Anda di halaman 1dari 26

Resume Asuhan Keperawatan

An. S dengan DHF ( Dangue Haemoragic Fiver )


Di Ruang Dahlia RSUD Dr H Soewondo Kendal
Laporan ini dibuat untuk memenuhi praktik Keperawatan Stase Anak

Disusun Oleh:
Anis Saniyyah Salsabil A (SK.321 007)

Program Studi Profesi Ners


Sekolah TinggiI lmu Kesehatan Kendal
2021/2022
PENGKAJIAN ANAK (USIA 1 BULAN – 18 TAHUN)
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama / Inisial : An. S
2. Tempat tgl lahir/usia : 24/03/2007 (15 tahun)
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Pelajar
6. Alamat : Cepiring
7. Tgl masuk : 05/06/2022 (08.00 WIB)
8. Tgl pengkajian : 06/06/2022 (14.00 WIB)
9. Diagnosa medis : Dengue Haemoragic Fever
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. Nama (Inisial) : Tn. K
b. Usia : 39 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Swasta
e. Suku/Agama : Islam
f. Alamat : Cepiring
2. Ibu
a. Nama (inisial) : Ny. A
b. Usia : 36 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Suku/Agama : Islam
f. Alamat : Cepiring
g. Sumber biaya pengobatan: BPJS
C. Identitas Saudara Kandung
Pasien tidak memiliki saudara kandung
II. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan Utama :
Mengeluh demam udah 5 hari suhu tubuh 37,2
Riwayat Keluhan Utama :
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah demam 5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Sebelumnya pasien sudah minum paracetamol namun
demam tidak kunjung turun dan dibawa ke rumah sakit
Keluhan lain pada saat pengkajian :
Pasien mengeluh pusing dan badan terasa lemas. Pasien mengeluh nyeri
kepala P: saat beristirahat dan beraktivitas, Q: tertimpa beban berat, R;
kepala, S: 4, T: hilang timbul. Pasien nampak meringis menahan sakit.
Pasien nampak lemas dan pucat. Tidak ada mual muntah. Tidak ada
perdarahan
C. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien sebelumnya belum pernah dirawat di RS apabila ada keluhan
memeriksakan ke puskesmas dan dokter keluarga.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keterangan
: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Garis Pernikahan

: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menurun dan
menular dari keluarganya seperti hipertensi diabetes mellitus, dan
covid 19 ataupun TBC
III. Riwayat Imunisasi
No Jenis Waktu Frekuensi Reaksi setelah
Imunisasi pemberian pemberian
1. BGC 1, 3 Bulan 2 kali Demam
2. DPT (I,II,III) 2, 4, 6, 18 4 kali Demam
Bulan
3. Polio 2, 3, 4, 18 4 kali Demam
(I,II,III,IV) Bulan
4. Campak - - -
5. Hepatitis
A 6-36 2 kali Demam
Bulan
B 0 bulan 1 kali Demam

IV. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 45 kg LK : 44,8 cm
2. Tinggi badan : 155 cm LLA : 10,7 cm
3. Perhitungan IMT : 18,75 (BB normal)
4. Usia tumbuh gigi : 1 tahun
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling ( 5,5 ) bulan
2. Duduk ( 6 ) bulan
3. Merangkak ( 7, 5 ) bulan
4. Berdiri ( 9 ) tahun
5. Berjalan ( 1,5 ) tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali ( 5 ) tahun
7. Bicara pertama kali : ( 1 ) tahun dengan menyebutkan : (mama,
maem)
8. Berpakaian tanpa bantuan : (-)
V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Ibu mengatakan sudah tidak memberian ASI kepada anaknya
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : Ibu pasien mengatakan pemberian susu
formula untuk menambah asupan nutrisinya
2. Jumlah pemberian : 3x sehari
3. Cara pemberian: Menggunakan dot
VI. Riwayat Psikososial
A. Tempat tinggal & pengasuh anak: Di Rumah & Di asuh Ibu
B. Lingkungan tempat tinggal: Bersih dan anak nyaman
C. Di rumah dekat dengan dekat semua dengan keluarga
D. Tempat bermain : Dihalaman rumah
E. Kegiatan dalam masyarakat yang diikuti : Mengikuti kegiatan mengaji
di daerah setempat
F. Hubungan antar anggota keluarga : Anak
G. Pengambilan keputusan di keluarga : Ayah pasien
VII. Riwayat Spiritual
A. Kegiatan ibadah sehari-hari : pasien beribadah solat 5 waktu
sesuai dengan kepercayaannya
B. Kegiatan keagamaan di masyarakat : pasien terkadang mengaji bersama
teman temannya
C. Persepsi mengenai penyebab sakit : pasien merasa sedih karena tidak
bisa bermain dengan teman teman saat sakit
VIII. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Ibu membawa anaknya ke RS karena : Ibu mengatakan anaknya
demam tidak kunjung turun
2. Perasaan orang tua saat ini : Ibu cemas dengan kondisi anaknya
3. Orang tua yang selalu berkunjung ke RS : Ibu selalu menjaga
anaknya diruangan
B. Kegiatan anak selama dirawat di RS : pasien lebih sering tidur
C. Pemahaman dan perasaan anak tentang sakit dan rawat inap : An. S
mengatakan sakit tidak enak.
IX. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Nafsu makan Ibu pasien Ibu pasien
mengatakan sebelum mengatakan saat ini
sakit anaknya makan susah makan hanya 2-
sehari 3 kali 3 sendok saja
Porsi makan 1 porsi 2-3 sendok
Jenis makanan yang Nasi, makanan instan Pasien makan
disukai (ciki, mie) makanan dari rumah
sakit

B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Jenis minuman Air putih, teh, Air putih, teh,
minuman kemasan minuman kemasan
Frekuensi minum 2 jam sekali 2 jam sekali
Kebutuhan cairan Terpenuhi 600-1,2 ltr Terpenuhi 600-1,2 ltr
perhari perhari
Cara pemenuhan Dengan cara duduk Dengan cara duduk
saat minum saat minum

C. Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Tempat pembuangan WC WC
Frekuensi (waktu) Pasien BAB 1x Pasien belum BAB
dalam sehari saat di rumah sakit
Paien BAK 4-5 kali Paien BAK 4-5 kali
dalam sehari dalam sehari
Konsistensi Lembek lembek
Kesulitan - -
Obat pencahar - -

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Jam tidur Pasien sehari tidur Pasien sehari tidur
- Siang kurang lebih 10- kurang lebih 10-
- Malam 12jam (malam jam 12jam (malam jam
20.00 –jam 06.00, 20.00 –jam 06.00,
dan siang selama 1 dan siang selama 1
atau jam atau jam
Pola tidur Ibu pasien Ibu pasien
mengatakan pola mengatakan pola
tidur baik tidur berkurang
Kebiasaan sebelum Menonton Hp Menonton Hp
tidur
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

E. Olah Raga
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Program olah raga Ibu pasien Ibu pasien
mengatakan sebelum mengatakan pasien
sakit tiap hari bermain hanya tidur lemah
diluar rumah dan
berolahraga di
sekolah
Jenis dan frekuensi - -
Kondisi setelah olah Berkeringat -
raga

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Mandi
- Cara - Ibu pasien mengatakan - Ibu pasien mengatakan
- Frekuensi cara mandi dirumah sakit aananya
menggunakan bak
- Alat mandi mandi mandi dengan waslap
- Ibu pasien mengatakan - Ibu pasien mengatakan
frekuensi mandi selama frekuensi mandi
20 menit selama 10 menit
- Ibu pasien mengatakan - Ibu pasien mengatkan
alat mandi yang alat mandi yang
digunakan digunakan
menggunakan bak menggunakan baskom
mandi, gayung, sabun dan waslap, sabun
dan sampho
2. Cuci
rambut - Ibu pasien mengatakan - Ibu pasien mengatakan
- Frekuensi frekuensi dalam saat ini dirumah sakit
- Cara mencuci rambut selama tidak mencuci rambut
2 menit
- Ibu pasien mengatakan
caranya dangan
menggosokan tangan
ke anak
3. Gunting - Ibu pasien mengatakan - Ibu pasien mengatakan
kuku menggunting kuku belum menggunting
- Frekuensi dengan gunting kuku kuku salama dirumah
- Cara frekuensi selama 10 sakit
menit
- Ibu pasien mengatakan
menggunting kuku
disaat anaknya sedang
tidur
4. Gosok gigi - Ibu pasien mengatakan - Ibu pasien
- Frekuensi sebelum sakit anaknya mengatakan selama
- Cara menggosok gigi setelah dirumah sakit
mandi dan sebelum anaknya jarang
tidur menggosok gigi
- Ibu pasien mengatakan
anaknya dapat
menggosok gigi
dengan sendiri

G. Aktifitas / Mobilitas Fisik


Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Kegiatan sehari-hari Ibu pasien Ibu pasien
mengatakan anaknya mengatakan selama
sebelum sakit dirumah sakit
melakukan kegiatan anaknya hanya
pagi sekolah dan sore melakukan kegiatan
mengaji di kasur dengan
menonton hp dan tv
Pengaturan jadwal - -
harian
Penggunaan alat - -
bantu aktifitas
Kesulitan pergerakan - -
tubuh

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Kegiatan untuk Ibu paisen mengatakan Pasien mengatakan saat
bersenang- ketika libur main dirumah sakit biasanya
senang bersama teman-teman, hanya bermain Hp untuk
hiburan

I. Cara Meningkatkan Informasi Tentang Penyakit (orang tua atau anak)


Kegiatan untuk menambah informasi mengenai penyakit atau perawatan
kesehatan adalah:
1. Nonton TV ()
2. Mendengarkan radio (-)
3. Membaca buku/koran/majalah/ leaflet ( - )
4. Mengakses internet ()
5. Bertanya pada perawat/dokter (  )
J. Nilai budaya dan gaya hidup
1. Adakah pantangan makanan sehari-hari : -
2. Adakah pantangan makanan saat sakit : -
3. Adakah pantangan kegiatan saat sakit : -
4. Persepsi tentang sakit : Sakit adalah cobaan dari Allah yang tidak
bisa dihindari
5. Bahasa sehari-hari yang digunakan : Bahasa Jawa dan Indonesia
K. Manajamen Mengatasi Masalah Kesehatan Anak
No Masalah Cara mengatasi Teknik yang Kemampuan
yang diketahui diajarkan melakukan
orang tua perawat
1 Menurunkan Minum air putih Melakukan Baik
suh utubuh yang banyak kompres
hangat di dahi
dan lipatan
tubuh
2 Mengruangi Pasien biasanya Mengajarkan Baik
keluhan teknik
pusing/nyeri hanya tidur relaksasi nafas
dalam
4 Pemberian - - -
posisi

X. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum :
Pasien terlihat sangat lemah
B. Kesadaran : Composmentis (sadar sepenuhnya)
C. Tanda – tanda vital :
1. Tekanan darah : 110/75 mmHg
2. Denyut nadi : 119x / menit
3. Suhu : 37,2o C
4. Pernapasan : 22x/ menit
5. SPO2 : 98%
D. Berat Badan : 45 Kg LLA: 10,7 cm LK : 44,8 cm
E. Tinggi Badan : 155 cm
F. Kepala
1. Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala:
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran : Merata
c. Kekuatan rambut : Kuat
d. Kebersihan rambut : Bersih
e. Luka : Tidak ada luka atau jejas di area kepala

2. Palpasi
a. Benjolan : ada / tidak ada
b. Nyeri tekan : ada / tidak ada
c. Tekstur rambut : kasar/halus
G. Wajah
1. Inspeksi
a. Kesimetrisan wajah: Simetris
b. Bentuk wajah : Bundar
c. Gerakan abnormal : -
d. Ekspresi wajah : Sesuai dengan kondisinya
e. Luka :-
f. Edema :-
2. Palpasi
a. Nyeri tekan : ada / tidak ada
K. Mata
1. Inspeksi
a. Pelpebra : Cekung
b. Sclera : Putih
c. Kotoran / cairan : Tidak ada
d. Conjungtiva : Tidak Anemis
e. Pupil :
- Isokor / anisokor
- Myosis / midriasis
- Refleks pupil terhadap cahaya : Pupil mengecil
- Warna Pupil : hitam
f. Posisi mata :
- Simetris / tidakSimetri
- Strabismus / tidak strabismus
g. Gerakan bola mata : Baik tidak ada gangguan
h. Penutupan palpebra :-
i. Keadaan bulu mata : Normal
j. Penglihatan :
- Kabur / tidak
- Diplopia / tidak
k. Jarak interkantus : 30 cm
2. Palpasi
Tekanan bola mata : tidak nyeri
L. Hidung & Sinus
1. Inspeksi
a. Posisi hidung : normal sesuai dengan posisi hidung
b. Bentuk hidung : simetris
c. Keadaan septum : ada
d. Secret / cairan : ada
M. Telinga
1. Inspeksi
a. Posisi telinga : Simetris/tidak simetris
b. Ukuran / bentuk telinga : Normal sesuai dengan ukuran
telinga
c. Daun telinga : tidak ada benjolan, kiri kanan sama
d. Lubang telinga : Bersih / serumen / nanah / cairan/
peradangan
e. Pemakaian alat bantu : menggunakan alat untuk
membersihakan telinga
2. Palpasi
Nyeri tekan : ada/tidak ada
N. Mulut
1. Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : Bersih
- Karang gigi / karies : ada/ tidak ada
- Pemakaian gigi palsu : ada/ tidak ada
b. Gusi :nomal / perdarahan/ada luka/ ada celah
c. Lidah: Kotor / merah muda/ putih/ sianosis
d. Bibir :
- Mukosa bibir: Basah / kering / pecah
- Bau mulut: Mulut berbau / tidak berbau
- Bentuk bibir: utuh/ ada celah
- Stomatitis: ada/ tidak ada
- Sianosis: ada/ tidak ada
O. Tenggorokan
1. Warna mukosa :-
2. Nyeri tekan : ada/ tidak ada
3. Nyeri menelan : ada/ tidak ada
P. Leher
1. Inspeksi
a. Kelenjar thyroid : Membesar / tidak ada kelainan
b. Pemebesaran JVP : Membesar / tidak ada kelainan
c. Luka : Ada/ tidak ada
d. Alat bantu napas: Ada/ tidak ada
2. Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Teraba/ tidak ada kelainan
b. Kaku kuduk : Ada/ tidak ada
c. Kelenjar limfe : Membesar/ tidak ada kelainan
Q. Thorax dan pernapasan
1. Inspeksi
a. Bentuk dada : Simetris
b. Irama pernafasan :-
c. Retraksi dada : Eupnea
d. Penggunaan otot bantu pernapasan : Tidak ada
e. Edema di area mamae : Ada/ Tidak ada
2. Palpasi
a. Taktil fremitus : Baik
b. Warna : sawo matang
c. Massa / nyeri : Tidak Ada
3. Auskultasi
a. Suara nafas: Vesikuler / Bronchial / Bronchovesikuler
b. Suara tambahan: Ronchi / Wheezing / Rales
4. Perkusi: Redup / pekak / hypersonor / tympani
R. Jantung
1. Auskultasi
Suara jantung : normal / murmur / gallop
2. Palpasi
Ictus cordis : Tidak teraba / teraba di intercosta:
3. Perkusi
Pembesaran jantung: Ada / tidak ada.
S. Abdomen
1. Inspeksi
a. Bentuk : cembung / cekung/ datar
b. Umbilicus : Rata / menonjol
c. Luka : tidak ada / ada
2. Auskultasi
Bising usus: 32x/menit
3. Palpasi
Nyeri tekan : Ada / tidak ada
4. Perkusi
Suara: Tympani / redup
T. Genitalia:
a. Jenis kelamin: Laki-laki
b. Kondisi: normal/tidak normal
U. Anus
a. Lubang anus: Ada/ tidak ada
b. Kulit disekitar anus: Normal/ lecet/ kemerahan
V. Ekstremitas
1. Ekstremitas atas
a. Motorik
- Panjang : Normal / ada kelainan Jika ada kelainan
- Kondisi jari : Normal / polidaktili / sindaktili
- Pergerakan abnormal : Ada/ tidak ada
- Kekuatan otot kanan / kiri : Sama/ tidak sama
- Koordinasi gerak : simetris/ tidak simetris
b. Sensori
- Nyeri : Ada/ tidak ada
- Rangsang suhu : Normal : 37,2oC
- Rasa raba : Normal/ Tidak normal
- Akral : hangat
2. Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Panjang : Normal/ ada kelainan
- Kondisi jari : Normal/ polidaktili/ sindaktili
- Pergerakan abnormal : Ada/ tidak ada
- Kekuatan otot kanan / kiri : Sama/ tidak sama
- Koordinasi gerak : simetris/ tidak simetris
b. Sensori
- Nyeri : Ada/ tidak ada
- Rangsang suhu: Normal : 37,2oC
- Rasa raba : Normal/ Tidak normal
- Akral : hangat

W. Status Neurologi.
1. Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidung
tidak bisa dikaji/ normal/ tidak normal
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan
tidak bisa dikaji/ normal/ tidak normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil:
tidak bisa dikaji/ normal/ tidak normal
- Gerakan kelopak mata:
tidak bisa dikaji/ normal/ tidak normal
- Pergerakan bola mata:
tidak bisa dikaji/ normal/ tidak normal
- Pergerakan mata ke bawah & dalam:
tidak bisa dikaji/ normal/ tidak normal
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori:
Tidak bisa dikaji/ normal/ tidak normal
- Refleks cornea:
Tidak bisa dikaji/ normal/ tidak normal
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik:
Tidak bisa dikaji/ normal/ tidak normal
- Pengecapan 2/3 lidah bagian depan:
Tidak bisa dikaji/normal/ tidak normal
f. Nervus VIII (Acusticus):
Fungsi pendengaran: Tidak bisa dikaji/normal/ tidak normal
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan:
Tidak bisa dikaji/normal/ tidak normal
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan:
Tidak bisa dikaji/normal/ tidak normal
i. Nervus XII (Hypoglossus) deviasi lidah:
Tidak bisa dikaji/normal/ tidak normal
XI. Test Diagnostik
Laboratorium : 6 Juni 2022
Nama Test Flag Hasil Satuan Nilai rujukan
HB - 14,1 gr/ dl 13,0 – 16,0
HT - 43,7 % 45 – 55
Leukosit - 7,24 ribu/ mmk 4.000 -11.000 
Trombosit - LL 23 juta/µl 150 – 400

XII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)


A. Infus RL 20 tpm
B. Injeksi dexamethasone 5mg / 8 jam
C. Injeksi ranitidine 50mg / 8 jam
D. Paracetaml 3x500 mg / 8 jam

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Data Etiologi Problem
Ds: Hipertermia Peningkatan laju
Pasien mengeluh badan terasa lemas D.0130 metabolisme
Do:
Suhu tubuh pasien 37,2
Kuli teraba hangat
Hasil trombosit Ll 23 ribu/uL
Mukosa bibir kering
Turgor kulit nampak kering
Ds: Nyeri akut Agens pencidera
Pasien mengatakan mengeluh nyeri D.0077 fisiologis
pusing kepala.
P: saat beristirahat dan beraktivitas,
Q: tertimpa beban berat,
R; kepala,
S: 4,
T: hilang timbul.
Do:
Pasien nampak bedrest
Pasien meringis menahan sakit
TD 110/75 mmHg nadi 90x/mnt rr
20x/mnt Suhu 37,2

B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme (D.0130)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens pencidera fisiologis (D.0077)
C. Intervensi
Diagnosa NOC NIC
Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 Intervensi utama manajemen hipertermia
dengan peningkatan laju jam diharapkan termoregulasi membaik dengan Observasi
metabolisme (D.0130) kriteria hasil - Identifikasi penyebab hipertermia
a. Mengigil, sedang (3) menjadi menurun (5) - Monitor suhu tubuh
b. Kulit merah sedang (3) menjadi menurun (5) Terapeutik
c. Kejang sedang (3) menjadi menurun (5) - Sediakan lingkungan dingin
d. Suhu tubuh, sedang (3) menjadi membaik (5) - Berikan cairan oral
- Longgarkan pakaian
- Lakukan kompres hangat
Edukasi
a. Anjurkan menggunakan pakaian yang
tipis
b. Anjurkan bedrest
c. Ajaran untuk melakukan kompres
hangat saat demam
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 Intervensi utama : manajemen nyeri
dengan agens pencidera jam diharapkan tingkat nyeri menurun dengan Observasi
fisiologis (D.0077) kriteria hasil : a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Luaran utama : tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas, skala nyeri
Ekspektasi : menurun b. Identifikasi respons nyeri non verbal
Kriteria hasil : c. Identifikasi faktor penyebeab dan
a. Keluhan nyeri, sedang (3) menjadi menurun (5) pemberat nyeri
b. Meringis, sedang (3) menjadi menurun (5) d. Monitor keberhasilan terapi
c. Gelisah, sedang (3) menjadi menurun (5) komplementer yang sudah diberikan
d. Tekanan darah, sedang (3) menjadi membaik Terapeutik
(5) a. Berikan teknik non farmakologis untuk
e. Frekuensi nadi, sedang (3) menjadi membaik mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi
(5) nafas dalam)
Edukasi
a. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
b. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik.
D. Implementasi
Tanggal / Dx Implementasi Respon Hasil TTD
jam
6 Juni 1 Memonitor suhu tubuh S: pasien mengatakan badan Anis
2022/ pasien terasa lemas
08.30 O:
Suhu tubuh 37,1, nadi 92x/mnt,
rr 22x/mnt, SpO2 99%
Kulit teraba hangat
Mukosa bibir nampak kering

08.40 1 Menganjurkan pasien untuk S: pasien mengatakan akan Anis


memperbanyak memperbanyak cairan oral
mengkonsumsi cairan oral dengan minum air putih 200-600
ml
O: pasien nampak kooperatif
08.50 2 Memonitor karakteristik S: pasien mengatakan nyeri Anis
nyeri kepala terasa pusing. P: saat
beristirahat, saat beraktivitas, Q;
tertimpa beban berat, R: kepala,
S 4, T: hilang timbul
P: pasien nampak lemas dan
pucat, meringis menahan sakit
09.00 2 Memberikan injeksi sore S: pasien mengatakan obat Anis
ranitidin, dexamethasone masuk tidak nyeri
O: obat masuk secara IV tidak
ada keluhan alergi, tidak mual
dan tidak muntah
10.00 2 Mengajarkan teknik relaksasi S: pasien mengatakan keluhan Anis
nyeri berkurang setelah
melakukan teknik relaksasi
O: pasien melakukan tahapan
relaksasi nafas dalam dengan
benar
11.00 1 Memonitor tanda vital pasien S: pasien mengatakan keluhan Anis
pusing berkurang
O: suhu tubuh 37, nadi 90x/mnt
rr 20x/mnt Spo2 99%
12.00 1 Menganjurkan pasien untuk S: pasien mengatakan akan Anis
melakukan kompres hangat melakukan kompres hangat di
jika demam dahi saat demam
O: pasien melakukan kompres
hangat
13.00 1 Menganjurkan pasien untuk S: pasien mengatakan keluhan Anis
bedrest lemas agak berkurang
O: pasien bedrest melakukan
aktivitas di bed pasien
13.10 2 Mengevaluasi karakteristik S: pasien mengatakan nyeri Anis
nyeri kepala terasa pusing berkurang.
P: saat beristirahat, saat
beraktivitas, Q; tertimpa beban
berat, R: kepala, S 3, T: hilang
timbul
P: pasien nampak bedrest, reaksi
non verabal meringis berkurang
13.20 1 Mengevaluasi suhu tubuh S: pasien mengatakan demam Anis
pasien agak turun setelah melakukan
kompres hangat
O: suhu tubuh 36,6, nadi
90x/mnt rr 20x/mnt Spo2 99%
E. Evaluasi
Tanggal / Jam Diagnosa Evaluasi Paraf
6 Juni 2022 Hipertermia S: Anis
13.40 berhubungan pasien mengatakan keluhan
dengan lemas agak berkurang
peningkatan laju pasien mengatakan demam agak
metabolisme turun setelah melakukan
(D.0130) kompres hangat
O: pasien bedrest melakukan
aktivitas di bed pasien
suhu tubuh 36,6, nadi 90x/mnt rr
20x/mnt Spo2 99%
A: Masalah keperawatan teratasi
P: Pertahankan intervensi
6 Juni 2022 / Jam Nyeri akut S: pasien mengatakan nyeri Anis
14.00 berhubungan kepala terasa pusing berkurang.
dengan agens P: saat beristirahat, saat
pencidera fisiologis beraktivitas, Q; tertimpa beban
(D.0077) berat, R: kepala, S 3, T: hilang
timbul
O: pasien nampak bedrest, reaksi
non verabal meringis berkurang,
suhu tubuh 36,6, nadi 90x/mnt rr
20x/mnt Spo2 99%
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas, skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non
verbal
- Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan

Anda mungkin juga menyukai