Disusun oleh:
P27220023323
POLTEKKES SURAKARTA
TAHUN 2023
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN
Hari : Jumat
Tanggal : 15 Desember 2023
Jam : 17.00 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
B. Diagnosis Medis
Dypsnea
C. Diagnosis Keperawatan
Pola nafas tidakefektif berhubungan dengan hambatanupaya nafas (D.0005)
E. Dasar Pemikiran
Dyspnea adalah gejala pertama yang dirasakan pasien akibat terganggunya
pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam alevoli yang berisi cairan. Dispnea
akan semakin parah apabila melakukan aktivitas yang berat.
Seperti halnya rasa nyeri , dispnea sebagai gejala sifatnya subjektif tingkat
keparahannya dipengaruhi respon penderita, kepekaan serta kondisi emosi. Tingkatan
dispnea bisa dirasakan sangat berbeda oleh masing-masing penderita
Untuk memberikan posisi tubuh dalam meningkatkan kenyamanan fisik dan
psikologis aktivitas intervensi keperawatan yang dilakukan untuk pasien efusi pleura
diantaranya menempatkan tempat tidur yang terapeutik, mendorong pasien meliputi
perubahan posisi , memonitor status oksigen sebelum dan setelah perubahan posisi,
posisikan untuk mengurangi dhyspnea seperti posisi semo fowler, mengatur pasien
dalam posisi semi fowler akan membantu meningkatkan ekspansi paru paru
maksimal serta mengatasi kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan
perubahan membran alveolus. Dengan posisi semi fowler sesak napas berkurang dan
sekaligus akan meningkatkan durasi.
P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi pernapasan
- Monitor saturasi oksigen
- Berikan posisi semi fowler
e. Evaluasi Diri
Pemberian intervensi sudah sesuai dengan panduan yaitu SIKI, SOP, dan dikuatkan
dengan hasil penelitian terbaru terkait pemberian posisi semi fowler pada diagnosis
keperawatan pola nafas tidak efektif. Dalam pemberian posisi semi fowler harus
dilakukan monitoring TTV dan pola nafas . Sehingga perlu dilakukan monitoring baik
dari respon subjektif dan objektif untuk evaluasi intervensi keperawatan secara
menyeluruh.
DAFTAR PUSTKA
Aini, D. N., Arifianto, A., & Sapitri, S. (2016). Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler
terhadap Respiratory Rate Pasien Tiberkulosis Paru di Ruang Flamboyan RSUD
Soewondo Kendal. Jurnal Ners Widya Husada, 3(2), 1–9.
Nasution & Widirahardjo. (2018). Perubahan Faal Paru pada Penderita Efusi Pleura setelah
Tindakan Aspirasi Cairan Pleura. Majalah Kedokteran Nusantara. Vol 51 No 1 Maret
2018.
Suhatridjas & Isnayati. (2020). Posisi Semi Fowler Terhadap Respiratory Rate Untuk
Menurunkan Sesak Pada Pasien TB Paru. Jurnal Keperawatan Silampari Vol. 3 No. 2.
Wijayati, S., Ningrum, D. H., & Putrono, P. (2019). Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45 °
terhadap Kenaikan Nilai Saturasi Oksigen pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di
RSUD Loekmono Hadi Kudus. Medica Hospitalia; Journal of Clinical Medicine, 6(1),
13–19
Standar Prosedur Operasional
Posisi Semi Fowler
Pengertian Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15 -
60 derajat
Tujuan 1. Mobilisasi
2. Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
3. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Indikasi 1. Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
2. Pada pasien yang mengalami imobilisasi
Prosedur Tahap Prainteraksi
a. Melaksanakan verifikasi data dan program sebelumnya
bila ada.
b. Mencuci tangan.
Tahap Orientasi
a. Memberi salam dan menyapa nama klien.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur posisi semi fowler
kepada klien dan keluarga.
c. Menanyakan kesediaan dan kesiapan klien.
Tahap Kerja
a. Mengangkat kepala dari tempat tidur kepermukaan yang
tepat ( 45-60 derajat)
b. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala
klien jika tubuh bagian atas klien lumpuh
c. Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan
keinginan klien, menaikan lutut dari tempat tidur yang
rendah menghindari adanya tekanan di bawah jarak
poplital ( di bawah lutut )
Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Evaluasi a. Respon
Respon verbal: pasien mengatakan posisi nyaman dan
sesak menurun.