Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Pursed Lip Breathing


Pada Tn. R Di Ruang Mawar RSUD Tugurejo Semarang

Hari/Tanggal : Selasa, 10 Desember 2019


Jam : 10.00 WIB

A. Identitas klien
Nama klien : Tn. R
Umur : 76 tahun
No. RM : 591047
Alamat : Randusari, Semarang
B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak dan batuk berdahak
C. Diagnosa Medis
PPOK ekserbasi akut
D. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas
E. Data Yang Mendukung Diagnosa
DS :
- Pasien mengatakan sesak dan batuk berdahak
DO :
- Terdapat retraksi dinding dada
- Adanya penggunaan otot bantu pernafasan
- RR : 27x/menit
- TD : 104/60 mmHg
- N : 119x/menit
- Nafas irreguler, cepat dan dangkal
- S : 36.5°C
- Terpasang nasal kanul 3 lpm
- Saturasi oksigen O2 97%
F. Dasar Pemikiran
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) merupakan penyakit yang ditandai
dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversibel.
Hambatan aliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan respons
inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya (Depkes,
2008). Penyakit paru obstruktif kronik ini umumnya disebabkan oleh polusi
udara, radang akut saluran pernapasan yang berkepanjangan, radang kronis
saluran pernapasan, gangguan sistem imunitas paru, sekret bronkus yang
berlebihan (Halim Danusantoso, 2014).
Tujuan penatalaksanaan pada pasien PPOK ini adalah mencegah progresif
penyakit, menghilangkan gejala, memperbaiki status kesehatan, mencegah dan
mengobati penyulit, menurunkan mortalitas, mencegah dan mengobati
eksaserbasi, memperbaiki exercise tolerance (Slamet H, dkk, 2013). Purse-lip
breathing juga memperbaiki pola nafas, meningkatkan volume tidal dan
mengurangi sesak nafas. Selain itu PLB juga ditujukan untuk memperbaiki
pertukaran gas dan penggunaan otot pernapasan. Manfaat lainnya dari PLB
membantu menjaga jalan napas agar tetap terbuka dalam mempertahankan
tekanan positip jalan napas.
G. Prinsip Tindakan Keperawatan
1. Prinsip Tindakan:
a. Bersih
2. Tujuan:
a. Membantu klien memperbaiki transport oksigen
b. Menginduksi pola napas lambat dan dalam
c. Membantu pasien untuk mengontrol pernapasan, mencegah kolaps
d. Melatih otot-otot ekspirasi untuk memperpanjang ekshalasi
e. Meningkatkan tekanan jalan napas selama ekspirasi, dan mengurangi
jumlah udara yang terjebak (Smeltzer & Bare, 2013).
3. Prosedur tindakan keperawatan
Alat:
Bak Instrumen yg berisi :
1. Stetoskop
2. Oksimetri
Prosedur pelaksanaan :
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan Verifikasi program sebelum proses tindakan
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

Tahap Orientasi

1. Memberikan salam & menyapa nama pasien


2. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan perawatan luka dilakukan.

Tahap Kerja

1. Menjaga dan menjamin privacy


2. Mengatur posisi pasien fowler/duduk
3. Lipat tangan diatas abdomen
4. Hirup napas melalui hidung sambil menghitung hingga 3
5. Membungkuk ke depan 30 sampai 40 derajat dengan kepala terangkat
dengan sudut 16 sampai 18 derajat
6. Hembuskan dengan lambat melalui bibir yang dirapatkan sambil
menghitung hingga 7.
7. Lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tahap kerja adalah 5
sampai dengan 10 menit.
Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan yg dilakukan yaitu dengan mencatat hasil


sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pursed lip breathing mencakup
frekwensi pernapasan, arus puncak respirasi (APE) serta saturasi oksigen.
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat semua kegiatan dalam lembar/ catatan keperawatan.

H. Analisis Tindakan
Tujuan penatalaksanaan pada pasien PPOK ini adalah mencegah progresif
penyakit, menghilangkan gejala, memperbaiki status kesehatan, mencegah dan
mengobati penyulit, menurunkan mortalitas, mencegah dan mengobati
eksaserbasi, memperbaiki exercise tolerance (Slamet H, dkk, 2013). Purse-lip
breathing juga memperbaiki pola nafas, meningkatkan volume tidal dan
mengurangi sesak nafas. Selain itu PLB juga ditujukan untuk memperbaiki
pertukaran gas dan penggunaan otot pernapasan. Manfaat lainnya dari PLB
membantu menjaga jalan napas agar tetap terbuka dalam mempertahankan
tekanan positip jalan napas. Tujuan lain dari pursed lips breathing ini adalah
untuk membantu klien memperbaiki transport oksigen, menginduksi pola napas
lambat dan dalam, membantu pasien untuk mengontrol pernapasan, mencegah
kolaps dan melatih otot-otot ekspirasi untuk memperpanjang ekshalasi dan
meningkatkan tekanan jalan napas selama ekspirasi, dan mengurangi jumlah
udara yang terjebak (Smeltzer & Bare, 2013). Pursed-lip breathing ini juga
bertujuan untuk memberikan manfaat subjektif pada penderita yaitu mengurangi
sesak, rasa cemas dan tegang karena sesak.
Menurut penelitian yang dilakukan Seven Sitorus (2015) tentang Penerapan
praktek keperawatan berbasis bukti pursed lip breathing pada pasien PPOK
didapatkan hasil yang efektif sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang
signifikan antara pemberian intervensi keperawatan latihan napas pursed lip
breathing terhadap arus puncak ekspirasi (APE), saturasi oksigen, dan respiratory
rate (RR) dengan p=0,001, α 0,05.
I. Bahaya Yang Mungkin Muncul
Namun penerapan latihan napas pursed lip breathing ini mempunyai
kelemahan yaitu tidak dapat dilaksanakan bagi pasien yang menggunakan gigi
palsu, hal disebabkan karena akan mengganggu tiupan pernapasan pasien pada
saat ekspirasi maksimal
J. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dapat Dilakukan
Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
keperawatan di atas yaitu melakukan tindakan pengaturan posisi pasien untuk
memaksimalkan ventilasi, kolaborasi pemberian terapi O2 tambahan melalui
nasal kanul.
K. Hasil Yang Diharapkan Setelah melakukan Tindakan
S : Pasien mengeluh sesak berkurang
O : Irama nafas regular, SpO2 dalam rentang normal, RR dalam batas normal
A : Pola nafas efektif
P : Lanjutkan Intervensi
- Maksimal ventilasi dengan pengaturan posisi
- Kolaborasi pemberian terapi O2 tambahan melalui nasal kanul
- Observasi Tanda-tanda vital
L. Evaluasi
- Tindakan dilakukan sesuai prosedur
- Mahasiswa harus lebih memahami prinsip dalam prosedur tindakan, prinsip
tersebut seperti lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tahap kerja
adalah 5 sampai dengan 10 menit. Melihat kondisi pasien apakah mampu atau
tidak untuk melaksanakan tindakan tersebut.
M. Daftar Pustaka
Halim Danusantoso. 2014. Buku saku ilmu penyakit paru, Edisi 2. Jakarta. EGC.
Slamet H, dkk. 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit paru. Departemen Ilmu Penyakit
Paru, FK Unair RSUD Dr. Soetomo. Surabaya.

Smeltzer,S.C., Bare, G.B. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi
8 Volume.1). Alih Bahasa: Waluyo, A., dkk, Jakarta; EGC.

Seven Sitorus. 2015. Penerapan Praktik Berbasis Bukti Pursed Lip Breathing
Pada Pasien Dengan PPOK Di Ruang RSU Pusat Persahabatan Jakarta.
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Vo. 2 No.2. Tanggal Akses 9
Desember 2019.

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, PembimbingKlinik / CI

(Ni Nyoman Ayu Widaswari) ( )

Anda mungkin juga menyukai