Oleh :
Titin Wahyu Ningrum
22101110
Nama Mahasiswa :
Laporan Pendahuluan :
Ruang Praktik :
Lahan Praktik :
(....................................................................) (....................................................................)
LEMBAR KONSULTASI
1. Pengertian
Necrotizing enterocolitis(NEC) atau enterokolitis nekrotikan adalah kondisi
abdomen akut yang umum terlihat pada periode neonatal. "Necrotiz berarti kematian
jaringan, “entero” mengacu pada usus kecil, “colo” ke besar, dan “itis” berarti
peradangan.
2. Etiologi
Etiologi NEC hingga saat ini belum dapat dipastikan, namun diyakini kaitannya
dengan terjadinya iskemik intestinal yang berhubungan dengan faktor bakteri dan
faktor makanan. Iskemik menyebabkan rusaknya dinding saluran cerna sehingga rentan
pada invasi bakteri. NEC jarang terjadi sebelum tindakan pemberian makanan dan
sedikit terjadi pada bayi yang mendapat ASI. Bagaimananapun pemberian
makanan dimulai, hal itu cukup untuk menyebabkan proliferasi bakteri dapat menembus
dinding saluran cerna yang rusak dan menghasilkan gas hidrogen. tersebut bisa
berkumpul dalam dinding saluran cerna (pneumotosis intestinalis) memasuki vena
portal. Dapat juga disebabkan karena bayi lahir prematur dan badanya sangat
rendah, dari ibu yang mengkonsumsi kokain.
3. Manifestasi Klinis
Bayi dengan NEC memiliki berbagai tanda dan gejala dan mungkin
mengalami onset bencana yang berbahaya atau mendadak.
GASTROINTESTINAL SISTEMIK
Distensi abdomen Lethargy
Abdominal tenderness Apnea/distress pernapasan
Intoleransi makan Ketidakstabilan suhu
Keterlambatan pengosongan lambung Rasa tidak nyaman
Muntah Asidosis (Metabolik/respiratorik)
Olkutisme / darah dalam tinja Ketidakstabilan glukosa
Perubahan konsistensi tinja / diare Perfusi yang buruk/syok
Massa perut Koagulopati intravaskular diseminata
Eritema dinding perut Hasil positif dari kultur darah
Permulaan NEC biasanya terjadi pada minggu ke 2 atau 3 minggu namun bisa selambat-
lambatnya 3 bulan pada bayi VLBW. Usia onset berbanding terbalik terkait usia kehamilan. Tanda
pertama penyakit nonspesifik, termasuk lethargy dan ketidakstabilan suhu, atau terkait dengan
patologi gastrointestinal, seperti distensi abdomen dan retensi lambung. Darah pada feces jelas
terlihat pada 25% pasien. Karena tanda nonspesifik, sepsis mungkin dicurigai sebelum NEC.
Spektrum penyakitnya luas, mulai dari yang ringan penyakit dengan hanya feces guaiak-positif.
Untuk penyakit parah dengan perforasi usus, peritonitis, sindrom respon inflamasi sistemik, syok,
dan kematian. Perkembangan penyakit mungkin cepat, tapi biasanya penyakit ini berkembang dari
yang ringan sampai berat setelah 72 jam.
4. Komplikasi
Beberapa komplikasi yang dapat dialami oleh bayi dengan necrotizing enterocolitis (NEC) adalah:
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis NEC meliputi pemeriksaan laboratorium,
pencitraan, mesenteric oxygen saturation dan pemeriksaan histologi.
1. Pemeriksaan Pencitraan
Pencitraan abdomen adalah pemeriksaan penunjang awal yang dapat membantu penegakan
diagnosis. Pemeriksaan pencitraan yang dilakukan terdiri dari:
Foto polos abdomen, untuk melihat pola abnormal udara/gas dalam usus, ileus, pneumatosis,
dan gas di intrahepatic portal venous
Foto lateral dekubitus dan cross-table lateral, untuk melihat adanya perforasi intestinal
Ultrasonography (USG) abdomen, digunakan bila gejala klinis dan hasil foto polos abdomen
tidak spesifik, atau pada bayi NEC yang tidak responsif dengan pengobatan. USG dapat
mendeteksi intermittent gas bubbles di parenkim hati dan sistem vena porta yang tidak
terdeteksi dengan foto abdomen
2. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan adalah :
Pemeriksaan hematologi lengkap: trombositopenia sering ditemukan pada bayi dengan NEC,
sedangkan jumlah leukosit dapat normal atau meningkat
Kultur darah dan feses: diperiksa untuk mengetahui organisme yang berperan dalam NEC
3. Pemeriksaan Histologi
Hasil pemeriksaan histologi untuk NEC adalah adanya luka pada mukosa usus. Akan terlihat
gambaran nekrosis koagulasi dari mukosa dengan inflamasi akut dan kronik, ulserasi mukosa,
edema, perdarahan dan pneumatosis pada submukosa.
4. Mesenteric Oxygen Saturation
Mesenteric oxygen saturation adalah pemeriksaan untuk deteksi dini NEC dengan mendeteksi
perfusi usus pada bayi.
6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
Bayi yang mengalami NEC harus dirawat di rumah sakit dengan fasilitas yang lengkap. Jika
kondisinya berat, tak jarang perawatan perlu dilakukan di ruang perawatan intensif. Penanganan
utama yang akan dilakukan oleh tim dokter adalah:
7. Patofisiologi
8. Pathway
9. Proses Keperawatan
A. Pengkajian
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Keluhan utama pada pasien disertai keluhan lain yang dirasakan klien
seperti lemah, sianosis, pembesaran perut, diare, tinja berdarah, warna
kulit perut kemerahan, residu atau sisa makanan di lambung meningkat
pada bayi.
Bayi dengan ukuran fisik: BB < 2500 gram, panjang badan < 45 cm.
Gambaran fisik: kepala lebih besar dari badan, kulit tipis transparan,
rambut lanugo banyak, lemak subkutan tipis, daya hisap lemah atau bayi
tak mau minum, tangis yang melengking.
c. Riwayat penyakit dahulu
Jika ibu mempunyai riwayat penyakit seperti hipertensi, plasenta pervia,
kehamilan kembar, malnutrisi, kebiasaan ibu merokok, minum alkohol, ibu
yang memderita penyakit malaria, dan lain-lain.
2. Pemeriksaan ABCD
a) Antropometri pada bayi dengan NEC terutama berat badan
terbagi menjadi 3 yaitu: BBLR berat antara 1500- 2500 gram,
BBLSR berat antara 1000-1500 gram, dan BBLR berat kurang
dari 1000 gram, lingkar dada < 33 cm.
b) Biokimia, pada bayi NEC sering dijumpai adanya peningkatan
kadar hemogloblin, eritrosit karena imaturitas dari sel dan belum
sempurnanya enzim.
c) Clinical, pada NEC berat badan bayi belum memenuhi standar
yakni 2500 gram dan pada kasus ini biasanya juga terjadi
kelemahan reflek atau fungsi menghisap.
d) Diet Makanan atau nutrisi yang diberikan biasanya hanya ASI
dan susu formula khusus NEC jika disarankan oleh dokter.
a. Kepala
Inspeksi: biasanya pada NEC kepala lebih besar dari badan, kulit
tipis, ubun ubun besar dan kecil belum menutup
Palpasi: pada BBLR rambut tipis dan halus, lingkar kepala < 33
cm.
b. Mata
c. Hidung
d. Mulut
e. Telinga
f. Wajah
g. Leher
h. Paru-paru
l. Genetalia
Pada bayi NEC laki laki, labia minora belum tertutup oleh labia
mayora, klitoris menonjol. Pada bayi laki-laki testis belum turun
dan rague pada skrotum kurang
m. Ekstremitas
n. Anus
B. Diagnosa
K: -kolaborasi pemberian
analgetik
Keseimbangan cairan (L. Pemantauan cairan (I.
4. Resiko
05020) 03121)
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan O:
tindakan keperawatan -monitor frekuensi dan
Cairan (D. 0036)
selama 1x30 menit kekuatan nadi
diharapkan tingkat nyeri - monitor frekuensi napas
meningkat dengan - monitor berat badan
kategori: -monitor intake dan output
Indicator SA ST cairan
Asupan 2 4 T:
cairan -atur interval waktu
Keluara 2 4 pemantauan sesuai dengan
n urin kondisi pasien
E:
-jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
-informasikan hasil
pemantauan
DAFTAR PUSTAKA
Chu A, Hageman JR, Caplan MS. Necrotizing Enterocolitis: predictive markers and
preventive strategies. NeoReviews 2013;14(3): e113. doi: 10.1542/neo.14-3-e113.
(diakses 22 Oktober 2017).
Chen CL, Yu XY, James IOA, Zhang HY, Yang JY, Randulescu A, Zhou Y, Besner GE.
Heparin-binding EGF-like Growth Factor Protects Intestinal Stem Cells from
Injury in a Rat Model of Necrotizing Enterocolitis. Lab Invest 2012;92(3): 331–
344. doi:10.1038/labinvest.2011.167. (diakses 22 Oktober 2017).
Esposiito F, Mamone R, Di Serafino M, Mercogliano C, Vitale V, Vallone G, Oresta P.
Diagnostic imaging features of necrotizing enterocolitis: a narrative review. Quant
Imaging Med Surg 2017;7(3): 336-344. doi: 10.21037/qims.2017.03.01. (diakses
22 Oktober 2017).
Kosim, MS. 2019. Gawat Darurat Neonatus pada Persalinana Preterm. Sari