Anda di halaman 1dari 9

PRE PLANNING PENYULUHAN TENTANG

BERMAIN PADA ANAK DI RUMAH SAKIT

A. Latar Belakang

Bermain adalah proses yang mengembangkan kemampuan dan keterampilan motorik dan
kognitif anak, , melalui kontak dengan dunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya,dan
menjadi percaya (Martin, 2018)
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan kegiatan yang
dilakukan anak untuk mengatasi berbagai macam perasaan yang tidak menyenangkan
dalam dirinya. Dengan bermain anak akan mendapatkan kegembiraan dan kepuasan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ,diharapkan bagi anak yang mendapatkan
penyuluhan dapat melanjutkan fase tumbuh kembang secara optimal, mengembangkan
kreativitas anak sehingga anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress.
2. Tujuan khusus
                  Setelah mendapatkan penyuluhan ini diharapkan anak mampu:

a. Mampu meningkatkan kerjasama anak dengan petugas kesehatan selama


perawatan.
b. Menguasai kecemasan dan konflik karena ketegangan mengendor dalam
permainan
c. Dapat menghadapi masalah kehidupan
d. memungkinkan anak menyalurkan kelebihan energi fisik dan melepaskan emosi
yang tertahan

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik/Judul Kegiatan
Terapi bermain pada anak di rumah sakit
2. Sasaran
Anak-anak
3. Metoda
Diskusi,bercerita,permainan

4. Media dan Alat


a) Poster
b) Alat bermain
c) Alat lain yang diperlukan

5. Waktu dan Tempat


a) Waktu : Jumat, 13 November 2020
b) Pukul : 10.00 WIB s/d selesai
c) Tempat : Rumah sakit aminah
d) Kegiatan : Penyuluhan terapi bermain pada anak di rumah sakit
6. Penggorganisasian
a) Setting Tempat

Keterangan :
: Pemateri
: Media
: Peserta
b) Susunan Acara

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


1. 2 Menit Pembukaan: Menjawab salam,
1.Memberi salam. mendengarkan dan
2.Memperkenalkan diri. memberikan
3.Menyampaikan topik bahasan. persetujuan.
4.Menjelaskan tujuan penyuluhan.
5. Melakukan kontrak waktu.

2. 15 Menit pPenyajian Materi: Menjawab,


1. Mengkaji pengetahuan awal peserta Mendengarkan dan
tentang topik yang akan disampaikan. memperhatikan.
2. Menyampaikan materi tentang
penyuluhan terapi bermain pada anak di
rumah sakit

33. Mengajak anak untuk melakukan


aktivitas menghibur seperti memberikan
games yang memungkinkan

3. 15 Menit Evaluasi: Bertanya dan


1. Memberikan kesempatan pada peserta Menjawab
untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada peserta
tentang materi yang telah diberikan.

4. 3 Menit Penutup: Mendengarkan.


1. Menyimpulkan materi. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

D. Kriteria Evaluasi
a. Struktural
1. 80% peserta menghadiri kegiatan
2. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
b. Proses
1. Pelaksanaan tugas sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
2. Para peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Peserta yang hadir berperan aktif selama penyuluhan

c. Hasil
1. Peserta mampu meningkatkan kerjasama anak dengan petugas kesehatan selama
perawatan.
2. Peserta dapat menguasai kecemasan dan konflik karena ketegangan mengendor
dalam permainan
3. Peserta dapat menghadapi masalah kehidupan
4. Peserta dapat menyalurkan kelebihan energi fisik dan melepaskan emosi yang
tertahan

LAMPIRAN MATERI
A. Definisi bermain

Bermain adalah saranan anak mempelajari banyak hal penting seperti rasa empati,
mengatasi penolakan dominasi, emosi,perasaan,dan pikiran dimana kesenangan merupakan salah
satu elemen pokok dalam bermain,anak akan terus bermain sepanjang aktivitas tersebut
menghiburnya dan pada saat mereka bosan, mereka akan berhenti bermain (Adriana, 2011)
Bermain merupakan kegiatan menyenangkan yang dilakukan dengan tujuan bersenang-
senang, yang memungkinkan seorang anak dapat melepaskan rasa frustasi,dilakukan berdasarkan
keinginannya sendiri untuk mengatasi kesulitan,stress dan tantangan yang ditemui serta
berkomunikasi untuk mencapai kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Heri Saputro
dan Intan Fazrin. 2017)

B. FUNGSI BERMAIN
1. Membantu perkembangan Sensorik dan Motorik
Fungsi bermain pada anak ini adalah dilakukan dengan melakukan rangsangan pada
sensorik dan motorik melalui ransangan ini aktivitas anak dapat mengeksplorasikan alam
sekitarnya sebagai contoh bayi dapat dilakukan rangsangan taktil, audio, dan visual melalui
rangsangan ini perkembangan sensorik dan motorik akan meningkat.
2. Membangu perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini dapat dilihat pada
saat anak bermain, maka anak akan menckba melakukan komunikasi dengan bahasa anak,
mampu memahami objek permainan seperti dunja temoat tinggal, mampu membedakan khayalan
dan kenyataan, mampu belajar mewarnai, memahami berbagai ukuran bentuk dan berbagai
manfaat menda yang digunakan. Sehingga fungsi bermain pada model demikian akan
meningkatkan Perkembangan Kognktif

3. Meningkatkan sosialisasi anak


Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai contoh domba usia bayi
anak akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan merasakan adanya teman
yang dicintainya sama, pada usia toddler anak sudah bermain dengan zesamanya.

4. Meningkatkan Kreatifitas
Bermain juga berfungsi meningkatkan kreativitas dimana anak belajar menciptakan
sessuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek yang akan digunakan.

5. Meningkatkan kesadaran diri


Bermain akan memberikan kemampuan Padang Anak until eksplorasi tubuh dan
merasakan dirinya sadar dengan orang lain.
6. Mempunyai nilai terapeutik
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga adanya stres dan
ketegangan dapat dihindarkan, mengingat bermain dapat menghibur diri anak terhadap dunianya.

7. Mempunyai nilai moral lada anak


Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri bagi anak, hal ini dapat dijumpai
anak memiliki kemampuan belajar benar atau salah dari budaya di indonesia.

C. MANFAAT BERMAIN
1. Membuang ekstra energi
2. Mengoptimalkan pertumbuhan
3. Aktivitas dapat merangsang nafsu makan
4. Anak belajar mengontrol diri
5. Berkembang berbagai keterampilan
7. Mendapat kesempatan belajar
8. Cara untuk mengatasi kemarahan
9. Kesempatan bergaul dengan anak lainnya
10. Kesempatan mengikuti aturan
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektual

D. MACAM-MACAM BERMAIN
1. Bermain Aktif.
Dalam kegiatan bermain aktif,anak melakukan aktivitas gerakan yang melibatkan
seluruh indera dan anggota tubuhnya. Diantara jenis kegiatan bermain aktif adalah :

Tactile Play. Merupakan kegiatan bermain yang meningkatkan keterampilan jari


jemarianak serta membantu anak memahami dunia sekitarnya melalui alat
perabaandan penglihatnnya.

Functional Play/Bermain Fungsional. Functional Play adalah kegiatan bermain


yangmelibatkan panca indera dan kemampuan gerakan motorik dalam rangka
mengembangkan aspek motorik anak. (Charlotte Buhler)
Constructive Play. Permainan yang mengutamakan anak untuk membangun atau
membentuk bangunan dengan media balok,lego dan sebagainya

Creative Play. Permainan yang memungkinkan anak menciptakan berbagai kreasi


dariimajinasinya sendiri.

Symbolic /Dramatic Play.Permainan dimana anak memegang suatu peran tertentu.

Play Games. Permainan yang dilakukan menurut aturan tertentu dan bersifat
kompetisi/persaingan.

2. Bermain Pasif

Kegiatan bermain pasif tidak melibatkan banyak gerakan tubuh anak, tetapi hanya
melibatkan sebagian indera saja terutama pendengaran dan penglihatan.Kegiatan
bermain pasif diantaranya adalah Receptive Play: Permainan dimana anak menerima
kesan-kesan yang membuat jiwanya sendiri menjadi aktif (bukan fisik yang aktif)
melalui mendengarkan dan memaham iapa yang dia dengar dan ia lihat.

E. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)

Ada beberapa alat permainan edukatif untuk anak diantaranya :

1. Pengembangan aspek fisik

2. Pengembangan bahasa

3. Pengembangan aspek kognitif

4. Pengembangan aspek sosial

F. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN

1. Bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan


2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak

3. Ulangi cara bermain sehingga anak terampil

4. Jangan memaksa anak bermain

5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak

G. TUJUAN TERAPI BERMAIN KETIKA ANAK HOSPITALISASI

Agar anak dapat melanjutkan fase tumbuh kembang secara optimal, mengembangkan kreativitas
anak sehingga anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Terapi bermain dapat
membantu anak menguasai kecemasan dan konflik karena ketegangan mengendor dalam
permainan, anak dapat menghadapi masalah kehidupan, memungkinkan anak menyalurkan
kelebihan energi fisik dan melepaskan emosi yang tertahan.Selain itu, terapi bermain mampu
meningkatkan kerjasama anak dengan petugas kesehatan selama perawatan.

H. PRINSIP BERMAIN DIRUMAH SAKIT

Prinsip permainan di Rumah Sakit adalah sebagai berikut :

1. Permainan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang dijalankan oleh
anak. Apabila anak harus tirah baring, harus dipilih permainan yang dapat dilakukan
ditempat tidur dan anak tidak boleh diajak bermain dengan kelompoknya ditempat
bermain khusus yang ada diruangan rawat, misalnya sambil tiduran ditempat tidurnya,
anak dapat dibacakan buku cerita atau diberikan buku komik anak-anak, mobil-mobilan
yang tidak pakai remot kontrol, robot-robotan dan permainan lain yang dapat dimainkan
anak dan orang tuanya sambil tiduran.

2. Permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat dan sederhana.Pilih jenis
permainan yang tidak melelahkan anak, menggunakan alat permaianan yangada pada
anak dan/atau yang bersedia diruangan. Kalaupun akan membuat suatu alat
permaianan,pilih yang sedehana supaya tidak melelahkan anak (misalnya menggambar
atau mewarnai, bermain boneka dan membaca buku cerita).

3 Permainan yang harus mempertimbangkan keamanan anak. Pilih alat permainan yang
aman untuk anak, tidak tajam, tidak merangsang anak untuk berlari-lari dan bergerak
secara berlebihan.

4 Permainan harus melibatkan kelompok umur yang sama. Apabila permainan dilakukan
khusus di kamar bermain secara berkelompok, permainan harus dilakukan pada
kelompok umur yang sama. Misalnya permainan mewarnai pada kelompok usia
prasekolah

5 Melibatkan orang tua. Satu hal yang harus diingat bahwa orang tua mempunyai kewajiban
untuk tetap melangsungkan upaya stimulasi tumbuh kembang pada anak walaupun sering sedang
di rawat di rumah sakit, termasuk aktifitas bermain anaknya. Perawat hanya bertindak sebagai
fasilitator sehingga apabila permainan dilakukan okeh perawat, orang tua harus terlibat secara
aktif dan mendampingi anak mulai dari awal sampai mengevalusi hasil permainan anak bersama
dengan perawat dan orang tua anak lainnya.

Dapus
Dewi, K., ET Al. 2010. Contoh Proposal Terapi bermain Pada Anak Prasekolah. Sukses pada
tanggal 16 November 2020. www.nursingbegin.com

Anda mungkin juga menyukai