(SOL)
Oleh:
Kelompok 2
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keperawatan Medikal Bedah III”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan, khususnya
bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman penulis, makalah ini masih banyak kekurangan
dalam pembuatan. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan saran dari
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...............................................................................
1.2 TujuanPenulisan ............................................................................
1.3 Manfaat Penulisan .........................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS.................................................................. 3
2.1 Anatomi Dan Fisiologi .................................................................. 3
2.2 Konsep Penyakit ...........................................................................
A. Definisi ..................................................................................
B. Etiologi ..................................................................................
C. Patofisiologi dan WOC ..........................................................
D. Manifestasi Klinis ..................................................................
E. Pemeriksaan Diagnostik ........................................................
F. Komplikasi .............................................................................
G. Penatalaksanaan Medis ..........................................................
2.3 MCP Teori ....................................................................................
2.4 Asuhan Keperawatan ....................................................................
BAB III PEMBAHASAN KASUS .............................................................
3.1 Asuhan Keperawatan Kasus .........................................................
3.2 Jurnal Terkait ................................................................................
3.3 Analisis Jurnal ...............................................................................
3.4 Terapi Modalitas atau Terapi Komplementer ...............................
3.5 Trend And Issue, Evidance Based Practice ..................................
BAB IV PENUTUP...................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan.................................................................................... 21
4.2 Saran.............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 22
LAMPIRAN .................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
b. Tujuan Khusus
1) Untuk menambah wawasan dan ilmu mengenai space occupying lesion
(SOL) intrakranial.
Idiopatik
Tumor Otak
Penyerapancairan
Invasi jaringan otak Nekrosis jar. otak otak
Oedema
kejang Gang.Neurologi Gang.Fungsi Gang.Perfus
sfokal otak ijaringan
f) Komplikasi
Komplikasi setelah pembedahan dapat disebabkan efek depresif anestesi
narkotik dan imobilitas.Echymosis dan edema periorbital umumnya terjadi
setelah pembedahan intracranial. Komplikasi khusus / spesifik
pembedahan intrakranial tergantung pada area pembedahan dan prosedur
yang diberikan, misalnya :
1. Kehilangan memory
2. Paralisis
3. Peningkatan ICP
4. Kehilangan / kerusakan verbal / berbicara
5. Kehilangan / kerusakan sensasi khusus
6. Mental confusion
Peningkatan TIK yang disebabkan edema cerebral / perdarahan adalah
komplikasi mayor pembedahan intrakranial, dengan manifestasi klinik :
1. Perubahan visual dan verbal
2. Perubahan kesadaran (level of conciousnes/LOC) berhubungan
dengan sakit kepala
3. Perubahan pupil
4. Kelemahan otot / paralysis
5. Perubahan pernafasan
g) Penatalaksanaan
1. Pendekatan pembedahan (craniotomy)
Dilakukan untuk mengobati pasien meningioma, astrositoma kistik pada
serebelum, kista koloid pada ventrikel ke-3, tumor kongenital seperti
demoid dan beberapa granuloma. Untuk pasien dengan glioma maligna,
pengangkatan tumor secara menyeluruh dan pengobatan tidak mungkin,
tetapi dapat melakukan tindakan yang mencakup pengurangan TIK,
mengangkat jaringan nefrotik dan mengangkat bagian besar dari tumor
yang secara teori meninggalkan sedikit sel yang tertinggal atau menjadi
resisten terhadap radiasi atau kemoterapi.
2. Pendekatan kemoterapy
Tradiasi merupakan dasar pada pengobatan beberapa tumor otak, juga
menurunkan timbulnya kembali tumor yang tidak lengkap transplantasi
sumsum tulang autologi intravens digunakan pada beberapa pasien yang
akanmenerima kemoterapi atau terapi radiasi karena keadaan ini penting
sekali untuk menolong pasien terhadap adanya keracunan sumsum tulang
sebagai akibat dosis tinggi radiasi.
Kemoterapi digunakan pada jenis tumor otak tertentu saja. Hal ini bisa
digunakan pada klien :
a) Segera setelah pembedahan/tumor reduction kombinasi dengan terapi
radiasi
b) Setelah tumor recurance
c) Setelah lengkap tindakan radiasi
3. Pendekatan stereotaktik
Stereotaktik merupakan elektroda dan kanula dimasukkan hingga titik
tertentu di dalam otak dengan tujuan melakukan pengamatan fisiologis
atau untuk menghancurkan jaringan pada penyakit seperti paralisis agitans,
multiple sklerosis & epilepsy. Pemeriksaan untuk mengetahui lokasi tumor
dengan sinar X, CT, sedangkan untuk menghasilkan dosis tinggi pada
radiasi tumor sambil meminimalkan pengaruh pada jaringan otak di
sekitarnya dilakukan pemeriksaan Radiosotop (III) dengan cara
ditempelkan langsung ke dalam tumor.
MD: SOL
KA:
1. Nyeri Kepala
2. Mual, muntah
3. Kejang-kejang
4. Tangan dan kaki kanan lemas
5. Penglihatan Kabur
DX 1: DX 2: DX 3:
- Nyeri akut b.d Faktor - Resiko Perfusi Serebral - Hambatan Mobilitas
Penyakit Tidak Efektif b.d Fisik berhubungan
Hipertensi dengan Penurunan
DS: Kekuatan Otot
1. Mengeluh nyeri kepala berat DS: - DS:
diseluruh area kepala DO: 1. Kelemahan pada
2. Nyeri menetap dan 1. Perubahan tingkat ekstremitas atas dan
berdenyut-denyut kesadaran bawah bagian kiri
DO: 2. Gelisah DO:
1. Gelisah 3. Perubahan tanda vital 1. Penurunan tonus otot
2.Berfokus pada diri sendiri (flaccid)
2. Kekuatan otot
ektremitas kiri
3. Tidak mampu
melawan tahanan
pemeriksa
2.4 Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengkajian Primer
1) Airway
Adanya sumbatan/o bstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan
sekret akibat kelemahan reflek batuk. Jika ada obstruksi maka lakukan :
a) Chin lift / jaw trust
b) Suction / hisap
c) Guedel airway
d) Intubasi trakhea dengan leher ditahan (imobilisasi) pada posisi netral.
2). Breathing
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya
pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi
/aspirasi, whezing, sonor, stidor/ ngorok, ekspansi dinding dada.
3). Circulation
TD dapat normal atau meningkat, hipotensi terjadi pada tahap lanjut,
takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan
membran mukosa pucat, dingin, dan sianosis pada tahap lanjut.
4). Disability
Menilai kesadaran dengan cepat,apakah sadar, hanya respon terhadap
nyeri atau atau sama sekali tidak sadar. Tidak dianjurkan mengukur
GCS.Adapun cara yang cukup jelas dan cepat adalah dengan metode
AVFUAwake : A, Respon bicara :V, Respon nyeri : P, Tidak ada
respon : U
5). Eksposure
Lepaskan baju dan penutup tubuh pasien agar dapat dicari semua cidera
yang mungkin ada, jika ada kecurigan cedera leher atau tulang
belakang, maka imobilisasi inline harus dikerjakan.
b. Pengkajian Sekunder
1. Identitas klien : nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat,
pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal masuk rumha sakit dan askes.
2. Keluhan utama : nyeri kepala disertai penurunan kesadaran.
3. Riwayat penyakit sekarang : demam, anoreksi dan malaise
peninggian tekanan intrakranial serta gejala nerologik fokal.
4. Riwayat penyakit dahulu : pernah, atau tidak menderita infeksi
telinga (otitis media, mastoiditis) atau infeksi paru – paru
(bronkiektaksis, abses paru, empiema), jantung (endokarditis), organ
pelvis, gigi dan kulit).
5. Aktivitas / istirahat
Gejala : malaise
Tanda : Ataksia, masalah berjalan, kelumpuhan, gerakan involunter.
6. Pemeriksaan Fisik
a) Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat kardiopatologi, seperti endokarditis
Tanda : TD : meningkat
Nadi : Menurun (berhubungan dengan peningkatan TIK dan pengaruh
pada vasomotor).
b) Eliminasi
Gejala : Tidak ada, dan Tanda : adanya inkonteninsia dan atau retensi.
c) Nutrisi
Gejala : Kehilangan nafsu makan, disfagia (pada periode akut)
Tanda : Anoreksia, muntah, turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
d) Hygiene
Gejala : -) , dan Tanda : Ketergantungan terhadap semua kebutuhan,
perawatan diri (pada periode akut).
e) Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, parestesia, timbul kejang, gangguan penglihatan.
Tanda : Penurunan status mental dan kesadaran. Kehilangan memori,
sulit dalam keputusan, afasia, mata : pupil unisokor (peningkatan TIK),
nistagmus, kejang umum lokal.
f) Nyeri / kenyamanan
Gejala : Sakit kepala mungkin akan diperburuk oleh ketegangan, leher /
pungung kaku.
Tanda : Tampak terus terjaga, menangis / mengeluh.
g) Pernapasan
Gejala : Adanya riwayat infeksi sinus atau paru
Tanda : Peningkatan kerja pernapasan (episode awal). Perubahan
mental (letargi sampai koma) dan gelisah
h) Keamanan
Gejala : adanya riwayat ISPA / infeksi lain meliputi : mastoiditis,
telinga tengah, sinus abses gigi, infeksi pelvis, abdomen ataukulit,
fungsi lumbal, pembedahan, fraktur pada tengkorak / cedera kepala.
3. Nyeri (akut/kronis) b.d agen pencedera fisik, kompresi saraf oleh SOL,
peningkatan TIK, ditandai dengan : menyetakan nyeri oleh karena
perubahan posisi, nyeri, pucat sekitar wajah, perilaku berhati hati, gelisah
condong keposisi sakit, penurunan terhadap toleransi aktivitas,
penyempitan fokus pad dirisendiri, wajah menahan nyeri, perubahna pola
tidur, menarik diri secara fisik
Kriteria Hasil : pasien melaporkan nyeri berkurang, menunjukan perilaku
untuk mengurangi kekambuhan atau nyeri .
Intervensi :
Manajemen nyeri
a. Kaji keluhan nyeri, tingkat, skala, durasi, dan frekuensi nyeri
yang dirasakan klien
b. Observasi keadaan nyeri nonverbal (Misal : ekspresi wajah,
gelisah,menangis, menarik diri, diaforesis, perubaan frekuensi
jantung, pernapasan dan tekanan darah.
PEMBAHASAN KASUS
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan Faktor Penyakit
2. Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif berhubungan dengan Hipertensi
3. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan Kekuatan
Otot
4. Gangguan Persepsi Sensori berhubungan dengan Penurunan
Ketajaman Penglihatan
C. Intervensi Keperawatan
a) Nyeri akut b.d Faktor Penyakit
DS:
1. Mengeluh nyeri kepala berat diseluruh area kepala
2. Nyeri menetap dan berdenyut-denyut
DO:
1. Gelisah
2. Berfokus pada diri sendiri
Tujuan: Setelah dilakukan perawatan, diharapkan pengurangan atau
reduksi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima
oleh pasien.
Intervensi:
O:
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
4) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
5) Monitor efek samping penggunaan analgetik
M
1) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu
ruangan, pencahyaan, dan kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
E
1) Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis
2) Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri
K
1) Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan
lainnya untuk memilih dan mengimplementasikan tindakan
penurunan nyeri nonfarmakologis sesuai kebutuhan
Intervensi:
O=
1) Monitor tekanan aliran darah otak
2) Monitor status pernafasan
M=
1) Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang
tenang
2) Berikan posisi semi fowler
3) Pertahankan suhu tubuh normal
E= -
K=
1) Kolaborasi pemberian diuretik osmosis
c) Hambatan Mobilitas Fisik b.d Penurunan Kekuatan Otot
DS=
1. Kelemahan pada ekstremitas atas dan bawah bagian kiri
DO=
1. Penurunan tonus otot (flaccid)
2. Kekuatan otot ektremitas kiri 3
3. Tidak mampu melawan tahanan pemeriksa
Intervensi:
O=
K= -
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah kami mengadakan pengkajian secara normative pada Bab II, maka kami
menyimpulkan, yaitu: Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik
jinak / ganas yang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak. Penyebab tumor otak
adalah Faktor Resiko, tumor otak dapat terjadi pada setiap kelompok Ras, insiden
meningkat seiring dengan pertambahan usia terutama pada dekade kelima,
keenam dan ketujuh .faktor resiko akan meningkat pada orang yang terpajan zat
kimia tertentu ( Okrionitil, tinta, pelarut, minyak pelumas ), namun hal tersebut
belum bisa dipastikan.Pengaruh genetik berperan serta dalam tibulnya tumor,
penyakit sklerosis TB dan penyakit neurofibomatosis. Tanda dan gejala
peningkatan TIK : Sakit kepala, Muntah, Papiledema
4.2 Saran
Agar dalam penyusunan makalah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka
kami menyarankan: Belajar dalam memahami secara teoritis dahpraktek dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan spece occupying lession.
Bagi perawat hendaknya lebih memahami tentang SOL agar dapat memberikan
asuhan keperawatn yang profesional dan benar sehingga meningkatkan
kemungkinan kesembuha pasien.
LAMPIRAN JURNAL
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M.E, Moorhouse M.F & Geissler A.C (2009). Rencana Asuhan
Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasin
Perawatan Pasien. Edisi 3. Penerbit : Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2. Alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry
Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Penerbit : Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2012), Patofisiologi Konsep Klinis Proses _ Proses
Penyakit, Penerbit : Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Wilkinson, J.M. & Ahern R.N (2012). Buku Saku Diagnosa Keperawtan
(Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC). Edisi Ke-9
Penerbit : Buku Kedokteran EGC. Jakarta.