Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA TIPE

POLA ASUH DAN DEPRESI


Tinjauan PADA REMAJA
Pustaka
Ajeng Ardhya Ramadhanti1
1PendidikanDokter, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lampung

ABSTRAK

Pendahuluan: Depresi merupakan gangguan suasana hati yang berubah-ubah pada diri
seseorang dalam kurun waktu tertentu yang akan menimbulkan perubahan pada kondisi
psikis maupun fisiologis tubuh. Depresi pada remaja dapat dipengaruhi berbagai faktor,
salah satunya pola asuh. Berdasarkan penelitian terdahulu ditemukan 8 studi yang
menguatkan bukti hubungan antara pola asuh dengan depresi pada remaja, sehingga
peneliti ingin mengidentifikasi lebih lanjut tipe pola asuh yang dinilai berhubungan dengan
tingkat depresi pada remaja. Tujuan penulisan artikel adalah untuk megidentifikasi tipe
pengasuhan yang yang paling sedikit menyumbang depresi pada remaja.
Metode: Artikel ini dibuat dengan metode literature review yang melibatkan 8 artikel jurnal
yang dipublikasi secara nasional maupun internasional selama 10 tahun terakhir dengan
bahasan yang relevan mengenai pola asuh dan depresi pada remaja dan didapatkan
melalui Google Scholar dan Pubmed berdasarkan kriteria inklusi.Teknik analisis data
dilakukan dilakukan secara deskriptif kualitatif, yaitu melakukan analisis terhadap hasil dari
jurnal yang didapat tanpa melakukan uji statistik.
Pembahasan: Pola asuh merupakan cara pengasuhan orang tua terhadap anak yang
meliputi dukungan dan kepedulian kepada anak, yang berpengaruh terhadap masa depan
mereka. Pola asuh dikategorikan menjadi pola asuh demokratis, permisif, dan otoriter.
Bentuk dukungan, motivasi, dan/atau kasih sayang dari orang tua kepada anak akan
memengaruhi kesehatan mental dan dapat menjadi faktor penyebab timbulnya depresi
ketika memasuki usia remaja.
Simpulan: Pola pengasuhan demokratis dinilai sebagai pola pengasuhan anak yang
terbaik. Pola pengasuhan demokratis dapat membentuk kepribadian dan kondisi psikis
anak, terutama di usia remaja. Studi sebelumnya yang diulas dalam artikel ini tidak
menjelaskan intervensi yang diberikan. Dukungan orang tua dan pola pengasuhan anak
yang tepat diharapkan dapat diupayakan untuk menjadi bagian dari budaya di masyarakat
sehingga menekan tingginya angka kejadian depresi pada remaja.
Kata Kunci: depresi, pola asuh, remaja.

ASSOCIATION OF PARENTING STYLES AND


ADOLESCENT DEPRESSION
ABSTRACT
Introduction: Depression is a mood disorder that changes in a person within a certain
time which will cause changes in the psychological and physiological conditions of the
body. Depression in adolescents can be influenced by various factors, one of which is
parenting. Based on previous research found 8 studies that strengthen the evidence of the
relationship between parenting with depression in adolescents, so researchers want to
further identify the type of parenting that is judged to be related to depression rates in
adolescents. The purpose of writing articles is to identify the type of care that contributes
the least to depression in adolescents.
Method: This article was created using a literature review method involving 8 journal

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 60


articles published nationally and internationally over the past 10 years with relevant
discussions on parenting and depression in adolescents and obtained through Google
Scholar and Pubmed based on inclusion criteria. Data analysis techniques were performed
Qualitative descriptive, which is to analyze the results of the journals obtained without doing
statistical tests.
Discussion: Parenting is a way of parenting parents for children which includes support
and care for children, which affects their future. Parenting is categorized as democratic,
permissive, and authoritarian. Forms of support, motivation, and / or affection from parents
to children will affect mental health and can be a factor causing depression when entering
adolescence.
Conclusion: Democratic parenting is considered as the best parenting pattern.
Democratic parenting can shape the personality and psychological condition of children,
especially in their teens. Previous studies reviewed in this article do not explain the
interventions provided. Parental support and appropriate childcare patterns can become
part of the culture in the community, thereby suppressing the high incidence of depression
in adolescents.
Keywords: depression, parenting, adolescent

1. PENDAHULUAN yang sensitif di mana pada masa ini


Depresi merupakan gangguan terjadi perubahan (pubertas) pada tubuh
suasana hati yang berubah-ubah pada dan pada masa ini pula mereka mulai
diri seseorang dalam kurun waktu mengenal dengan berbagai masalah
tertentu dan dapat mengena kepada dalam hidup.[3] Menurut World Health
siapa saja. Depresi adalah gangguan Organization (2017) lebih dari 322 juta
mental yang serius dan sering terjadi orang di semua rentang usia di dunia
yang dapat menyebabkan dampak mengalami depresi, dengan estimasi
negatif terhadap perasaan, pola pikir dan prevalensi pada usia 15 – 19 tahun
tingkah laku (American Psychiatric berkisar 4,5% pada perempuan dan
Association, 2013).[1] Depresi dapat 3,2% pada laki-laki. [4] Menurut data Riset
terjadi karena adanya beberapa faktor Kesehatan Dasar (2018), kejadian
risiko, diantaranya adalah biokimia, depresi di Indonesia memiliki prevalensi
genetik, kepribadian, dan faktor 61% pada kelompok usia >15 tahun.
lingkungan. Menurut National Institute of Hasil tersebut juga menjelaskan bahwa
Mental Health (2016), tanda dan gejala prevalensi depresi pada perempuan
seseorang terkena depresi bukan hanya lebih tinggi (7,4%) daripada laki-laki
merasakan kesedihan, namun juga (4,7%), sehingga dapat diketahui bahwa
perubahan pada suasana hati atau depresi dinilai lebih rentan untuk dialami
perasaan lainnya seperti perasaan perempuan jika dibandingkan dengan
cemas, pesimis, rasa gelisah, sensitif laki-laki.[5]
dan mudah tersinggung, perasaan Studi mengenai pola asuh dan
bersalah dan tidak berdaya, mengalami tingkat depresi pada remaja yang
kelelahan yang berarti, penurunan dilakukan oleh Tujuwale et al. (2016)
konsentrasi, perubahan nafsu makan pada siswa di SMA Negeri 1 Amurang
yang berdampak pada penurunan berat menyebutkan dinilai terdapat hubungan
badan, mengalami kesulitan tidur serta antara pola asuh dengan tingkat depresi
muncul gejala kram, nyeri atau gangguan remaja.[6] Penelitian ini menyasar 91
pencernaan tanpa sebab yang jelas.[2] responden dengan rentang usia 14 tahun
Depresi secara garis besar (7,7%),15 tahun (79,1%), dan 16 tahun
dapat dikategorikan menjadi dua, (13,2%) dengan jenis kelamin laki-laki
Depresi Mayor (Major Depression) dan (37,4%) maupun perempuan (62,6%).
Gangguan Depresi Persisten (Persistent Berdasarkan hasil penelitian tersebut
Depressive Disorder) yang dapat disebut diketahui bahwa sebanyak 21 responden
juga sebagai dysthimia. Depresi dapat (23,1%) tidak memiliki depresi (normal),
terjadi pada semua kelompok umur dan sedangkan sisanya sebanyak 31
jenis kelamin. Remaja merupakan responden (34,1%) depresi ringan, 25
kelompok umur yang rentan mengalami responden (27,4%) depresi sedang, 14
depresi, sebab usia remaja adalah usia responden (15,4%) depresi berat. Pola

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 61


asuh orangtua secara mayoritas adalah urgensi di atas penulis tertarik untuk
demokratis (49,4%), diikuti otoriter melakukan telaah guna mengetahui
(26,4%), dan permisif (24,2%). hubungan pola asuh dengan kejadian
Berdasarkan hal tersebut diketahui depresi pada remaja. Harapannya
bahwa siswa remaja dengan tingkat melalui studi literatur ini dapat
depresi ringan lebih banyak daripada diidentifikasi tipe pola pengasuhan yang
yang tidak depresi, mengalami depresi paling sedikit menyumbang depresi pada
pada tingkatan sedang maupun berat. remaja, mengingat kondisi depresi pada
Pola asuh demokratis merupakan hasil remaja akan membawa dampak dalam
jenis pola asuh terbanyak yang segi psikologis maupun fisiologis dalam
didapatkan jika dibandingkan dengan jangka pendek maupun jangka panjang.
pola asuh otoriter dan permisif.
Penelitian serupa yang 1. METODE
dilakukan oleh Safitri & Hidayati (2013) Artikel ini ditulis menggunakan
juga mendapatkan hasil yang sama, metode telaah literatur (literature review)
yaitu pola asuh diduga berkontribusi dengan melakukan penelusuran
dalam terjadinya depresi pada remaja.[7] terhadap artikel atau jurnal pada Google
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Scholar dan Pubmed sesuai variabel
di SMK 10 Nopember Semarang, yang telah ditetapkan sebelumnya.
diketahui bahwa mayoritas siswa (106 Adapun variabel dalam artikel ini terdiri
siswa) mengalami depresi ringan dan dari variabel bebas, yaitu pola asuh dan
sisanya (26 siswa mengalami depresi variabel terikat, yaitu depresi pada
tingkat sedang. Berdasarkan distribusi remaja. Kriteria inklusi yang ditetapkan
tingkat depresi dengan pola asuh, adalah: jurnal nasional atau internasional
diketahui bahwa pada tingkat depresi yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir,
ringan, 1 siswa mendapat pola asuh berbahasa Indonesia maupun bahasa
otoriter dan permisif; 72 siswa mendapat inggris dan mengulas tentang hubungan
pola asuh demokratis; 31 siswa pola asuh dengan depresi pada remaja.
mendapat pola asuh campuran. Tingkat Berdasarkan pencarian yang dilakukan,
depresi sedang pada 9 siswa mendapat terdapat 23 studi yang kemudian dipilah
pola asuh otoriter dan permisif; 11 siswa sesuai kriteria inklusi dan didapatkan 8
mendapat pola asuh demokratis; dan hasil studi. Teknik analisis data dilakukan
sisanya (6 siswa) mendapat pola asuh dilakukan secara deskriptif kualitatif,
campuran. yaitu melakukan analisis berdasarkan
Menurut penelitian yang jurnal yang relevan yaitu 8 jurnal tanpa
dilakukan Arsyam & Murtiani (2017) melakukan uji statistik.
dengan subyek siswa SMAN 1 Sinjai
Timur diketahui bahwa berdasarkan 3. PEMBAHASAN
diduga pola asuh dapat berkontribusi
terhadap kejadian depresi pada Remaja adalah masa
remaja.[8] Berdasarkan total 136 pertumbuhan yang kritis (Beardslee et
responden, didapatkan hasil bahwa 59 al., 2012) sehingga masalah psikososial
siswa tidak depresi dan 77 siswa pada masa ini sangat mungkin untuk
mengalami depresi dengan berbagai terjadi (Braveman, 2014).[10,11] Seringkali
macam pola asuh meliputi demokratis, pada masa remaja tersebut terjadi
permisif, dan otoriter. perubahan pola pikir (psikis) dan
Berdasarkan penelitian- fisiologis, sehingga pada masa ini pula
penelitian di atas, dapat dinilai terdapat cenderung terjadi gangguan psikologis,
hubungan antara pola asuh dengan termasuk depresi. Kieling et al. (2011)
tingkat depresi. Pola asuh dapat menjelaskan bahwa masalah kesehatan
diklasiifkasikan menjadi 3 jenis, yaitu mental terutama pada remaja adalah
pola asuh demokratis, pola asuh masalah kesehatan masyarakat yang
permisif, dan pola asuh otoriter (Stewart mendesak.[12] Hal ini sesuai dengan
& Koch, 1983).[9] Pola asuh tersebut penelitian sebelumnya bahwa depresi
memiliki peran terhadap tingkat depresi pada remaja dalam beberapa tahun
pada remaja sehingga berdasarkan terakhir mengalami peningkatan, yang

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 62


sesuai dengan penilitian Mojtabai et al. sekitarnya, termasuk kepribadian orang
(2016) pada studi yang dilakukan pada tua dan pola asuh yang diterapkan,
172.495 remaja di usia 12 hingga 17 namun tidak semua orang tua menyadari
tahun di Amerika Serikat yang bahwa pola asuh akan berpengaruh
menunjukkan hasil peningkatan terhadap tumbuh kembang anak,
prevalensi dari awalnya 8,7% (2005) terutama dari segi perkembangan psikis
menjadi sebesar 11,3% (2014). [13] dan kepribadian. Sering kali orang tua
Penelitian lain yang dilakukan tidak sadar bahwa terjadi kontradiksi dan
oleh Seon & Oh (2013) menyatakan penyimpangan pola asuh yang akan
bahwa faktor peran orang tua yang berdampak cukup besar bagi
termasuk dalam faktor lingkungan dapat perkembangan kepribadian anak, baik
memberikan dampak yang signifikan secara positif maupun negatif (Anisah,
pada remaja. [14] Masa-masa rentan 2011).[18]
pada saat remaja tersebut dapat Perilaku orang tua terhadap pola
menyebabkan gangguan psikis, yang pengasuhan anak dapat menjadi faktor
salah satu dampaknya dapat penghambat maupun faktor pencetus
menyebabkan depresi. Depresi pada untuk terjadinya depresi (Chapman,
masa remaja dapat membawa banyak 2016).[19] Studi yang dilakukan
perubahan psikologis yang selanjutnya sebelumnya (Wang & Muhtadie)
dapat memengaruhi perilaku dan sikap menjelaskan jika pola asuh yang
remaja dalam jangka pendek maupun cenderung bijaksana dapat berdampak
jangka panjang. bagi penurunan tingkat depresi di masa
Depresi pada remaja perempuan kanak-kanak, sebaliknya jika pola asuh
lebih rentan daripada laki-laki, otoriter dapat meningkatkan depresi
dikarenakan adanya perubahan hormon pada anak.[20,21] Pola asuh demokratis
yang berpengaruh terhadap perubahan merupakan hasil jenis pola asuh
suasana hati. Hal ini sesuai dengan terbanyak yang didapatkan jika
penelitian Bauman et al. (2013) yang dibandingkan dengan pola asuh otoriter
menyatakan bahwa peluang remaja dan permisif. Pola asuh demokratis
perempuan untuk mengalami depresi memiliki hubungan yang positif terhadap
1,73 kali lebih besar dibandingkan laki- perkembangan kecerdasan emosional
laki.[15] Lebih lanjut National Institute anak, yang berkembang karena adanya
Mental Health (2011) menyatakan bahwa dukungan dari lingkungan terutama
emosi dan suasana hati dipengaruhi oleh keluarga (Septiani, 2017).[22]
hormon yang bekerja pada otak,[2] Pola asuh demokratis akan
sehingga dapat disimpulkan bahwa mengedepankan persamaan hak dan
remaja perempuan lebih rentan untuk pola pikir rasional dalam keluarga. Anak
mengalami depresi dikarenakan bawaan akan terbiasa untuk mengelola
faktor internal diri pada perempuan, perasaan, pemikiran, cara pandang, dan
disamping faktor lingkungan dan faktor perilaku dalam suatu hal, sehingga hal
lainnya. tersebut akan membentuk anak memiliki
Penelitian yang dilakukan oleh kecerdasan emosional yang baik
Sriyanto et al. (2014) menjelaskan daripada pola asuh lainnya. Pernyataan
bahwa unsur pendidikan yang ini juga didukung penelitian yang
memengaruhi model tumbuh kembang dilakukan Novianty (2016) bahwa
anak baik secara langsung maupun tidak terdapat pengaruh antara pola asuh
langsung adalah kepribadian orang tua, otoriter dengan kecerdasan emosi pada
sikap, dan cara hidup. [16] Hal ini sesuai remaja madya, di mana arah hubungan
dengan penelitian Anli, I. & Karsl, T.A. adalah negatif yang artinya pola asuh
bahwa perilaku ibu atau ayah memiliki otoriter berbanding terbalik dengan
konsekuensi terhadap kualitas kecerdasan emosional remaja pada
kesehatan mental anak-anak mereka penelitian di 100 orang siswa SMA-
dan akan berpengaruh terhadap SMAK di Bogor.[23]
psikopatologi mereka.[17] Semakin Upaya yang dapat dilakukan agar
beranjak usia, anak akan mengerti remaja dapat terhindar dari depresi dapat
dengan apa yang terjadi di lingkungan disesuaikan menurut faktor penyebab

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 63


terjadinya depresi. Adanya faktor-faktor dapat diupayakan untuk menjadi bagian
yang dapat diubah, seperti faktor dari budaya di masyarakat sehingga
lingkungan, hendaknya dapat digunakan menekan tingginya angka kejadian
sebagai salah satu usaha mencegah depresi pada remaja.
terjadinya depresi pada remaja.
Dukungan sosial terutama dari keluarga DAFTAR PUSTAKA
dan orang-orang terdekat akan sangat 1. American Psychiatric Association.
berpengaruh terhadap kesehatan mental Diagnostic and Statistical Manual of
remaja (Fitriana & Mustafida, 2019).[24] Mental Disorders (DSM-5). Fifth
Dukungan tersebut dapat berupa Edition. 2013.
motivasi yang mendukung hal-hal yang 2. National Institute Mental Health.
dilakukan remaja (terutama dukungan Depression. Department of Health
orang tua kepada anak), dengan tetap and Human Services. 2011.
mengarahkan pada hal-hal yang positif. 3. Argyriadis, A., Tryfonos, A., Gourni,
Penelitian yang dilakukan M., Asimakopoulou E., Sapountzi-
Rarasati et al. (2012), menjelaskan jika Krepia, D., Agyriadi, A. The
kasih sayang dan dukungan, dukungan Emergence of Depressipn in
spiritual, dukungan material, dan Teenagers and The Role of Health
bimbingan adalah hal-hal yang Professionals. Health and Research
dibutuhkan remaja dari orang tua Journal. 2019. 5(4),143-158.
terhadap keputusan dan masa depan 4. WHO. Depression and Other
mereka,[25] sehingga depresi dapat Common Mental Disorders: Global
dicegah dengan memenuhi kebutuhan Health Estimates. Geneva: World
remaja akan kasih sayang dan dukungan Health Organization; 2017.
dari orang-orang terdekat, terutama 5. Kementerian Kesehatan RI. Riset
orang tua. Dukungan dari orang tua Kesehatan Dasar 2018. Jakarta:
dapat diberikan melalui penerapan pola Badan Penelitian dan
pengasuhan yang sesuai. Pola Pengembangan RI; 2018.
pengasuhan demokratis dinilai sebagai 6. Tujuwale, A., Rottie, J., Wowiling, F.,
pola pengasuhan anak yang terbaik jika & Kairupan, R. Hubungan Pola Asuh
dibandingkan dengan pola asuh permisif Orang Tua dengan Tingkat Depresi
dan otoriter, yang didukung oleh 5 artikel pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1
yang relevan. Pola pengasuhan Amurang. e-Journal Keperawatan.
demokratis dapat membentuk 2016 Vol. 4 No. 1
kepribadian dan kondisi psikis anak, 7. Safitri, Y., & Hidayati, E. Hubungan
terutama ketika telah memasuki usia Antara Pola Asuh Orang Tua dengan
remaja, sehingga tidak menimbulkan Tingkat Depresi Remaja di SMK 10
pertentangan terhadap kondisi psikis Nopember Semarang. Jurnal
remaja. Keperawatan Jiwa. 2013. Vo. 1, No.
1
4. SIMPULAN 8. Arsyam, S., & Murtiani. Pola Asuh
Orang Tua denga Tingkat Depresi
Berdasarkan hasil telaah serta pada Remaja. Journal of Islamic
identifikasi dari beberapa artikel yang Nursing. 2017 Vol. 2, No. 1
mengulas mengenai pola asuh dan 9. Stewart, A. C., & Koch J. Children
depresi pada remaja, dapat ditarik Development through Adolescence.
kesimpulan bahwa tipe pola asuh dapat Canada: John Wiley & Soon; 1983
memengaruhi tingkat depresi pada 10. Beardslee, W. R., Gladstone, T. R.
remaja. Tipe pola asuh demokratis dinilai G., & OConnor E. E. Developmental
sebagai pola pengasuhan yang terbaik risk of Depression: Experience
diantara ketiga pola asuh. Mengingat matters. Child and Adolescent
pentingnya kesehatan mental pada Psychiatric Clinics of North America
remaja serta dampak depresi dalam 2012. 21 (2)
jangka pendek maupun jangka panjang, 11. Braveman, P. What is health equity:
dukungan orang tua dan pola And how does a life-course approach
pengasuhan anak yang tepat diharapkan take us further toward it? Maternal

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 64


and Child Health Journal, 2014. 19. Chapman, R., Parkinson, M., &
18(2), 366–372 Halligan, S. How do parent-child
12. Kieling, C., Baker-Henningham, H., interactions predict and maintain
Belfer, M., Conti, G., Ertem, I., depression in childhood and
Omigbodun, O., et al.. Child and adolescence? A critical review of the
adolescent mental health worldwide: literature. Adolescent Psychiatry.
Evidence for action. Lancet. 2011. 2016. 6(2), 100–115
378, 1515–1525 20. Wang, C., Xia, Y., Li, W., Wilson, S.
13. Mojtabai, R., Olfson, M., & Han, B. M., Bush, K., & Peterson, G.
National Trends in the Prevalence Parenting behaviors, adolescent
and Treatment of Depression in depressive symptoms, and problem
Adolescent and Young Adults. behavior. Journal of Family Issues,
Pediatrics. 2016. 138(6) 2016. 37(4), 520–542.
14. Seon, H. Y., & Oh, J. H. Mediating 21. Muhtadie, L., Zhou, Q., Eisenberg,
Effects Of Academic Self-Efficacy in N., & Wang, Y. Predicting
Relations of Academic Achievement internalizing problems in Chinese
Pressure of Parents and Academic children: The unique and interactive
Stress.: Focused on Elementary effects of parenting and child
School Students and Middle School temperament. Development and
Students. Asian Journal of Psychopathology. 2013. 25(3), 653–
Education. 2013. 14 (1) 667.
15. Bauman, S,. Toomey R. B., & Walker 22. Septiani, W. Hubungan Pola Asuh
J. L. Associations among Bullying, Demokratis dan Konsep Diri
Cyberbullying, and Suicide in High terhadap perkembangan
School Students. Journal of Kecerdasan Emosional. Indonesian
Adolescence. 2013. 36 (2) Journal of Guidance and Counseling:
16. Sriyanto, Abdukarim, A., Zainul, A., & Theory and Application. 2017. 6 (3)
Maryani, E. Perilaku Asertif dan 23. Novianty, A. Pengaruh Pola Asuh
Kecenderungan Kenakalan Remaja Otoriter terhadap Kecerdasarn
Berdasarkan Pola Asuh dan Peran Emosi pada Remaja Madya. Jurnal
Media Massa. Jurnal Psikologi. Ilmiah Psikologi. 2016. Vol. 9 No.1
2014. Volume 41 No 1 24. Fitriana, V. & Mustafida, S.
17. Anli, I., & Karsli, T. A. Perceived Gambaran Pola Asuh Keluarga
parenting style, depression and dengan Tingkat Depresi pada
anxiety levels in a Turkish late- Remaja. Jurnal Profesi
adolescent population. Procedia Keperawatan. 2019. Vol. 6, No. 1
Social and Behavioral Sciences. 25. Rarasati, N., Hakim, M. A., Yuniarti,
2010. 2, 724-727. K. W. Javanese Adolescents-Future
18. Anisah, A. S. Pola Asuh Orang Tua Orientation and Support fot its Effort:
dan Implikasinya terhadap An Indigenous Psychological
Pembentukan Karakter Anak. Jurnal Analysis. Word Academy of Science.
Pendidikan Universitas Garut. 2011 2012. 23 (6)
Vol. 5 No. 1

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 65

Anda mungkin juga menyukai