Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

SOP PENCUKURAN AREA OPERASI

Disusun oleh :

Nama : ISTI HANNA MARYA

Nim : PO.71.20.2.18.014

Tingkat : II A

DOSEN PEMBIMBING: NELLY RUSTIANTI,SKM.M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PRODI KEPERAWATAN BATURAJA

TAHUN 2020
PENCUKURAN DAERAH OPERASI

A. Pendahuluan
Dalam asuhan keperawatan preoperatif salah satu bagian yang penting

adalah pencukuran daerah operasi. Persiapan preoperatif dilakukan untuk

mempersiapkan daerah kulit pasien agar terhindar dari kontaminasi sebelum

dilakukan insisi bedah dan pencukuran daerah operasi dilakukan agar

terciptanya lapangan operasi yang bersih serta mencengah terjadinya infeksi

daerah operasi.

Pencukuran daerah operasi pertama kali dilakukan pada abad ke-19.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Seropian dan Renolds tahun 1971

yang meneliti tentang angka infeksi bila dicukur dengan pisau cukur sebesar

5,6% dengan depilatori 0,6% dan bila tidak dicukur 0,6%. Dan penelitian

dilakukan oleh Alexander dan kawan-kawan meneliti tentang angka infeksi

setelah 30 hari post operasi didapatkan angka infeksi pencukuran dengan pisau

cukur malam hari 8,8% dengan cliping 10%, pencukuran pisau cukur di pagi hari

7,5% dengan cliping 3,2%.

Dari penelitian tersebut apabila diperlukan pencukuran daerah operasi

melakukan pencukuran sesaat sebelum operasi. Hindari mencukur daerah

operasi dengan jeda waktu yang lama sebelum operasi dimulai.

B. Tujuan
1). Terciptanya area operasi yang bersih (bebas dari rambut/bulu).
2). Mencegah terjadinya infeksi daerah operasi.
C. Persiapan Alat :
Yang harus dipersiapkan sebelum melakukan daerah operasi.
1. Sarung tangan on steril.
2. Perlak.
3. Handuk kecil/waslap.
4. Clipper Electric.
5. Cairan desinfektan/betadine/foam pencukur.
6. Plester.
7. Kom berisi air bersih.

D. Tata Laksana Pencukuran.


Petunjuk yang perlu diperhatikan petugas kamar operasi pada saat

pencukuran adalah sebagai berikut:

1. Waktu yang tepat untuk melakukan pencukuran adalah segera sebelum

operasi dimulai.

2. Dokter harus menulis atau menyampaikan perintah untuk mencukur.


3. Pasien harus menandatangani persetujuan operasi.
4. Daerah yang dicukur harus berupa daerah persegi dengan batas luarnya

kira-kira 2-3 cm daerah insisi sebenarnya.

5. Semua pencukuran dilakukan setelah kulit pasien dibasahi.


6. Gunakan cairan desinfektan/ foam pencukur atau betadine juga dapat

merupakan pilihan, tetapi pastikan bahwa pasien tidak alergi terhadap cairan

desinfektan atau foam tersebut.

7. Jaga rahasia pribadi pasien (patient’s privacy) dengan membatasi tirai

dan hanya daerah yang akan dicukur diperlihatkan.

8. Gunakan sarung tangan.


9. Cukur rambut menggunakan alat cukur elektrik/clipper rambut dengan

gerakan yang tegas ke arah tumbuhnya rambut dan kulit jangan

tergores atau melipat karena mikroorganisme dapat diam pada kulit

yang pecah.

10. Setelah pencukuran selesai, keringkan daerah tersebut dengan

menggunakan handuk atau waslap, angkat semua rambut yang lepas

(menggunakan plester agar lebih mudah dan bersih), dan tinggalkan

pasien dalam keadaan rapi dan nyaman.

11. Setelah selesai pencukuran tulis dan paraflah pada lembar terintegritas

pada status pasien setelah selesai pencukuran.

12. Buang sarung tangan, mata pisau clipper, kassa yang telah digunakan

pada tempat sampah yang sesuai, bersihkan baki, clipper dan

kembalikan pada tempat semula.

Perhatian :
1. Jangan melakukan pencukuran tanpa adanya perintah tertulis.
2. Waktu melakukan pengkajian awal pada kulit pasien laporkan bila sudah ada

luka atau goresan ataupun setiap ruam yang ditemukan sebelum memulai

persiapan prabedah pada pasien.

3. Setiap luka atau goresan pada pasien perlu dilaporkan kepada dokter bedah

dan dibuat laporan kejadian.

4. Semua pencukuran di daerah kepala dilakukan dengan hati-hati.


5. Semua pencukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan persiapan operasi.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner/Sudart. Texbook Of Medical Surgical Nursing Fifth edition IB. Lippincott

Company.Philadelphia.1984.

Gruendemann, Barbara J. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Vol. I Prinsip. Alih

bahasa, Brahm U. Pendit. Editor edisi Bahasa Indonesia, Egi Komara Yudha dan

Siti Aminah. Jakarta: EGC.2005.

Sabiston, David C. Buku Ajar Bedah (Sabiston’s Essentials Surgery). Alih bahasa,

Petrus Andrianto dkk. Jakarta: EGC. 1995.

Anda mungkin juga menyukai