Anda di halaman 1dari 11

BAB V

METODE HASIL PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang hasil analisis data yang telah
dilakukan pada tahap sebelumnya. Data bersumber dari laporan tahunan penelitian yang sudah
peneliti lakukan berdasarkan data sekunder dari Data Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas
Kesehatan Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara laporan tahunan dari tahun 2019 dan 2020.
yang terdiri dari analisa uivariat dan bivariat yang di paparkan dalam bentuk tabel
terbuka.Analisis dilakukan untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap pemanfaatan pelayanan
kesehatan pada ibu dan anak (KIA) di Kota Manado, yang di ukur dengan kunjungan (ANC)
ibu hamil K1 Murni - K4 dan kelengkapan imunisasi dasar bayi yang terdiri dari 16 puskesmas
Kota Manado. yang meliputi puskesmas Tongkaina, Bailang, Tuminting, Kombos, Wawonasa,
Paniki Bawah, Bengkol, Ranomuut, Tikala Baru, Wenang, Teling Atas, Ranotana, Sario, Bahu,
Minanga, dan Bunaken. Hasil penelitian diambil melalui hasil dari lembar observasi yang
dibuat oleh penelti sendiri dengan memasukan data berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kota Manado. Kemudian setelah semua data telah terkumpul peneliti melakukan pemeriksaan
kembali data-data yang telah di olah dan di analisis. Setelah itu dilakukan analisa data uji
univariat dalam menganalisi setiap frekuensi dari variabel secara deskriptif yang menggunakan
chart title dan analisa data bivariate menggunakan uji wilcoxon yang di jelaskan dalam bentuk
tabel.Tdk usah dimasukkan, anti dimasukkan dalam bab 4 pada bagian Analisa data.
5.1 Hasil Analisa Univariat

Analisa univariat pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran dan
menjelaskan distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti. Berikut ini gambaran distribusi
dari Pemeriksaan Kunjungan Ibu Hamil K1 Murni, K4 dan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Bayi tahun 2019 dan 2020.

Gambar 5.1.1 Distribusi Pemeriksaan Kunjungan Ibu Hamil K1 Murni di Kota


Manado tahun 2019 & 2020

Chart Title
BUNAKEN
MINANGA
BAHU
SARIO
RANOTANA W
TELING ATAS
WENANG
TIKALA BARU
RANOMUUT
BENGKOL
PANIKI BAWAH
WAWONASA
KOMBOS
TUMINTING
BAILANG
TONGKAINA
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

K1 Murni 2019 K1 Murni 2020

Berdasarkan gambar 5.1.1 Distribusi Pemeriksaan Kunjungan Ibu Hamil K1 Murni di Kota
Manado tahun 2019 & 2020, didapatkan bahwa dari 16 Puskesmas terdapat 3 puskesmas
mengalami peningkatan dengan peningkatan tertinggi yaitu di Puskesmas Bunaken 53%,
sedangkan terdapat 13 puskesmas yang mengalami penurunan dengan penurunan tertinggi
yaitu Sario 28,71%. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa kunjungan K1 Murni di
tahun 2019 dan 2020 memiliki perbedaan dimana kurang lebih 80% puskesmas di Kota
Manado mengalami penurunan kunjungan K1murni. selama pandemi covid-19 puskesmas
yang kunjungannya paling meningkat yaitu puskesmas Bunaken 53% dan yang paling
menurun yaitu puskesmas Sario 28,71% . Sudah berulang jd di hapus saja.

Nanti di bab 3 jelaskan apa arti K1 murni

Gambar 5.1.2 Distribusi Pemeriksaan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Manado tahun
2019 & 2020

Chart Title
BUNAKEN
MINANGA
BAHU
SARIO
RANOTANA W
TELING ATAS
WENANG
TIKALA BARU
RANOMUUT
BENGKOL
PANIKI BAWAH
WAWONASA
KOMBOS
TUMINTING
BAILANG
TONGKAINA
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00

K4 2019 K4 2020

Berdasarkan gambar 5.1.2 Distribusi Pemeriksaan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Manado
tahun 2019 & 2020, didapatkan bahwa dari 16 puskesmas terjadi peningkatan pada 4
puskesmas dengan peningkatan tertinggi pada puskesmas Tongkaina 72,95% dan terjadi
penurunan pada 11 puskesmas dengan penurunan paling besar pada puskesmas Bailang
42,72%. Ssedangkan puskesmas yang tidak mengalami perubahan kujungan adalah penrunan
ataupun peningkatan yaitu 1 puskesmas yaitu Puskesmas Ranotana Weru 0%. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa kunjungan K4 di tahun 2019 dan 2020 memiliki perbedaan dimana
selama pandemi covid-19 puskesmas yang kunjungannya paling meningkat yaitu puskesmas
Tongkaina 72,95% dan yang paling menurun yaitu puskesmas Bailang 42,72% dan
puskesmas yang tidak mengalami peningkatan atau penurunan yaitu puskesmas Ranotana
Weru 0%.Buat kalimat yang kurang lebih sama dengan yg di K1 murni

Gambar 5.1.3 Distribusi Imunisasi Dasar Lengkap Bulan di Kota Manado tahun 2019 &
2020

Chart Title
BUNAKEN
SARIO
WENANG
TONGKAINA
BAILANG
BENGKOL
PANIKI BAWAH
MINANGA
BAHU
TELING ATAS
RANOTANA W
RANOMUUT
TIKALA BARU
WAWONASA
KOMBOS
TUMINTING
0 5 10 15 20 25 30

IDL Desember 2019 IDL Desember 2020

Berdasarkan gambar 5.1.3 Distribusi Imunisasi Dasar Lengkap Bulan Juni di Kota Manado
tahun 2019 & 2020, didapatkan hasil bahwa dari 16 puskesmas yang mengalami penurunan
yaitu seluruh puskesmas yang ada di kota Manado. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa pada masa pandemic Covid-19 terdapat penurunan layanan imunisasi dasar lengkap di
seluruh puskesmas di Kota Manado sebesar ….-….%. Penurunan terbesar terjadi pada tahun
2019 dan 2020 sangat memiliki perbedaan yaitu selama pandemi covid-19 seluruh puskesmas
mengalami penurunan dan puskesmas yang paling menurun yaitu puskesmas Minanga yaitu
sebesar 15.06% yang disebabkan oleh pandemi covid-19.
5.2 Hasil Analisa Bivariat

Berikan sdk kalimat dulu baru masuk ke tabel

Tabel 5.2.1 Perbandingan Kunjungan Ibu Hamil K1 Murni , Kunjungan Ibu Hamil K4
& Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap tahun 2019 & 2020

N Mean Rank Z P value


K1 MURNI 2020 – Negative Ranks 13 8.92 2.482 0.013
K1 MURNI 2019
Positive Ranks 3 6.67
Ties 0
Total 16

Hasil uji beda Wilcoxon yang ditunjukkan pada Tabel 5.2.1 menunjukkan adanya penurunan
yang signifikan pada kunjungan ibu hamil K1 Murni di 16 puskesmas di Kota Manado pada
tahun 2019 dan 2020, z= 2.48, p <0.013, dengan ukuran dampak (effect size) adalah besar
( r=0.62). Hasil ini menunjukan bahwa pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap
kunjungan ibu hamil K1 Murni di Kota Manado. Penurunan signifikan ditunjukkan pada 13
puskesmas yang masuk pada kategori negative rank. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima yang artinya bahwa ada perbedaan yang signifikan (p<0.05) antara pemanfaatan
pelayanan yang diukur dari kunjungan ANC K1 Murni dengan pandemi Covid-19 di 16
Puskesmas Kota Manado.

Mana judulnya??

N Mean Rank Z P value


K4 MURNI 2020 - Negative Ranks 11 7.36 1.193 0.233
K4 MURNI 2019
Positive Ranks 4 9.75
Ties 1
Total 16

Buat seperti contoh diatas

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kunjungan K4 ditahun 2020<2019. Dengan


nilai effect size menunjukan hasil r= 0,29 hal ini menunjukan bahwa pandemi Covid-19
berdampak kecil terhadap kunjungan ibu hamil K4. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
negative ranks yang menunjukan terdapat 11 puskesmas yang memiliki kunjungan ibu hamil
K4 ditahun 2020<2019. Sedangkan hasil positive ranks menunjukan ada 34 puskesmas tahun
2020>2019 kunjungan ibu hamil K1 Murni. Dan nilai ties menunjukan ada 1 puskesmas
kunjungan K4 ditahun 2020=2019. Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakkan uji
statistic non parametrik yaitu uji Wilcoxon kunjungan K4 memperoleh nilai p value=0,233
yang menunjukkan nilai lebih besar dari nilai signifikan α<0,05 dengan demikian hasil
analisa data menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua variabel, sehingga
Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
pemanfaatan pelayanan yang diukur dari kunjungan ANC K4 dengan pandemi Covid-19 di
16 Puskesmas Kota Manado.

N Mean Rank Z P value


IDL Bulan 2020 – Negative Ranks 16 3.516 0.000
8.50
IDL Bulan 2019
Positive Ranks 0 0.00
Ties 0
Total 16

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pemberian imunisasi dasar lengkap ditahun
2020<2019. Dengan nilai effect size menunjukan hasil r= 0,87 hal ini menunjukan bahwa
pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap pemberian imunasasi dasar lengkap. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil negative ranks yang menunjukan 16 puskesmas yang
pemberian imunisasi dasar lengkap ditahun 2020<2019. Berdasarkan hasil analisa data
dengan menggunakkan uji statistic non parametrik yaitu uji Wilcoxon kelengkapan
imunasasi dasar bayi memperoleh nilai p value=0,000 yang menunjukkan nilai lebih kecil
dari nilai signifikan α<0,05 dengan demikian hasil analisa data menunjukkan ada perbedaan
yang signifikan dari kedua variabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pemanfaatan pelayanan yang diukur dari
pemberian imunasasi dasar lengkap dengan pandemi Covid-19 di 16 Puskesmas Kota
Manado.

BAB VI
HASIL PEMBAHASAN

Pada bab VI ini, peneliti akan membahas hasil analisi uvariat variabel dependen dan
independen dan hasil analisis bivariate perbedaan antara ketiga variabel yang diangkat
peneliti meliputi kunjungan ANC K1 Murni, K4 dan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di
16 Puskesmas Kota Manado dengan dampak pndemi covid-19 juga menjelaskan dampak
covid-19 terhadap ketiga variabel. Kemudian peneliti akan membandingkan hasil penelitian
yang pernah dilakukan dengan variabel yang sama serta menjelaskan hubungan konsep
teori yang ada dengan penelitian ini.

6.1. Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kunjungan Antenatal Care (ANC) dan kasih
pisah jo di 6.2 Gambaran Kelengkapan Imunisasi Bayi Sebelum dan Selama Pandemi
Covid-19 di Kota Manado

Berdasarkan hasil analisa data pada tabel 5.2.1 didapatkan bahwa selama pandemic
covid-19 kunjungan ANC K1 Murni di 16 Puskesmas Kota Manado mengalami penurunan
dibandingkan sebelum pandemic covid-19, dimana penurunan kunjungan terjadi pada 13
puskesmas dengan hasil puskesmas yang mengalami penurunan paling tertinggi terjadi
pada puskesmas Sario dengan persentase 28,71% dan terdapat 3 puskesmas yang
mengalami peningkatan dengan hasil puskesmas yang mengalami peningkatan paling
tertinggi terjadi pada puskesmas Bunaken dengan persentase 53%.

Kemudian berdasarkan hasil pada tabel 5.2.1 terkait kunjungan ANC K4 di 16


Puskesmas Kota Manado di dapatkan bahwa selama pandemic covid-19 ada puskesmas
yang mengalami peningkatan dan penurunan tetapi ada juga puskemas yang tidak
mengalami peningkatan bahkan penurunan sebelum dan selama pandemic covid-19. Hal
tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 11 puskesmas yang mengalami penurunan dengan
penurunan paling tertinggi terjadi pada puskesmas Bailang dengan persentase 42,72% dan
terdapat 4 puskesmas yang mengalami peningkatan selama pandemic covid-19 dimana
puskesmas yang paling tertinggi mengalami peningkatan yaitu puskesmas Tongkaina
dengan persentase 72,95% , sedangkan puskesmas yang tidak mengalami penurunan
maupun peningkatan sebelum dan selama pandemic covid-19 terjadi pada puskesmas
Ranotana Weru dengan persentase 0% yang menunjukkan bahwa hasil kunjungan
seimbang ditahun 2019 dan 2020. Selanjutnya, berdasrkan hasil analisa data tabel 5.1.3
didapatkan bahwa kelengkapan imunisasi dasar bayi di 16 puskesmas di Kota Manado
selama pandemic covid-19 terjadi penurunan dibandingkan sebelum pandemic covid-19,hal
tersebut dibutikan bahwa penuruna terjadi di 16 puskesmas dengan penurunan paling
tertinggi yaitu puskesmas Minanga dengan persentase 15.06% . Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya pandemic covid-19 pemanfaatan pelayanan kesehatan
ibu dan anak (KIA) yang di ukur dari kunjungan K1 Murni, K4 dan Kelengkapan Imunisasi
Dasar Bayi di 16 Puskesmas di Kota Manado mengalami penurunan dibandingkan sebelum
adanya pandemic covid-19.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Yeny Sulistyowati dan Yenni Ariestanti
(2020) dilakukan pada 45 responden menunjukkan dengan adanya pembatasan yang
diberlakukan di hampir disemua layanan kesehatan akibat pandemic covid-19 salah satunya
yakni layanan kesehatan baik bagi ibu hamil maupun bayi didapatkan bahwa adanya
hubungan antara perilaku ibu hamil untuk memeriksakan kandungan pada awal kehamilan
semasa pandemi covid-19 sehingga dapat memperoleh hasil dengan hasil P<0,05. Selain
itu, hasil peneltian lain yang juga sejalan dengan penelitian ini terkait kelengkapan
imunisasi dasar bayi dari Safira Smaradhana (2020) yang dilakukan untuk mengetahui
dampak terhadap penyediaan dan pemanfaatan layanan imunisasi selama pandemic covid-
19 hasil menunjukkan bahwa imunisasi dasar lengkap atau yang singkat dengan IDL di
Sumatera Selatan mengalami penurunan angka cakupan tahun 2020 cakupan imunisasi
pada 23 Juli 2020 di zona kuning 50,2%, zona oranye 47,6%, dan zona merah 42%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menurunnya kunjungan ANC dan kelengkapan
imunisasi difasilitas kesehatan yang merupakan dampak dari paandemi covid-19
disebabkan oleh pembatasan kunjungan difasilitas kesehatan khususnya penyediaan serta
pemanfaatan kunjungan ibu dan anak (KIA) khususnya di 16 Puskesmas Kota Manado.
6.2 Dampak Pandemi Covid-19 Pada Kunjungan Antenatal Care (ANC) dan
Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19 di Kota
Manado

Berdasarkan hasil analisa data mengenai Perbandingan Kunjungan ANC K1 Murni,


K4 & Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi tahun 2019 & 2020 di 16 Puskesmas Kota Manado
didapatkan hasil dari menggunakan uji Wilcoxon yang menunjukkan hasil signifikan
terhadap kunjungan K1 Murni dan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi dengan pandemic
covid-19 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menyatakan bahwa adanya perbedaan
yang signifikan antara dampak pandemic covid-19 terhadap pemanfaatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA) di Kota Manado yang di ukur dengan kunjungan K1 Murni
dan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi. Sehingga hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
pandemic covid-19 memberi dampak yang besar terhadap kunjungan ANC K1 Murni dan
layanan imunisasi dasar bayi di 16 Puskesmas Kota Manado. Maka dari itu pandemic covid-
19 berdampak besar terhadap kunjungan ANC K1 Murni dan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Bayi di 16 Puskesmas Kota Manado.

Namun berdasarkan tabel 5.2.2 tentang kunjungan K4 yang menunjukkan bahwa


hasil dari uji Wilcoxon menujukkan hasil yang tidak signifikan, sehingga Ho diterima dan Ha
ditolak yang artinya bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemanfaatan
pelayanan yang diukur dari kunjungan ANC K4 dengan dampak pandemi Covid-19 di 16
Puskesmas Kota Manado dimana pandemic covid-19 tidak memberi dampak yang besar
terhadap kunjungan K4. Berbeda halnya dengan kunjungan K1 Murni dan Kelengkapan
Imunisasi Dasar Bayi yang terlihat bahwa ada perbedaan kunjungan sebelum dan selama
pandemic covid-19. Meskipun hasilnya demikian , tetapi jika dilihat dari hasil analisa
terdapat 11 puskesmas yang mengalami penuruna bahkan ada 4 puskesmas yang mengalami
peningkatan walaupun dengan nilai persentasi tidak menujukan ada perbedaan namun
dampak pandemic covid-19 memberi pengaruh bagi kunjungan ANC. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan pada ibu hamil dengan trimester III sebanyak 54 responden
tepatnya di Puskesmas Palembang dalam hasil penelitannya menunjukan bahwa pandemi
covid-19 tidak berdampak pada kunjungan ibu hamil di fasilitas kesehatan dengan persentase
sebesar 21,966 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa pandemic covid-19 berdampak kecil
terhadap kunjungan ANC K4.

Dengan adanya pandemi covid-19 yang terjadi di berbagai negara memberikan


dampak pada semua sistem pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan bagi ibu
dan anak (KIA). Sehingga mengharuskan pemerintah untuk membuat kebijakan demi
meminimalisir penyebaran covid-19 yaitu dengan diberlakukannya pembatasan sosial
berskala besar atau PSBB. Kebijakan tersebut membuat fasilitas kesehatan melakukan
pembatasan dalam melakukan pemeriksaan maupun kunjungan terlebih khusus bagi
kelompok yang rentan terkena covid-19 diantaranya ibu hamil dan juga bayi. Dengan
diberlakukannya pembatasan di fasilitas kesehatan mengakibatkan ibu juga anak mengalami
kesulitan dalam mendapatkan pelayanan apalagi ibu hamil juga bayi yang seharusnya
mendapatkan pelayanan yang optimal bagi janin dan kesehatan bayi. Hasil dari penelitian ini
membuktikan bahwa pandemic covid-19 memberikan dampak yang besar bagi pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA) dengan hasil yaitu pada kunjungan K1 Murni dan
Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di pisah penjelaannya mengalami penurunan di 16
Puskesmas Kota Manado.

Penelitian ini jika dikaitkan dengan teori keperawatan yang dikemukakan oleh
Lawrence green yang di berfokus pada perubahan perilaku individu yang di tentukan oleh 3
faktor yaitu faktor predisposisi, faktor penguat dan faktor pemungkin. Jika di hubungkan
dengan hasil penelitian ini yaitu yang pertama dapat dipengaruhi oleh faktor predisposisi
dimana faktor presisposisi ini berhubungan dengan perubahan perilaku serta keyakinan dari
ibu hamil juga ibu yang mempunyai anak, hal tersebut dibuktikan bahwa ibu hamil enggan
untuk melakukan kunjungan di fasilitas kesehatan dikarekan khawatir, cemar bahkan takut
akan terinfeksi virus Covid-19, sama halnya dengan ibu yang memiliki bayi yang seharusnya
harus diberikan imunisasi sesuai dengan jadwal yang ada berubah keyakinan dalam
melakukan kunjungan ditempat imunisasi karena takut akan terinfeksi Covid-19.
Selanjutnya yang menjadi faktor penguat yaitu pelayanan kesehatan,dimana selama
masa pandemic Covid-19 pelayanan kesehatan dibatasi, padahal fasilitas pelayanan
kesehatan seperti puskesams merupakan sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Namun dikarenakan untuk menunjang kebijakan yang telah diatur oleh pemerintah dengan
diterapkannya physical distancing dengan tidak berkerumun ditempat umum dan tetap
menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi sehingga mengaharuskan puskesmas
harus melakukan pembatasan yang mempengaruhi kunjungan layanan KIA, padahal
puskesams menjadi sarana penting bagi ibu hamil dan bayi untuk meningkatkan derajat
kesehatan walaupun dimasa pandemic covid-19.

Kemudian yang menjadi faktor pemungkin dalam penelitian ini yaitu bersumber dari
keluarga misalnya suami dan orang tua, dimana sejak adanya pandemic covid-19 yang
mewabah seluruh dunia menyebabkan kekhawatiran bahkan ketakutan yang berlebihan bagi
mereka sehingga keluarga berpikir bahwa sebaiknya tidak melakukan kunjungan selama
praktek demi menghindari kerumunan di fasilitas kesehatan karena akan terkena virus
Covid-19 sehingga hal ini menyebabkan menurunnya kunjungan layanan bagi ibu hamil
maupun ibu yang memiliki bayi dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Maka dari itu
dapat disimpulkan bahwa ketiga faktor diatas menjadi faktor yang menyebabkan penurunan
kunjungan ANC dan kelengkapan imunisasi dasar bayi di 16 puskesmas Kota Manado.

Anda mungkin juga menyukai