Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PURSED LIPS BREATHING DAN

BATUK EFEKTIF PADA NY. T DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF DI WISMA MINAK JINGGO UPT PSTW
BANYUWANGI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2023

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Stase Keperawatan Gerontik

Oleh
Prasasti Puspita Avcafebriliani, S.Kep
NIM 222311101098

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
BAB I. LATAR BELAKANG
1.1 Analisis Situasi
Lansia merupakan kelompok usia pada manusia yang harus memasuki tahap akhir
dari suatu fase kehidupan. Kelompok yang tergolong lanjut usia akan mengalami proses
yang disebut proses menua. Menurut World Health Organization (WHO), lanjut usia
atau seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut WHO, lanjut usia
adalah individu yang berusia 60 tahun ke atas yang terdiri dari: (1) Lansia berusia 60-
74 tahun; (2) Usia Tua adalah usia 75-90 tahun, dan (3) usia sangat tua (very old) adalah
usia di atas 90 tahun. Di Indonesia, berdasarkan undang-undang nasional, lansia adalah
yang berusia 60 tahun ke atas. Proses penuaan ditandai dengan hilangnya integritas
fisiologis progresif, yang menyebabkan gangguan fungsi dan meningkatkan kerentanan
terhadap kematian (Effendy dkk., 2019). Lanjut usia terjadi penurunan kapasitas
fungsional dan kemunduran sel-sel karena proses penuaan dapat berakibat pada
kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit seperti
peningkatan kadar asam urat (hiperurisemia) (Sustrani, 2009).

Menurut WHO, data populasi lansia di kawasan Asia tenggara sebesar 8% atau
sekitar 142 juta jiwa. Populasi lansia pada tahun 2050 diperkirakan meningkat 3 kali
lipat dari tahun 2000 jumlah lansia sekitar 5,300.000 (7,4%) dari total data populasi
pada tahun 2010 jumlah lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020
jumlah lansia diperkirakan mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi. Indonesia
jumlah lansia pada tahun 2020 diperkirakan sekitar 80,000.000. Data dari Kementrian
Kesehatan 2017 menunjukan penduduk lanjut usia (≥ 60 tahun) di Jawa Tengah
mencapai (12,59 %) dari sekitar 34 juta total penduduk. Jumlah tersebut merupakan
tertinggi kedua setelah Yogyakarta (13,81%) (Noorratri & Hartutik, 2020).

Data prevalensi penyakit sendi dengan diagnosis Tenaga kesehatan di Indonesia


sebanyak 11,9 % dengan prevalensi tertinggi di Bali 19,3% diikuti dengan Aceh 18,3%,
Jawa Barat 17,5%, Papua 15,4% dan Prevalensi penyakit sendi berdasarkan gejala di
Indonesia sebanyak 24, 7% dengan prevalensi tertinggi di Nusa Tenggara Timur 33,1%,
diikuti Jawa Barat 32,1% dan Bali 30%, sedangkan prevalensi penyakit sendi di Riau
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebanyak 6,8% dengan prevalensi gejala di
Riau 10,8% (Tejawati et al., 2018). Prevalensi kasus asma di provinsi Jawa Timur pada
tahun 2018 sebesar 5,1% dengan prevalensi provinsi tertinggi di provinsi Sulawesi
Tengah 7,8% (Riskesdas, 2018).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan oleh mahasiswa PSP2N Stase
Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Jember di UPT PSTW Jember
Wisma Minak Jinggo pada hari Senin 14 Agustus 2023 kepada Ny. T diketahui bahwa
klien mengeluh sesak nafas dan batuk. Klien juga mengeluh tidak dapat mengeluarkan
dahaknya. Oleh sebab itu diperlukan intervensi pursed lip breathing untuk mengatur
pola nafas dan batuk efektif untuk memudahkan mengeluarkan dahaknya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi diatas, maka perumusan masalah dalam kegiatan yang
akan dilakukan ini adalah bagaimana cara melakukan pursed lip breathing dan batuk
efektif untuk mengurangi sesak nafas dan batuk yang dialami oleh Ny. T di Wisma
Minak Jinggo UPT PSTW Banyuwangi ?
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan

2.1.1 Tujuan Umum

Pursed lip breathing bertujuan untuk membantu dalam mengurangi sesak napas
pada Ny. T. Batuk efektif bertujuan untuk membantu dalam mengeluarkan dahak.

2.1.2 Tujuan Khusus

Setelah dilakukan kegiatan latihan pursed lip breathing pada lansia, diharapkan:

1. Klien memahami tujuan dan manfaat dari latihan pursed lip breathing dan batuk
efektif
2. Klien bersedia melakukan latihan pursed lip breathing dan batuk efektif.

2.2 Manfaat

2.2.1 Bagi Klien

Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan klien dalam melakukan manajemen


pengaturan nafas saat penyakit asma kambuh dan melakukan manajemen batuk dengan
benar supaya dahaknya bisa keluar.

2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan


Memberikan alternatif pilihan intervensi non farmakologi untuk meningkatkan
otonomi perawat dalam memberikan intervensi mandiri pada lansia yang mengalami
asma. Perawat dapat mengembangkan latihan ini di berbagai seting tempat seperti panti
jompo maupun di komunitas.
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Asma adalah penyakit obstruksi jalan nafas, yang dapat pulih, dan intermiten
yang ditandai oleh penyempitan jalan nafas, mengakibatkan dispnea, batuk, dan mengi.
Asma digambarkan sebagai alergis, idiopati, atau keduanya. Gejala asma yang berulang
dapat menyebabkan masalah tidur, kelelahan di siang hari, penurunan aktivitas dan
produktivitas, serta peningkatan waktu yang tidak produktif. Jika asma tidak terkendali,
akan terjadi keterbatasan yang signifikan dalam kehidupan seseorang dalam hal fisik,
sosial, dan pekerjaan atau pendidikan, terutama jika tidak terkendali. Oleh karena itu,
pasien asma harus belajar ketrampilan manajemen diri untuk mengurangi dan
mengendalikan faktor pemicu lingkungan (Nunes et al., 2017).
Adapun penanganan yang dapat dilakukan untuk menurunkan sesak nafas yang
dirasakan dengan melakukan pengobatan secara nonfarmakologi dan farmakologi.
Secara nonfarmakologi dapat dilakukan dengan pemberian terapi pursed lip breathing.
Pengunaan latihan pursed lip breathing dapat meningkatkan kondisi pernapasan,
sehingga meningkatkan jumlah oksigen yang berpindah ke kapiler paru. Kondisi ini
akan berpengaruh terhadap peningkatan kadar SaO2 dalam darah. Untuk penanganan
farmakologi dapat diberikan beta-2 agonist atau bronkodilator sering kali diberikan oleh
pelayanan medis untuk dapat mengatasi sesak nafas. Namun pemakaian bronkodilator
secara terus menerus dapat mengakibatkan efek samping dalam jangka waktu yang
lama. Sehingga dari permasalahan tersebut mahasiswa profesi keperawatan akan
memberikan terapi non-farmakologi kompres jahe hangat untuk meringankan nyeri
yang diderita oleh Ny.S.
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

Mahasiswa menganalisis dan mengkai masalah


sesak nafas yang dialami Ny.T

Keluhan sesak nafas kambuh saat kecapekan dan pagi


hari (suasana dingin)

Ny. T berkenan dan memiliki keinginan untuk


dilakukan terapi komplementer untuk mengurangi
sesak nafas dengan latihan pursed lip breathing dan
batuk dengan batuk efektif

Ny. T memahami dan mengetahui manfaat Ny. T mampu melakukan terapi rendam kaki
dari latihan pursed lip breathing dan batuk dengan air jahe hangat
efektif

Ny. T mampu mengontrol nafas dan


mengeluarkan dahak
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Waktu : Selasa, 15 Agustus 2023
Tempat : Wisma Minak Jinggo UPT PSTW Banyuwangi
Alamat : Dusun Krajan, Tegalharjo, Kec. Glenmore, Kabupaten Banyuwangi
Jam : 10.00 WIB - selesai
4.2 Khalayak Sasaran
Sasaran pada kegiatan terapi pursed lip breathing dan batuk efektif ini adalah Ny.
T. Kegiatan ini dilakukan agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengurangi keluhan sesak nafas dan batuk berdahak yang dialami oleh Ny. T. Klien di
harapakan dapat melakukan terapi pursed lip breathing dan batuk efektif yang baik dan
benar.
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis model pembelajaran: Ceramah dan demonstrasi
2. Landasan teori: diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengidentifikasi pilihan tindakan
c. Menetapkan tindak lanjut sasaran

= Sasaran

= Pemateri
DAFTAR PUSTAKA

Audina, M dan Nusadewiarti, A. 2023. Penatalaksanaan Asma Persisten Ringan pada


Pasien Lansia Usia 61 tahun Melalui Pendekatan Kedokeran Keluarga. Jurnal
Penelitian Perawat Profesional. 5(4): 1523-1540.
Pangesti, D.N dan Suharti, S. 2021. Efektifitas Tindakan keperawatan pursed lip
breathing terhadap penurunan sesak nafas pada pasien asma di puskesmas
Kemiling Bandar Lampung tahun 2019. Journal of Qualitative Health Research
& Case Studies Reports. 1(1): 11-19.
Riskesdas, 2013 https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-
riskesdas/ [Diakses pada 16 Februari 2023]
Vallerie Norman. 2009. Empat Pilar Kesehatan. Jakarta: PT. Pustakaraya
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Berita Acara


Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : SOP
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media (Booklet)
Lampiran 1 : Berita Acara
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023

BERITA ACARA

Pada hari ini Selasa, tanggal 15 Agustus 2023 bertempat di Wisma Minak
Jinggo telah dilaksanakan kegiatan pemberian terapi non-farmakologis yaitu terapi
pursed lip breathing dan batuk efektif pada Ny. T oleh Mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar
hadir terlampir).

Jember, 15 Agustus 2023


Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Ns. Fahruddin Kurdi, S.Kep., M.Kep


NIP. 19880610 201903 1 019
Lampiran 2 : Daftar Hadir
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023

DAFTAR HADIR

Pada hari ini Selasa, tanggal 15 Agustus 2023 bertempat di Wisma Minak Jinggo telah
dilaksanakan kegiatan pemberian terapi non-farmakologis yaitu terapi pursed lip
breathing dan batuk efektif pada Ny. T oleh Mahasiswa Program Studi Profesi Ners
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

1. Ny. T Wisma Minak Jinggo 1.

2. Prasasti Puspita Avcafebriliani, Yosorati-Sumberbaru 2.


S.Kep
3. Ns. Fahruddin Kurdi, S.Kep., Jl. Kalimantan 3.
M.Kep Tegalboto No.37,
Krajan Timur,
Sumbersari

Jember, 15 Agustus 2023


Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Ns. Fahruddin Kurdi, S.Kep., M.Kep


NIP. 19880610 201903 1 019
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/materi : Pursed lip breathing dan batuk efektif


Sasaran : Ny. T
Waktu : 10.30 WIB-selesai
Hari/tanggal : Senin, 14 Agustus 2023
Tempat : Wisma Minak Jinggo UPT PSTW Banyuwangi

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai latihan pursed lip breathing
dan batuk efektif selama 10-15 menit diharapkan Ny. T dapat mengerti, memahami, dan
dapat mempraktikkan terapi latihan pursed lip breathing dan batuk efektif secara
mandiri untuk menurunkan sesak nafas.
2. Kompetensi Dasar

Setelah dilakukan kegiatan terapi musik diharapkan sasaran mampu untuk:


a. Menjelaskan tentang terapi latihan pursed lip breathing dan batuk efektif
b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat dari terapi latihan pursed lip breathing dan
batuk efektif
c. Mampu mempraktikkan terapi latihan pursed lip breathing dan batuk efektif secara
mandiri

3. Pokok Bahasan

Terapi latihan pursed lip breathing dan batuk efektif untuk menurunkan sesak nafas
klien.

4. Sub pokok Bahasan


a. Pengertian pursed lip breathing
b. Manfaat pursed lip breathing
c. Cara melakukan pursed lip breathing
d. Pengertian batuk efektif
e. Manfaat batuk efektif
f. Cara melakukan batuk efektif

5. Waktu

1 x 20 menit

6. Bahan/Alat yang digunakan

SOP terapi pursed lip breathing dan batuk efektif

7. Model Pembelajaran
1. Jenis model pembelajaran : ceramah dan praktik
2. Landasan teori : demonstrasi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menjelaskan pengertian terapi rendam kaki dengan air jahe hangat
c. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
d. Mendemonstrasikan proses terapi rendam kaki dengan air jahe hangat
e. Mengevaluasi hasil kegiatan

8. Persiapan

Menyiapkan tempat dan SOP Terapi Rendam Kaki dengan Air Jahe Hangat.

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Salam pembuka Menjawab salam dan


Pendahulua
2. Menjelaskan tujuan umum dan memperhatikan 5 menit
n
tujuan khusus penyampaian materi

1. Menjelaskan materi tentang: Memperhatikan dan


Penyajian 15 menit
a. Pengertian pursed lip menanggapi dengan
breathing
b. Manfaat pursed lip breathing
c. Cara melakukan pursed lip
breathing
d. Pengertian batuk efektif
e. Manfaat batuk efektif
f. Cara melakukan batuk efektif
2. Menjelaskan dan
mengimplementasikan terapi
pertanyaan
pursed lip breathing dan batuk
efektif
3. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk bertanya
4. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk menjelaskan kembali
serta mempraktikkan
5. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk bertanya
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah Memperhatikan dan 5 menit
diberikan menanggapi, serta
2. Mengevaluasi hasil kegiatan menjawab salam
3. Salam penutup
4. Mengucapkan terimakasih

10. Evaluasi
a. Menjelaskan tentang terapi latihan pursed lip breathing dan batuk efektif
b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat dari terapi latihan pursed lip breathing dan
batuk efektif
c. Mampu mempraktikkan terapi latihan pursed lip breathing dan batuk efektif secara
mandiri
Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur Pursed lip breathing dan Batuk efektif

JUDUL SOP :

FKEP PURSED LIP BREATHING


UNIVERSITAS
JEMBER
1. PENGERTIAN Cara bernapas dengan ekspirasi melalui mulut seperti meniup
lilin
2. TUJUAN 1. Meningkatkan ventilasi
2. Melepaskan udara yang terperangkap di paru
3. Membuat jalan napas terbuka dan menurunkan kerja
pernapasan
4. Menurunkan RR
5. Relaksasi
4. INDIKASI 1. Pasien dengan peningkatan usaha pernapasan
2. Pasien dengan udara terperangkap di paru-paru (asma,
PPOK)
5. KONTRAINDIKASI 1. Kondisi akut medis dan bedah
2. Penurunan kesadaran
3. Nyeri berat
6. PERSIAPAN 1. Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur pelaksanaan, serta
KLIEN meminta persetujuan klien untuk melakukan terapi
pursed lip breathing
2. Posisikan tubuh klien secara nyaman dan rileks.
7. LANGKAH KERJA Fase Prainteraksi
1. Menciptakan lingkungan yang nyaman
2. Persiapan alat dan bahan :
a. Tempat tidur
b. Bantal
Fase Orientasi
1. Mencuci tangan sebelum bertemu klien
2. Memberi salam pada klien
3. Memperkenalkan nama
4. Menanyakan nama dan kabar klien
5. Kontrak waktu dan tempat
Fase Kerja
6. Minta klien menarik napas perlahan melalui hidung
selama 2 hitungan
7. Minta klien menghembuskan napas perlahan melalui
mulut seperti meniup lilin, selama 4 hitungan
8. Ulangi proosedur no 6 dan 7 beberapa kali
9. Lakukan latihan sampai tercapai pernapasan efektif.
Fase Terminasi
10. Lakukan evaluasi tindakan
11. Berikan reinforment positif pada klien
12. Berpamitan dengan klien
13. Bereskan alat
14. Cuci tangan 6 langkah
15. Catat kegiatan pada lembar catatan
8. HASIL Pernapasan klien lebih efektif
9. HAL-HAL YANG 1. Perhatikan respon klien selama tindakan berlangsung
HARUS 2. Apabila membutuhkan bantuan, bisa bersama rekan
DIPERHATIKAN perawat lain.
3. Jika kesulitan napas menjadi berat dan nyeri semakin
hebat, hentikan tindakan
JUDUL SOP :

FKEP BATUK EFEKTIF


UNIVERSITAS
JEMBER
1. PENGERTIAN Suatu tindakan melatih klien yang tidak memiliki kemampuan
batuk secara efektif untuk membersihkan laring, trakea, dan
bronkiolus dari secret atau benda asing
2. TUJUAN 6. Membersihkan jalan nafas
7. Mencegah komplikasi infeksi saluran nafas
8. Mengurangi kelelahan saat batuk
4. INDIKASI 3. Pasien dengan gangguan bersihan jalan nafas akibat
akumulasi secret
4. Pasien pre dan post operasi
5. Pasien imobilisasi
6. Pasien sadar dan mampu mengikuti perintah
5. KONTRAINDIKASI 4. Klien yang mengalami peningkatan TIK
5. Gangguan fungsi otak
6. Gangguan kardiovaskular (hipertensi berat, aneurisma,
gagal jantung, infark miokard)
6. PERSIAPAN 3. Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur pelaksanaan, serta
KLIEN meminta persetujuan klien untuk melakukan terapi batuk
efektif
4. Posisikan tubuh klien secara nyaman dan rileks.
7. LANGKAH KERJA Fase Prainteraksi
3. Menciptakan lingkungan yang nyaman
4. Persiapan alat dan bahan :
a. Tempat sputum
b. Perlak/alas
c. Tissue
d. Masker
e. Handscone
Fase Orientasi
1. Mencuci tangan sebelum bertemu klien
2. Memberi salam pada klien
3. Memperkenalkan nama
4. Menanyakan nama dan kabar klien
5. Kontrak waktu dan tempat
Fase Kerja
6. Meletakkan kedua tangan di atas abdomen bagian atas
dan mempertemukan kedua ujung jari tengah kanan dan
kiri diatas processus xypoideus
7. Menarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik,
ditahan selama 2 detik, lalu hembuskan melalui bibir
mecucu selama 8 detik. Lakukan berulang sebanyak 3-4
kali
8. Angkat bahu, dada dilonggarkan dan batukkan dengan
kuat
9. Lakukan 4 kali setiap batuk efektif, frekuensi
disesuaikan dengan kebutuhan pasien
Fase Terminasi
10. Lakukan evaluasi tindakan
11. Berikan reinforment positif pada klien
12. Berpamitan dengan klien
13. Bereskan alat
14. Cuci tangan 6 langkah
15. Catat kegiatan pada lembar catatan
8. HASIL Pasien mampu mengeluarkan dahak dengan mudah, klien
merasa aman dan nyaman

9. HAL-HAL YANG 1. Selalu perhatikan respon klien selama tindakan


HARUS
DIPERHATIKAN
Lampiran 5 : Materi
A. Pengertian Nyeri Kronis
Pursed lip breathing adalah suatu teknik pernapasan yang terdiri dari mengeluarkan
napas melalui bibir yang mengerucut (mecucu) dan bernapas melalui hidung dengan
mulut tertutup. Tujuan dari pursed lip breathing yaitu untuk meningkatkan kemampuan
otot-otot pernapasan, meningkatkan ventilasi paru, memperbaiki oksigenasi.

B. Manfaat
1. Meningkatkan kemampuan otot-otot pernapasan
2. Meningkatkan ventilasi paru
3. Memperbaiki oksigenasi
4. Mengurangi sesak napas
C. Cara melakukan latihan Pursed lip breathing
1. Atur posisi klien dalam posisi semi fowler
2. Instruksikan klien untuk mengambil napas dalam, kemudian mengeluarkannya
secara perlahan-lahan melalui bibir yang mengerucut (mecucu)
3. Ajarkan bahwa klien perlu mengontrol fase ekshalasi lebih lama dari fase
inhalasi
4. Menarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik sampai dada dan abdomen
terasa terangkat lalu jaga mulut agar tetap tertutup selama inspirasi dan tahan
nafas selama 2 detik
5. Hembuskan nafas melalui bibir yang dirapatkan dan sedikit terbuka sambil
mengkontraksikan otot-otot abdomen selama 4 detik. Lakukan inspirasi dan
ekspirasi selama 5-8 kali latihan
6. Kaji toleransi pasien selama prosedur
D. Pengertian batuk efektif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk yang dilakukan pasien dengan benar
dan dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak
secara maksimal.
E. Manfaat batuk efektif
1. Mempermudah mengeluarkan dahak
2. Membersihkan jalan nafas
3. Mencegah komplikasi infeksi saluran nafas
4. Mengurangi kelelahan saat batuk
F. Cara melakukan batuk efektif
a. Meletakkan kedua tangan di atas abdomen bagian atas dan
mempertemukan kedua ujung jari tengah kanan dan kiri diatas processus
xypoideus
b. Menarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
detik, lalu hembuskan melalui bibir mecucu selama 8 detik. Lakukan
berulang sebanyak 3-4 kali
c. Pada tarikan nafas dalam terakhir, nafas ditahan kurang lebih 2-3 detik
d. Angkat bahu, dada dilonggarkan dan batukkan dengan kuat
e. Lakukan 4 kali setiap batuk efektif, frekuensi disesuaikan dengan
kebutuhan pasien.
Lampiran 6. Media (Booklet)
Lampiran 6. Media (Booklet)

Anda mungkin juga menyukai