015 2019 2020 2021
Kematian Bayi

KONDISI PENURUNAN AKI DAN AKB 52


KABUPATEN TANAH DATAR
48 48

44
Jumlah Kematian Ibu
2015 2019 2020 2021
15

Kematian Neonatal

37 43
7 34 39

5 5

2015 2019 2020 2021


2015 2019 2020 2021
JUMLAH KEMATIAN IBU S/D JUNI TAHUN 2022

54

6 7 8 8
2 4 2 2 3 3 3
0 1 1 1 1 0 1 1

R AI N OK G AR AN AM T A AN N YA AT G OK TO NG GI H AN
BA W TA L N T KO AT
A
RA R N L N G BU
M A A O JU A M A G AM BA DA O U J A I N M
SU EN
T
SE
L S N D IA
UH S SE
L AS PA
S L N
IT
T
KU
M
RI
A
IJ U AH AR PA AN AH PA K A
M SI
R S N P UL OK RM
NG BU
A P
SI TA G P L A
SA
M
SA
W AY
E AN A S O DH DA P
P D LIM PA PA
PA
PENYEBAB KEMATIAN IBU DALAM ANGKA S/D JUNI TAHUN 2022

Perdarahan
11

Penyakit Penyerta
23

Eklamsia
15

Jantung GG.Metabolik Infeksi


3 1 1
PERIODE DAN TEMPAT KEMATIAN MATERNAL
PERIODE TEMPAT KEMATIAN PENOLONG PERSALINAN
KEMATIAN MATERNAL
RS HC Polindes/ri Perjalanan Rumah Ibu SpOG Dokter Bidan Perawat Non Nakes
Hamil Bersalin Nifas

19.1
28.8%
19.1
6.4
49.2%
2.1
2.1
2.1 38.3
70.2
22.5%

USIA, JARAK DAN GRAVIDA KEHAMILAN


USIA KEHAMILAN JARAK KEHAMILAN GRAVIDA
< 20 20-35 > 35 Primi < 2 th > 2 th <4 >4

2.1
29.8 23.4
38.3

59.6 59.6
10.6
76.6
CAPAIAN INDIKATOR
PROGRAM KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI
CAPAIAN CAKUPAN K4 DAN SALIN FASKES SAMPAI JUNI TAHUN 2022

Salin Faskes K4

35.7 41.3 40.1 39.2


34.9 36.6 35.5
35.1 31.9
14.5
40.7 36.1 33.6 40.0 36.4 33.2 38.9 32.3
24.4 28.3

Mentawai Pessel Kab. Solok Sijunjung Tanah Pdg. Agam Lima Pasaman Solok
Datar Pariaman Puluh Selatan Target Juni
Kota
PF : 45 %
K4 : 49.9 %
45.1
39.2 43.0 40.5 38.8
37.2 34.5
29.3 33.5

38.4 40.3 41.3 38.3 43.7 35.6


27.5 28.6 32.6
6.4
7.1
CAPAIAN PROGRAM K1, BUMIL KEK DAN AMEMIA
K1 Bumil KEK PMT Periksa HB Anemia
4993
4590

3485 3494
3042 3041 3039 2876 3025
2697 2555
2135 2244 2102 2318
1740
948 921 938
568
551 576 354
307
8080 45
353
350 207 250
208 223 385 321
321 280 407
407 283 272 390
272 386
374

7212
7003 6857

4286
3943

2066
1875
1354
895 973 823 861
566 620619 740 615 665
525525 420 507 512 480
261 266239 217 170 80 80 103103 139
47 48 12 31 31 24 73 73 48 19 19 56 63 53 52 24

SOLOK SELATAN DHARMASRAYA PASAMAN BARAT PADANG SOLOK SAWAH LUNTO PADANG PANJANG BUKITTINGGI PAYAKUMBUH PARIAMAN
CAKUPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan Perkembangan

91.79
77.53 77.76 83.99 81.79 77.82 83.46
75.07
65.75
43.99 38.69 35.81 29.9 29.87
17.98 24.56
5.72 3.79

87.08 92.08 93.74


79.49 80.33 81.07 83.7
73.54
62.61
47.27 50.6
35.15 28.94 36.63 32.86 34.64 36.54
24.7
4.92 6.38
CAKUPAN DISTRIBUSI TTD RE-
MANTRI
Konsumsi Dapat TTD

40
35
30 18.3
25 13.8
20
15 7.8 0.6
15.3 0.6 19.4
10
9.2 2.1 2.3 1.7 2.6
5
0 2.1 0 4.9 2.7 2.7
0

70
60
34.9
50 29.9
40
20.1
30 2.2 3.7
20 34.9 7.9 8.3 29.9
5.7 22.6 21.8
10
2.2 7.9 7.1 8.3 0 0
0

AN A AT G K O G GI UH AN
T R AY R AN LO NT AN G B M
L A
AS BA D SO LU NJ TI
N M IA
SE AN PA A
KI
T U R
K RM M AH G
P
U YAK PA
O A W N B A
S OL D H
AS
A SA D A P
P PA
SARANA PRASARANA PUSTU TAHUN 2022
Ada

931 924

740

602
589

Pustu SDM Menetap Alat KIA Pelayanan INC


INDIKATOR DAN UPAYA PROGRAM
TARGET INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TERKAIT GIZI DAN KIA
Target
No. Indikator
2020 2021 2022 2023 2024

1. Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000 kelahiran hidup) 230 217 205 194 183
2. Angka Kematian Bayi (AKB) (per 1000 kelahiran hidup) 20,6 19,5 18,6 17,6 16
3. Angka Kematian Neonatal (AKN) (per 1000 kelahiran hidup) 12,9 12,2 11,6 11 10
4. Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita 24,1 21,1 18,4 16 14
5. Prevalensi Wasting (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) pada balita 8,1 7,8 7,5 7,3 7
6. Cakupan Persalinan di Fasilitas kesehatan (%) 87 89 91 93 95
7. Cakupan Kunjungan Antenatal K4 (%) 80 85 90 92 95
8. Cakupan Kunjungan Neonatal (%) 86 88 90 92 95
9. Jumlah tenaga kesehatan yang dilatih kegawatdaruratan 960 960 960 960 960
maternal dan neonatal
10. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) 16 14,5 13 11,5 10
11. Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI 40 45 50 55 60
Eksklusif
12. Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan 60 70 75 80 85
perkembangannya
13. Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro 90.000 140.000 190.000 240.000 290.000
14. Persentase kabupaten/kota melaksanakan Surveilans Gizi 51 70 90 100 100
RENSTRA DITJEN KESMAS 2022-2024
Target
2022 2023 2024
50% 75% 100%

Persentase kabupaten/kota yang telah mencapai


target indikator kesehatan keluarga (minimal 4 dari
7 indikator berikut: capaian ANC 6x, persalinan di
fasilitas kesehatan, bayi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan, balita yang dipantau
pertumbuhan dan perkembangannya, puskesmas
melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi
untuk calon pengantin, lansia mendapatkan
pelayanan kesehatan, dan usia ≥ 15 tahun dengan
risiko masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan
skrining

Cara Perhitungan : Jumlah kabupaten/ kota


yang melaksanakan intervensi keluarga dibagi
total seluruh kabupaten/ kota dikali 100
INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA 2020-2024 TERKAIT GIZI DAN KIA
No. Indikator RPJMN Renstra Definisi Operasional (DO) Sumber
Data
ISS IKP IKK

1. Angka Kematian Ibu (AKI) V V Kematian perempuan selama kehamilan atau dalam Survei
(per 100.000 kelahiran hidup) periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan (tanpa
memandang usia gestasi), akibat semua sebab yang
terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau
penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan/cedera atau kejadian insidental.
2. Angka Kematian Bayi (AKB) V V Banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 1 Survei
(per 1.000 kelahiran hidup) tahun pada waktu tertentu per 1.000 kelahiran hidup pada
periode waktu yang sama.
3. Angka Kematian Neonatal (AKN) V Banyaknya bayi baru lahir usia 0-28 hari yang meninggal di Survei
(per 1.000 kelahiran hidup) suatu wilayah pada waktu tertentu per 1.000 kelahiran
hidup pada periode waktu yang sama.
4. Prevalensi stunting (pendek V V Persentase anak yang berumur di bawah 5 tahun (0 sampai Survei
dan sangat pendek) pada 59 bulan 29 hari) dengan kategori status gizi berdasarkan dan
balita (persen) indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Sigizi
Badan menurut Umur (TB/U) memiliki Z-score kurang dari -2 Terpadu
Standar Deviasi (SD).
5. Prevalensi wasting (kurus dan V V Persentase anak yang berumur 0 sampai 59 bulan 29 hari Survei
sangat kurus) pada balita (%) dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan dan
menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Sigizi
Tinggi Badan (BB/TB) dengan z-score kurang dari -2 SD . Terpadu
Balita wasting (kurus dan sangat kurus) adalah balita gizi
kurang dan gizi buruk (sesuai PMK Nomor 2 Tahun 2020).
INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA 2020-2024 TERKAIT GIZI DAN KIA (2)
No. Indikator RPJMN Renstra Definisi Operasional (DO) Sumber Data
ISS IKP IKK
6. Persentase V V 1) Ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh Komdat
persalinan di tim penolong persalinan minimal 2 (dua) orang terdiri dari: Kesmas
fasilitas • Dokter dan bidan atau
pelayanan • 2 orang bidan, atau
kesehatan • Bidan dan perawat
(%) 2) Fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar adalah
Puskesmas, jejaring dan jaringannya serta Rumah Sakit
sesuai standar persalinan antara lain:
• Standar persalinan normal mengacu pada Asuhan
Persalinan Normal (APN)
• Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dasar dan Rujukan atau pedoman terakhir yang berlaku.

7. Cakupan kunjungan V 1) Kunjungan antenatal adalah jumlah ibu hamil yang telah Komdat
antenatal (%) memperoleh pelayanan antenatal (K4) sesuai standar di Kesmas
suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
2) Antenatal (K4) sesuai standar adalah Ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sebanyak 4 kali selama
periode kehamilan (K4) dengan ketentuan:
• Satu kali pada trimester pertama
• Satu kali pada trimester kedua
• Dua kali pada trimester ketiga
Pelayanan antenatal 4 kali dilakukan sesuai standar kualitas
melalui 10 T.
INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA 2020-2024 TERKAIT GIZI DAN KIA (3)
No. Indikator RPJ Renstra Definisi Operasional (DO) Sumber
MN ISS IKP IKK Data

8. Cakupan kunjungan V V 1) Kunjungan Neonatal adalah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan Komdat
neonatal (RPJMN) pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan distribusi waktu 1 Kesmas
atau Persentase kali pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1 kali pada hari ke
bayi yang 8 – hari ke 28 setelah lahir di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
mendapatkan 2) Pelayanan neonatal esensial sesuai standar meliputi:
pelayanan a)Standar kuantitas adalah kunjungan minimal 3 kali selama periode
kesehatan (Renstra) neonatal, dengan ketentuan :
• Kunjungan neonatal 1 (KN 1) : 6-48 Jam
• Kunjungan neonatal 2 (KN 2) : 3-7 hari
• Kunjungan neonatal 3 (KN 3) : 8-28 hari
b) Standar kualitas adalah:
Pelayanan neonatal esensial setelah lahir (6 jam-28 hari),
meliputi:
• Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI Ekslusif
• Memeriksa kesehatan dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita
Muda (MTBM)
• Pemberian vitamin K1 bagi bayi yang lahir tidak di fasyankes atau
belum mendapatkan injeksi vitamin K1
• Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia <24 jam yang
lahir tidak ditolong oleh tenaga kesehatan
• Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi

9. Jumlah tenaga V Jumlah tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, bidan dan perawat yang telah Akan
kesehatan yang dilatih pelatihan kegawatdaruratan maternal dan neonatal maupun stabilisasi pra dilaporkan
dilatih rujukan oleh institusi pelatihan yang terakreditasi BBPK/Bapelkes/ institusi lain, melalui
kegawatdaruratan Dinas Kesehatan, rumah sakit maupun oleh organisasi profesi Komdat
maternal dan Kesmas
neonatal
INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA 2020-2024 TERKAIT GIZI DAN KIA (4)
Renstra
No. Indikator RPJMN Definisi Operasional (DO) Sumber Data
ISS IKP IKK

10. Persentase ibu hamil Kurang V V Proporsi ibu hamil yang diukur Lingkar Lengan Atasnya Sigizi Terpadu
Energi Kronik (KEK) (LiLA) menggunakan pita LiLA dengan hasil ukur kurang
dari 23,5 cm terhadap jumlah ibu hamil yang diukur
LiLAnya pada periode tertentu dikali 100%.
11. Persentase bayi usia kurang V V Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Sigizi Terpadu
dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif yaitu bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 29 hari
Eksklusif yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain
kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall 24
jam.
12. Persentase balita yang V V Persentase Balita usia 0-59 bulan yang ditimbang Komdat
dipantau pertumbuhan dan sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, diukur panjang badan Kesmas
perkembangannya atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun
dan dipantau perkembangan sedikitnya 2 kali dalam satu
tahun. Pemantauan perkembangan menggunakan ceklist
Buku KIA atau Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP) atau instrument baku lainnya
Indikator ini merupakan indikator komposit dari balita 0-59
yang mendapat pelayanan:
1. Penimbangan sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, dan
2. Pengukuran panjang badan atau tinggi badannya
sedikitnya
2 kali dalam satu tahun, dan
3. Pemantauan perkembangan sedikitnya 2 kali dalam satu
tahun (dengan cek list buku KIA atau KPSP atau
instrument lainnya)
INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA 2020-2024 TERKAIT GIZI DAN KIA (5)
No. Indikator RPJMN Renstra Definisi Operasional (DO) Sumber Data
ISS IKP IKK
13. Jumlah balita yang V Anak usia 6-59 bulan dengan kategori berat badan kurang Sigizi Terpadu
mendapatkan (underweight) berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur
suplementasi gizi (BB/U) dengan z-score kurang dari -2 SD dan tidak termasuk
mikro kategori wasting berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB <-
2SD yang mendapat taburia di suatu wilayah tertentu pada
kurun waktu tertentu.
14. Persentase ibu V 1) Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan Komdat
hamil yang antenatal sesuai standar paling sedikit 6 kali dengan Kesmas
mendapatkan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 2 kali pada
pemeriksaan trimester ke-2, 3 kali pada trimester ke-3, dengan diperiksa
kehamilan 6 oleh dokter minimal 1 kali pada trimester ke-1 dan minimal
kali (ANC 6 1 kali pada trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada
kali) kurun waktu tertentu dalam 1 tahun yang sama.
2) Pelayanan antenatal 6 kali dilakukan sesuai standar
kualitas melalui 10 T antara lain:
• pengukuran berat badan dan tinggi badan;
• pengukuran tekanan darah;
• pengukuran lingkar lengan atas (LiLA);
• pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
• penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin;
• pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi;
• pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet;
• tes laboratorium;
• tata laksana/penanganan kasus;
• temu wicara (konseling)
INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA 2020-2024 TERKAIT GIZI DAN KIA (6)
No. Indikator RPJMN Renstra Definisi Operasional (DO) Sumber Data
ISS IKP IKK
15. Persentase Puskesmas V Puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah di Komdat
yang melaksanakan wilayahnya sebanyak 4 kali/ tahun untuk mengaktifkan Kesmas
pembinaan ke sekolah 4 trias UKS (pemeriksaan kesehatan peserta didik,
kali setahun pengawasan lingkungan sehat, melaksanakan edukasi
kesehatan di sekolah secara rutin).
Keterangan:
• Puskesmas melaksanakan pembinaan ke sekolah,
minimal mencakup 50% (jumlah sekolah TK, SD, SMP,
dan SMA sederajat baik negeri maupun swasta,
termasuk sekolah khusus) di wilayah kerjanya.
• Pembinaan oleh Puskesmas adalah rangkaian kegiatan
baik secara daring maupun luring dalam implementasi
peningkatan kesehatan seluruh warga satuan
pendidikan yang terintegrasi dalam Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS).
16. Persentase remaja putri V Jumlah remaja putri siswi SMP dan SMA sederajat Sigizi Terpadu
yang mengonsumsi yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah sesuai
Tablet Tambah Darah standar dibagi jumlah siswi SMP dan SMA sederajat
yang dikali 100%.
Mengonsumsi TTD sesuai standar adalah TTD
mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi
elemental dan 0,4 mg asam folat atau TTD lainnya
dengan kandungan yang sesuai dengan standar WHO
dan diminum secara rutin 1 tablet setiap minggu minimal
26 tablet dalam setahun.
INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA 2020-2024 TERKAIT GIZI DAN KIA (7)
No. Indikator RPJ Renstra Definisi Operasional (DO) Sumber Data
MN ISS IKP IKK

17. Persentase V 1. Kabupaten atau kota adalah pembagian wilayah administratif di Sigizi Terpadu
kabupaten/kota yang Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh seorang Bupati atau
melaksanakan Walikota. Kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama.
surveilans gizi 2. Surveilans gizi adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan
terus menerus terhadap masalah gizi masyarakat dan indikator
pembinaan gizi, melalu tahapan teknis pengumpulan data
(assessment), pengolahan dan analisis, serta diseminasi
informasi.
3. Kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi adalah
kabupaten/kota yang minimal 70% dari jumlah Puskesmas
melakukan
kegiatan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta
diseminasi informasi
a) Pengumpulan data adalah Puskesmas di wilayah kerja
kabupaten/kota melakukan input data sasaran balita dan ibu
hamil serta data pengukuran melalui Sistem Informasi Gizi
Terpadu, rerata setiap bulan mencapai minimal 60% sasaran
ibu hamil dan balita
b) Pengolahan dan analisis data adalah Puskesmas di wilayah
kerja
kabupaten/kota melakukan konfirmasi dan identifikasi
penyebab masalah gizi pada seluruh balita gizi buruk
c) Diseminasi informasi adalah Puskesmas di wilayah kerja
Kabupaten/Kota melakukan penyusunan rencana kegiatan
berdasarkan hasil surveilans gizi dan di upload ke dalam
sistem setiap triwulan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) • Ketentuan JENIS dan MUTU pelayanan dasar
• Urusan Pemerintahan Wajib
BIDANG KESEHATAN • berhak diperoleh setiap Warga Negara
secara minimal
Permenkes No. 4 Tahun 2019

SPM KESEHATAN DAERAH SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA


PROVINSI Pelayanan Kesehatan

Krisis kesehatan akibat bencana


dan/atau berpotensi bencana provinsi Ibu hamil Ibu bersalin Bayi baru lahir Balita

Usia pendidikan dasar Usia produktif Usia lanjut

Penderita hipertensi Penderita diabetes melitus ODGJ berat


Kondisi kejadian luar biasa provinsi

Orang dengan risiko terinfeksi virus yang


Orang terduga tuberkulosis
melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV)
peningkatan kesehatan, perlindungan spesifik,
yang bersifat promotif dan preventif
diagnosis dini dan pengobatan tepat, pencegahan
kecacatan, rehabilitasi
STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN AKI dan AKB TARGET
Tahun 2024 Akselerasi
INTERVENSI EFEKTIF AKI 70/100.000 KH Akselerasi
AKB 16/1.000 KH
1. DESA SIAGA
2. Edukasi KIA
3. Pencegahan komplikasi persalinan (P4K/kelas ibu)
Masyarakat 4. Rumah Tunggu Kelahiran LANGKAH – LANGKAH
PENGUATAN
1. TTD Rematri, Catin dan Bumil (integrasi dengan Pencegahan Stunting)
2. Deteksi dini risiko pada ibu dan janin dengan ANC minimal 6 x, 2 x oleh Dokter
3. Kesiapan FKTP dalam tindakan pra rujukan kasus komplikasi, Meningkatkan kapasitas
puskesmas PONED
1. Mengaktifkan DESA SIAGA dan
Puskesmas 4. Setiap FKTP memberikan pelayanan ANC, persalinan, nifas dan gadar sesuai standar
5. Peningkatan Kapasitas dokter umum & bidan dalam pelayanan KIA pada Kab/Kota
Pemenuhan SPM kesehatan ibu
Lokus dan bayi bersama Pemda
setempat
2. Peningkatan koordinasi dengan
1. Kesiapan RS dalam penanganan komplikasi ibu dan bayi (PONEK) organisasi profesi (POGI, IDI,
2. Ketersediaan UTD/ BDRS di Kab/ Kota PDUI, IBI) untuk pemerataan
3. Eefktifnya Jejaring rujukan SDM dan peningkatan
Rumah Sakit 4. RS yang melayani persalinan adalah RS PONEK
5. Ketersediaan UTD/ BDRS di Kab/ Kota
kompetensi
6. Pendampingan RSUD Kab/Kota Lokus oleh RS vertikal & 3 RS Provinsi terpilih 3. Penguatan peran lintas sektor
dalam pemberdayaan masyarakat
1. Penguatan tata kelola program, tata kelola manajemen, dan tata kelola klinis dan penurunan AKI
2. Audit Maternal dan Perinatal - Surveilans dan Respons (AMP-SR) setiap 3 bulan
Dinas 3. Pemanfaatan sumber daya
Kesehatan
PENUTUP

• Peningkatan mutu layanan kesehatan ibu dan anak melalui intervensi Efektif
• Dinas Kesehatan Kab secara bersama melakukan tindak lanjut hasil Analisis
data cakupan program
• Adanya Penilaian tingkat kepatuhan dalam pelayanan sesuai standar
• Pengawasan program secara berjenjang di mulai dari Dinas Kesehatan dan
Pimpinan Puskesmas.
• Pembinaan secara berkala dari Tim AMP Kabupaten

26

Anda mungkin juga menyukai