Anda di halaman 1dari 9

TERAPI BERMAIN MENYUSUN BALOK

DIRUANG ARAFAH 1 RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN


BANDA ACEH

OLEH :

HAMDI RAHMAN
JIHAN NABILA
NISA
RISKA AMALIA
RENA MISDAYANA
CUT MARDYANA

DOSEN PEMBIMBING: Ns. SYARIFAH MASTHURA, M.Kes

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2024
TERAPI BERMAIN MENYUSUN BALOK
DIRUANG ARAFAH 1 RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada (24 – 36 Bulan )


Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Menyusun Balok Pada Anak
Tanggal/Jam : Minggu, 3 Maret 2024 / 10.00-11.00
Tempat : Diruang Arafah 1 RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

1. Latar belakang
Menyusun balok tujuannya untuk melatih kreativitas unuk perkembangan
fungsi kognitif anak usia dini terutama untuk perkembanan intelektual daya piker.
Jenis permainan balok dapat membantu proses berpikir anak,karena melalui
kegiatan Menyusun balok dengan bentuk bangunan dan manipulasi yang menjadi
susunan huruf ,angka,serta warna warna unik pada balok yang disukai oleh anak
anak.kemampuan anak dalam melakukan permainan ini dilakukan secara bertahap
karena permainan Menyusun balok ini erat kaitannya dengan kemampiuan
intelektual dan system koordinasi motorik anak.
Media balok ini digunakan sebagai permainan untuk mengembangkan
fungsi kognitif anak usia dini karena secara tidak langsung anak ikut bermain
tetapi juga disertai dengan proses belajar.permainan balok dapat memberikan
stimulus untuk mengembangkan kreatifitas anak usia dini karena harus membuat
desain sendiri dengan balok baloknya ,sehingga dapat memperkuat daya imajinasi
anak serta dapat merangsang perkembangan fungsi kognitif anak usia dini karena
dengan adanya bentuk bentuk susunan balok bisa mengembangkan kata katanya
untuk mencoba menggambarkan ukuran balok ,posisi ,susunan bentuk,serta warna
yang ada pada balok.
Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah mengikuti permainan ini anak akan merasa relaks dan dapat
menstimulasi perkembanagn anak
b. Tujuan khusus
Setelah mengikuti permainan selama 40 menit anak akan mampu:
1) Mengembanagkan kreativitas dan daya pikirnya
2) Mengekspresikan perasaannya selama menjalani perawatan
3) Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan
4) Beradaptasi dengan lingkungan
5) Mempererat hubungan antara perawat dan anak

2. Sasaran
a. Klien umur 24-36 bulan di ruang arafah 1
b. Kondisi anak memungkinkan untuk mengikuti permainan
c. Tidak bertentangan dengan program pengobatan yang sedang dijalaninya

3. Prinsip bermain
a. Tidak banyak mengeluarkan energi secara fisik, singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan kemungkinan terjadi infeksi silang
c. Permainan yang dilakukan tidak bertentangan dengan program perawatan
dan pengobatan
d. Melibatkan orang tua

4. Alat permainan yang digunakan


a. Balok dan perlengkapannya

5. Waktu dan tempat


a. Waktu
Kegiatan bermain akan dilaksanakan pada hari minggu, 3 februari 2024
b. Tempat
Ruang arafah 1 RSUD dr. Zainoel Abidin
6. Peserta bermain
a. Mahasiswa : 6 orang
b. Pembimbing klinik/perawat ruang anak : 1 orang
c. Pasien anak :

7. Pengorganisasian
a. Leader :
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain yaitu membuka
dan menutup kegiatan ini
b. Co-leader :
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain
dalam terapa bermain
c. Fasilitator :
Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap
peserta dalam terapi bermain
d. Observer/notulen :
e. dokumentasi :

8. Setting tempat
Terapi bermain dilakukan di ruang arafah 1 dengan setting tempat sebagai
berikut:

9. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat proses selama acara terapi bermain dan
mengevaluasi hasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan

10. Strategi pelaksanaan


No Waktu Tahap Penyaji Audien
1 5 menit Pembukaan a. Memperkenalkan diri Mendengarkan
b. Menanyakan pada Memperhatikan
orang tua, apakah Menjawab
pernah mengikuti
program terapi
bermain
2 20 menit Kegiatan a. Membagikan alat Menerima alat
bermain permainan permainan dan
b. Menjelaskan cara bertanya tentang
bermain kejelasan cara
c. Menjawab pertanyaan bermain
peserta
d. Memotivasi peran aktif
e. Memberi pujian
kepada peserta
3 5 menit Penutup a. Menanyakan perasaan Memperhatikan
anak terhadap Bertanya
permainan yang telah Mendengarkan
dilakukan jawaban
b. Menanyakan respon
orang tua
c. Menutup acara terapi
bermain
MATERI TERAPI BERMAIN

1. Definisi Bermain
Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat
menstimulus pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cermin
kemampuan fisik, intelektual emosional dan sosial sehingga berimain merupakan
yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar
komunikasi , menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa
yang akan dapat dilakukannya dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.

2. Keuntungan Bermain
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
a. Membuang ekstra energi.
b. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot
dan organ-organ.
c. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
d. Anak belajar mengontrol diri.
e. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
f. Meningkatnya daya kreativitas.
g. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
h. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
i. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
j. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
k. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

3. Macam-Macam Bermain
a. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari
apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
1) Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat
permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada
bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha
membongkar.
2) Bermain konstruksi (Construction Play), Pada anak umur 3 tahun
dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
3) Bermain drama (Dramatic Play), Misal bermain sandiwara boneka,
main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
4) Bermain fisik, Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
b. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif
dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau
musik,menonton televisi dsb. Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat
dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal
seperti dibawah ini :
1) Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi
untuk aktif bermain.
2) Tidak ada variasi dari alat permainan.
3) Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
4) Tidak mempunyai teman bermain.

4. Alat Permainan Edukatif


Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :
a. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan
halus, Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang
ditarik dan didorong, tali, dll. Sedangkan Motorik halus : gunting, pensil,
bola, balok, lilin, dll.
b. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat
yang benar. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,
majalah, radio, tape, TV, dll.
c. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,
bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,
puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
d. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan:
alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali,
dll.

5. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain


a. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
b. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
c. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat
pada keterampilan yang lebih majemuk.
d. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
e. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

6. Bentuk-Bentuk Permainan
a. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
2) Melatih kerjasama mata dan tangan.
3) Melatih kerjasama mata dan telinga.
4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5) Melatih mengenal sumber asal suara.
6) Melatih kepekaan perabaan.
7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
2) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
3) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
4) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
5) Alat permainan berupa selimut dan boneka.

b. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
1) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
2) Memperkenalkan sumber suara.
3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
4) Melatih imajinasinya.
5) Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk
kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang
tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-
balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-
coret, krayon/pensil berwarna.
c. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
1) Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
2) Mengembangkan keterampilan berbahasa.
3) Melatih motorik halus dan kasar.
4) Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
5) Melatih kerjasama mata dan tangan.
6) Melatih daya imajinansi.
7) Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Alat-alat untuk menggambar.
2) Lilin yang dapat dibentuk
3) Pasel (puzzel) sederhana.
4) Balok
5) Manik-manik ukuran besar.
6) Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
7) Bola.

d. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
1) Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
2) Mengembangkan kemampuan berbahasa.
3) Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
4) Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
5) Membedakan benda dengan permukaan.
6) Menumbuhkan sportivitas.
7) Mengembangkan kepercayaan diri.
8) Mengembangkan kreativitas.
9) Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
10) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
11) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
12) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
13) Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak,
alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
2) Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

e. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Alat olah raga.
2) Alat masak
3) Alat menghitung
4) Sepeda roda tiga
5) Benda berbagai macam ukuran.
6) Boneka tangan.
7) Mobil.
8) Kapal terbang.
9) Kapal laut dsb
f. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
1) Pada anak laki-laki : mekanik.
2) Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
3) Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
4) Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni,
mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.

g. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

Anda mungkin juga menyukai