Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

TEBAK GAMBAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak


Dosen pembimbing: Sunarsih Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun oleh :
KELOMPOK 2 KELAS B
1. ALFIAN MUHAMMAD
2. ARFIANI RACHMAWATI
3. FATHIMATUZZAHRA
4. LUVIA AUDINA
5. NOOR FAIZAH
6. RUSMINI
7. SULIS SETYANINGSIH
8. UMMI KALTSUM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROFESI NERS
2018
SATUAN ACARA BERMAIN
(SAB)
 
Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit
Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia 2-3 Tahun
Tujuan : Mengoptimalkan Perkembangan Motorik Halus
Tempat : Ruang Anak Rumah Sakit
Waktu : Rabu, 8 Agustus 2018 ( jam 09.00 - 09.30)
Sasaran : Anak Usia 2-3 Tahun (4 Orang)
Jenis Permainan : Skill Play Motorik Halus
 
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30  menit, anak diharapkan bisa
merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap
perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu:
1. Bisa merasa tenang selama dirawat.
2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat.
3. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat.
4. Anak menjadi kooperatif pada perawatn dan tindakan keperawatan.
5. Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi.
6. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
7. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak terhadap suatu
permainan
8. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat
9. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap strees karena sakit.
10. Anak dapat merasakan suasana yang aman dan nyaman seperti dirumah
sebagai alat komunikasi antara perawat dan klien.
C. RENCANA PELAKSANAAN
No Terapis Waktu Subjek terapi
Persiapan : 5 menit Ruangan, alat, anak dan keluarga
a. Menyiapkan ruangan. siap
1 b. Menyiapkan alat-alat.
c. Menyiapkan anak dan
keluarga
Proses :
a. Membuka proses terapi 20 menit Menjawab salam,
bermain dengan mengucap kan Memperkenalkan diri,
salam, memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan pada anak dan Memperhatikan
keluarga tentang tujuan dan
2
manfaat bermain, menjelaskan  
cara permainan.
c. Mengajak anak bermain . Bermain bersama dengan
antusias
d. Mengevaluasi respon anak dan Mengungkapkan perasaannya
keluarga.
Penutup (1 menit). 5  menit Memperhatikan dan menjawab
3 Menyimpulkan dan mengucapkan salam
salam

Metode : Bermain Bersama


Media : Lembar Gambar dan Alat Gambar
Materi : Terlampir

Pembagian tugas kelompok :


1. Leader : Alfian Muhammad
Tugas :
a. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan

menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi

untuk mengekspresikan perasaannya


b. Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau

mendominasi

c. Koordinator, yaitu mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan

dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam

kegiatan

2. Co Leader : Noor Faizah


Tugas :
a. Mengidentifikasi isu penting dalam proses

b. Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader

c. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada sesion atau kelompok

yang akan dating

d. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesi berikutnya

3. Fasilitator : Arfiani Rachmawati, Ummi Kaltsum, Fathimatuzzahra,


Audina Luvi
Tugas :
a. Mempertahankan kehadiran peserta

b. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta

c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar

maupun dari dalam kelompok

4. Observer : Rusmini dan Sulis


Tugas :
a. Mengamati keamanan jalannya kegiatan terapi bermain

b. Memperhatikan tingkah laku peserta selama kegiatan

c. Memperhatikan ketepatan waktu jalannya kegiatan terapi bermain

d. Menilai performa dari setiap anggota kelompok dalam melakukan terapi

bermain
D. SETTING

Leader Co Leader

Fasilitator Anak Usia 2-3 Tahun Fasilitator

Observer

E. EVALUASI
Peserta terapi bermain Tebak Gambar mampu:
1. Struktur
a. Persiapan pasien
1) Keluarga bersedia mengikutsertakan anak dalam bermain
2) Anak bersedia dan mau terlibat langsung dalam permainan
3) Anak siap untuk melakukan kegiatan tebak gambar
b. Lingkungan
1) Lingkungan bermain menunjang
2) Anak dapat terfokus perhatiannya pada fasilitator tanpa ada
gangguan
c. Media
1) Lembar gambar dan alat gambar
2. Proses
a. Fasilitator memperkenalkan anak-anak yang ikut bermain
b. Fasilitator memberikan contoh
c. Anak mampu menebak gambar dengan baik
d. Anak dapat aktif menjawab dan mengembangkan kreatifitasnya
e. Anak mampu bertahan dalam kegiatan tersebut
3. Hasil
a. Anak mampu menebak gambar
b. Anak mampu mengembangkan kreatifitasnya
c. Anak dapat mengetahui cara dan aturan permainan
d. Anak tidak ragu dalam melaksanakan permainan

MATERI SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)


MENEBAK GAMBAR

A. Pengertian
Bermain merupakan suatu aktifitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai
variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya,
perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan
dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada
disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain
juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehinggaia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan
cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat
kesempatan bermain.
Tebak gambar adalah permainan yang mendorong anak untuk mengenal
objek gambar yang berbeda-beda seperti gambar hewan, buah, dan bangunan, dan
lain-lain

B. Tujuan Umum
Klien mampu mengembangkan kemampuan kognitif dengan menebak gambar
yang telah disediakan.

C. Tujuan Khusus
1. Anak mampu menebak gambar yang diberikan.
2. Anak dapat mengetahui aturan dan cara bermain.
3. Anak tidak ragu-ragu dalam melaksakan permainan.

D. Keuntungan Menebak Gambar


Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain menebak gambar anatara
lain:
1. Melatih kemampuan kognitif
2. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
3. Mengembangkan imajinasi anak.
4. Meningkatnya daya kreatifitas.
5. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
6. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekhawatiran, iri hati, dan
kedukaan.
7. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
8. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
9. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
10. Membantu anak untuk mengenal benda-benda yang ada disekitarnya.

E. Metode Tebak Gambar


Metode yang digunakan dalam tebak gambar ialah metode observasi
(mengamati). Anak bisa menebak gambar dan mengenal gambar sendiri tanpa
diberitahu. Dengan demikian anak dapat melakukan observasi dengan cara
menciptakan, berpikir dengan menggunakan kemampuannya.

F. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat Tebak Gambar


1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Menebak gambar disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara menebak gambar sehingga anak terampil, sebelum
meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak menebak gambar bila anak sedang tidak ingin
menebak gambar.

G. Evaluasi dari Permainan Tebak Gambar


Peserta terapi bermain tebak gambar mampu:
1. Membedakan warna dan bentuk gambar sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
2. Merasa senang dan tenang terkain hospitalisasi.
CONTOH GAMBAR ANAK TEBAK GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.

Gunawan, S. D. 2005. Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta: PT. BPK Media.

Hidayat, A. A. 2005. Pengantar Ilmu Kperawatan Anak. Edisi 1. Jakarta: Salemba


Medika.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: ECG. Whaley and Wong, 1991.

Anda mungkin juga menyukai