Anda di halaman 1dari 13

LITERATURE REVIEW : PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER

UNTUK MENURUNKAN FREKUENSI PERNAFASAN


PADA PASIEN ASMA

NASKAH PUBLIKASI

DISUSUN OLEH :

RIRIS AULIA PUTRI


18034

AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB PURWOREJO


2021
LITERATURE REVIEW : PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER
UNTUK MENURUNKAN FREKUENSI PERNAFASAN
PADA PASIEN ASMA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan sebagai salah satu syarat


Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep)

DISUSUN OLEH :

RIRIS AULIA PUTRI


18034

AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB PURWOREJO


2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Naskah publikasi dengan judul “LITERATURE REVIEW : PEMBERIAN POSISI


SEMI FOWLER UNTUK MENURUNKAN FREKUENSI PERNAFASAN PADA
PASIEN ASMA” oleh Riris Aulia Putri (18034) telah disetujui dan diujikan di depan
Dewan Penguji pada tanggal 20 Agustus 2021

Dewan Penguji :

Penguji I Penguji II Penguji III

Bayu Seto Rindi Atmojo,S.Kep.,Ns.,M.Kep Wahyu Widodo,S.Kp.,Ns.,M.Kep Ahmad Muzaki,S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIDN : 0625118907 NIDN : 0609087301 NIDN : 0622038902

Mengetahui,
Akademi Keperawatan Pemkab Purworejo
Direktur

Wahidin S.Kep.,Ns,M.Kep
NIDN : 0622038601

ii
LITERATURE REVIEW : PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER
UNTUK MENURUNKAN FREKUENSI PERNAFASAN
PADA PASIEN ASMA

Riris Aulia Putri¹, Ahmad Muzaki², Wahyu Widodo³

Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemkab Purworejo¹


Dosen Akademi Keperawatan Pemkab Purworejo²
Dosen Akademi Keperawatan Pemkab Purworejo³

Purworejo, (0275)3140576
Email: riris2203@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi kronik pada saluran
pernafasan yang dapat menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai
rangsangan yang dapat menimbulkan suatu gejala seperti mengi, batuk, sesak nafas, dan
dada terasa berat terutama pada saat malam atau dini hari. Posisi semi fowler merupakan
suatu posisi tempat tidur dimana posisi kepala dan tubuh lebih ditinggikan 15 derajat
hingga 45 derajat, pada pemberian posisi semi fowler dilakukan sebagai salah satu cara
untuk membantu mengurangi sesak nafas pada pasien asma. Pernafasan merupakan
suatu peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh
dan menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida selagi tersisa dan
oksidasi yang keluar dari tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas posisi semi
fowler untuk menurunkan frekuensi pernafasan pada pasien asma. Metode: Penulis
menggunakan metode literature review penelusuran melalui database google scholar
dengan menggunakan kata kunci “posisi semi fowler + frekuensi pernafasan + asma”.
Artikel ilmiah yang dianalisis adalah yang dipublikasikan sejak tahun 2016 sampai
dengan 2020 yang diakses fulltext dalam format pdf. Hasil: Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian posisi semi fowler dapat berpengaruh untuk
menurunkan frekuensi pernafasan pada pasien asma. Kesimpulan: Berdasarkan dari
kelima jurnal yang telah disajikan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa posisi semi
fowler efektif untuk menurunkan frekuensi pernafasan pada pasien asma.

Kata kunci : Posisi semi fowler, frekuensi pernafasan, asma


ABSTRACT

Background: Asthma is a disorder in the form of chronic inflammation of the


respiratory tract that can cause bronchial hyperactivity to various stimuli that can cause
symptoms such as wheezing, coughing, shortness of breath, and chest tightness,
especially at night or early morning. The semi-fowler position is a bed position where
the head and body are elevated 15 degrees to 45 degrees, the semi-fowler position is
given as a way to help reduce shortness of breath in asthmatic patients. Breathing is an

1
event of inhaling air from the outside containing oxygen into the body and exhaling air
containing a lot of carbon dioxide while remaining and oxidizing out of the body.
Objective: To determine the effectiveness of the semi-Fowler's position to reduce
respiratory rate in asthma patients. Methods: The author uses the literature review
method of searching through the Google Scholar database using the keywords "semi-
fowler's position + respiratory frequency + asthma". The scientific articles analyzed are
those published from 2016 to 2020 which are accessed in full text in pdf format..
Results: The results of this study indicate that the provision of a semi-Fowler's position
can have an effect on reducing respiratory frequency in asthmatic patients. Conclusion:
Based on the five journals that have been presented by the authors, it can be concluded
that the semi-fowler position is effective for reducing respiratory frequency in asthmatic
patients.

Keywords: Semi-Fowler's position, respiratory rate, asthma

Pendahuluan pengobatan. Kementerian Kesehatan


Asma adalah masalah kesehatan di Republik Indonesia, 2009. Asma telah
seluruh dunia yang mempengaruhi menyebar ke seluruh dunia, menyerang
negara-negara industri dan berkembang, orang dari segala usia.
menurut Inisiatif Global untuk Asma. Menurut Kumoro (2008) Asma
Sesak napas, mengi, dada sesak, batuk sering menyerang pada malam hari,
yang semakin parah, dan aliran udara tetapi pada kasus yang parah, serangan
ekspirasi terbatas adalah tanda-tanda asma dapat menyerang kapan saja.
penyakit ini, yang ditandai dengan Inspirasi pasien asma menjadi singkat
peradangan kronis pada saluran udara dan dangkal, mengakibatkan sianosis,
(Mark et al., 2016). Menurut Gina penampilan wajah pucat dan lemah, dan
(2015). Asma adalah penyakit inflamasi keringat berlebihan. Penderita asma
kronis pada saluran napas yang akan merasa cemas dan berusaha untuk
menyebabkan hiperaktivitas bronkus bernapas sekeras mungkin karena
sebagai respons terhadap berbagai thoraxnya akan dibatasi pergerakannya
rangsangan, sehingga menimbulkan (Kumoro 2008).
gejala seperti mengi, batuk, sesak napas, Menurut WHO (2018) di Jawa
dan sesak dada, terutama pada malam Tengah terdapat data sebanyak 91.161
hari atau dini hari, dan umumnya orang yang terkena asma (dikutip dari
reversibel dengan atau tanpa data riskesdas,2018). Sedangkan di Kota

2
Purworejo terdapat 1.896 orang yang per menit, menunjukkan kemanjuran
terkena penyakit asma. langkah-langkah ini (Ruth, 2002).
Salah satu intervensi atau rencana Hasil penelitian yang dilakukan
yang akan dilakukan pada pasien asma oleh Muzaki & Ani, (2020)
untuk memaksimalkan ventilasi paru menunjukkan hasil bahwa penerapan
adalah melalui latihan pernapasan posisi semi fowler (posisi duduk 45°)
diafragma, yang dilakukan dengan selama 3x24 jam sesuai dengan
inspirasi maksimal melalui hidung dan SOP membantu mengurangi sesak
dapat menurunkan kerja otot-otot nafas dan membantu mengoptimalkan
pernapasan, sehingga meningkatkan RR pada klien sehingga masalah
perfusi alveolus dan pertunjukan. ketidakefektifan pola nafas dapat
Identifikasi difusi oksigen yang dapat teratasi (Muzaki & Ani, 2020).
meningkatkan saturasi oksigen dan Berdasarkan Latar belakang diatas
meningkatkan kadar oksigen di paru- Maka penulis tertarik untuk menyusun
paru (Zega et al dalam Mayuni et al, Literature Review dengan judul
2015). Selanjutnya, untuk mengatasi “Literature Review: Pemberian Posisi
masalah pola pernapasan yang tidak Semi Fowler Untuk Menurunkan
efisien, intervensi atau strategi yang Frekuensi Pernafasan Pada Pasien
akan diterapkan adalah menawarkan Asma”.
pengaturan posisi bagi penderita asma
(Black & Hawks, 2010). ° Metode Penelitian
Posisi semi fowler adalah salah satu Metode penelitian menggunakan
di mana tempat tidur, kepala, dan batang literatur review, sebagai mengumpulkan
tubuh semua diangkat 15° sampai 45° dan menganalisis sebanyak 5 artikel
derajat. Low fowler adalah nama lain jurnal penelitian mengenai penerapan
untuk postur ini, yang umumnya posisi semi fowler. Pencarian artikel
ditinggikan 30 derajat (Kozier dan Erb's, jurnal menggunakan pendekatan data
2016). Pada pasien asma, Fowler semi- (data bse) Google scholar dengan kata
postur telah digunakan untuk membantu kunci posisi semi fowler + frekuensi
meminimalkan sesak napas. Frekuensi pernafasan + asma. artikel yang dipilih
pernapasan, yang khas pada 16-24 kali diterbitkan antara tahun 2016 dan 2020

3
dan tersedia dalam bentuk teks lengkap seluruh literature bisa melakukannya
dalam format pdf dan bahasa Indonesia. dengan bebrapa cara : Mencari
Analisa data dilakukan dengan cara kesamaan (simmiliarily), Mencari
mendiskusikan dan meringkas literature ketidaksamaan (contrast), Memberikan,
kemudian membandingkan beberapa pandangan (criticize), Membandingkan
literature dan selanjutnya dituangkan (compare), Meringkas (summarize)
dalam pembahasan. Untuk mereview

Hasil
Hasil analisis literatur review ini disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Artikel Literatur Review
No Judul Metode Penelitian Subjek Penelitian Hasil
1 Posisi semi Penelitian Quasi 20 responden Ada pengaruh pemberian
fowler Experiment dengn posisi semi fowler terhadap
menurunkan menggunakan penurunan frekuensi
frekuensi nafas rancangan One pernafasan dengan nilai p
pasien asma Group Pre test-Post value 0,001 dengan rata-rata
bronchial test sebelum diberikan intervensi
pemberian posisi semi
fowler yaitu 8,729 dan rata-
rata sesudah dilakukan
intervensi pemberian posisi
semi fowler 2,306.

2 Pengaruh nafas Penelitian ini Setiap kelompok Ada pengaruh terhadap


dalam dan posisi menggunakan 15 orang dan terhadap pemberian posisi
terhadap saturasi penelitian Quasi keselurahan semi fowler pada pasien
oksigen dan Ekperiment dengan terdapat 30 orang asma terhadap pengaruh RR
frekuensi nafas rancangan pretest- dengan nilai p value 0,001
pada pasien posttest with control
asma group. sampel
diambil
menggunakan
consequtive
sampling

3 Efektifitas posisi Penelitian ini 17 responden Ada pengaruh terhadap


semi fowler menggunakan pemberian terhadap
terhadap penelitian Pre pemberian posisi semi
penurunan sesak Eksperiment dengan fowler berbengaruh
nafas pada pendekatan the one- menurunkan sesak nafas
pasien asma group pretest- pada pasien asma bronchial
bronchiale di posttest design, dengan nilai p value <0,001
RSUD Kota dengan cara
Kendari accidental sampling

4
No Judul Metode Penelitian Subjek Penelitian Hasil
4 Pengaruh Penelitian ini Penelitian ini Ada pengaruh terhadap
pemberian posisi merupakan terdpat 48 orang pemberian posisi semi
semi fowler penelitian Quasi tetapi yang fowler pada pasien asma
terhadap Eksperimental diambil 42 bronchial untuk menurunkan
respiration rate dengan pre and post responden. Yang respiration rate di
pada pasien test with control diambil secara puskesmas air upas
asma bronchial group design. purposive ketapang dengan nilai p
di puskesmas sampling value 0,000
Air Upas
Ketapang

5 The effect of This study used a Using simple There was a significant
semi fowler pre-experimental random sampling effect between before and
position on the study design. technique with after of giving semi-fowler
stability of 30 respondents position to the stability of to
breathing among breathings in asthma
asthma patients patients at Ratu Zalecha
at ratu zalecha Martapura Hospital (0,000).
hospital
martapura

Pembahasan Sugiyono (2015 : 114) eksperimen semu


Dari kelima artikel jurnal telah adalah suatu penelitian yang mendekati
dilakukan review terdapat persamaan eksperimen yang sesungguhnya.
dan perbedaan pada masing-masing Penelitian ini bertujuan untuk menguji
penelitian. Metode penelitian yang sama secara langsung terhadap pengaruh suatu
dilakukan oleh Sahrudi & Mirza Satria variabel satu dengan variable yang lain
(2020), Anita dan untuk menguji hipotesis hubungan
Yulia dkk (2019), Luhur Arifian & sebab dan akibat. Desain eksperimen ini
Joko Kismanto (2018) ketiganya mempunyai kelas eksperimen dan kelas
menggunakan metode penelitian Quasi kontrol, tetapi kelas kontrol tidak dapat
Eksperimental. Sedangkan penelitian berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
dari Muhaimin Sarani (2016) dan Insana variabel dari luar yang dapat
Maria dkk (2019) menggunakan metode mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
penelitian pre eksperiment. Disebut dengan Pre Experimental
Penelitian yang digunakan Design karena desain ini belum
merupakan jenis penelitian eksperimen termasuk eksperimen yang sungguh-
(quasi eksperimental design). Menurut sungguh, karena masih terdapat variabel

5
dari luar yang ikut berpengaruh atas teknik simple random dan menggunakan
terbentuknya variabel dependen. Jadi desain pre-post test.
eksperimen yang merupakan variabel “One Groups Pretest-Posttest
dependen itu bukan hanya dipengaruhi Design”, merupakan desain penelitian
oleh variabel independen. Hal tersebut yang terdapat pretest sebelum diberikan
dapat terjadi ketika tidak adanya tindakan dan posttest setelah diberikan
variabel kontrol, dan sampel tidak tindakan. Dengan ini dapat diketahui
dipilih secara random. Ada beberapa akan lebih akurat, karena dapat
macam bentuk pre-experimental membandingkan sebelum diberikan
designs, yaiitu: one-Shot Case Study, tindakan (Sugiyono, 2001: 64).
One-Group Pretest-Posttest Design Purposive sampling, merupakan teknik
dan Intact-Group Comparison. pemilihan sampel dalam peninjauan
Dari kelima artikel jurnal ada tertentu (Sugiyono, 2006: 61). Simple
beberapa penggunaan rancangan, Random Sampling yaitu pengambilan
Sahrudi dkk (2020) menggunakan sampel dengan cara acak tanpa
rancangan one group pre test post test, memperhatikan level yang ada dalam
Anita Yulia dkk (2019) dan Luhur anggota populasi (Nursalam, 2003).
Arifian dkk (2018) menggunakan Consecutive sampling yaitu pemilihan
rancangan pre test post test with control sample dengan cara menetapkan subjek
group, Muhaimin Sarani (2016) yang memenuhi kriteria penelitian
menggunakan teknik pendekatan the one dimasukkan dalam penelitian sampai
group pre test post test, Insana Maria kurun waktu tertentu, sehingga jumlah
dkk (2019) menggunakan pre-post test. responden dapat terpenuhi (Nursalam,
Sedangkan dalam pengambilan sampel 2003).
yang dilakukan oleh Anita Yulia dkk Jumlah sampel yang digunakan
(2019) menggunakan teknik non pada penelitian Sahrudi dkk (2020)
probability yaitu dengan consecutive menggunakan 20 responden, Anita Yulia
sampling, Luhur Arifin dkk (2018) dkk (2019) menggunakan 30 responden,
menggunakan teknik purpose sampling, Muhaimin Sarani (2016) menggunakan
Insana Maria dkk (2019) menggunakan 17 responden, Luhur Arifin (2018)
menggunakan 42 responden, Insana

6
Maria dkk (2019) menggunakan 30 dapat menurunkan sesak nafas secara
responden, Insana Maria dkk (2019) efektif karena adanya efek gaya gravitasi
menggunakan 30 responden. sehingga dapat membantu mengurangi
Sedangkan, instrument yang tekanan pada abdomen dan
digunakan untuk mengukur atau meningkatkan pengembangan paru.
membandingkan frekuensi pernafasan
pada kelima jurnal berbeda, tiga jurnal Kesimpulan
menggunakan lembar observasi untuk a. Posisi semi-Fowler diterapkan pada
menilai stabilitas pernafasan sebelum setiap penelitian di lima jurnal yang
dan sesudah diberikan intervensi, telah dievaluasi, dan pengaruh
sedangkan dua jurnal berikutnya dari postur semi-Fowler pada pasien
Sahrudi, Mirza Satria (2020) dan asma diterapkan di kelima jurnal.
Muhaimin Sarani (2016) tidak b. Penulis juga sudah mengetahui
menjelaskan intrumen apa yang proses penyusunan literature review
digunakan dalam penelitianya. Dari dengan langkah-langkah antara lain
kelima jurnal yang sudah dilakukan pemilihan topik, penentuan
review oleh penulis dapat disimpulkan keyword, dan analisis data.
bahwa pemberian posisi semi fowler c. Setelah melakukan penyusunan
berpengaruh terhadap penurunan karya tulis ilmiah dengan teknik
frekuensi pernafasan pada pasien asma. literature review maka penulis telah
Dari kelima artikel jurnal yang mengetahui cara mencari dan
didapat, penulis menyimpulkan bahwa menganalisis jurnal yang telah
kelima jurnal tersebut berhasil dalam didapat.
pemberian intervensi posisi semi fowler, d. Dari kelima artikel jurnal telah
sehingga frekuensi pernafasan pasien dilakukan review terdapat
asma dapat menurun. Hal itu, dibuktikan persamaan dan perbedaan pada
pada hasil penelitian yang dilakukan masing-masing penelitian. Metode
Safitri, Andriyani (2011) dan Sulastri, penelitian yang sama dilakukan oleh
Ismonah, Wulandari (2015) bahwa ada Sahrudi & Mirza Satria (2020),
efek dalam pemberian posisi semi fowler Anita Yulia dkk (2019), Luhur
dengan kepala ditinggikan 45 derajat Arifian & Joko Kismanto (2018)

7
ketiganya menggunakan metode Gina.(2015). Global Strategi for asthma
penelitian Quasi Eksperimental. management and prevention
Sedangkan penelitian dari
Muhaimin Sarani (2016) dan Insana Kozier & Erb’s, 2016. Fundamentals of
Maria dkk (2019) menggunakan Nursing Concepts, proces and
metode penelitian pre eksperiment. praktice Tenth Edition .United
States of America : Julie Levin
Ucapan Terimakasih Alexander
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada Direktur Akper Pemkab Kumoro, D. 2008., Pengaruh Pemberian
Purworejo serta Pembimbing I dan II Senam Asma Terhadap
yang telah memberikan dukungan, Frekwensi Kekambuhan Asma
masukan dan bimbingan dalam Bronkial (Skripsi). Surakarta:
penyelesaian publikasi ini. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Daftar Pustaka
Mark et.al.2016. Global Strategy for
_________ (2015). Metode Penelitian Asthma Management and
Kombinasi (Mix Methods). Preventation. dilihat 3 februari
Bandung: Alfabeta. 2021, http://www.ginasthma.com

__________2006.Metode Penelitian Muzaki, A., & Ani, Y. (2020).


Penerapan Posisi Semi Fowler
Kuantitatif, Kualitatif dan R &
Terhadap Ketidakefektifan Pola
D.Bandung:Alfabeta. Nafas Pada Pasien Congestive
Heart Failure (Chf). Nursing
Science Journal (NSJ), 1(1), 19–
Black,J.M. & Hawks,J.H.(2010). 24.
https://doi.org/10.53510/nsj.v1i1.
Medical Surgical Nursing :
16
Clinical Management for
Positive Outcomes , Singapore:
Nursalam (2003). Konsep dan
Elsevier
Penerapan Metodologi Penelitian

8
Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen
Penelitian Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.

Ruth, 2002, Fundamental of Nursing


Human Healt And Function,
Jakarta : EGC

Sistem Pernafasan. Edisi 2. Jakarta :


Salemba Medika

Sugiyono, 2001. Metode Penelitian,


Bandung: CV Alfa Beta.

9
42

Anda mungkin juga menyukai