Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

(MENARA DONAT WARNA WARNI)

Laporan ini dibuat untuk memenuhi praktik Keperawatan Stase Anak


Disusun Oleh :
Anis Saniyyah Salsabil Al Ain (SK. 321.007)

Program Studi Profesi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
2021/2022
SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)
Pokok bahasan : Terapi bermain
Sub pokok bahasan : Terapi bermain di RSUD Dr H Soewondo Kendal dengan
menata menara donat
Sasaran : Anak Usia 8 bulan – 1 tahun
Tempat : Ruang Dahlia
Waktu : Rabu, 15 Juni 2022 (10.00)
A. Latar Belakang
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang
mneyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak menghasilkan
komoditas tertentu (Rahmawati, 2013).
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak
secara optimal. Karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya
disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak.sehingga dapat merangsang
perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat
dirumah sakit, aktivitas bermain ini tetep perlu dilaksanakan disesuaikan
dengan kondisi anak (Sari, 2013).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama 30 menit Anak mampu
memahami dan mengekspresikan serta dapat mengikuti tentang terapi
bermain yang di terapkan pada anak
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selama 30 menit Anak mampu :
a. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak
b. Mningkatkan ketrampilan anak
c. Mengidentifikasi anak terhadap ketrampilan tertentu
d. Memberikan kesenangan dan kepuasan anak
C. Sasaran
1. Peserta : Anak usia 8 bulan – 1 tahun
2. Jumlah : 1
D. Tempat : Tempat bermain Ruang Dahlia
E. Waktu : Rabu, 15 Juni 2022 (10.00)
F. Prinsip kegiatan
Individu
Memberikan terapi bermain anak usia 8 bulan – 1 tahun tahun menggunakan
menara donat dengan prinsip kegiatan :
1. Tidak boleh bertentangan dengan terapi dan perawatan yang sedang
dijalankan
2. Tidak membutuhkan energi banyak
3. Harus mempertimbangkan keamanan anak
4. Dilakukan pada kelompok umur yang sama
5. Melibatkan orang tua
G. Rencana bermain
No Terapis Waktu Subjek terapis
1. Persiapan 5 menit Ruangan, alat, anak dan
a. Menyiapkan ruangan keluarga bersedia
b. Menyiapkan alat – alat
c. Menyiapkan anak dan
keluarga
2. Proses 20 Menjawab salam,
a.Membuka proses terapi menit Memperkenalkan diri,
dengan mengucapkan sala memperhatikan
m,memperkenalkan diri.
b.Menjelaskan pada anak Keluarga memahami dan
dan keluarga tentang memperhatikan
tujuan dan manfaat
bermain, menjelaskan cara
permainan
c.Mengajak anak bermain Bermain bersama dengan
d.Mengevaluasi respon anak anak
dan keluarga Anak aktif dan
mengungkapkan
perasaannya
3. Penutup 5 menit Memperhatikan dan
Menutup dan mengucapkan menjawab
salam
H. Bentuk permainan
1. Jenis Permainan
Skill Play adalah permainan ini meningkatkan ketrampilan anak,
khususnya motorik kasar dan halus.
2. Karakteristik Permainan
Paralel Play adalah karakteristik permainan yang anak dapat
menggunakna alat permainan yang sama, tetapi antara sanak satu dengan
anak yang lain tidak terjadi kontak
I. Media : Menara donat
J. Setting Tempat

Keterangan

: Anak usia 8 bulan – 1 tahun

: Orang Tua

: Penyuluh
K. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan pasien
1) Keluaraga bersedia megikutsertakan anak dalam bermain.
2) Anak bersedia dan mau terlibat langsung dalam permainan
3) Anak siap untuk melakukan kegiatan tebakgambar
b. Lingkungan
1) Lingkungan bermain menunjang
2) Anak dapat terfokus perhatiannya pada fasilitator tanpa ada
gangguan
c. Media
Menara donat
2. Proses
a. Penyuluh memperkenalkan anak-anak yang ikut bermain
b. Penyuluh memberikan contoh
c. Anak mamapu melakukan dengan baik
d. Anak dapat aktif menjawab dan dapat mengembangkan kreatifitasnya
e. Anak mampu bertahan dalam kegiatan tersebut sampai selesai
3. Hasil
a. Anak mampu menyusun menara donat dari terbesar sampai kecil
b. Anak mampu mengembangkan kreatifitasnya
c. Anak dapat mengetahui cara dan aturan permainan
d. Anak tidak ragu dalam melaksanakan permainan
Lampiran

Terapi Bermain

A. Defisini
Terapi bermain adalah suatu aktivitas bermain yang dijadikan sarana untuk
menstimulasi perkembangan anak, mendukung proses penyembuhan dan
membantu anak lebih kooperatif dalam program pengobatan serta perawatan.
Bermain adalah akitivitas yang juga mencakup suatu pekerjan, kesenangan,
dan metode bagaimana mereka mengenali dunia bagi anak. Dan bermain juga
merupakan unsur yang penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi,
mental, dan sosial serta intelektual maupun kreativitas (Indrawaty, 2013).
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran,
menjadikan anak kreatuf, mempersiapkan diri untuk berperan. Bermain
adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakn alat
yang dihasilkan atau memberi informasi, memberi kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi anak (Nursaida, 2019).
B. Menara donat warna warni
Menyusun ring donat dari besar paling bawah dan berurutan ukurannya
semakin keatas semakin kecing ring donat nya hingga membuat menara yang
bagus, permainan ini digunakan menara donat pelangi karena berbentuk ring
nya bulat seperti kue donat, dan berwarna warni seperti warna pelangi.
Terbuat dari plastik pilihan, pengerjaan dengan cara dibubut sehingga
hasilnya sangat presisi, setiap ring donat ada lubang ditengahnya yang
berfungsi untuk memasukkan ring ke tiang pada base permainan.
Mainan ini bermanfaat untuk :
1. Melatih kesabaran
2. Melatih motorik halus
3. Melatih mengenal warna
4. Melatih mengenal bentuk dan konsep besar – kecil
Diwarnai dengan cat khusus yang berpengencer air, non toxic, aman untuk
anak, sudah sesuai Standar SNI. Menara donat ini secara keseluruhan
tingginya 18 cm, diameter ring donat bagian dasarnya yang paling bawah 9
cm, semakin keatas semakin kecil ukuran diameter ring donatnya.
C. Fungsi Bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. Perkembangan sensori motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyen tertentu,
misalnya meraih pensil
2. Perkembangan kognitif
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan)
3. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide batu menyusun balok
4. Perkembangan sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan
memperlajari belajar dalam kelompok
5. Kesadaran diri
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku
terhadap orang lain
6. Perkembangan moral
Interaksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman
menyesuaikan dengan aturan kelompok
7. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang
tidak enak
D. Kategori Bermain
1. Bermain Aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri
2. Bermain Pasif
Yaitu energi dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktivitas
E. Klasifikasi Bermain
1. Berdasarkan isi permainan
a. Sosial Affective Play
Adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara
anak dan orang lain.
b. Sense Of Pleasure Play
Adalah permainan yang menggunakan alat dapat menimbulkan rasa
senang pada anak.
c. Skill Play
Permainan ini meningkatkan ketrampilan anak, khususnya motorik
kasar dan halus.
d. Games atau Permainan
Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan
perhitungan atau skor.
e. Unoccupied Behaviour
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar mandir, tersenyum,
tertawa, memaikan kursi, meja atau apa yang ada di sekitarnya. Jadi
sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan
situatu atau obyek yang ada di sekelilingnya yang digunakan sebagai
alat permainan. Anak tampak senang dengan lingkungan sekitar.
f. Dramatic Play
Permainan ini anak memaikan peran sebagai orang lain melalui
permainanya.
2. Berdasarkan dari karakter
a. Sosial anlooker play
Anak hanya akan mengamati temannya yang sedang bermain tanpa
ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan
b. Solotary play
Permainan ini anak tampak berada pada kelompok bermain, tetapi
anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilkinya yang
berada dengan teman yang lain, tidak ada kerja sama atau
komunikasi dengan teman sepermainannya.
c. Paralel play
Anak dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara
anak satu dengan anak yang lain tidak terjadi kontak. Biasanya
dilakukan pada anak usia toddler.
d. Associative play
Permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan
anak yang lain tetapi tidak terorganisie, tidak ada pemimpin dan
tujuan permainan tidak jelas.
e. Cooperative play
Aturan permainan ini dalam kelompok tampak lebih jelas pada
permainan jenis ini, juga tujuan dan pemimpin permainan.
F. Jenis-jenis stimulasi permainan berdasarkan kelompok usia
Penggunaan alat permanaian pada anak tidak selalu sama dalam
setiap usia tumbuh kembang, hal ini di karenakan setiap tahap usia tumbuh
kembang anak selalu mempunyai tugas-tugas perkembangan yang berbeda
sehingga dalam penggunaan alat selalu memperhatikan tugas masing-masing
usia tumbuh kembang. Di bawah ini terdapat jenis dan permainan yang dapat
digunakan untuk anak dalam setiap tahap usia tumbuh kembang anak.
Usia 0-1 Tahun

Pada usia ini perkembangan anak mulai dapat di latih dengan adanya
refleks: melatih kerja sama antara mata dan telinga dalam berkoordnasi ;
melatih mencri objek yan ada tetapi tidak kelihatan; serta melatih mengenal
asal suara, kepekaan peradapan, dan ketrampilan dengan gerakan yang
berulang. Fungsi bermain pada usia ini adalah untuk memperbaiki
pertumbuhan perkembangan.
Jenis permainan yang di anjurkan pada usia ini antara lain benda
(permainan) yang aman sehingga dapat di masukkan ke dalam mulut,
misalnya gambr bentuk muka, boneka orang dan binatang, alat permainan
yang dapat di goyang dan mnimbulkan suara, alat permainan yang berupa
selimut, boneka, dan lain-lain.
Usia 1-2 Tahun

Jenis permainan yang dapat di gunakan pada usia 1-2 tahun pada
dasarnya bertujuan untuk malatih anak melakukan imajinasi, melatih anak
melakukan kegiatan sehari-hari , serta memperkenalkan beberapa bunyi dan
mampu membedakannya, jenis permanan ini menggunakan semua alat
permainan yang dapat didorong dan ditarik, misalnya alat rumh tangga,
balok-balok, buku bergambar, kertas, pensil berwarna, dan lain-lain.
Usia 2-3

Pada usia ini anak di anjurkan untuk bermain dengan tujuan


menyalurkan perasaan atau emosinya anak, mengembangkan ketrampilan
berbahasa, melatih motorik kasar dan halus, mengembangkan kecerdasan,
melatih daya imajinasi, serta melatih kemampuan membedakan permukaan
dan warna benda.
Adapun alat permainan pada usia ini yang dapat di gunakan antara
lain peralatan menggambar, Puzzle sederhana, manik-manik ukuran besar,
serta berbagaibenda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda-
beda. (Hidayat AA,2006)
G. Bermain Di Rumah Sakit
1. Tujuan
a. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang
tepat
c. Beradaptasi leboh efektif terhadap stess karena sakit atau dirawat
2. Prinsip
a. Tidak boleh bertentangan dengan terapi dan perawatan yang sedang
dijalankan
b. Tidak membutuhkan energi banyak
c. Harus mempertimbangkan keamanan anak
d. Dilakukan pada kelompok umur yang sama
e. Melibatkan orang tua
3. Upaya perawatan dalam pelaksanaan bermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
4. Beberapa hal yang harus diperhatikan
a. Alat bermain
b. Tempat bermain
H. Tahap Perkembangan Bermain
1. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahapan permainan
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun
Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan berikutnya
Daftar Pustaka
Indrawaty, Lina. (2013). Pengaruh pemberian terapi aktivitas bermain terhadap
tingkat kecemasan anak usia toddler akibat hospitalisasi di ruang
rawat inap anak rsud kota bekasi tahun 2013. Bekasi
Nursaida. (2019). SAB Menyusun Menara Donat. https://id.scribd.com. Di akses
pada 11 Januari 2022
Rohmah. (2018). Terapi Bermain. Jember : LPPM Universitas Muhammdiyah
Rahmawati D., Sari D., dkk. (2013)Proposal Terapi Bermain Anak Usia 1-3
Tahun. https://id.scribd.com. Di akses pada 11 Januari 2022
Zellawati, A., (2011). Terapi Bermain Untuk Mengatasi Permasalahan Pada
Anak.Majalah Ilmiah Informatika, 2 ( 3).

Anda mungkin juga menyukai