Anda di halaman 1dari 46

Implementasi AMP-SR

DALAM UPAYA
PENURUNAN AKI-AKB

dr. NIDA ROHMAWATI, MPH


DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN
INDIKATOR RENSTRA 2020-2024

1. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)


2. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir
3. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan balita dan anak prasekolah
4. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan anak usia sekolah dan remaja
5. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
6. Persentase Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut usia
INDIKATOR 2.
Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir
DEFINISI OPERASIONAL
DO/Kriteria kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir adalah:
1. Seluruh Puskesmas menyelenggarakan kelas ibu hamil minimal di 50% desa/kelurahan
2. Cakupan K4 minimal 85% (Sebelumnya : Seluruh Puskesmas memiliki cakupan K4 minimal
85%)
3. Seluruh Puskesmas dengan tempat tidur mampu memberikan pelayanan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal pada kurun waktu tertentu
4. Kabupaten/Kota memiliki minimal 1 RS mampu melakukan penanganan kasus rujukan
komplikasi dan kegawatdaruratan maternal dan neonatal
5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyelenggarakan AMP minimal 1 kali setiap 3 bulan
Proyeksi Angka Kematian Ibu sampai 2030
400

183
346
350 305
300

250
212
200

131
150

100
68
50

0
2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030

ARR = 2,4% ARR = 5,5% ARR = 9,5%

ARR 2,4%: sesuai dengan tren penurunan angka kematian ibu berdasarkan angka SP 2010 dan SUPAS 2015
ARR 5,5%: Kesepakatan global
Diperlukan mekanisme
ARR 9,5%: Upaya untuk mencapai target SDGS
pencatatan dan pelaporan
yang valid untuk
Angka Kematian Neonatal mengatasi underreported
20
19

15 15 RPJMN
14.1 13.3 12.5 11.8 11.2 10.6
10 10

0
2012 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Data Kematian Ibu 2019 - 2020 2019 : 4197
2500
Jan – Sept 2020 : 3120

2000

1500

1000

500

6619
0
T R H N A H N U T T G N A T H R R H A A N BI U A T A T LI U O G A U
ARA IMU GA NTE TAR ACE ATA RIA ARA ARA UN ATA ART ARA GA MU MU GA AR APU ATA AM LUK TAR ARA TAR ARA BA RI A TAL UN ART KUL
B T N
BA A U L B B P L K B TE N TI TI TE N G G P L J A U B U B
AN RO
N IT AK
NG
A A A TE R I SE AN RA LAM SE I JA RA I R A AN E N SE M ESI ESI KU UA U B EL Y E
W W A S N N G B
JA JA JAW E ES T TE ER DK GA WE GA ANT NTA ESI
T
TA AW LAW AL
U P A GO
KA I YO
AT W AN M A T G A G N L PA PUL G
M A M U A N L N A A SU SU M D
SU
L LI M TE SU
M
TE ALI LIM LA
W KE BA
N
SU KA
S
SU A A K U LIM
S S KA S KA N
NU NU AUA
L
E PU
K

2019 2020
Kematian Neonatal 2019 - 2020
3500

2019 : 20074
3000 2020 (sampai Sept ) : 11866

2500

2000

1500

1000

500

168
36
0
G M R
te
n
SE
L EH B UT B AR T
SE
L M AR SE
L G TA AU E N G R A E N G B AR BI li
DI
Y U UT UT LU UA LO KU BAR EL RA
TE
N TI
AB
A n L AC NT M NT L L TI B UN AR RI L T M Ba R IA AL UL GKU PAP TA ALU AB LTA
JA J Ba SU U M KA A A L M P K LT T L J A
p. S P B
JA S SU K K S U M A SU SU KAL SU M N PA
p. KA
LA IJ Ke BE
N RO M
Ke
DK GO

2019 2020
PENYEBAB KEMATIAN IBU

SRS, 2016 SRS, 2016


16

Tempat kematian Neonatal dan Balita (%), 2016


80
70 67.9
62.8
60
50
40
30 24.4
20 16.4
13.8
10 7
1.9 4.4 1.5
0
Rumah Sakit Rumah Faskes lainnya Perjalanan ke Lainnya
RS/Faskes

Neonatal Balita
POGI & EMAS:11 RSUD dan 1RS swasta di 6 Provinsi

Hasil Audit Maternal Perinatal


31% terjadi keterlambatan di KUALITAS
PRA dalam merujuk pasien dan hanya
PRA RUJUKAN
RUMAH 9% pasien yang dirujuk dilakukan KURANG
SAKIT stabilisasi pasien pra rujukan yang
memadai MEMADAI

53% pasien mengalami pengambilan keputusan klinik yang tidak tepat


RUMAH 47% terlambat dilakukan eksekusi/ operasi
SAKIT 47% mengalami ketidakakuratan di dalam monitoring
70% sebab kematian sesungguhnya DAPAT DICEGAH
Hanya 26% pasien meninggal dalam 6 jam setelah masuk di Rumah Sakit
Sisanya (74%) pasien meninggal setelah Golden Period dilewati
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
Penguatan tata kelola
Peningkatan akses layanan bagi ibu
Penguatan upaya promotif & preventif
dan bayi
di Puskesmas, pelacakan-pencatatan-
pelaporan kematian ibu dan bayi, audit
maternal perinatal (AMP), pemantauan
1 meningkatkan jumlah kunjungan ANC
dari 4x menjadi 6x, persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan,
wilayah setempat, pengawasan meningkatkan kunjungan PNC dari 3x
implementasi regulasi menjadi 4x.

4
STRATEGI
INTERVENSI
2
Peningkatan kualitas layanan kesehatan

Pemberdayaan Masyarakat : Penguatan antenatal, persalinan, dan postnatal


termasuk pelayanan KB PP, pelayanan kes bayi
Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu & Anak, sesuai standar, peningkatan kapasitas dokter umum
Pemberdayaan masyarakat dlm persiapan 3 terkait yankes ibu & bayi, pengampuan &
kehamilan, Kelas ibu hamil dan ibu balita, pembinaan dari 13 RS Vertikal dan 4 RSUD terpilih,
Posyandu, pemanfaatan dana desa, peran PKK peningkatan skrining masalah kesehatan ibu dan
perencanaan persalinan dan pencegahan bayi
.
komplikasi (ambulan desa, donor darah)
P E R AT U R A N T E R K A I T P E L A K S A N A A N
A U D I T M AT E R N A L P E R I N ATA L
UU 36/2009 Kesehatan
Pasal 24  tenaga kesehatan harus memenuhi standar profesi UU 44/2009 2009 tentang Rumah Sakit
dan standar pelayanan pasal 39  Audit Kinerja dan Audit Medik

PP No 61/2014 tentang Kesehatan Reproduksi


Pasal 6-7: Pemda Prov/Kab/Kota Tanggungjawab KEPMENKES No.604/MENKES/ SK/VII/2008
Dalam Penyelenggaraan AMP Pedoman Pelayanan Maternal Dan Perinatal Di RSU Tipe B, C Dan D :
AMP Masuk Dalam BAB Pencatatan Dan Pelaporan

Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian


PBM 162/2010
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual diselenggarakan dengan pendekatan promotif, preventif,
PMK 97/2014 kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan.
sesuai standar. Pasal 31: AMP merupakan bagian dari surveilans kesehatan ibu dan anak

PMK 45/2014 Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan


Pasal 4 ayat 6: KIA termasuk reproduksi merupakan sasaran penyelenggaraan surveilans

Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
PMK 46/2015

Akreditasi Rumah Sakit


PMK 34/2017
SE Sekjen Kemenkes RI No. 548 Tahun 2020 tentang
Peningkatan Peran RS dalam Percepatan Penurunan AKI dan AKB

Kepada para Kepala/Direktur RS yang


memberikan pelayanan kesehatan ibu dan
bayi, agar melakukan :
….
Melakukan audit medic kematian
dan melaporkan semua kematian
ibu, lahir mati, bayi baru lahir dan
bayi, menggunakan aplikasi
Maternal Perinatal Death
Notification (MPDN)
KEPMENKES No. HK.01.07/MENKES/150/2020
tentang Kelompok Kerja Percepatan Penurunan AKI dan AKB
TUGAS POKJA :

Melakukan kajian berbasis bukti untuk menghasilkan rekomendasi


1 terkait tata kelola klinis, tata kelola program dan tata kelola manajemen;

Melakukan penyusunan dan advokasi kebijakan serta Norma, Standar,


2 Pedoman dan Kriteria (NSPK) dalam upaya percepatan penurunan
Kematian ibu dan bayi

Memfasilitasi terlaksananya pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang


3 komprehensif, berkesinambungan dan terintegrasi oleh berbagai pihak
secara konvergen

4 Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor, kemitraan, peran serta swasta


dan masyarakat dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan
bayi

5 Memfasilitasi penyediaan data dan informasi tentang program, kegiatan


dan kondisi kesehatan ibu dan bayi

Melakukan pemantauan dan evaluasi implementasi regulasi dan standar


6 yang sudah ditetapkan.
Sekretariat
Kelompok Kerja Nasional
INTERVENSI KEGIATAN 2020/2021

Pendampingan RS Peningkatan Kapasitas e-Monev dan Pemulihan


Orientasi MANAJEMEN
Kab/Kota oleh 13 RS Audit Maternal Perintal Dokter Umum dalam Pelayanan Kesehatan Ibu, PONED / PONEK untuk Kab
Surveilans dan Respon / Kota Lokus AKI dan AKB
Vertikal dan 3 RSUD Pelayanan KIA dengan Anak dan KB dari Dampak
( Tahun 2021)
Prov/Kab/Kota Metode Blended Learning Pandemi COVID-19
SUSUNAN KEANGGOTAN POKJA PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB (3)
Sub Kelompok Kerja Surveilans, Monitoring dan Evaluasi
1. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
3. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan
4. Kepala Pusat Data dan Informasi Salah satu tugasnya
5. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat melakukan analisis dan
6. Direktur Pencatatan Sipil, Kemendagri
pelaksanaan AMP
7. Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, BPS
tingkat Nasional
8. Kepala Bidang Manajemen Kesehatan, Puslitbang Hunaniora dan Manajemen
Kesehatan
9. Ketua PORMIKI
10. Ketua PDFI
11. Prof. dr. Budi Utomo, MPH., Ph.D
12. Prof. dr. Asri C. Adisasmita, MPH., M.Phil., Ph.D
13. Prof. Dr. Dede Anwar Musadad, SKM, M.Kes
14. Dr. Rina Agustina, MSc, PhD
15. Anis Fuad, S.Kes, DEA
PEDOMAN SKI DAN AMP

Buku Pedoman
Surveilans dan Audit
Kematian Maternal
dan Peri- Neonatal
AMP ( AUDIT MATERNAL PERINATAL )
AMP di Indonesia telah dilaksanakan sejak 1997.
Tetapi kegiatan AMP tidak selalu diikuti dengan
perbaikan pelayanan kesehatan maternal-
perinatal seperti yang diharapkan.
Beberapa kelemahan pelaksanaan AMP yang
terdeteksi, antara lain
Kesulitan analisis karena data tidak lengkap. Sistem pencatatan
dan Pelaporan kurang baik
Kurangnya keterlibatan lintas sektor dalam proses pengumpulan
data dan analisis
Terjadi Blaming, Shaming & Naming sehingga proses AMP tidak
langgeng
Tidak ada tindak lanjut terhadap rekomendasi dari proses AMP
Beberapa daerah ada yang belum mempunyai tim pengkaji.
Permasalahan Terkait Pelaksanaan AMP

INPUT PROSES OUTPUT


INPUT PROSES OUTPUT
1. Tidak semua kasus 1. Kualitas data tidak
1. Data-data untuk kematian
pengkajian tidak layak untuk dikaji
perinatal/neonatal 2. Rekomendasi hasil
lengkap dilakukan AMP
2. Tenaga pelaksana kajian tidak
2. Penilaian ada/tidaknya ditindak lanjuti
Otopsi Verbal tidak
sub-standard care pada 3. Data hasil
kompeten kasus kematian tidak
3. Tim AMP provinsi pengkajian tidak
dilakukan dilaporkan sampai
belum berjalan optimal 3. Kesulitan pengisian ke level provinsi
Otopsi Verbal utk dan pusat
kematian lintas batas
AMP ( AUDIT MATERNAL PERINATAL )
Serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian atau kesakitan ibu, dan
perinatal guna mencegah kesakitan dan kematian serupa di masa yang akan
datang

BERHASIL
• SEMUA KEMATIAN Maternal
dan Perinatal di lakukan AMP
• Adanya REKOMENDASI hasil
AMP
• Adanya tindak lanjut dari
hasil rekomedasi (RESPONS)
Pedoman AMP-SR tahun 2020
Menurunkan Angka Kematian Ibu & Bayi

Mengurangi kematian ibu & perinatal yang dapat dicegah

Surveilans Analisis Respon


Identifikasi Pelaporan Perencanaan
Otopsi Verbal & Anggaran
Notifikasi Rekam Medik
Review ICD 10 Rekam Medik Perantara Pelaksanaan
Penyebab langsung
Pengkajian Pemantauan
Penyebab tidak langsung
Faktor penunjang Solusi Evaluasi
Penyakit utama bayi Rekomendasi
Penyakit lain bayi Sasaran
Penyakit utama ibu Kegiatan
Penyakit lain ibu Ruang lingkup pedom an ini
Draft AMP-SR Revisi
Siklus AMP-SR di tingkat Kab/Kota (2020)

Draft AMP-SR Revisi


Siklus AMP-Surveilans dan Respons

1
Skrining kematian WUS,
notifikasi kematian maternal
dan perinatal
APLIKASI
2
NOTIFICATION 4
(MDN)

Autopsi verbal
maternal/perinatal

3
Penyebab kematian
berdasar ICD 10 MM
dan PM
MASA KEHAMILAN PERSALINAN PASCA LAHIR
Trimester I Trimester II Trimester III
Usia kehamilan Hari setelah
dalam minggu 22 28 <37 37-41 >42 kelahiran 7 28
Keguguran/ abortus Stillbirth Pre Cukup Post Kematian Kematian
Term Bulan Term Neonatal Neonatal
Dini Lanjut
Lahir mati antepartum Lahir mati intrapartum
Sebelum ada tanda persalinan Sejak ada tanda persalinan
sampai sebelum lahir

Kematian Perinatal
Definisi diperluas

STILLBIRTH definisi WHO (untuk komparasi internasional):


• Berat lahir > 1.000 gram, atau jika tidak tersedia
• Usia kehamilan > 28 minggu, atau jika tidak tersedia
• Panjang Badan > 35 cm
PENCATATAN & PELAPORAN
Formulir Keterangan
1 Form kematian WUS Form tambahan dalam BARU!!
Pedoman SKI
2 Form Daftar Kematian WUS +kematian neonatal
3 Form Mama IN
4 Pemberitahuan/ Informasi Kematian
5 Daftar Kematian di fasilitas kesehatan
6 Rekapitulasi Kematian di Dinkes Kab/Kota Form AMP yang sudah ada
(8)
7 Otopsi Verbal
8 Rekam Medis Kematian
9 Rekam Medis Kematian Perantara
10 Pengkaji
11 Ringkasan Pengkaji

1-2-3-4-5-6 Formulir Pelaporan


7-8-9 Formulir Data
10-11 Formulir Analisis
PENGUATAN TATA KELOLA DI KAB/KOTA MELALUI AMP SR

Peran
SpOG, SpA
Struktur Kelembagaan AMP-SR di Kab/Kota
Tim AMP-SR Kabupaten/Kota

Komunitas
Pelindung pelayanan
• Masyarakat
• Pembuat Kebijakan

• Petugas Kesehatan
Tim • Pimpinan Fasyankes
Manajemen
• Klinisi • Klinisi
• Penanggung Jawab • Pakar
• Pakar
• Koordinator
• Sekretariat • Pengelola Program
Tim Pengkaji
Internal Eksternal
Mazami Enterprise © 2020
Ruang lingkup pembahasan AMP
Kesakitan/ Kematian

Identifikasi faktor yang


dapat dicegah

Masalah pasien Masalah administrasi Standar pelayanan


• Ekonomi • Kendala Transportasi • Riwayat penyakit,
• Sosial • Kendala untuk • Penilaian awal,
mendapat layanan
kesehatan
• Diagnosis,
• Kurangnya fasilitas • Penatalaksanaan,
pelayanan kesehatan • Pemantauan,
untuk menangani
keadaan emergensi
• Rujukan dan
pemantauan lanjutan
• Kurangnya petugas,
• Ketersediaan obat, alat
kurangnya ketrampilan
petugas dalam tata dan sarana kesehatan.
laksana kasus
• Kendala Komunikasi
PENGKAJIAN KASUS
Analisis Dapat dicegah Faktor yang dapat dicegah Medis
penyebab
Kematian Tidak dapat dicegah Non Medis

Peringkat penyebab kematian


Tidak ada pemberian pelayanan sub optimal, semua sudah dilakukan
0 sesuai standar, tetapi pasien tetap meninggal
Terdapat perawatan sub-optimal, tetapi tatalaksana yang sesuai standar
1 TIDAK AKAN membuat perbedaan outcome
(sekiranya standar dipenuhipun tetap akan terjadi kematian)
Terdapat perawatan sub-optimal dan tatalaksana yang sesuai standar
2 MUNGKIN DAPAT membuat perbedaan outcome
(bila standar dipenuhi, ada kemungkinan kematian dapat dihindari)
Terdapat perawatan sub-optimal dan tatalaksana yang sesuai standar
3 AKAN memberikan perbedaan outcome
(bila standar dipenuhi, pasien akan terhindar dari kematian)
REKOMENDASI

Apa saja yang TELAH Apa saja yang BELUM


dilaksanakan dengan baik dilaksanakan dengan baik

Tiga
pertanyaan
dasar

Bagaimana pelayanan yang belum/kurang baik


DAPAT DITINGKATKAN di masa yang akan datang
Pola Rekomendasi
DOMAIN Leadership Klinis Kapasitas Rujukan Pemberdayaan
Petugas Masyarakat

FOKUS Budaya Perbaikan Drill Penguatan Sosialisasi Jamkes


keselamata Kinerja Sistem
n Klinis Rujukan
(Vanguard)

Masyarakat
Petugas
① Advokasi
Manajer Faskes ② Learning
ManajerProgram ③ Manajemen
SESI PEMBELAJARAN
Sasaran
Petugas kesehatan yang terlibat langsung dengan kasus
Komunitas pelayanan yang tidak terlibat langsung
dengan kasus
Kelompok yang kebutuhan pembelajarannya bersifat
umum

Jenis
Individual
Kelompok Terfokus
Massal
APLIKASI
MPDN
Maternal perinatal death notifi cation

Pencatatan dan Pelaporan kematian ibu dan neonatal


1
merupakan KOMPONEN dari Audit Maternal Perinatal
Sur veilans dan Respon (AMP SR) ya itu i d e n t i fi k a s i dan
n o t i fi k a s i k e m a t i a n ;

I d e n t i fi k a s i & n o t i fi k a s i k e m a t i a n m a t e r n a l dan perinatal,

2 ba ik yang te r jadi di ma sya rakat atau di faskes (dilakukan


paling lambat dalam 3 x 24 jam setelah kejadian),
4
Diperlukan suatu aplikasi pelaporan kematian maternal dan
n e o n a t a l y a n g c e p a t d a n t e r s t r u k t u r, d e n g a n m e m a n f a a t k a n
teknologi informatika terkini  APLIKASI MPDN;

Aplikasi MPDN dapat mengurangi underreported kematian


ibu dan neonatal. Selain itu Kemenk es juga mempunyai
kebijakan skrining kematian WUS untuk mengurangi
underreported kematian ibu;

Dengan a danya semua kematia n ib u dan kema tian neonatal


tercatat dan terlaporkan dengan baik, maka analisis dan
interpretasi kematian ibu dan neonatal di suatu daerah
akan semakin baik yang akan menghasilkan rekomendasi

3 dan aksi /respon yang tepat, diharapkan akan mencegah


kema tian ibu dan neonatal bila dite muka n ka sus ya ng sama.

Ta h u n 2020 aplikasi MDN berubah nama menjadi MPDN


de ngan masuknya komponen ne onatal.
Persentase Kab /Kota Yang Melaporkan
Tahun 2019 dan 2020 via MPDN

100100100100
100 10 Provinsi
92 91 90
89 89 88
84 83
Belum menggunakan MPDN
79 (Aceh, Kepri, DIY, NTT, Sulut,
73 71
70
67 65 65 Sulsel, Maluku, Malut, Papua
62
Barat, papua)
50 50
47
45 43
41
37
33 33 33

21 21
18
21 20
17 17
14 15
9 10 10
6
0 0 0 0 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00

2019 2020
JUMLAH KEMATIAN IBU TAHUN 2019
KOMDAT KESGA VS MDN
700 Jumlah kematian ibu versi komdat: 4196
612 Jumlah kematian ibu versi MPDN : 1082
600

500
23 Provinsi yang melaporkan via MPDN dan Keterisian
384
MPDN untuk kematian Ibu 25,7% dari pelaporan di
400
383 komdat
300
261
198
200 179
142
110 105 110
84 75 96 92 105
100 116 112
5891 60 61 69 66 64
48 35 35 45 41 47
77
67
41 36
18 31 34 38 44
54 52 46 46 44 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 32 30 30
0 25 22 22 19 13 12 12
li BI SEL SEL EL L
AR TIM te
n UT IAU AR ENG NG Ba M B TB N
G RA BAR ULU TIM ENG RTA BAR ARA CEH IAU D
IY TT LUT SE LO T
KU LU BAR PUA
B n M R B U L N E T L R N L A U
JA JA Ba SU M LT MP JA KA M A LT SUL SUL GK KA T A L LT A SU SU T AL
A P PA
S U U SU p. B A N JA JAK KA KA p. O
N
M
M PA
S LA K E K e R
Ke B KI GO
D

KOMDAT KESGA MDN


JUMLAH KEMATIAN IBU TAHUN 2020
KOMDAT KESMAS VS MPDN

481
Jumlah kematian ibu versi komdat: 3344 906906
500

450
Jumlah kematian ibu versi MPDN : 410
400

350
347 Baru 18 provinsi yang melaporkan via MPDN
300
dan Keterisian MPDN untuk kematian ibu baru
250
12,2 % dari pelaporan di komdat
200

150
135 146
99 95 104
87 80 74 82 84
100 71 59 50 48 69
53 52 52 45 47
39 31 33 37 26 28 26 33 35
50 25
18 10 9 9 158 8 8 7 6 5 5 23 19
4 2 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 0 0 90 00 0
0

KOMDAT MPDN
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL TAHUN 2020
KOMDAT KESMAS VS MPDN
4500
3961
4000
Jumlah kematian neonatal versi komdat: 13926
3500
Jumlah kematian ibu versi MPDN : 1202
3000

2500
1968
Baru 17 provinsi yang melaporkan via MPDN
2000
1511
dan Keterisian MPDN untuk kematian neonatal
1500 baru 8.6% dari pelaporan di komdat
1000
528 476 439 434 419
500 348 334 331 329 266 257 240
200 199 173 152 150 147 144 138 126 102 101 101 98 90 86 36 32
244 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0
0 79
189
8 5
189
11 6 9 15 46 68 70

BI
1 1 2
T T I T
H UR RA N A
TE TAR ARA CE
H N R TA RAT NG AN UR TAN ARA TA ULU AL U H
RA GA LUK GA
U H A LO RAT IAU NG PUA A AT A
GA IM A N A A TA IMU AR A U A T IM A T A M
AR K B RIA
A GAR TA A R TU A TAR AR TAR
N P J N N I
TE A
T
A
B
BA A
U
A
B
SEL A T AK A B AM SEL N T SEL N U J AK EN
G
I B TE
A
M I TE ENG RO
N
N
B
AN EL
P
IU AB UU
A W W ER AR SI GA
R GY ER L
N TA RA TA KI B ES
AN ES SI T GO NT
A U B ES
PU LUK
A W JA JA T G E YO T A N E N D W T ULA KA W A
A G A T A LA AN W A P A
J M ENG AW EN D
I
UM
T
AN LIM MA LIM
A
LA
E A
IM KE
P N
G
UL M
SU T L T S M SU IM U AW L A S
A SU SA I KA SU KA L S L
KA
B
US U K AL KA SU A N
N N U
ULA
P
KE
KOMDAT KESGA MPDN
PENUTUP
Peran Stakeholder dalam Pelaksanaan AMP

RUMAH SAKIT

DINAS KESEHATAN • Melaporkan kejadian


kematian ibu dan BBL ke
Dinkes kab/kota
• Mengumpulkan dan • Melakukan audit medic
• Skrining kematian WUS merekapitulasi daftar kematian
• PUSKESMAS
Melakukan Autopsi Verbal yang dikirim dr RS dan PKM kasus kematian ibu dan
• Mengisi RMM/RMMP • Melakukan pengkajian kasus BBL yg terjadi di RS
• Melakukan self assessment • Tindak lanjut rekomendasi dan • Mengisi RMM/RMMP
thd kejadian kematian perumusan pembelajaran
diwilayahnya • Supervisi kegiatan AMP
• Menjadi bagian dari tim
• Analisis capaian program • Koordinasi kematian lintas batas pengkaji
PELAKSANAAN AMP DI ERA
PANDEMI COVID-19
 Pelaksanaan Otopsi verbal melalui kunjungan rumah, apabila tidak
memungkinkan melalui media online ( telepon, WA).
 Pengkajian kasus kematian maternal dan neonatal tetap dilaksanakan
baik melalui vicon atau tatap muka ( memenuhi protocol kesehatan )
sesuai status wilayah.
 Rekomendasi hasil kajian tetap ditindaklanjuti menyesuaikan dengan
kondisi saat pandemic COVID 19.
BAGI IBU BERSALIN

Rujukan persalinan
terencana untuk ibu hamil
Semua persalinan dilakukan Ibu hamil melakukan isolasi dengan :
di Fasilitas Pelayanan mandiri minimal 14 hari
1. Memiliki risiko persalinan
Kesehatan sebelum taksiran persalinan
2. Status suspek dan
terkonfirmasi COVID-19

Pemilihan tempat persalinan Hasil skrining COVID-19


(penjelasan lihat slide berikutnya)
ditentukan kondisi saat skrining dicatat di Buku KIA dan KB pasca salin tetap sesuai
risiko persalinan, kondisi saat dikomunikasikan ke prosedur, diutamakan
inpartu, dan status ibu terkait Fasyankes tempat rencana menggunakan MKJP
COVID-19 persalinan
SKRINING COVID-19 BAGI IBU BERSALIN
Berdasarkan Zona Wilayah

Kondisi ibu hamil Zona KUNING, ORANGE, MERAH Zona HIJAU


Tanpa tanda dan gejala • Skrining status COVID-19 dengan RT-PCR, jika tidak Skrining sebelum
COVID-19 tersedia fasilitas dan sumber daya untuk RT-PCR dapat persalinan mengikuti
dilakukan Rapid Test atau periksa darah NLR metode surveilans untuk
Kontak erat tanpa penyulit • Persalinan di FKTP, tanpa melonggarkan pemakaian COVID-19 secara umum
obstetrik dan APD
• NLR < 5,8
• Limfosit normal
• Rapid Test non reaktif
KESIMPULAN
 Pentingnya data kematian ibu dan bayi baru lahir yang valid
untuk mengetahui status kesehatan suatu daerah.
 Rekomendasi yang tepat dari pengkajian AMP akan
menghasilkan respon/aksi yang dapat dilaksanakan dan
harus mendapat dukungan dari semua pihak.
 Audit maternal perinatal merupakan salah satu upaya
perbaikan mutu layanan ibu dan bayi baru lahir tetap
dilaksanakan di masa pandemic COVID-19.
 Pentingnya kolaborasi Dinas kesehatan dengan stakeholder
terkait dalam memberikan layanan KIA yang berkualitas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai