Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

MENYUSUN MENARA DONAT

Dosen pengampu : Sutarmi, MN

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZUMROTUN NURSAIDA

NIM : P1337420418016

TINGKAT : IIB

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA

2019
SATUAN ACARA BERMAIN

Topik : Terapi Bermain

Sub Topik : Menyusun Menara Donat Warna-warni

Sasaran : Anak Usia 2 tahun

Tempat : Bangsal Anggrek RSUD Dr. Soetijono Blora

Hari/Tanggal : Senin 08 juli 2019

Waktu : 30 Menit

Nama Pasien : An.D

Umur : 2 Tahun.

Penyuluh : Zumrotun Nursaida

A. Tujuan
1. TIU (Tujuan Intruksional Umum)
Setelah diajak bermain selama 30 menit anak diharapkan dapat
melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan aktifitas dan kreatifnya
melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stress karena
sakit dan dirawat.
2. TIK (Tuuan Intruksional Khusus)
Setelah pasien diajak Bermain selama 30 menit, pasien diharapkan mampu :
a. Melatih koordinasi mata dan tangan.
b. Berkembang kognitifnya.
c. Anak dapat menyusun menara donat warna-warni
d. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan lingkungan.
e. Mengalihkan pemusatan fikiran atau perhatian anak yang selalu tertuju
pada dirinya agar anak senang.
f. Menunjang unsur psikologi fisik, sosial dan komunikasi.

B. Perencanaan
1. Jenis Progam Bermain
Belajar menyusun menara donat yang telah tersedia.
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatih kesabaran, ketepatan dan ketelitian.
c. Mengenal warna
d. Mengenal bentuk besar-kecil
3. Karakteristik peserta
a. Usia 2 tahun
b. Jumlah peserta 1
c. Keadaan umum mulai membaik
d. Klien dapat duduk
e. Pasien kooperatif
4. Metode : Ceramah dan Demonstrasi
5. Media : Menara donat warna-warni
6. Denah lokasi
 Perawat
 Anak

C. Rencana Kegiatan

No Waktu Tahapan Kegiatan


Kegiatan Penyuluh sasaran
1. 3 menit Pembukaan 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dan mengucapkan 2. Mendengarkan
salam. 3. Mendengarkan
2. Memperkenalkan
diri.
3. Kontrak waktu
dengan anak.
2. 14 Kegiatan 1. Menjelaskan cara 1. Mendengarkan
menit bermain permainan. 2. Menjawab
2. Menanyakan pada pertanyaan
anak mau bermain 3. Menerima
atau tidak. permainan
3. Membagikan bermain.
permainan. 4. Bermain
4. Memotivasi anak. 5. Mengungkapkan
5. Mengobservasi anak. perasaan
6. Menanyakan
perasaan anak.
3. 3 menit Penutup 1. Menghentikan 1. Selesai bermain
permainan 2. Mengungkapkan
2. Menanyakan perasaan
perasaan anak 3. Mendengarkan
3. Menyampaikan hasil 4. Mendengarkan
permainan 5. Menjawab salam
4. Menutup acara
5. Mengucapkan salam

D. Materi : Terlampir
E. Metode : Ceramah dan Demonstrasi
F. Media : Menara Donat Warna-warni
G. Sumber : https://b11nk.wordpress.com/2009/08/22/terapi-bermain/
H. Kriteria Evalusi :
1. Evaluasi struktur yang diharapkan :
a. Alat-alat yang digunakan lengkap.
b. Kegiatan yang diharapkan dapat terlaksana.
2. Evaluasi proses yang diharapakan :
a. Terapi dapat berjalan dengan lancar.
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik.
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi.
3. Evaluasi hasil yang diharapkan :
a. Anak dapat mengerti konsep menyun menara donat dengan benar.
b. Anak merasa senang dan terhibur dengan permainan menara donat.
Lampiran

TINJAUAN TERORI

A. Konsep Dasar Bermain

Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau


mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadikan
anak kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan. ( Aziz Alimul. 2005)
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
menggunakan alat yang dihasilkan atau memberi informasi, memberi kesenangan
maupun mengembangkan imajinasi anak. (Anggani sudono,2000).

B. Menara Donat Warna-warni

Menyusun ring donat dari yang besar paling bawah dan berurutan ukurannya
semakin keatas semakin kecil ring donat nya hingga membuat menara yang bagus,
permainan ini dinamakan menara donat pelangi karena bentuk ring nya bulat seperti
kue donat, dan berwarna warni seperti warna pelangi. Terbuat dari kayu pilihan,
pengerjaan dengan cara dibubut sehingga hasilnya sangat presisi, setiap ring donat ada
lubang ditengahnya yang berfungsi untuk memasukkan ring ke tiang pada base
permainan.

Mainan ini bermanfaat untuk :

 Melatih kesabaran
 Melatih motorik halus
 Melatih mengenal warna
 Melatih mengenal bentuk dan konsep besar – kecil

Diwarnai dengan cat khusus yang berpengencer air, non toxic, aman untuk anak, sudah
sesuai dengan standar SNI.Menara donat ini secara keseluruhan tingginya 18cm, diameter
ring donat bagian dasarnya yang paling bawah adalah 9cm, semakin keatas semakin kecil
ukuran diameter ring donat nya
C. Fungsi Bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. Perkembangan Sensori Motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya meraih
pensil
2. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)
3. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar
dalam kelompok.
5. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku terhadap
orang lain.
6. Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan
dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
7. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak
misalnya : marah,takut,benci.
8. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan
secara verbal, misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.
D. KATEGORI BERMAIN

1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh : bermain sepak bola.
2. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya melihat)
Contoh : memberikan support.

E. Faktor yang Mempengaruhi Bermain

1. Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatas.


2. Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin.
4. Lingkungan → lokasi,negara,kultur.
5. Alat permainan → senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status social ekonomi

F. Tahap Perkembangan Bermain

1. Tahap eksplorasi
Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam perminan.
4. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
G. Karakteristik Bermain Sesuai Tahap

 1 Bulan
Visual : Lihat dengan jarak dekat
Gantungkan benda yang terang dan menyolok
Auditori : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam
Taktil : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
Kinetik : Mengayun,naik kereta dorong
 2-3 Bulan
Visual : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok. Bawa bayi
ke ruangan lain. Letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
Auditor : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam pertemuan
keluarga.
Taktil : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengann lembut,
gosok dengan lotion/bedak
Kinetik :Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air
 4-6 BULAN
Visual : Bermain cermin,anak nonton TV
Beri mainan dengan warna terang
AUDITORI : Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama,
Remas kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi.
TAKTIL : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur
KINETIK : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk
 6-9 BULAN
VISUAL : Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”.
Beri kertas untuk dirobek-robek.
AUDITORI : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh,
Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah sederhana.
TAKTIL : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air mengalir
Berenang
KINETIK : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.
 9-12 BULAN
VISUAL : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat
Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
AUDITORI : Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan,
Kenalkan dengan suara binatang
TAKTIL : Beri makanan yang dapat dipegang
Kenalkan dingin,panas dan hangat.
KINETIK : Beri mainan
 Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan
• Blockies warna-warni jumlah,ukuran.
• Buku dengan gambar menarik
• Balon,cangkir dan sendok
• Boneka bayi
• Mainan yang dapat didorong dan ditarik
 TODLER ( 2-3 TAHUN )
• Mulai berjalan,memanjat,lari
• Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
• Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
• Perhatiannya singkat
• Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”
• Karakteristik bermain “Paralel Play”
• Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
• Senang musik/irama
 Mainan Untuk Toddler
• Mainan yang dapat ditarik dan didorong
• Alat masak
• Malam,lilin
• Boneka,Blockies,Telepon,gambar dalam buku,bola,dram yang dapat dipukul,
krayon,kertas.
 PRE-SCHOOL
• Cross motor and fine motors
• Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
• Sangat energik dan imaginative
• Mulai terbentuk perkembangan moral
• Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
• Karakteristik bermain
• Assosiative play
• Dramatic play
• Skill play
• Laki-laki aktif bermain di luar
• Perempuan didalam rumah
 Mainan untuk Pre-school
• Peralatan rumah tangga
• Sepeda roda Tiga
• Papan tulis/kapur
• Lilin,boneka,kertas
• Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk
 USIA SEKOLAH
 Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
 Dapat belajar dengan aturan kelompok
 Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.
 Karakteristik “Cooperative Play”
 Laki-laki : Mechanical
 Perrempuan : Mother Role
 Mainan untuk Usia Sekolah
6-8 TAHUN
Kartu,boneka,robot,buku,alat olah raga,alat untuk melukis,mencatat,sepeda.
 8-12 TAHUN
Buku,mengumpulkan perangko,uang logam,pekerjaan tangan,
kartu,olah raga bersama,sepeda,sepatu roda.

H. Bermain Di Rumah Sakit

 Tujuan
1. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
2. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
3. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
 Prinsip
1. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3. Kelompok umur sama
4. Melibatkan keluarga/orang tua.
 Upaya Perawatan Dalam Pelaksanaan Bermain
1. Lakukan saat tindakan keperawatan
2. Sengaja mencari kesempatan khusus
 Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan
1. Alat bermain
2. Tempat bermain
 Pelaksanaan Bermain Di RS Dipengaruhi Oleh :
1. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan RS,kerjasama Tim dan keluarga
2. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Foster and Humsberger,1998,Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company,Philadelpia USA.
Hurlock E B,1991,Perkembangan Anak Jilid I,Erlangga Jakarta.
Markum dkk,1990,Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak,IDI Jakarta.
Soetjiningsih,1995,Tumbuh Kembang Anak,EGC,Jakarta.
Whaley and Wong,1991,Nursing Care infants and children. Fourth Edition,Mosby
Year Book,Toronto Canada

Anda mungkin juga menyukai