“S“
DI RUANG PERAWATAN ANAK BANGSAL KARTIKA 2
B. PERENCANAAN
1. Jenis Program Bermain
Bermain Masak-masakan
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih kognitif anak
b. Melatih motorik halus
3. Karakteristik Peserta
a. Anak usia sekolah (6-12 tahun)
b. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang
dapat menghalangi proses terapi bermain.
c. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai
selesai.
d. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain
memasak
4. Metode :
Demonstrasi,Tanya jawab
5. Alat-alat yang digunakan atau media :
Permainan
C. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta
2. Pelaksanaan
3 5 menit a. Penutup
b. a.Mengevaluasi kegiatan a. Memperhatikan
bermain memasak b. Memperhatikan
c. b. Memberikan reward c. Menjawab salam
d. c. Memberikan salam
e. penutup
A. Pengertian Bermain
Bermain adalah dunia anak-anak sebagai bahasa yang paling
universal, meskipun tidak pernah dimasukkan sebagai salah satu dari
ribuan bahasa yang ada di dunia. Melalui bermain, anak-anak dapat
mengekspresikan apapun yang mereka inginkan. Bermain dipandang
sebagai ekspresi insting untuk berlatih peran di masa mendatang yang
penting untuk bertahan hidup (Nuryanti, 2007).
Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional
dan sosial dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena
dengan bermain, anak akan berkata-kata, belajar memnyesuaikan diri
dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukan, dan mengenal
waktu, jarak, serta suara (Wong, 2000).
B. Fungsi Bermain
1. Membantu Perkembangan Sensorik dan Motorik
Fungsi bermain pada anak ini adalah dapat dilakukan dengan
melakukan rangsangan pada sensorik dan motorik melalui rangsangan
ini aktifitas anak dapat mengeksplorasikan alam sekitarnya sebagai
contoh bayi dapat dilakukan rangsangan taktil,audio dan visual melalui
rangsangan ini perkembangan sensorik dan motorik akan meningkat.
Hal tersebut dapat dicontohkan sejak lahir anak yang telah dikenalkan
atau dirangsang visualnya maka anak di kemudian hari kemampuan
visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu
yang baru dilihatnya. Demikian juga pendengaran, apabila sejak bayi
dikenalkan atau dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran
di kemudian hari anak lebih cepat berkembang.
2. Membantu Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal
ini dapat terlihat pada saat anak bermain, maka anak akan mencoba
melakukan komunikasi dengan bahasa anak.
Anak mampu memahami obyek permainan seperti dunia tempat
tinggal, mampu membedakan khayalan dan kenyataan, mampu
belajar warna, memahami bentuk ukuran dan berbagai
manfaat benda yang digunakan dalam permainan, sehingga fungsi
bermain pada model demikian akan meningkatkan perkembangan
kognitif selanjutnya.
3. Meningkatkan Sosialisasi Anak
Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai
contoh dimana pada usia bayi anak akan merasakan kesenangan
terhadap kehadiran orang lain dan merasakan ada teman yang
dunianya sama, pada usia toddler anak sudah mencoba bermain
dengan sesamanya dan ini sudah mulai proses sosialisasi satu
dengan yang lain, kemudian bermain peran seperti bermain-main
berpura-pura menjadi seorang guru, jadi seorang anak, menjadi
seorang bapak, menjadi seorang ibu dan lain-lain, kemudian pada
usia prasekolah sudah mulai menyadari akan keberadaan teman
sebaya sehingga harapan anak mampu melakukan sosialisasi
dengan teman dan orang.
4. Meningkatkan Kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan
kreatifitas, dimana anak mulai belajar menciptakan sesuatu dari
permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek yang akan
digunakan dalam permainan sehingga anak akan lebih kreatif
melalui model permainan ini, seperti bermain bongkar pasang
mobil-mobilan.
5. Meningkatkan Kesadaran Diri
Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada
anak untuk ekplorasi tubuh dan merasakan dirinya sadar dengan
orang lain yang merupakan bagian dari individu yang saling
berhubungan, anak mau belajar mengatur perilaku,
membandingkan dengan perilaku orang lain.
6. Mempunyai Nilai Terapeutik
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan
nyaman sehingga adanya stres dan ketegangan dapat dihindarkan,
mengingat bermain dapat menghibur diri anak terhadap dunianya.
7. Mempunyai Nilai Moral Pada Anak
Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri
kepada anak, hal ini dapat dijumpai anak sudah mampu belajar
benar atau salah dari budaya di rumah, di sekolah dan ketika
berinteraksi dengan temannya, dan juga ada beberapa permainan
yang memiliki aturan-aturan yang harus dilakukan tidak boleh
dilanggar.
C. Tujuan Bermain
Melalui fungsi yang terurai diatas, pada prinsipnya bermain
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
pada saat sakit anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Walaupun demikian, selama anak dirawat di rumah
sakit, kegiatan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan masih harus
tetap dilanjutkan untuk menjaga kesinambungannya.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3. Mengembangkan kreativitas dan kemampuannya memecahkan
masalah.
4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan
dirawat dirumah sakit.
D. Manfaat Bermain
Bermain merupakan aktivitas penting pada masa anak-anak.
Berikut ini adalah bererapa manfaat bermain pada anak-anak :
1. Perkembangan aspek fisik. Anggota tubuh mendapat kesempatan
untuk digerakkan, anak dapat menyalurkan tenaga (energi) yang
berlebihan, sehingga ia tidak merasa gelisah.
2. Perkembangan aspek motorik kasar dan halus.
3. Perkembangan aspek sosial. Ia akan belajar tentang sistem
nilai, kebiasaan-kebiasaan dan standar moral yang dianut oleh
masyarakat.
4. Perkembangan aspek emosi atau kepribadian. Anak mendapat
kesempatan untuk melepaskan ketegangan yang dialami,
perasaan tertekan dan menyalurkan dorongan-dorongan yang
muncul dalam dirinya.
5. Perkembangan aspek kognisi. Anak belajar konsep dasar,
mengembangkan daya cipta, memahami kata-kata yang
diucapkan oleh teman-temannya.
6. Mengasah ketajaman penginderaan, menjadikan anak kreatif,
kritis dan bukan anak yang acuh tak acuh terhadap kejadian
disekelilingnya.
7. Sebagai media terapi, selama bermain perilaku anak-anak akan
tampil bebas dan bermain adalah sesuatu yang secara alamiah
sudah dimiliki oleh seorang anak.
8. Sebagai media intervensi, untuk melatih kemampuan-
kemampuan tertentu dan sering digunakan untuk melatih
konsentrasi pada tugas tertentu, melatih konsep dasar.
2. Manfaat Memasak
Tujuan memasak :
a. Meningkatkan rasa masakan yang dimasak
b. Meningkatkan penampilan masakan yang dimasak
c. Memperbaiki tekstur
d. Membuat makanan matang agar lebih mudah dicerna
e. Membuat makanan matang agar aman untuk di konsumsi
f. Mematikan bakteri.
3. Manfaat Makan
a. Sebagai sumber energy
b. Untuk pertumbuhan tubuh
c. Sebagai pembangun dan perbaikan tubuh
d. Untuk memperbaiki jaringan tubuh
4. Edukasi cara meningkatkan nafsu makan
a. Pilihlah makanan kaya nutrisi
Misalnya : Buah-buahan, sayuran, Biji-bijian dan protein
b. Makan sedikit tapi sering
c. Memvariasi makanan agar menarik untuk meningkatkan nafsu
makan
DAFTAR PUSTAKA