Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

PENGARUH PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER TERHADAP

PENURUNAN GANGGUAN OKSIGENASI DI RUANG IGD

RS INDRIATI SOLO BARU SUKOHARJO

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik Profesi Keperawatan Gadar


Dosen Pembimbing: Addi Mardi H.,MN
Pembimbing Lahan :Antonius Salomo.,S.Kep.Ns

Disusun oleh:

ADELLA CAHYA SEPTILIA PUTRI

P27220023323

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

POLTEKKES SURAKARTA

TAHUN 2023
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

PENGARUH PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER TERHADAP

PENURUNAN GANGGUAN OKSIGENASI DI RUANG IGD

RS INDRIATI SOLO BARU SUKOHARJO

Hari : Jumat
Tanggal : 15 Desember 2023
Jam : 17.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas

B. Diagnosis Medis
Dypsnea

C. Diagnosis Keperawatan
Pola nafas tidakefektif berhubungan dengan hambatanupaya nafas (D.0005)

D. Data yang Mendukung Diagnosis Keperawatan


DS:
- Pasien mengatakan sesak nafas dan dada terasa ampeg
DO:
- Pasien tampak sesak nafas berat
- Pasien terpasang NRM 8 lpm

E. Dasar Pemikiran
Dyspnea adalah gejala pertama yang dirasakan pasien akibat terganggunya
pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam alevoli yang berisi cairan. Dispnea
akan semakin parah apabila melakukan aktivitas yang berat.
Seperti halnya rasa nyeri , dispnea sebagai gejala sifatnya subjektif tingkat
keparahannya dipengaruhi respon penderita, kepekaan serta kondisi emosi. Tingkatan
dispnea bisa dirasakan sangat berbeda oleh masing-masing penderita
Untuk memberikan posisi tubuh dalam meningkatkan kenyamanan fisik dan
psikologis aktivitas intervensi keperawatan yang dilakukan untuk pasien efusi pleura
diantaranya menempatkan tempat tidur yang terapeutik, mendorong pasien meliputi
perubahan posisi , memonitor status oksigen sebelum dan setelah perubahan posisi,
posisikan untuk mengurangi dhyspnea seperti posisi semo fowler, mengatur pasien
dalam posisi semi fowler akan membantu meningkatkan ekspansi paru paru
maksimal serta mengatasi kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan
perubahan membran alveolus. Dengan posisi semi fowler sesak napas berkurang dan
sekaligus akan meningkatkan durasi.

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


SOP Terlampir
a. Analisis Tindakan
Penanganan dasar yang diperlukan untuk menangani pasien dengan sesak
napas salah satunya berupa peningkatan usaha napas melalui peningkatan RR dan
penggunaan otot-otot bantu pernapasan guna memenuhi kebutuhan oksigen di dalam
tubuh. Salah satu tindakan keperawatan yang penting adalah positioning yang
bertujuan untuk meningkatkan ekspansi paru sehingga mengurangi sesak (Dean,
2014). Pemilihan posisi untuk penderita dengan masalah pernapasan sangat penting
untuk memfasilitasi pernapasan yang adekuat. Terdapat berbagai macam posisi tidur
mulai dari supine, pronasi, lateral dan fowler. Posisi fowler merupakan posisi pilihan
untuk orang yang mengalami kesulitan pernapasan. Oleh karena itu pemilihan posisi
yang tepat sangat menentukan keberhasilan intervensi keperawatan yang dilakukan.
Dengan menggunakan posisi semi fowler yaitu menggunakan gaya gravitasi
untuk membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari visceral-visceral
abdomen pada diafragma sehingga diafragma dapat terangkat dan paru akan
berkembang secara maksimal dan volume tidal paru akan terpenuhi. Dengan
terpenuhinya volume tidal paru maka sesak nafas dan penurunan saturasi oksigen
pasien akan berkurang. Posisi semi fowler biasanya diberikan kepada pasien dengan
sesak nafas yang beresiko mengalami penurunan saturasi oksigen, seperti pasien TB
paru, asma, PPOK dan pasien kardiopulmonari dengan derajat kemiringan 30– 45°
(Wijayati et al., 2019).
Terdapat berbagai penelitian dan studi yang membahas tentang penggunaan
posisi untuk mengatasi berbagai masalah pernapasan pada pasien dengan
bermacammacam kasus di luar negeri. Penelitian Moaty, Mokadem dan Elhy (2017)
tentang efek posisi fowler terhadap oksigenasi dan status hemodinamik pada pasien
dengan cedera kepala menunjukan bahwa posisi semi fowler dengan elevasi 30°
memiliki dampak positif terhadap pernapasan dengan hasil terjadinya peningkatan
PaO2, SaO2, dan RR serta penurunan PaCO2.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Aini et al., (2016) ditemukan bahwa dari
22 responden sebagian besar responden setelah dilakukan pemberian posisi semi
fowler, responden dengan pernafasan normal 16 – 24x/menit sebanyak 15 orang
(68,2%), pernafasan bradipnea 2 orang, responden dengan takhipnea >23x/menit
sebanyak 5 orang.
b. Bahaya Dilakukannya Tindakan
Posisi semi fowler tidak boleh dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan
mobilitas, pasien yang telah dilakukan pembedahan dan anastesi spinal
c. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan
Terapi Oksigenasi
d. Hasil yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan
S:
- Pasien mengatakan sesak napas berkurang
O:
- TD: 120/ 86 mmHg
- N: 100 x/ menit
- RR: 20 x/menit
- S: 36.3 C
- SpO2: 99%.
- Kesadaran: composmentis
- Pasien terpasang nasal kanul 2 lpm
- Terdengar ronchi pada lapang paru bagian kanan bawah
- Pasien di pindahkan di ruangan sakura 15
A:
Masalah keperawatan pola nafas tidak efektif belum teratasi
- Dispnea menurun dari skala 1 (meningkat) menjadi skala 3 (cukup menurun)
- Frekuensi napas membaik dengan kriteria hasil 12-20x/menit

P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi pernapasan
- Monitor saturasi oksigen
- Berikan posisi semi fowler
e. Evaluasi Diri
Pemberian intervensi sudah sesuai dengan panduan yaitu SIKI, SOP, dan dikuatkan
dengan hasil penelitian terbaru terkait pemberian posisi semi fowler pada diagnosis
keperawatan pola nafas tidak efektif. Dalam pemberian posisi semi fowler harus
dilakukan monitoring TTV dan pola nafas . Sehingga perlu dilakukan monitoring baik
dari respon subjektif dan objektif untuk evaluasi intervensi keperawatan secara
menyeluruh.
DAFTAR PUSTKA

Aini, D. N., Arifianto, A., & Sapitri, S. (2016). Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler
terhadap Respiratory Rate Pasien Tiberkulosis Paru di Ruang Flamboyan RSUD
Soewondo Kendal. Jurnal Ners Widya Husada, 3(2), 1–9.

Dean, E. (2014). Effect of Body Position on Pulmonary Function. Journal of American


Physical Therapy.

Moaty, A. M. A,Mokadem, N. M dan Elhy, A. H.A. (2017). Effect of Semifowler’s Positions


on Oxygenation and Hemodynamic Status among Critically III Patients With Traumatic
Brain Injur. International Journal of Novel Research in Healthcare and Nursing. Vol 4,
Issu 2.

Nasution & Widirahardjo. (2018). Perubahan Faal Paru pada Penderita Efusi Pleura setelah
Tindakan Aspirasi Cairan Pleura. Majalah Kedokteran Nusantara. Vol 51 No 1 Maret
2018.

Suhatridjas & Isnayati. (2020). Posisi Semi Fowler Terhadap Respiratory Rate Untuk
Menurunkan Sesak Pada Pasien TB Paru. Jurnal Keperawatan Silampari Vol. 3 No. 2.

Wijayati, S., Ningrum, D. H., & Putrono, P. (2019). Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45 °
terhadap Kenaikan Nilai Saturasi Oksigen pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di
RSUD Loekmono Hadi Kudus. Medica Hospitalia; Journal of Clinical Medicine, 6(1),
13–19
Standar Prosedur Operasional
Posisi Semi Fowler
Pengertian Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15 -
60 derajat
Tujuan 1. Mobilisasi
2. Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
3. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Indikasi 1. Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
2. Pada pasien yang mengalami imobilisasi
Prosedur Tahap Prainteraksi
a. Melaksanakan verifikasi data dan program sebelumnya
bila ada.
b. Mencuci tangan.

Tahap Orientasi
a. Memberi salam dan menyapa nama klien.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur posisi semi fowler
kepada klien dan keluarga.
c. Menanyakan kesediaan dan kesiapan klien.

Tahap Kerja
a. Mengangkat kepala dari tempat tidur kepermukaan yang
tepat ( 45-60 derajat)
b. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala
klien jika tubuh bagian atas klien lumpuh
c. Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan
keinginan klien, menaikan lutut dari tempat tidur yang
rendah menghindari adanya tekanan di bawah jarak
poplital ( di bawah lutut )

Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Evaluasi a. Respon
Respon verbal: pasien mengatakan posisi nyaman dan
sesak menurun.

Anda mungkin juga menyukai