ABSTRAK
Masalah yang sering dijumpai pada penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah
ketidakmampuan mengeluarkan sekret yang bisa mengakibatkan bersihan jalan nafas tidak efektif.
Rata-rata prevalensi ISPA di Indonesia pada tahun 2018 adalah 9,3%. Salah satu cara menangani
ISPA pada anak dengan menggunakan pemberian batuk efektif untuk melancarkan dan membersihan
jalan nafas. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pasien anak dengan
masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
studi kasus. Subjek penel itian adalah An. N masalah bersihan jalan napas tidak efektif di ruang
Cendana III RSUD Kardinah Kota Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah bersihan
jalan napas tidak efektif dapat teratasi dengan pemberian intervensi batuk efektif untuk membantu
mengeluarkan sekret pada kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
Kata Kunci: ISPA; bersihan jalan napas tidak efektif; batuk efektif
ABSTRACT
The problem that is often encountered in patients with Acute Respiratory Infections (ARI) is the
inability to excrete secretions, which can result in ineffective airway clearance. The average
prevalence of ARI in Indonesia in 2018 was 9.3%. One way to deal with ARI in children is to use
effective coughing to expedite and clear the airway. This study aims to describe the nursing care of
pediatric patients with ineffective airway clearance problems. This type of research is descriptive
with a case study approach. The research subject is the problem of ineffective airway clearance in
the Cendana III room at Kardinah Hospital, Tegal City. The results showed that the problem of
ineffective airway clearance could be resolved by providing an effective cough intervention to help
remove secretions in cases of Acute Respiratory Infections (ARI).
P a g e | 53
Jurnal Kesehatan Karya Husada, Vol 10 No 1 Tahun 2022
PISSN 2337649X/EISSN 2655-8874
Dea Mitha Apriliani, Etika Dewi Cahyaningrum “Asuhan Keperawatan Pasien Anak dengan Masalah
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada Kasus ISPA”
P a g e | 54
Jurnal Kesehatan Karya Husada, Vol 10 No 1 Tahun 2022
PISSN 2337649X/EISSN 2655-8874
Dea Mitha Apriliani, Etika Dewi Cahyaningrum “Asuhan Keperawatan Pasien Anak dengan Masalah
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada Kasus ISPA”
Sedangkan hasil dari observasi yaitu memiliki rencana tindakan yaitu monitor
mukosa bibir terlihat kering, ronkhi (+), frekuensi pernafasan ,posisikan fowler,
tidak mampu batuk, batuk tidak efektif, berikan minum hangat dan mengajarkan
frekuensi pernafasan 24 x/menit, nadi An.N batuk efektif yang benar agar
100x/menit, suhu tubuh 37.1 ºC, An. N sputumnya dapat keluar : jelaskan tujuan
terlihat lesu, lemas dan gelisah. Selain itu dan prosedur tindakan batuk efektif pada
batasan karakteristik yang mengacu pada pasien/orang tua, monitor frekuensi nafas
diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif pasien, monitor jumlah dan karakteristik
yaitu terdapat suara tambahan, perubahan sputum, posisikan An. N duduk tegak di
pola nafas, perubahan frekuensi nafas, tempat tidurnya, kemudian An. N tarik
batuk tidak efektif. nafas dalam secara maksimal dan
Dari hasil pengkajian penulis perlahan, setelah itu An. N suruh
mendapatkan kesamaan tanda dan gejala menahan nafas selama 3-5 detik lalu
seperti demam, sesak, batuk berdahak, hembuskan secara perlahan melalui
pilek, sputum berwarna hijau, tidak nafsu mulut, selanjutnya An. N ambil nafas
makan, mual dan muntah, diare, nyeri kedua dan tahan, kemudian suruh An. N
abdomen. Menurut Elizabeth (2009) untuk membatukkan dengan kuat dari
reaksi inflamasi menyebabkan dada, setelah itu An. N istirahat selama 2-
peningkatan produksi mucus yang 3 menit, lakukan batuk efektif secara
berperan menimbulkan ISPA, yaitu berulang.
kongesti atau hidung tersumbat, sputum Menurut Somantri (2010), penumpukan
berlebihan, dan radang hidung (pilek), sputum akan mengalami penyempitan
sakit kepala, demam ringan dan malaise jalan nafas, untuk mengeluarkan sputum
juga dapat terjadi akibat reaksi inflamasi yang lengket maka diperlukan bantuan
(Elizabeth, 2009). yang dapat membersihan jalan nafas
sehingga kembali efektif. Adanya teknik
Diagnosa Keperawatan batuk efektif tersebut mempermudah
pengeluaran sputum sehingga sputum
Dari hasil analisa data didapat masalah menjadi lepas dari saluran pernafasan dan
keperawatan bersihan jalan napas tidak akhirnya dapat keluar mulut dengan
efektif berhubungan dengan sekresi yang adanya proses batuk efektif.
tertahan.
Implementasi
Intervensi
Implementasi yang dilakukan yaitu
Prinsip terapi pada kasus ini ditunjukkan membantu memposisikan pasien dengan
untuk membantu pengeluaran secret, nyaman yaitu fowler, memberikan minum
dalam hal ini penatalaksanaan ditujukan hangat, mengajarkan batuk efektif yang
untuk pasien dengan bersihan jalan napas benar, menjelaskan tujuan dan prosedur
tidak efektif selain dengan menggunakan tindakan batuk efektif pada pasien/orang
nebulizer untuk mengeluarkan secret yaitu tua, memonitor frekuensi nafas pasien,
dengan cara latihan batuk efektif yang monitor jumlah dan karakteristik sputum,
benar. memposisikan An. N duduk tegak di
Intervensi yang dilakukan penulis tempat tidurnya, kemudian An. N tarik
P a g e | 55
Jurnal Kesehatan Karya Husada, Vol 10 No 1 Tahun 2022
PISSN 2337649X/EISSN 2655-8874
Dea Mitha Apriliani, Etika Dewi Cahyaningrum “Asuhan Keperawatan Pasien Anak dengan Masalah
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada Kasus ISPA”
Evaluasi SARAN
Evaluasi yang dilakukan data subyektif : Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Ibu An. N mengatakan anaknya menambah pengetahuan tentang proses
batuknya jarang, Ibu An. N mengatakan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak
anaknya bisa melakukan batuk efektif dengan ISPA dengan menerapkan tekhnik
dengan sendiri, Ibu An. N mengatakan batuk efektif dan juga sebagai
anaknya sudah rileks dan tidak pusing. pengembangan dalam pelayanan asuhan
Data objektif : An. N masih tampak keperawatan
sedikit batuk, An. N terlihat rileks, An.
N sedikit tenang, An. N mempraktekkan UCAPAN TERIMA KASIH
cara batuk efektif, N 90 x/menit, RR 21
x/menit, S 37.10C, dahak berwana kuning Terima kasih sebesar-besarnya kepada
1 cc. Analisa masalah bersihan jalan semua pihak yang telah membantu dalam
napas tidak efektif teratasi. menyelesaikan studi ini.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ayu (2019) tentang DAFTAR PUSTAKA
pemberian nafas dalam dan batuk efektif
terhadap kebersihan jalan napas pada anak Hartono & Rahmawati, D.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), (2012).Gangguan Pernafasan pada
didapatkan bahwa p value = 0,048 Anak: ISPA. Yogyakarta: Nuha
(0,048 < 0,05), yang artinya terdapat Medika.
pengaruh pemberian nafas dalam dan
batuk efektif terhadap kebersihan jalan Kementerian Kesehatan RI. (2018).
nafas di Puskesmas Dau Malang. Prevalensi ISPA Menurut Provinsi
Tahun 2018.
P a g e | 56
Jurnal Kesehatan Karya Husada, Vol 10 No 1 Tahun 2022
PISSN 2337649X/EISSN 2655-8874
Dea Mitha Apriliani, Etika Dewi Cahyaningrum “Asuhan Keperawatan Pasien Anak dengan Masalah
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada Kasus ISPA”
P a g e | 57