1. Judul Artikel: Keefektifan pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan
sesak napas pada pasien Asma di ruang rawat inap kelas III RSUD Dr. Moewardi Surakarta 2. Kata Kunci: Posisi semi fowler, Sesak napas, Asma 3. Penulis: Refi Safitri, Annisa Andriyani 4. Telaah Step 1 (Fokus penelitian jelas) Problems Berdasarkan survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001 diketahui bahwa penyakit saluran napas merupakan penyakit penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah penyakit gangguan pembuluh darah. Sebanyak antara 1,5 juta sampai 3 juta orang di Indonesia mengidap penyakit asma, dan kurang lebih sepertiga dari kasus asma diantaranya adalah usia dewasa. Asma merupakan suatu penyakit obstruksi saluran napas yang memberikan gejalagejala batuk, mengi, dan sesak napas. Masalah utama pada pasien asma yang sering dikeluhkan adalah sesak napas. Intervention keefektifan pemberian posisi semi fowler pada pasien asma guna mengurangi sesak napas. Comparison Intervention Tidak terdapat intervensi pembanding dalam penelitian ini. Outcome Hasil penelitian menunjukkan adanya efektifitas pemberian posisi semi fowler pada pasien
Analisis Jurnal Page 1
Asma. pengukuran sesak napas sebelum dilakukan perlakuan pada pasien sesak napas ringan 7 (21%), pasien sesak napas sedang 9 (27%), dan pasien sesak napas berat 17 (52%) dari semua responden sebanyak 33 orang diperoleh data yaitu sebanyak 17 pasien (52%) menderita sesak napas berat. hasil pengukuran sesak napas berat setelah dilakukan perlakuan (pemberian posisi semi fowler) dari 33 responden selama tiga hari diperoleh data yaitu sebanyak 18 (55%) pasien sesak napas ringan, 9 (27%) pasien sesak napas sedang dan 6 (18%) pasien sesak napas berat. Peningkatan sesak napas tersebut dapat dijelaskan ada pengurangan sesak napas berat ke sesak napas ringan sebanyak 11 pasien (33%) yaitu dari 17 pasien sesak napas berat menjadi menjadi 6 pasien. Jadi, ada pengurangan pasien sesak napas berat ke sesak napas ringan. perbedaan antara nilai rata-rata sesak napas sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan posisi semi fowler dapat dilihat dari hasil T-test sebesar -15,327 dengan p = 0,006. Karena p = 0,006 < 0,005, maka dikatakan signifikan atau bermakna. Artinya, ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan pemberian posisi semi fowler pada pasien asma Di ruang rawat inap kelas III RSUD Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan
Analisis Jurnal Page 2
bangsal dibedakan atas bangsal Melati, Melati III, dan Anggrek 1. Time Dalam penelitian ini tidak di jelaskan secara rinci kapan penelitian dilakukan
5. Telaah Step 2 (Validitas)
Recruitment Populasi dalam penelitian ini adalah pasien asma di ruang rawat inap kelas III RSUD Dr.Moewardi Surakarta sebanyak 220 pasien. Sampel dalam penelitian ini diambil dari pasien asma yang dirawat inap kelas III RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Total sampelnya adalah 33 orang dari 220 orang populasi, tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling. Jenis dalam penelitian ini yaitu jenis kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan One Group Pre test-Post tets. Pada desain ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pasien Asma yang mengalami sesak napas sebelum dan sesudah diberikan posisi semi fowler. Maintenance Intervensi yang dilaksanakan yaitu pemberian posisi semi fowler pada pasien asma yang mengalami sesak napas. Seperti Dijelaskan oleh
Analisis Jurnal Page 3
Wilkison (Supadi, dkk 2008: 98) bahwa posisi semi fowler dimana kepala dan tubuh dinaikkan 45 membuat oksigen didalam paruparu semakin meningkat sehingga memperingan kesukaran napas dan Burn dalam Potter, 2005:1594 mengatakan bahwa posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 45, yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi untuk membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari abdomen pada diafragma. Measurement Dalam penelitian ini tidak dijelaskan cara pengukuran variable penelitian dan tidak dijelaskan instrument apa yang digunakan dalam mengukur serta uji validitas dan reliabilitasnya.
6. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)
Dalam penelitian ini dijelaskan Pemberian posisi semi fowler pada pasien asma telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk membantu mengurangi sesak napas. Keefektifan dari tindakan tersebut dapat dilihat dari Respiratory Rates yang menunjukkan angka normal yaitu 16-24x per menit pada usia dewasa (Ruth, 2002: 812) Pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemberian posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 45, dengan menggunakan tempat tidur orthopedik dan fasilitas bantal yang cukup untuk menyangga daerah punggung, sehingga dapat memberi kenyamanan saat tidur dan dapat mengurangi kondisi sesak nafas pada pasien asma saat terjadi serangan.
Analisis Jurnal Page 4
7. Telaah Step 4 (Kelebihan dan Kekurangan) a. Kelebihan 1) Jurnal ini sangat membantu dalam efektifitas pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan sesak nafas pada pasien Asma di ruang rawat inap kelas III RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. b. Kekurangan 1) Dalam jurnal penelitian ini tidak terdapat intervensi pembanding dan juga tidak dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi serta tidak ada uji validitas dan reliabilitas. 2) Dalam jurnal ini juga tidak dijlaskan secara rinci kapan penelitian dilakukan