Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KONSEP BERMAIN PADA ANAK

DisusunOleh :
Nama : ISTI HANNA MARYA
Nim : PO.71.20.2.18.014
Tingkat 2A

DosenPembimbing : MEILINA ESTIANI,SKM,M.KES

KEMENTERIAN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN


PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain.
Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan
perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga
emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen
pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala
sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain
juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan
menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan
mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

B. TUJUAN PENYULUHAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan orang tua di desa air gading memahami dan
menerapkan konsep bermain pada anak agar membantu meningkatkan motorik dan
sensorik serta sosialisasi pada
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a. Menjelaskan pengertian konsep bermain
b. Menjelaskan fungsi dari bermain
c. Menyebutkan macam macam permainan pada anak
d. Menyebutkan manfaat bermain pada anak
C. PELAKSANAAN PENYULUHAN
A. WAKTU
Hari/tanggal : senin,13 april 2020
Pukul : 10.00 – 11.00 wib
B. TEMPAT
Tempat : puskesmas air gading
SASARAN
Sasaran dari penyuluhan ini ditujukan untuk para orang tua daerah setempat
C. MATERI PENYULUHAN ( TERLAMPIR)
1. pengertian konsep bermain
2. fungsi bermain
3. keuntungan bermain
4. macam bermain
5. alat permainan edukatif (APE)
6. Manfaat Bermain bagi Anak dalam Proses Pertumbuhannya
7.hal hal yang perlu di perhatikan saat bermain
8. bentuk permainan
D. METODE PENYULUHAN
1. ceramah
2. tanya jawab
C. MEDIA
1. laptop
2. lcd
3. materi ( PPT)
D. EVALUASI
Pada hari senin, 13 april 2020 dilakukan penyuluhan tentang konsep bermain pada anak,
kegiatan ini dibuka oleh kepala desa dan dilanjutkan kata sambutan dari perwakilan
mahasiswa selanjutnya penyampaian materi yang disampaikan oleh bapak/ibu dosen
selama kurang lebih 20 menit setelah kegiatan selesai kemudian penyuluhan ditutup oleh
kepala desa.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KONSEP BERMAIN PADA ANAK

Pokok Bahasan : konsep Bermain Pada Anak


Tempat : Desa air gading
Waktu :senin,13 april 2020 selama 1 jam (jam 10.00 s.d 11.).
Sasaran : orang tua

A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan orang tua di desa air gading memahami
dan menerapkan konsep bermain pada anak agar membantu meningkatkan motorik dan
sensorik serta sosialisasi pada
B. TUJUAN KHUSUS
a. Menjelaskan pengertian konsep bermain
b. Menjelaskan fungsi dari bermain
c. Menyebutkan macam macam permainan pada anak
d. Menyebutkan manfaat bermain pada anak

C.MATERI PENYULUHAN ( TERLAMPIR)


1. pengertian konsep bermain
2. fungsi bermain
3. keuntungan bermain
4. macam bermain
5. alat permainan edukatif (APE)
6. Manfaat Bermain bagi Anak dalam Proses Pertumbuhannya
7.hal hal yang perlu di perhatikan saat bermain
8. bentuk permainan

D. METODE PENYULUHAN
1. ceramah
2. tanya jawab
E. MEDIA
1. laptop
2. lcd
3. ( PPT)
F. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan
Penyuluh Sasaran
15 Pembukaan     Memberikan salam pembuka.     Menjawab salam

Menit     Memperkenalkan diri.     Mendengarkan

    Apersepsi atau menyampaikan topic     Menyetujui

dan tujuan mengenai  konsep bermain kesepakatan waktu


    Kontrak waktu untuk kesepakatan penyuluhan
penyuluhan.
20Menit Kegiatan Inti     Menjelaskan materi penyuluhan. .     Mendengarkan
    Memberikan kesempatan pada     Bertanya

masyarakat untuk bertanya mengenai    Memperhatikan


materi tersebut.
3.     Menjawab dan menjelaskan kembali
tentang pertanyaan peserta tersebut.
25 Evaluasi /     Memberikan pertanyaan     Menjawab

Menit Penutup     Menyimpulkan materi yang telah pertanyaan


disampaikan.     Mmendengarkan

    Salam penutup. kesimpulan


    Menjawab salam

G.EVALUASI
Pada hari senin, 13 april 2020 dilakukan penyuluhan tentang konsep bermain pada anak,
kegiatan ini dibuka oleh kepala desa dan dilanjutkan kata sambutan dari perwakilan
mahasiswa selanjutnya penyampaian materi yang disampaikan oleh bapak/ibu dosen
selama kurang lebih 20 menit setelah kegiatan selesai kemudian penyuluhan ditutup oleh
kepala desa.

MATERI KONSEP BERMAIN PADA ANAK


A. PENGERTIAN
Bermain merupakan aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikkan ketrampilan,
memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menadi kreatf, mempersiapkan diri untuk berperan dan
berperilaku dewasa.
Sebagai orang tua, bermain pada anak harus diperhatikan sebagaimana memperhatikan terhadap
pemenuhan kebutuhan lainnya

B. FUNGSI BERMAIN
1. Membantu Perkembangan Sensorik dan Motorik
Fungsi bermain pada anak ini adalah dapat dilakukan dengan melakukan
rangsangan pada sensorik dan motorik melalui rangsangan ini aktifitas anak dapat
mengeksplorasikan alam sekitarnya sebagai contoh bayi dapat dilakukan
rangsangan  taktil,audio dan visual melalui rangsangan ini perkembangan sensorik
dan motorik akan meningkat. Hal tersebut dapat dicontohkan sejak lahir anak yang
telah dikenalkan atau dirangsang visualnya maka anak di kemudian hari
kemampuan visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu
yang baru dilihatnya. Demikian juga pendengaran, apabila sejak bayi dikenalkan
atau dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran di kemudian hari
anak lebih cepat berkembang di bandingkan tidak ada stimulasi sejak dini.

2. Membantu Perkembangan Kognitif


Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini dapat terlihat
pada saat anak bermain, maka anak akan mencoba melakukan komunikasi dengan
bahasa anak, mampu memahami obyek permainan seperti dunia tempat tinggal,
mampu membedakan khayalan dan kenyataan, mampu belajar warna, memahami
bentuk ukuran dan berbagai manfaat benda yang digunakan dalam
permainan,sehingga fungsi bermain pada model demikian akan meningkatkan
perkembangan kognitif selanjutnya
3. Meningkatkan Sosialisasi Anak
Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai contoh dimana pada usia
bayi anak akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan merasakan
ada teman yang dunianya sama, pada usia toddler anak sudah mencoba bermain
dengan sesamanya dan ini sudah mulai proses sosialisasi satu dengan yang lain,
kemudian bermain peran seperti bermain-main berpura-pura menjadi seorang guru,
jadi seorang anak, menjadi seorang bapak, menjadi seorang ibu dan lain-lain,
kemudian pada usia prasekolah sudah mulai menyadari akan keberadaan teman sebaya
sehingga harapan anak mampu melakukan sosialisasi dengan teman dan orang
4. Meningkatkan Kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana anak mulai
belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek
yang akan digunakan dalam permainan sehingga anak akan lebih kreatif melalui
model permainan ini, seperti bermain bongkar pasang mobil-mobilan.
5. Meningkatkan Kesadaran Diri
Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada anak untuk ekplorasi
tubuh dan merasakan dirinya sadar dengan orang lain yang merupakan bagian dari
individu yang saling berhubungan, anak mau belajar mengatur perilaku,
membandingkan dengan perilaku orang lain.
6. Mempunyai Nilai Terapeutik
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga adanya stres
dan ketegangan dapat dihindarkan, mengingat bermain dapat menghibur diri anak
terhadap dunianya.
7. Mempunyai Nilai Moral Pada Anak
Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak, hal ini dapat
dijumpai anak sudah mampu belajar benar atau salah dari budaya di rumah, di
sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya.

C. KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

D.MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang
diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan
tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba,
menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu
untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton
televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu
apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif
bermain.
2. Tidak ada variasi dari alat permainan.
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
4. Tidak mempunyai teman bermain.

E.ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)


Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali,
dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna,
dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna,
radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan
anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir,
bola, tali, dll.

F.Manfaat Bermain bagi Anak dalam Proses Pertumbuhannya


1. Memahami dan mengembangkan harga diri sendiri.
2. Meningkatkan kepercayaan diri.
3. Melatih mental.
4. Mengembangkan pola sosialisasi serta emosi.
5. Meningkatkan kreativitas.
6. Melatih motorik dan mengasah daya analisis.
7. Mengembangkan otak kanan

G.HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN


1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan
yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

H.BENTUK- BENTUK PERMAINAN


1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a.Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c.Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah
pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus
besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a.Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c.Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
e.Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a.Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c.Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e.Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian
mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat
gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
6. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i. Kapal laut dsb
7. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
8. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi,
video games, permainan pemecahan masalah.
9. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.
Kegiatan untuk kesadaran dan citra diri
Tujuan kegiatan : meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh internal dan eksternal,
fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya.
Kegiatan :
1. Belajar tentang bagian tubuh luar.
2. Belajar tentang bagian tubuh dalam.
3. Belajar tentang fungsi tubuh.
4. Belajar menerima tubuh.

EVALUASI
Peserta terapi bermain mampu:
1. Menyebutkan nama permainan
2. Menata pasel dalam bentuk rumah
3. Membedakan warna dan bentuk pasel
4. Bermain bola pasel
5. Menulis dan mengambar
6. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.

Sumber
Soetiningsih (1998), Tumbuh Kembang Anak, ECG, Jakarta.
Wong, D.L (1995), Nursing Care of Infants and Childern, St. Louis Mosby.

Anda mungkin juga menyukai