Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TERAPI BERMAIN

PADA INFANT

Topik : Terapi Bermain Pada Infant

Pokok Bahasan : Terapi Bermain pada bayi usia 0-12 bulan

Hari / Tanggal : Rabu, 27 Maret 2019

Sasaran : Orangtua bayi usia 0-12 bulan


Tempat : Posyandu Lasallian
Penyuluh :Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De
La Salle Manado

I. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai bermain pada bayi usia 0-12 bulan,
diharapkan orangtua mampu memahami tentang bermain pada bayi usia 0-12
bulan.
b. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai bermain pada bayi usia 3-12 bulan,
maka orangtua mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian bermain
2. Menjelaskan tentang fungsi bermain
3. Menjelaskan keuntungan bermain
4. Menjelaskan manfaat bermain
5. Menjelaskan klasifikasi kebutuhan bermain
6. Menjelaskan contoh terapi permainan sederhana yang bisa dilakukan pada
bayi
7. Menejelaskan ciri alat permainan untuk bayi

II. SASARAN
Ibu dengan anak usia 0-12 bulan.

III. ISI
1. Pengertian bermain
2. Fungsi bermain
3. Keuntungan bermain
4. Manfaat bermain
5. Klasifikasi kebutuhan bermain
6. Contoh terapi permainan sederhana yang bisa dilakukan pada bayi
7. Ciri alat permainan untuk bayi

IV. METODE
1. Roleplay
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
PESERTA
1 3 Menit Pembukaan: Menyambut salam
 Memperkenalkan diri dan mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan. Mendengarkan
 Melakukan kontrak
waktu. Mendengarkan
 Melakukan roleplay terapi
bermain Memperhatikan

2 10 Menit Pelaksanaan :
 Melakukan roleplay dan Memperhatikan
menjelaskan tujuan dari
setiap terapi bermain
3 2 Menit Penutupan :
 Mengucapkan terima Mendengarkan
kasih kepada peserta.
Menjawab salam
 Mengucapkan salam

4MATERI
Terlampir
LAMPIRAN

A. Latar Belakang Masalah


Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual anak. Dengan
bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi serta
mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik.
Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara
alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan
memperoleh kesenangan, kenikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi dan
motivasi bersosialisasi.
Bermain sebagai tugas perkembangan anak untuk melatih motorik kasar,
motorik halus, dan bahasa.

B. Pengertian Terapi Bermain


Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktikkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran,
menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berprilaku dewasa
(Azis Halimul Hidayat, 2005).
Bermain juga menjadi media terapi yang baik bagi anak-anak bermasalah
selain berguna untuk mengembangkan potensi anak. Menurut Nasution (cit
Martin, 2008), Terapi bermain adalah pekerjaan atau aktivitas anak yang sangat
penting. Melalui bermain akan semakin mengembangkan kemampuan dan
keterampilan motorik anak, kemampuan kognitifnya, melalui kontak dengan
dunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya, menjadi percaya diri, dan masih
banyak lagi manfaat lainnya (Martin, 2008).

C. Fungsi Terapi Bermain


a. Membantu Perkembangan Sensorik dan Motorik
Fungsi bermain pada anak ini adalah dapat dilakukan dengan
melakukan rangsangan pada sensorik dan motorik melalui rangsangan
ini aktifitas anak dapat mengeksplorasikan alam sekitarnya sebagai
contoh bayi dapat dilakukan rangsangan taktil,audio dan visual melalui
rangsangan ini perkembangan sensorik dan motorik akan meningkat.
Hal tersebut dapat dicontohkan sejak lahir anak yang telah dikenalkan
atau dirangsang visualnya maka anak di kemudian hari kemampuan
visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu
yang baru dilihatnya. Demikian juga pendengaran, apabila sejak bayi
dikenalkan atau dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran
di kemudian hari anak lebih cepat berkembang di bandingkan tidak ada
stimulasi sejak dini.
b. Membantu Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini
dapat terlihat pada saat anak bermain, maka anak akan mencoba
melakukan komunikasi dengan bahasa anak, mampu memahami obyek
permainan seperti dunia tempat tinggal, mampu membedakan khayalan
dan kenyataan, mampu belajar warna, memahami bentuk ukuran dan
berbagai manfaat benda yang digunakan dalam permainan,sehingga
fungsi bermain pada model demikian akan meningkatkan
perkembangan kognitif selanjutnya.
c. Meningkatkan Sosialisasi Anak
Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai contoh
dimana pada usia bayi anak akan merasakan kesenangan terhadap
kehadiran orang lain dan merasakan ada teman yang dunianya sama,
pada usia toddler anak sudah mencoba bermain dengan sesamanya dan
ini sudah mulai proses sosialisasi satu dengan yang lain, kemudian
bermain peran seperti bermain-main berpura-pura menjadi seorang
guru, jadi seorang anak, menjadi seorang bapak, menjadi seorang ibu
dan lain-lain, kemudian pada usia prasekolah sudah mulai menyadari
akan keberadaan teman sebaya sehingga harapan anak mampu
melakukan sosialisasi dengan teman dan orang
d. Meningkatkan Kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana
anak mulai belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan
mampu memodifikasi objek yang akan digunakan dalam permainan
sehingga anak akan lebih kreatif melalui model permainan ini, seperti
bermain bongkar pasang mobil-mobilan.
e. Meningkatkan Kesadaran Diri
Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada anak untuk
ekplorasi tubuh dan merasakan dirinya sadar dengan orang lain yang
merupakan bagian dari individu yang saling berhubungan, anak mau
belajar mengatur perilaku, membandingkan dengan perilaku orang lain.
f. Mempunyai Nilai Terapeutik
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga
adanya stres dan ketegangan dapat dihindarkan, mengingat bermain
dapat menghibur diri anak terhadap dunianya.
g. Mempunyai Nilai Moral Pada Anak
Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak, hal
ini dapat dijumpai anak sudah mampu belajar benar atau salah dari
budaya di rumah, di sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya,
dan juga ada beberapa permainan yang memiliki aturan-aturan yang
harus dilakukan tidak boleh dilanggar.

D. Manfaat Terapi Bermain


Manfaat yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang,
otot dan organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

E. Klasifikasi Kebutuhan Bermain


a. Berdasarkan isi permainan
Social affective play
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang
menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan
mendapatkan kesenagan dan kepuasan dari hubungan yang
menyenangkan dengan orang tuanya dan/atau orang lain.permainan
yang biasa dilakukan adalah “ciluk ba” berbicara sambil
tersenyum/tertawa, atau sekedar memberikan tangan pada bayi dan
menggenggamnya tetapi dengan diiringi berbicara sambil tersenyum
dan tertawa.
b. Berdasarkan karakter sosial
Onlooker play
Pada jenis permainan ini anak hanya mengamati temannya yang sedang
bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan,
jadi, anak tersebut bersifat pasif, tetapi ada proses pengamatan terhadap
permainan yang sedang dilakukan temanya.
c. Berdasarkan kelompok usia anak
1)Bayi usia 0-3 bulan
Seperti yang disinggung pada uraian sebelumnya karakteristik khas
permainan bagi usia bayi adalah adanya interaksi social yang
menyenangkan antara bayi dan orang tua dan atau orang dewasa
sekitarnya. Selain itu, perasaan senang juga menjadi ciri khas dan
permainan untuk bayi usia ini.
Alat permainan yang biasa digunakan misalnya mainan gantung
yang berwarna terang dan bunyi music yang menarik.
2) Bayi usia 4-6 bulan
Untuk menstimulasi penglihatan dapat dilakukan permainan seperti
mengajak bayi menonton TV, member mainan yang mudah
dipeganggnya dan berwarna terang, serta dapat pula dengan cara
memberi cermin dan meletakkan bayi di depannya sehingga
memungkinkan bayi dapat melihat bayangan di cermin.Stimulasi
pendengaran dapat dilakukan dengan cara selalu membiasakan
memanggil namaya. Untuk stimulasi taktil berikan mainan yang
dapat digenggamnya lembut dan lentur, atau pada saat memandikan
biar bayi bermain air di dalam bak mandi.
3) Bayi usia 7-9 bulan

Untuk stimulasi penglihatan dapat dilakukan dengan memberikan


mainan yang berwarna terang atau berikan kepadanya kertas dan alat
tulis biarkan ia mencoret-coret sesuai keinginannya.

F. Contoh Terapi Permainan Sederhana Yang Bisa Dilakukan Untuk Bayi :


1) Panggil namanya dari sisi kiri dan kanan dengan lembut.

Berbagai macam respon yang anda dapat, ada yang melirik ada yang
berusaha menoleh, ada yang tersenyum manis. Permainan ini berguna
untuk melatih daya dengar mereka dan menstimulus otak mereka.

2) Menyanyi dengan suara lembut.


Tidak usah malu bila anda tidak dapat menyanyi dengan bagus atau suara
anda sumbang, bagi seorang bayi suara musik yang didengar merupakan
satu sentuhan emosi, sentuhan kasih sayang yang ia dapatkan dari
orangtua.
3) Menggendong, mengajaknya jalan dan membelai.
Dalam gendongan anda seorang bayi akan merasakan rasa aman dan
dengan belaian lembut kebutuhan emosinya akan kasih sayang sedang
anda berikan saat ini.
4) Ci luk ba atau permainan sembunyikan wajah dan tampakkan wajah anda
dengan tangan. Permainan ini akan memberikan pengertian bagi bayi anda,
kalau ia tidak bisa melihat sebuah benda bila tertutup sesuatu. Selain
menutup wajah dengan tangan, cobalah dengan sapu tangan dan biarkan si
kecil yang membukanya.

Perkembangan otak bayi bisa dibantu dengan alat-alat bermain, bisa


dikatakan sebagai media untuk merangsang otak kanan dan kiri. Kita dapat
memilih permainan bayi yang dapat merangsang perkembangan otak bayi
sesuai dengan perkembangan anak pada usia 6 bulan.

Mainan untuk bayi usia 6 bulan yang sangat popular yaitu mainan untuk
mencari, mendengarkan, melihat, mengisap jari, dan menirukan.

Adapun mainan untuk bayi usia 6 bulan dengan memilih permainan yang
mendidik yang dapat membantu perkembangan otak bayi diantaranya:

1) Pilih permainan yang berwarna-warni


Permainan ini dapat mengembangkan keterampilan visual bayi anda.
Disaat ini mereka senang melihat benda-benda yang berwarna-warni
degan bentuk yang beraneka ragam

2) Mengajak ngobrol
Banyak kata yang didengar bayi dapat mempengaruhi perkembangan otak
bayi dalam mengolah kata.
3) Mengajak bercanda dengan gerakan.
Permainanan aktifitas menendang akan membantu bayi mengembangkan
kemampuan motoriknya.

4) Melempar-lempar benda
Latih bayi memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain, kegiatan
ini membantu mengembangkan perkembangan otak bayi , kemampuan
motorik halus, dan keterampilan mengkoordinasikan gerakan tangan dan
mata.

5) Bernyanyi dan menari


Permainan ini akan membantu otak bayi berkembang, karena bayi sangat
menyukai musik.

6) Menyembunyikan mainan
Permainan menyembunyikan mainan bayi , membantu menstimulasi rasa
ingin tahu, yang sangat penting baginya untuk belajar.

7) Berikan mainan yang berbunyi, permainan ini untuk merangsang otak


bayi.
Permainan merupakan awal dari perkembangan anak, maka sebagai
orangtua harus bisa memilih permainan yang mendidik bayi kita supaya
dikemudian hari bisa tahu mana yang bermanfaat, dan bisa
mengembangkan perkembangan otak bayi dalam masa pertumbuhannya

G. Ciri alat permainan untuk bayi usia 0-12 bulan


Tujuan :
a. Melatih reflek - reflek (untuk anak berusia 1 bulan) misalnya
menghisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dengan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dengan telinga.
d. Melatih mencari objek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan:
a) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang
b) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
c) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang
d) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara
e) Alat permainan berupa giring-giring

DAFTAR PUSTAKA

Bobak.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC

http://pondokibu.com/permainan-untuk-pertumbuhan-otak-bayi-
anda.html

https://www.scribd.com/doc/93861663/SATUAN-ACARA-BERMAIN

https://dokumen.tips/documents/sap-bermain-bayidoc.html

Anda mungkin juga menyukai