oleh
Tania Lestari, S.Kep.
NIM 202311101065
Hari : Senin
Tanggal : 21 Desember 2020
1.1 Definisi
Fraktur merupakan salah satu masalah muskuloskeletal dan salah
satu masalah yang sering ditemui di layanan kesehatan diseluruh dunia,
fraktur juga menimbulkan kecacatan atau disabilitas dimana terdapat
putusnya kontinuitas struktur dari tulang tersebut. Kondisi fraktur dapat
terjadi dalam bentuk retakan, tulang terpecah belah dan menyebabkan
fragmen tulang tidak pada tempatnya (displace) (Apley G.A., dan
Solomon, L., 2010). Siregar dkk., (2020) menyebutkan fraktur adalah
gangguan muskuloskeletal yang disebabkan karena rusaknya bagian
tulang. Humerus merupakan tulang tunggal yang terdapat di bagian lengan
atas yang terdiri dari kepala humerus, leher surgikal serta tuber of humerus
yang terletak di dasar humerus dan tuberosita deltoid (Nugrahaeni, 2020).
Fraktur humerus yakni rusaknya kontinuitas jaringan pada daerah tulang
humerus yang disebabkan oleh redupaksa pada tulang tersebut atau
terdapat tekanan ekternal yang lebih besar sebingga dapat diserat oleh
tulang humerus (Noordiati, 2018). Sedangkan menurut Tim Riset
IDNmedis, (2020) fraktur humerus merupakan kejadian patah tulang pada
bagian anggota gerak lengan atas, yang sebagian besar terjadi pada bagian
tengah atau ujung dekat bahu. Seseorang yang mengalami fraktur humerus
biasanya akan mengalami retak atau bahkan pecah menjadi dua bagian
sehingga dapat merobek kulit dan merusak saraf.
1.2 Epidemiologi
Gambar 3. Tipe fraktur baji atau wedge fracture pada tulang humerus
B1 Fraktur Baji Spiral (B1.1 Pada Sepertiga Proksimal, B1.2 Pada
Sepertiga Tengah, B1.3 Pada Sepertiga Distal)
B2 Bending Wedge Fracture (B2.1 Pada Sepertiga Proksimal,
B2.2 Pada Sepertiga Tengah, B2.3 Pada Sepertiga Distal)
B3 Fragmental Wedge Fracture (B3.1 Pada Sepertiga Proksimal,
B3.2 Pada Sepertiga Tengah, B3.3 Pada Sepertiga Distal)
c. Fraktur kompleks atau complex fracture, jenis fraktur ini memiliki
3 jenis retakan juga seperti spiral, segemental, dan ireguler.
Fraktur Humerus
Hambatan Penekanan
Mobilitas pembuluh Ancaman kematian
Resiko Infeksi Perdarahan
Penurunan
perfusi
Resiko Syok Krisis
situasional
Ketidakefektifa
n Perfusi
Ansietas
BAB 2. ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
3) Pemeriksaan fraktur
a. Look / inspeksi
b. Feel / palpasi
c. Move / gerakan
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Edukasi prosedur tindakan (1.12442):
(D.0111) b.d kurang selama 1x24 jam, defisit pengetahuan Definisi:
terpapar informasi terkait pada pasien dapat teratasi, dengan Memberikan informasi tentang tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien, baik bertujuan untuk
prosedur operasi kriteria hasil: diagnostik maupun untuk terapi
Asrizal, R. A. 2014. Closed fracture 1/3 middle femur dextra. Medula. 2(3):94–
100.
Carroll, E. A., Schweppe, M., Langfitt, M., Miller, A. N., & Halvorson, J. J.
2017. Management of Humeral Shaft Fractures. Journal of the American 8
Academy of Orthopaedic Surgeons, 20(7), 423–433.
Tim Riset IDNmedis. 2020. Fraktur Humerus (Fraktur Tulang Lengan Atas) :
Penyebab-Gejala dan Cara Mengobati. https://idnmedis.com/fraktur-humerus