Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MASALAH BERSIHAN

JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA ASMA BRONKIALDI RUMAH


SAKIT BHAYANGKARA
M HASAN PALEMBANG TAHUN 2021

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

FIKRI NUROKSA REZKY


144011825020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
• Asma adalah penyakit gangguan pernapasan yang dapat menyerang anak-anak hingga orang
dewasa, tetapi penyakit ini lebih banyak terjadi pada anak-anak. Menurut para ahli, prevalensi
asma akan terusmeningkat. Sekitar 100 - 150 juta penduduk dunia terserang asma dengan
penambahan 80.000 setiap tahunnya.
• Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lima penyakit paru utama
merupakan 17,4 % dari seluruh kematian di dunia, masing-masing terdiri dari infeksi paru 7,2 %,
PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis) 4,8%, Tuberkulosis 3,0%, kanker paru/trakea/bronkus
2,1 %. Dan asma 0,3%.
• Prevalensi asma di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018,
prevalensi asma untuk seluruh kelompok usia sebesar 3,5% pada tahun 2019 3,8% dan pada
tahun 2020 4,1% dengan prevalensi penderita asma pada anak usia 1 - 4 tahun sebesar 2,4%
dan usia 5 - 14 tahun sebesar 2,0%.
• Berdasarkan penelitian Adi dkk (2019) pada pasien asma dilakukan tindakan keperawatan
yaitu membina hubungan saling percaya, memposisikan klien untuk memaksimalkan
ventilasi, melakukan fisioterapi dada, mengeluarkan sekret dengan batuk,
mengauskultasi suara napas, mencatat adanya suara tambahan, memberi nebulizer jika
ada sekret, memonitor tanda-tanda vital, memonitor respirasi dan status O2.
• Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ari (2019) dalam penanganan pasien asma
bronkial dilakukan tindakan keparawatan yaitu dengan memberikan terapi nebulezer dan
batuk efektif dapat mengurangi sesak nafs dan pola nafas kembali normal .
• Menurut penelitian yang dilakukan Syaputhri (2019) dalam penangan pada pasien asma
yaitu memposisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi, melakukan fisioterapi dada,
mengeluarkan sekret dengan batuk, mengauskultasi suara napas, mencatat adanya suara
tambahan, memberi nebulizer jika ada sekret
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif

Pada Asma Bronkial Di Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Palembang Tahun 2021.

1.3.1. Tujuan Umum


1.3 Tujuan

1.3.2 Tujuan Khusus

1.4.1. Bagi Masyarakat


1.4 Manfaat 1.4.2 Bagi Pengembangan Ilmu Pengtahuan
dan Teknologi Keperawatan
1.4.3. Bagi Penulis
BAB II
Tinjauan Pustaka
• Bersihan jalan napas tidak efektif ketidakmampuan membersihkan sekret atau
obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten. (SDKI, 2016).
• Penyebab Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif yaitu Spasme jalan napas,
hipersekeresi jalan napas, disfungsi neuromusker, benda asing dalam jalan napas,
adanya jalan napas buatan, sekresi yang tertahan, hiperplasi dinding jalan napas,
proses infeksi, respon alergi, dan efek agen farmakologis (misalnya anastesi)
• Manefestasi klinik bersihan jalan napas tidak efektif yaitu  batuk tidak efektif, tidak
mampu batuk, sputum berlebih., Mengi, wheezing atau ronkhi kering, Mekonium di
jalan nafas pada Neonatus., Dispnea, Sulit bicara.Ortopnea, Gelisah., Sianosis,
Bunyi napas menurun, Frekuensi napas berubah. Dan pola napas berubah.
KONSEP ASMA BRONKIAL
• Asma adalah penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang ditandai
dengan adanya mengi, batuk, dan rasa sesak di dada yang berulang dan timbul
terutama pada malam atau menjelang pagi akibat penyumbatan saluran
pernapasan. (Nurarif, 2015)
• Manefestasi asma yaitu Batuk, ronch, Sesak nafas berat dan dada seolah-olah
terteka,d ahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan, Suara napas melemah bahkan
tak terdengar, (silent chest), Tampak tarikan otot sternoklei domastoideu,
Sianosis, Blood gas analysis (BGA) Pa O2 kurang dari 80 %
2.3 ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

PENGKAJIAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

INTERVENSI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

EVALUASI
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Rencana studi kasus
Studi kasus merupakan salah satu rancangan penelitian yang mencakup satu unit.
Dalam penelitian studi kasus ini peneliti akan melakukan penelitian studi kasus pada
anak dengan Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Pada asma bronkial di rumah Sakit
Bhayangkara Palembang Tahun 2021.

3.2 Subjek studi kasus


Penulis mengambil subyek studi kasus adalah satu individu anak dengan Masalah
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Pada asma bronkial di rumah Sakit Bhayangkara
Palembang Tahun 2021.
3.3 Fokus Studi Kasus
Fokus penelitian ini pada studi kasus difokuskan pada Asuhan Keperawatan pada anak
dengan masalah bersiahan jalan napas tidak efektif pada asma bronkial rumah Sakit
Bhayangkara Palembang Tahun 2021.

3.4 Definisi Operasional


 Asma Bronkial adalah penyakit akibat perandangan dalam saluran udara yang ditandai dengan
adanya mengi, batuk, dan rasa sesak di dada yang berulang dan timbul terutama pada malam
atau menjelang pagi akibat penyumbatan saluran pernapasan
 Bersihan jalan napas tidak efektif adalah suatu kondisi dimana ketidakmampuan
membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap
paten.
3.5 Tempat dan Waktu
Tempat Study Kasus
Pengambilan kasus di laksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Waktu Study Kasus
Penelitian di lakukan akan dilakukan pada April sampai dengan Mei 2021

3.6 Metode Pengumpulan Data

• Biofisologi
• Observasi
• Wawancara
• Quisoner
• Skala Penilian
3.7 Penyajian Data
Penyajian data textular adalah penyajian hasil data hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat,
dan penyajian data tabel adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk pengelompokan.
(Notoadmojo,2014).

3.8 Etika Studi Kasus

• Memberikan informed consent


• Anonymity (Tanpa Nama )
• Confidentially (Kerahasiaan)

Anda mungkin juga menyukai