Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI BERMAIN BERHITUNG


DI RUANG BERMAIN ANAK RSUD PROF DR. HJ ALOE SABOE
KOTA GORONTALO

DISUSUN OLEH
KELOMPOK II
KELAS B/4
DOSEN PEMBIMBING : Ns. Noerhayati Matako S.Kep

Frangky Hilala
Suprianto PRT Mamonto
Adlia Dulanimo
Basilica Clara Baharu
Fratiwi Van Gobel
Iin Ingriyani Sunggungi
Siti Hardianti P. Maku
Cindriyanti Ntobuo
Nurmarsenda Pakaya
Indri A. Husain
Siti Magfirah Dengo
Novilda Liputo

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
PROPOSAL
TERAPI BERMAIN BERHITUNG
DI RUANG BERMAIN ANAK RSUD PROF DR. HJ ALOE SABOE
KOTA GORONTALO

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Usia Sekolah


Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Berhitung Pada Anak Usia Sekolah
Tanggal/jam : .. Mei 2018
Tempat : Ruang Bermain Anak RSUD Prof. DR. H. Aloe Saboe Kota
Gorontalo

1. Latar Belakang
Berhitung merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap
individu dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan berkembangnya zaman yang
modern, perubahan dan perkembangan di Indonesia begitu cepat sebagai akibat
perubahan social, kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, pertumbuhan ekonomi, dan
modernisasi disegala bidang.
Berkaitan dengan pembelajaran berhitung, selama ini proses pembelajaran yang
dipakai cenderung diajarkan dengan metode hafalan. Pembelajaran ini tidak tepat
karena daya ingat anak-anak terbatas, mereka hanya mengingat hal-hal yang kasat
mata. Metode berhitung dengan hafalan hanya akan membebani otak dan membuat
anak enggan belajar, serta menyebabkan kemampuan berhitung anak menurun. Oleh
karena itu, terapi bermain dengan metode berhitung dapat kita gunakan sebagai media
bermain untuk meningkatkan intelektual anak. Menyisipkan berhitung dalam
permainan anak merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan minat anak dalaam
berhitung.
2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti permainan ini anak akan merasa relaks dan dapat menstimulasi
perkembanagan anak.
2.2 Tujuan khusus
Setelah mengikuti permainan selama 40 menit anak akan mampu :
1. Mengembangkan kreativitas dan daya pikirnya
2. Mengekspresikan perasaannya selama menjalani perawatan
3. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan
4. Beradaptasi dengan lingkungan
5. Mempererat hubungan antara perawat dan anak.

3. Sasaran
 Klien di atas umur 7-9 tahun di Ruang Bermain anak
 Kondisi anak memungkinkan untuk mengikuti permainan
 Tidak bertentangan dengan program pengobatan yang sedang dijalaninya.

4. Prinsip Bermain
 Tidak banyak mengeluarkan energy secara fisik, singkat, dan sederhana
 Mempertimbangkan keamanan dan kemungkinan terjadi infeksi silang
 Permainan yang dilakukan tidak bertentangan dengan program perawatan dan
pengobatan
 Melibatkan orang tua.

5. Alat dan Permainan yang Digunakan


 Sempoa

6. Waktu dan Tempat


6.1 Waktu
Kegiatan bermain akan dilaksanakan pada hari ... tanggal .. mei 2018.
6.2 Tempat
Ruang Bermain Anak RSUD Aloe Saboe

7. Peserta Bermain
 Mahasiswa kelompok II Keperawatan UNG : 12 orang
 Pembimbing klinik/perawat ruang anak : 1 orang
 Pasien anak : 3 orang

8. Pengorganisasian
 Leader : Frangky Hilala
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain yaitu membuka dan menutup
kegiatan hari ini
 Co Leader : Basilica Clara Baharu
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam terapi
bermain
 Fasilitator : Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap
peserta dalam terapi bermain
Siti Magfirah Dengo
Indri A. Husain
Siti Hardiyanti P. Maku
Iin Ingriyani Sunggungi
Nur Marsenda Pakaya
Cindriyanti Ntobuo
 Observer : Novilda Liputo, Fratiwi Van Gobel, dan Adlia Dulanimo
Dokumentasi : Suprianto PRT Mamonto
9. Setting Tempat
Terapi bermain dilakukan di ruang bermain dengan setting tempat sebagai berikut :

MEJA

MEJA MEJA

KET :
: LEADER

: CO LEADER

: FASILITATOR

: OBSERVER

: PESERTA

: DOKUMENTASI
10. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat proses selama penyuluhan dan evaluasi hasil
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
10. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Tahap Penyaji Audien


1. 5 menit Pembukaan
1. Memperkenalkan diri pada Mendengar,
klien memperhatikan,
2. Menanyakan pada orang tua menjawab
apakah pernah mengikuti
program terapi bermain
2. 30 menit Kegiatan1. Membagikan alat permainan Menerima alat
bermain2. Menjelaskan cara bermain permainan dan bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta tentang kejelasan cara
4. Memotivasi peran aktif bermain
5. Memberi pujian kepada peserta
3. 5 menit Penutup1. Menanyakan perasaan anak 1. Memperhatikan
terhadap permainan yang telah2. Bertanya dan
dilakukan mendengarkan jawaban
2. Menanyakan respon orang tua.
MATERI TERAPI BERMAIN

1. Definisi Bermain
Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan
dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan
sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karene dengan bermain anak-
anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan
apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.

2. Keuntungan Bermain
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

3. Macam Bermain
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-
kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk
mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton
televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu
apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif
bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
4. Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna
untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna,
radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu
dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali,
dll.

5. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bermain


1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

6. Bentuk-bentuk Permainan
1. Usia 7 tahun
Tujuannya adalah :
a. Meningkatkan kreativitas
b. Meningkatkan kemampuan motoric halus
c. Meningkatkan rasa percaya diri
d. Meningkatkan kemampuan intelektual anak
e. Mengembangkan imajinasi anak

Alat permainan yang dianjurkan :


a. Berhitung
Persiapan :
- Sempoa
- Meja dan kursi
b. Melipat kertas origami
Persiapan :
- Kertas lipat atau koran
- Meja dan kursi
- Benang wol
c. Mewarnai gambar
Persiapan :
- kertas bergambar
- pensil warna/crayon/spidol warna
- meja dan kursi

2. Usia 8-9 tahun


Tujuannya adalah :
a. Melatih keterampilan motoric halus sekaligus koordinasi mata-tangan
b. Meningkatkan kecepatan motoric anak
c. Memahami suasana kompetisi
d. Mengasah memori anak

Alat permainan yang dianjurkan:


a. Menyusun puzzle
Persiapan :
- Puzzle
- Meja dan kursi
b. Tebak lagu (kelompok)
Persiapan :
- Alat music : gitar/piano/organ (bila tersedia) atau alat music mainan bila tidak ada
boleh bersenandung
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
https://www.scribd.com/document/372859314/terapi-bermain-pada-usia-sekolah

Anda mungkin juga menyukai