Keterangan
: Orang Tua
: Penyuluh
K. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan pasien
1) Keluaraga bersedia megikutsertakan anak dalam bermain.
2) Anak bersedia dan mau terlibat langsung dalam permainan
3) Anak siap untuk melakukan kegiatan tebakgambar
b. Lingkungan
1) Lingkungan bermain menunjang
2) Anak dapat terfokus perhatiannya pada fasilitator tanpa ada
gangguan
c. Media
Menara donat
2. Proses
a. Penyuluh memperkenalkan anak-anak yang ikut bermain
b. Penyuluh memberikan contoh
c. Anak mamapu melakukan dengan baik
d. Anak dapat aktif menjawab dan dapat mengembangkan kreatifitasnya
e. Anak mampu bertahan dalam kegiatan tersebut sampai selesai
3. Hasil
a. Anak mampu menyusun menara donat dari terbesar sampai kecil
b. Anak mampu mengembangkan kreatifitasnya
c. Anak dapat mengetahui cara dan aturan permainan
d. Anak tidak ragu dalam melaksanakan permainan
Lampiran
Terapi Bermain
A. Defisini
Terapi bermain adalah suatu aktivitas bermain yang dijadikan sarana untuk
menstimulasi perkembangan anak, mendukung proses penyembuhan dan
membantu anak lebih kooperatif dalam program pengobatan serta perawatan.
Bermain adalah akitivitas yang juga mencakup suatu pekerjan, kesenangan,
dan metode bagaimana mereka mengenali dunia bagi anak. Dan bermain juga
merupakan unsur yang penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi,
mental, dan sosial serta intelektual maupun kreativitas (Indrawaty, 2013).
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran,
menjadikan anak kreatuf, mempersiapkan diri untuk berperan. Bermain
adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakn alat
yang dihasilkan atau memberi informasi, memberi kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi anak (Nursaida, 2019).
B. Menara donat warna warni
Menyusun ring donat dari besar paling bawah dan berurutan ukurannya
semakin keatas semakin kecing ring donat nya hingga membuat menara yang
bagus, permainan ini digunakan menara donat pelangi karena berbentuk ring
nya bulat seperti kue donat, dan berwarna warni seperti warna pelangi.
Terbuat dari plastik pilihan, pengerjaan dengan cara dibubut sehingga
hasilnya sangat presisi, setiap ring donat ada lubang ditengahnya yang
berfungsi untuk memasukkan ring ke tiang pada base permainan.
Mainan ini bermanfaat untuk :
1. Melatih kesabaran
2. Melatih motorik halus
3. Melatih mengenal warna
4. Melatih mengenal bentuk dan konsep besar – kecil
Diwarnai dengan cat khusus yang berpengencer air, non toxic, aman untuk
anak, sudah sesuai Standar SNI. Menara donat ini secara keseluruhan
tingginya 18 cm, diameter ring donat bagian dasarnya yang paling bawah 9
cm, semakin keatas semakin kecil ukuran diameter ring donatnya.
C. Fungsi Bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. Perkembangan sensori motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyen tertentu,
misalnya meraih pensil
2. Perkembangan kognitif
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan)
3. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide batu menyusun balok
4. Perkembangan sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan
memperlajari belajar dalam kelompok
5. Kesadaran diri
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku
terhadap orang lain
6. Perkembangan moral
Interaksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman
menyesuaikan dengan aturan kelompok
7. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang
tidak enak
D. Kategori Bermain
1. Bermain Aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri
2. Bermain Pasif
Yaitu energi dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktivitas
E. Klasifikasi Bermain
1. Berdasarkan isi permainan
a. Sosial Affective Play
Adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara
anak dan orang lain.
b. Sense Of Pleasure Play
Adalah permainan yang menggunakan alat dapat menimbulkan rasa
senang pada anak.
c. Skill Play
Permainan ini meningkatkan ketrampilan anak, khususnya motorik
kasar dan halus.
d. Games atau Permainan
Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan
perhitungan atau skor.
e. Unoccupied Behaviour
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar mandir, tersenyum,
tertawa, memaikan kursi, meja atau apa yang ada di sekitarnya. Jadi
sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan
situatu atau obyek yang ada di sekelilingnya yang digunakan sebagai
alat permainan. Anak tampak senang dengan lingkungan sekitar.
f. Dramatic Play
Permainan ini anak memaikan peran sebagai orang lain melalui
permainanya.
2. Berdasarkan dari karakter
a. Sosial anlooker play
Anak hanya akan mengamati temannya yang sedang bermain tanpa
ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan
b. Solotary play
Permainan ini anak tampak berada pada kelompok bermain, tetapi
anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilkinya yang
berada dengan teman yang lain, tidak ada kerja sama atau
komunikasi dengan teman sepermainannya.
c. Paralel play
Anak dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara
anak satu dengan anak yang lain tidak terjadi kontak. Biasanya
dilakukan pada anak usia toddler.
d. Associative play
Permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan
anak yang lain tetapi tidak terorganisie, tidak ada pemimpin dan
tujuan permainan tidak jelas.
e. Cooperative play
Aturan permainan ini dalam kelompok tampak lebih jelas pada
permainan jenis ini, juga tujuan dan pemimpin permainan.
F. Jenis-jenis stimulasi permainan berdasarkan kelompok usia
Penggunaan alat permanaian pada anak tidak selalu sama dalam
setiap usia tumbuh kembang, hal ini di karenakan setiap tahap usia tumbuh
kembang anak selalu mempunyai tugas-tugas perkembangan yang berbeda
sehingga dalam penggunaan alat selalu memperhatikan tugas masing-masing
usia tumbuh kembang. Di bawah ini terdapat jenis dan permainan yang dapat
digunakan untuk anak dalam setiap tahap usia tumbuh kembang anak.
Usia 0-1 Tahun
Pada usia ini perkembangan anak mulai dapat di latih dengan adanya
refleks: melatih kerja sama antara mata dan telinga dalam berkoordnasi ;
melatih mencri objek yan ada tetapi tidak kelihatan; serta melatih mengenal
asal suara, kepekaan peradapan, dan ketrampilan dengan gerakan yang
berulang. Fungsi bermain pada usia ini adalah untuk memperbaiki
pertumbuhan perkembangan.
Jenis permainan yang di anjurkan pada usia ini antara lain benda
(permainan) yang aman sehingga dapat di masukkan ke dalam mulut,
misalnya gambr bentuk muka, boneka orang dan binatang, alat permainan
yang dapat di goyang dan mnimbulkan suara, alat permainan yang berupa
selimut, boneka, dan lain-lain.
Usia 1-2 Tahun
Jenis permainan yang dapat di gunakan pada usia 1-2 tahun pada
dasarnya bertujuan untuk malatih anak melakukan imajinasi, melatih anak
melakukan kegiatan sehari-hari , serta memperkenalkan beberapa bunyi dan
mampu membedakannya, jenis permanan ini menggunakan semua alat
permainan yang dapat didorong dan ditarik, misalnya alat rumh tangga,
balok-balok, buku bergambar, kertas, pensil berwarna, dan lain-lain.
Usia 2-3